Anda di halaman 1dari 24

NEUROPATI

FK. UNISSULA
dr. DURROTUL DJANNAH. Sp.S
Neuropati adalah istilah umum yang digunakan
untuk kondisi-kondisi yang terkait dengan
gangguan fungsi saraf. Kata neuropati itu sendiri
berarti kerusakan saraf, kondisi ini bisa meliputi
topik pembahasan yang sangat luas. Saraf yang
ada di seluruh tubuh berpotensi mengalami
kerusakan akibat penyakit maupun cedera
tertentu.

Neuropati sendiri bisa dikelompokkan


berdasarkan lokasi saraf yang terpengaruh dan
penyakit dasar yang menyebabkannya
Berikut ini adalah jenis-jenis neuropati yang umum :

1. Neuropati Perifer

Kondisi ini terjadi ketika gangguan atau kelainan saraf yang


terjadi memengaruhi saraf di luar otak dan saraf tulang
belakang. Dengan kata lain, neuropati perifer memengaruhi
saraf-saraf anggota gerak, seperti jari kaki, kaki, tungkai, jari
tangan, tangan, dan lengan. Saraf-saraf ini adalah bagian
dari sistem saraf perifer.
Gejala neuropati perifer yang berdampak
kepada saraf motorik :

Kram otot dan kedutan.


Kelemahan otot atau kelumpuhan pada satu
atau beberapa otot.
Kesulitan mengangkat bagian depan dari kaki,
sehingga kesulitan berjalan.
Massa otot menurun.
Gejala neuropati perifer yang berdampak kepada
saraf sensori :

Sensasi kesemutan dan tertusuk pada bagian


yang terpengaruh.
Rasa perih dan menyengat, biasanya pada bagian
kaki dan tungkai.
Baal dan menurunnya kemampuan untuk
merasakan rasa sakit.
Perubahan suhu tubuh, terutama di bagian kaki.
Kehilangan keseimbangan atau koordinasi.
Merasakan sakit dari stimulasi yang seharusnya
tidak terasa sakit sama sekali.
2. Neuropati otonom

Kondisi yang muncul akibat kerusakan pada sistem


saraf involunter. Sistem saraf ini mengendalikan detak
jantung, sirkulasi darah, sistem pencernaan, respons
seksual, keringat, dan fungsi kandung kemih.
Gejala neuropati otonom, antara lain :

Terutama pada malam hari akan mengalami konstipasi


atau diare.
Tekanan darah rendah atau hipotensi.
Merasa mual, kembung, dan sering bersendawa.
Gangguan pada respons seksual, misalnya disfungsi
ereksi.
Detak jantung cepat.
Kesulitan menelan.
Inkontinensi usus.
Kesulitan buang air kecil.
Berkeringat secara berlebihan.
3. Neuropati kranial
Kondisi di mana terjadi kerusakan pada salah satu
dari 12 saraf kranial (saraf tulang belakang bagian
atas).

Berikut adalah contoh Neuropati kranial :


Neuropati optik
Yaitu kerusakan pada saraf kranial yang mengirim sinyal
visual dari retina ke otak.
Neuropati auditori
Terjadi gangguan pada saraf kranial yang mengirimkan
sinyal dari telinga bagian dalam menuju ke otak dan
berfungsi dalam pendengaran.
4. Neuropati fokal atau mononeuropati
Kondisi yang hanya memengaruhi satu saraf atau satu
kelompok saraf, atau salah satu bagian tubuh. Gejala yang
terjadi akibat kondisi ini biasanya muncul secara mendadak.

Gejala yang muncul akan tergantung pada saraf


mana yang mengalami gangguan :
Bells palsy atau kelemahan di salah satu sisi wajah.
Sensasi rasa yang berubah pada jari tangan atau jari
tangan yang melemah.
Rasa sakit, perubahan sensasi rasa atau muncul
kelemahan pada kaki.
Kemunculan rasa sakit pada mata. Selain itu
Neuropati biasanya menyebabkan gejala, tapi tidak semua
orang memiliki gejala yang sama satu sama lainnya. Bahkan
beberapa orang tidak merasakan gejala apa pun akibat
kondisi ini. Tingkat keparahan gejala yang dialami juga bisa
berbeda-beda satu sama lain.

Jika Anda merasakan gejala neuropati yang mengganggu


dan tidak biasa, segera cari bantuan medis untuk
mendapatkan penanganan secepatnya.
Penyebab Munculnya Neuropati pada Seseorang
Terdapat banyak hal yang bisa menyebabkan seseorang mengalami
neuropati. Berikut ini adalah beberapa kondisi, cedera, dan infeksi
yang bisa berakibat pada munculnya neuropati.

