Jenis kelamin
Morbiditas/ Mortalitas
Usia
Etiologi
Keadaan lingkungan
Obat-obatan
Kelainan telinga
Kelainan Neurologis
Kelainan sirkulasi
Klasifikasi
Fisiologik Patologik
Mabuk ruang
VERTIGO
angkasa (space
SENTRAL
sickness)
Vertigo
VERTIGO
ketinggian
PERIFER
(height vertigo)
Mabuk gerakan
(motion
sickness)
Gejala Klinis
Gejala primer vertigo, impulsion,
oscilopsia, ataxia, gejala pendengaran
(tinnitus, pengurangan pendengaran atau
distorsi dan sensasi penuh di telinga).
Anamnesis
Pemeriksaan Fisik :
1.pemeriksaan neurologis
2.pemeriksaan leher
3.system cardiovascular.
Pemeriksaan Neurologis
Rombergs sign
Heel-to- toe walking test
- Gait test Unterberger's stepping test
Past-pointing test
Pemeriksaan untuk menentukan apakah letak lesinya
di sentral atau perifer
Fungsi Vestibuler Fungsi
Pendengaran
Dix-Hallpike
manoeuvre
Tes garpu
tala
Tes Kalori
Test hiperventilasi
Audiometri
Elektronistagmogram
Posturografi
Pemeriksaan Kepala dan Leher
Hennebert sign
vertigo atau nistagmus yang terjadi ketika mendorong tragus
dan meatus akustikus eksternus pada sisi yang bermasalah
Valsava maneuver
exhalasi dengan mulut dan hidung ditutup untuk meningkat
tekanan melawan tuba eusthacius dan telinga dalam
Head impulses test
Pasien duduk tegak dengan
mata terfiksasi pada objek
sejauh 3 m dan diinstruksikan
untuk tetap melihat objek
ketika pemeriksa
menolehkan kepala pasien.
Pemeriksaan Cardiovascular
tes vestibular
audiometric testing
evalusi evalusi
laboratories radiologis
Penatalaksanaan
Medikamentosa Non drug treatment
Antihistamine : Dimenhidrinate, Berbaring diam dalam
Diphenhidramine
ruang yang gelap 1-2 hari
Antikholinergik : Scopolamine T.D.
pertama
Phenotiazine : Chlorpromazine,
Prochlorpherazine Fiksasi visual
Agen simpatomimetik : Relaksasi mental
Amphetamine, Ephedrine
Cairan i.v untuk mencegah
Tranquilizer ringan : Diazepam,
dehidrasi
Lorazepam, Hidroxyzine
Histaminergik : Betahistine Reassurance benign &
(Weiss) self limiting disease
Ca antagonist : Flunarizine
Laporan Kas
Laporan Kasus
Identitas Pasien
Nama : Tn. AM
Alamat : Bintoro, Demak
Umur : 50 tahun
Pekerjaan : Wiraswasta
Tgl.masuk : 7 Januari 2017
Status : Pasien Rawat Inap
a. Keluhan Utama : Pusing berputar
7/1/2017 20.00
Keluhan tersebut semakin memberat
(hingga pasien tidak mampu berdiri)
sejak sore hari sebelum dibawa ke RS,
pada malam hari sekitar pukul 20.00
pasien dibawa oleh keluarganya ke IGD
RSUD Sunan Kalijaga Demak
RPD dan RPK
Riwayat Penyakit Keluarga
Riwayat Penyakit Dahulu
hipertensi
tidak terkontrol
Pasien berobat
Dengan biaya
disangkal pribadi kesan
ekonomi cukup
Pemeriksaan Fisik
Status Interna
7 Januari 2017
Kesadaran : komposmentis
GCS : E4M6V5
TD : 150/90 mmHg
HR : 86x/menit
RR : 20x/menit
Suhu : 36,5C
Status Neurologis
Kepala : mesochepal
Leher : simetris, tidak ada
pembesaran KGB
Mata : dbn
Hidung : dbn
Telinga : dbn
Mulut&tenggorok : dbn
Thorax : dbn
Abdomen : dbn
Anus&genital : tidak dilakukan pf
Nervus Cranialis
N. I (N. Olfaktorius) : dbn
N. II (N. optikus) : dbn
N XII ( HYPLOGOSSUS )
