Anda di halaman 1dari 18

Diah Krisnansari

Pendahuluan
Status Gizi : Keadaan yang diakibatkan oleh status
keseimbangan antara jumlah asupan (intake) zat gizi
dan jumlah yang dibutuhkan (requirement) tubuh
untuk berbagai fungsi biologis (pertumbuhan fisik,
perkembangan, aktivitas, pemeliharaan kesehatan, dan
lainnya)

Status gizi (Nuttritional Status): tanda-tanda atau


penampilan yang diakibatkan dari nutriture yang dilihat
melalui variabel tertentu (indikator status gizi) .

Indikator Status Gizi: Tanda-tanda yang dapat


memberikan gambaran tentang keadaan keseimbangan
antara asupan dan kebutuhan zat gizi oleh tubuh:
pertumbuhan fisik, ukuran tubuh antropometri (berat
badan, tinggi badan, dan lainnya)
Macam Status Gizi
Status Gizi Normal: keadaan tubuh yang mencerminkan kesimbangan
antara konsumsi dan penggunaan gizi oleh tubuh (adequate)

Malnutrition: keadaan patologis akibat kekurangan atau kelebihan


secara relatif maupun absolut satu atau lebiih zat gizi.

Ada empat bentuk:


1. Under nutrition: kekurangan konsumsi pangan secara relatif atau
absolut untuk periode tertentu
2. Specific deficiency: kekurangan zat gizi tertentu, misalnya
kekurangan iodium, Fe dll
3. Over nutrition: kelebihan konsumsi pangan untuk periode tertentu
4. Imbalance: keadaan disproporsi zat gizi, misalnya tinggi kolesterol
karena tidak imbangnya kadar LDL, HDL dan VLDL.
Metode Penilaian Status Gizi

1. Secara langsung
A. Antropometri
B. Klinis
C. Biokimia
D. Biofisik
2. Secara tidak langsung
A. Survei konsumsi pangan
B. Data statistik vital & faktor ekologi
Metode Penilaian Status
Gizi Langsung
Antropometri
Ukuran tubuh manusia
Berhubungan berbagai macam pengukuran dimensi
tubuh dan komposisi tubuh dari berbagai tingkat
umur dan tingkat gizi.
Mengukur:
- defisiensi gizi : penurunan tingkat fungsional dalam
jaringan, terutama untuk mengetahui
ketidakseimbangan protein dan energi kronik
(pertumbuhan fisik dan proporsi jaringan : lemak,
otot, jumlah air)
- tidak dapat mengukur tingkat defisiensi zat gizi
spesifik
dapat mengukur riwayat gizi masa lalu yg tidak dpt
dilakukan dg metode lain.
Indikator Antropometri
Berat Badan Per Umur (BB/U)
Panjang/Tinggi Badan Per Umur (TB/U)
Berat Badan Per Panjang/Tinggi Badan (BB/TB)
Lingkar Lengan Atas (LILA)
Lingkar Kepala (LK)
Lingkar Dada (LD)
Lapisan Lemak Bawah Kulit (LLBK)
Klinis
Mendeteksi tanda-tanda klinik dan tanda
anatomik sebagai gejala malnutrisi, dengan
cara melihat riwayat medis dan pemeriksaan
fisik.
Terlihat pada superficial epithelial tissues :
kulit, mata, rambut, mukosa oral dan kelenjar
tiroid.
Rapid clinical surveys
Gejala dan tanda
Biokimia
Pemeriksaan spesimen secara laboratoris pada
berbagai jaringan tubuh.
Urine, darah, tinja, jaringan hati, otot,
Warning
Membantu penentuan kekurangan gizi spesifik
jika gejala fisik kurang spesifik
Biofisik
Mengetahui terjadinya defisiensi berupa
berkurangnya derajat simpanan zat gizi dalam
jaringan atau cairan tubuh
Merupakan metode non biokimia:
1. Mengukur kemampuan fungsional dari jaringan
(fisik, fisiologi, sel)
2. Mengukur perubahan struktur yang tidak dapat
diuji secara klinis, terutama pada kerangka tubuh
Night blindes dengan tes adaptasi gelap.
Metode Penilaian Status Gizi
Metode Penilaian Status Gizi Tidak Langsung

1. Metode Survei Konsumsi :


Mengidentifikasi tahap pertama defisiensi gizi,
yaitu ketidakseimbangan diet (dietary
inadequacy) dengan melihat jumlah dan jenis
zat gizi yang dikonsumsi
Memberi gambaran konsumsi gizi masyarakat,
keluarga dan individu
Mengidentifikasi kelebihan dan kekurangan
gizi
Survei
Menentukan data dasar (database) gizi dan/atau menentukan
status gizi kelompok populasi tertentu/menyeluruh, dgn cara
survei cros-sectional.

Mengidentifikasi dan mendiskripsikan sub kelompok populasi


yang at risk thd malnutrisi kronik

Hasil survei gizi nasional dapat berguna untuk


mengalokasikan sumberdaya pada kelompok yang
membutuhkan dan untuk memformulasikan kebijakan bagi
peningkatan status gizi pada keseluruhan populasi

Mengevaluasi intervensi gizi dengan membandingkan antara


baseline data sebelum dan setelah intervensi
Metode Statistik Vital

Mengidentifikasi outcome (berupa morbiditas


dan mortalitas) yang diakibatkan oleh
defisiensi gizi melalui berdasarkan statistik
kesehatan
Kematian berdasar umur
Kesakitan
Metode Faktor Ekologi

Mengidentifikasi faktor non gizi yang yang dapat


mempengaruhi status gizi masyarakat, meliputi
faktor fisik, biologis dan lingkungan budaya
Iklim, tanah, irigasi
Mengetahui penyebab malnutrisi intervensi
Pertimbangan memilih Metode PSG

1. Tujuan
2. Sampel
3. Jenis informasi
4. Tingkat reliabilitas dan akurasi
5. Fasilitas dan peralatan
6. Tenaga
7. Waktu
8. Dana

Anda mungkin juga menyukai