Trauma atau cedera


Salah satu kondisi yang paling umum dan sering
menyebabkan kerusakan pada saraf adalah
terjadinya cedera atau trauma. Kondisi ini bisa
terjadi karena aktivitas maupun kecelakaan.
Diabetes
Ini adalah kondisi yang juga sering dikaitkan
dengan neuropati. Jika gejala neuropati perifer
muncul pada orang yang menderita diabetes,
maka kondisi ini lebih dikenal dengan istilah
neuropati diabetes. Kondisi ini biasanya lebih
Penyakit autoimun
Beberapa penyakit autoimun bisa menjadi
penyebab munculnya neuropati, misalnya
rheumatoid arthritis, penyakit lupus sistemik,
dan sindrom Sjogren.
Infeksi
Beberapa infeksi virus maupun bakteri juga
bisa menyebabkan munculnya neuropati,
misalnya HIV/AIDS, penyakit Lyme, dan sifilis.
Tumor
Salah satu akibat dari keberadaan tumor
adalah menekan saraf-saraf yang ada di
Penyakit keturunan
Neuropati juga bisa terjadi sebagai akibat dari
penyakit keturunan, misalnya ataksia
Friedreich, porfiria dan penyakit Charcot-
Marie-Tooth.
Uremia
Kondisi ketika terjadi penumpukan sisa
metabolisme tubuh di dalam darah akibat
kondisi gagal ginjal yang akhirnya bisa
mengakibatkan munculnya neuropati.
Iskemia
Defisiensi vitamin
Neuropati juga bisa muncul akibat kekurangan
beberapa vitamin, terutama defisiensi vitamin
B12 dan folat, serta beberapa vitamin B lainnya.
Obat-obatan
Beberapa obat-obatan untuk terapi kanker,
seperti vincristine dan antibiotik seperti
metronidazole dan isoniazid, bisa menyebabkan
kerusakan pada bagian saraf.
Alkoholisme
Mengonsumsi minuman keras berlebihan bisa
menyebabkan kerusakan pada saraf. Biasanya
pecandu minuman keras mengalami kekurangan
Racun
Beberapa racun dan toksin bisa menyebabkan
kerusakan pada saraf manusia, misalnya
senyawa emas, arsenik, timah, merkuri, dan
pestisida.
Bagaimana Neuropati Didiagnosis ?

Untuk menentukan apakah seseorang menderita


neuropati dan penyebabnya, pada awal pemeriksaan,
dokter akan menanyakan tentang gejala yang dirasakan
dan juga riwayat kesehatan pasien, serta melakukan
pemeriksaan fisik untuk mencari tahu penyebab dan
tingkat keparahannya.

Selain itu, tes medis akan dilakukan untuk


memastikan penyebab dasar dari neuropati yang muncul.
Salah satu tes yang dilakukan adalah tes darah. Tes ini
berfungsi untuk mengetahui apakah ada kondisi medis
lain yang menyebabkan terjadinya kerusakan saraf.
Untuk mengetahui sumber tekanan atau
kerusakan pada saraf, tes pencitraan seperti X-
ray, CT scan, dan MRI mungkin akan dilakukan.
Sedangkan tes yang dilakukan khusus
untuk melihat fungsi saraf adalah :
Elektromiografi (EMG).
Tes ini digunakan untuk mengukur fungsi saraf.
Tes velositi konduksi saraf (NVC).
Tes yang berfungsi mengukur kecepatan sinyal
yang melalui saraf.
Biopsi saraf.
Pengambilan sampel jaringan melalui prosedur
Pengobatan pada Neuropati
Pengobatan yang dilakukan untuk mengatasi
neuropati dilakukan untuk meredakan gejala
yang muncul. Selain itu, pengobatan juga
dilakukan untuk mengatasi penyebab dasar
yang mengakibatkan munculnya neuropati.

Jadi, pengobatan tergantung pada faktor atau


kondisi yang menyebabkan neuropati sejak
awal. Kebanyakan, jika penyebab dasarnya
terobati, maka neuropati yang terjadi juga
akan hilang atau sembuh dengan sendirinya.
Khususnya pada neuropati diabetes,
pengaturan kadar gula dalam darah akan
sangat penting dalam membantu mencegah
kerusakan lebih lanjut pada bagian saraf yang
sudah terpengaruh.

Jika neuropati yang muncul karena adanya


tekanan atau terhimpitnya saraf akibat tumor,
maka kondisi ini bisa ditangani dengan
prosedur operasi. Neuropati karena penyakit
autoimun, infeksi, penyakit ginjal, defisiensi
Berikut ini obat-obatan yang terbukti cukup efektif
dalam mengatasi kondisi yang terkait dengan neuropati,
yaitu :

Antikonvulsan.
Antidepresan.
Opioid dan obat sejenisnya.
Obat oles pereda sakit.
Antioksidan asam alfa lipoat. Obat ini mengatasi
gejala neuropati diabetes.
Berikut ini obat-obatan yang terbukti cukup efektif
dalam mengatasi kondisi yang terkait dengan
neuropati, yaitu :

1. Antikonvulsan.
2. Antidepresan.
3. Opioid dan obat sejenisnya.
4. Obat oles pereda sakit.
5. Antioksidan asam alfa lipoat.

Obat ini mengatasi gejala neuropati diabetes.


Neuropati sering berdampak kepada saraf kaki, jadi
sangat penting bagi penderita neuropati untuk
memberikan perawatan khusus terhadap kakinya.

Beberapa cara di bawah ini bisa Anda lakukan sendiri di


rumah, seperti :
Jangan keluar rumah tanpa memakai alas kaki.
Jangan menggunakan alas kaki yang rusak atau
tidak sesuai ukuran kaki saat bepergian.
Cuci kaki dengan air hangat setiap hari, dan
keringkan terutama di bagian antara jari-jari kaki.
Potong kuku jari kaki jika diperlukan.
Memeriksa telapak kaki secara rutin, untuk mencari
luka robek, luka melepuh, atau gangguan lainnya.
Memijat kaki bisa meningkatkan sirkulasi, atau
berhenti merokok agar sirkulasi darah membaik.
(Untuk mencegah iritasi, gunakan kaos kaki yang tebal).

Sama halnya seperti langkah pengobatan, pencegahan


yang Anda lakukan untuk menghindari neuropati sangat
tergantung pada penyebab dasarnya. Neuropati
diabetes bisa dicegah dengan menjaga dan terus
memonitor kadar gula dalam darah agar tidak melebihi
batas normal. Sedangkan pada neuropati akibat
kekurangan nutrisi, defisiensi vitamin, atau karena
kecanduan minuman keras, bisa dicegah dengan pola
makan seimbang dan membatasi konsumsi alkohol.
Terima Kasih
&
Selamat Belajar

Anda mungkin juga menyukai