Pergerakan lidah : Simetris
Tremor lidah : tidak ada
Artikulasi : disartria (-)
Badan
MOTORIK
Respirasi : dbn
Duduk : dbn
SENSIBILITAS
Taktil : dbn
Nyeri : dbn
Thermi : dbn
Diskriminasi 2 titik : dbn
Lokasi : dbn
REFLEK
Reflek kulit perut : tidak dilakukan
Reflek kremaster : tidak dilakukan
Anggota Gerak Atas
Sensibilitas
Refleks
Anggota Gerak Bawah
Koordinasi, Gait, dan Keseimbangan
Cara berjalan : tidak dilakukan
Tes Romberg : tidak dilakukan
Gerakan Abnormal
Tremor :-
Korea :-
Athetosis : -
Mioklonus : -
Alat Vegetatif
Miksi : dbn
Defekasi : dbn
Usulan Penunjang
N XII ( HYPLOGOSSUS )
Pergerakan lidah : Simetris
Tremor lidah : tidak ada
Artikulasi : disartria (-)
Badan
MOTORIK
Respirasi : dbn
Duduk : dbn
SENSIBILITAS
Taktil : dbn
Nyeri : dbn
Thermi : dbn
Diskriminasi 2 titik : dbn
Lokasi : dbn
REFLEK
Reflek kulit perut : tidak dilakukan
Reflek kremaster : tidak dilakukan
Anggota Gerak Atas
Sensibilitas
Refleks
Anggota Gerak Bawah
Koordinasi, Gait, dan Keseimbangan
Cara berjalan : tidak dilakukan
Tes Romberg : tidak dilakukan
Gerakan Abnormal
Tremor : -
Korea :-
Athetosis : -
Mioklonus : -
Alat Vegetatif
Miksi : dbn
Defekasi : dbn
Diagnosis
Diagnosis klinis Diagnosis Etiologi
1. Vertigo Perifer Benign Paroxysmal
2. Tinitus Peripher Vertigo
Diagnosis Topis (BPPV)
Sistem Vestibuler
Perifer
Rencana Terapi
Medikamentosa
Amlodipin 10mg 3x1
Mecobalamin 3 x 500 mg
Betahestin Mesilate (vastigo) 3 x 1
Neurotropic (B1, B6, B12) 2 x 1
Diazepam 2 x 2 mg
Istirahat yang cukup
Edukasi pasien untuk bangun dari tempat
tidur secara perlahan-lahan
Follow Up 8 Januari 2017
Keluhan utama :
Pusing berputar
Keluhan Lain :
Mual -
Telinga berdenging -
Status Interna
9 Januari 2017
Kesadaran : komposmentis
GCS : E4M6V5
TD : 130/80 mmHg
HR : 84x/menit
RR : 24x/menit
Suhu : 36,5C
Nervus Cranialis
N. I (N. Olfaktorius)
: dbn
N. II (N. optikus)
: dbn
N. III (N.
okulomotorius)
N. IV (N. Troklearis)
N. VI (N.
Abdusens)
Nervus Trigeminalis (N. V) Nervus Facialis (N. VII)
Nervus Vestibulocochlearis Nervus Glossopharyngeus (N.
(N.VIII) IX)
N XII ( HYPLOGOSSUS )
Pergerakan lidah : Simetris
Tremor lidah : tidak ada
Artikulasi : disartria (-)
Badan
MOTORIK
Respirasi : dbn
Duduk : dbn
SENSIBILITAS
Taktil : dbn
Nyeri : dbn
Thermi : dbn
Diskriminasi 2 titik : dbn
Lokasi : dbn
REFLEK
Reflek kulit perut : tidak dilakukan
Reflek kremaster : tidak dilakukan
Anggota Gerak Atas
Sensibilitas
Refleks
Anggota Gerak Bawah
Koordinasi, Gait, dan Keseimbangan
Cara berjalan : tidak dilakukan
Tes Romberg : tidak dilakukan
Gerakan Abnormal
Tremor : -
Korea :-
Athetosis : -
Mioklonus : -
Alat Vegetatif
Miksi : dbn
Defekasi : dbn
Diagnosis
Diagnosis klinis Diagnosis Etiologi
1. Vertigo Perifer Benign Paroxysmal
Diagnosis Topis Peripher Vertigo
Sistem Vestibuler (BPPV)
Perifer
Rencana Terapi
Medikamentosa
Amlodipin 10mg 3x1
Mecobalamin 3 x 500 mg
Betahestin Mesilate (vastigo) 3 x 1
Neurotropic (B1, B6, B12) 2 x 1
Diazepam 2 x 2 mg prn
Istirahat yang cukup
Edukasi pasien untuk bangun dari tempat
tidur secara perlahan-lahan.
Menyarankan untuk rutin kontrol
Rencana Terapi
Medikamentosa
Mecobalamin 3 x 500 mg
Betahestin Mesilate (vastigo) 3 x 1
Neurotropic (B1, B6, B12) 2 x 1
Diazepam 2 x 2 mg
Non-medikamentosa
Konsul ke ahli RM untuk fisioterapi (gerakan pasif
dan aktif) dan speech terapi
Istirahat yang cukup
Edukasi pasien untuk bangun dari tempat
tidur secara perlahan-lahan.
Menyarankan untuk rutin kontrol
Assessment
a. Breathing : pemberian oksigen kanul 2L/menit
b. Blood : tekanan darah diturunkan dengan obat anti-
hipertensi, pemantauan isi nadi, dan keseimbangan elektrolit
c. Brain : pemantauan kesadaran dengan menilai GCS
d. Bowel : evaluasi intake makanan dan cairan, evaluasi
refleks menelan
e. Bladder : memasang kateter urin, evaluasi keseimbangan
cairan infus dengan output urin
f. Monitoring TTV
Quo ad vitam : dubia ad bonam
Dermatitis
Venenata
2.1 Definisi
Dermatitis Kontak Iritan:
peradangan kulit yang disebabkan terpaparnya kulit
dengan bahan dari luar yang bersifat iritan yang
menimbulkan kelainan klinis efloresensi polimorfik
berupa eritema, vesikula, edema, papul, vesikel, dan
keluhan gatal, perih serta panas.
Dermatitis venenata:
Dermatitis Kontak Iritan yang disebabkan oleh
terpaparnya bahan iritan berupa bahan aktif dari
serangga
Paederus Hymenoptera
Bed bug Kelas arthroproda lain
Keluhan subyektif
Salep gentamisin
Prognosis
Nama : Ny. P
Alamat : Kaligawe
Umur : 45 tahun
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Tgl.periksa : 1 Desember 2016
a. Keluhan Utama : Nyeri dan pedih
b. Riwayat Penyakit Sekarang
Lokasi : bokong kiri
Onset : 3 hari yang lalu
Kualitas : nyeri terkadang
diikuti rasa pedih
Kuantitas : nyeri terasa terus
menerus,
rasa pedih hilang
timbul
F. Memperberat : jika terkena
gesekan atau tertekan
F. Memperingan : jika berbaring ke
kanan
28/11/2016
awalnya pasien merasa nyeri dan gatal di bokong kiri setelah
menggunakan handuk saat mandi pagi. Semakin lama bertambah
Kronologi
gatal dan panas sehingga pasien menggaruk-garuk. Pada malam
harinya pasien baru menyadari telah timbul plenting besar seukuran
bola pingpong yg terasa sangat nyeri dan panas
29/11/2016
Pasien datang berobat ke Sultan Agung Skin Center ke
dokter Sp.KK, dokter melakukan penyedotan cairan pada
plenting tsb dan pasien diberi salep+obat minum
1/12/2016
Pasien datang kembali untuk kontrol dengan keluhan
nyeri dan pedih di bokong kiri
RPD dan RPK
Riwayat Penyakit Keluarga
Riwayat Penyakit Dahulu
Pasien berobat
dengan biaya
disangkal
pribadi
Pemeriksaan Fisik
Status Generalis
Status Generalis
Kesadaran :komposmentis
Tanda vital : tidak dilakukan
pemeriksaan
Status Dermatologis
Inspeksi
a. Lokasi : bokong kiri
b. UKK : makula
hiperpigmentasi sirkumskripta
dengan koleret
hiperpigmentasi, dan erosi
dengan dasar eritem
Palpasi : teraba kasar
Auskultasi :-
Diagnosis Banding
Dermatitis Venenata
Dermatitis Kontak
Alergika Diagnosis Kerja
Dermatitis Venenata
Quo ad vitam : dubia ad bonam
Per oral:
a. Metilprednisolon tablet 4 mg, diminum 2x
sehari
b. Amoksisilin tablet 500 mg, diminum 3x sehari
Aspek klinis:
a. Jangan memanipulasi luka, seperti:
menggaruk atau menggosok
b. Menggunakan obat secara teratur sesuai
anjuran dokter
Aspek islami:
a. Menjaga kebersihan diri karena kebersihan
adalah sebagian dari iman
Follow Up
nyeri dan pedih di bokong kiri
Dermatitis Venenata