Case Based Discussion-Faringitis Kronis Dan Rhinitis Alergi
Case Based Discussion-Faringitis Kronis Dan Rhinitis Alergi
Faringitis Kronis
Shafira Sophia Khalida
BAB I
Laporan Kasus
Identitas Pasien
Nama : Nn.IQ
Usia
: 23 tahun
Pekerjaan : Mahasiswi
Alamat : Mangkang
Anamnesis
Auto-anamnesis dilakukan pada Senin, 13
Juni 2016 di Poli THT RSUD Tugurejo jam
10.20
Keluhan Utama:
Kedua telinga terasa gatal
Keluhan Penyerta:
-Batuk dan pilek
- Tenggorokan terasa kering sejak sehari
yang lalu
- Demam
Riwayat Penyakit
Sekarang
Beberapa hari terakhir pasien mengeluhkan telinga kanan dan kiri terasa gatal.
Kesan : cukup
Pemeriksaan Fisik
Status Generalis
Status Lokalis
Diagnosis Banding
Otitis Media Stadium Resolusi
Otomikosis
Faringitis Akut
Rhinitis Virus
Diagnosis Utama
Rhinitis Alergi
Penatalaksanaan
Cefixime tab 400mg 1x1
Aquamaris 2x1
Rhinofed tab 2x1
BAB II
Tinjauan Pustaka
Rhinitis Alergi
Definisi
Rhinitis Alergi adalah penyakit inflamasi
yang disebabkan reaksi alergi pada pasien
atopi yang sebelumnya sudah tersensitasi
dengan alergen yang sama serta
dilepaskannya mediator kimia ketika terjadi
paparan ulangan dengan alergen spesifik
tersebut.
Klasifikasi
Berdasarkan sifat berlangsungnya
Etiologi
Pollen
Debu rumah
fungi
kecoa
Allergic salute
allergic shiner
Allergic crease
Pemeriksaan Penunjang
a. Darah Tepi
b. Apusan mukosa hidung
c. Tes serologi Ig. E
d. Skin test
Tatalaksana
a. Non-medikamentosa
. Mengurangi atau menghindari kontak
dengan alergen
. Tindakan
b. Medikamentosa
Antihistamin
Anti-histamin generasi 1 memiliki efek samping sedatif dan
membuat mukosa menjadi kering. Contoh anti-histamin
generasi 1, yaitu: Klorfeniramin, Difenhidramin, Hidroksizin,
dan sebagainya
Anti-histamin generasi 2 bekerja dengan cara memblokade
reseptor H1 dan tidak dapat menembus sawar otak,
golongan ini tidak menimbulkan efek sedatif. Contoh antihistamin generasi 2, yaitu: loratadine, cetirizine, dan
sebagainya.
Anti-histamin generasi 3, merupakan metabolit akti dari
golongan anti-histamin yang telah ada sebelumnya,
contohnya: fexofenadine (metabolit aktif dari terfenadin),
desloratadine (derivat dari loratadine), levocetirizine
(derivat cetirizine).
Dekongestan/Simpatomimetik
Dekongestan bekerja sebagai -adrenergik agonis
yang memiliki efek vasokonstriksi. Dekongestan
yang diberikan biasanya berupa sediaan oral
ataupun topikal
Oral (fenilefrin dan pseudoefedrin): efek samping
yang sering timbul yaitu insomnia, tremor, dan
takikardi
Topikal (fenilefrin, nafazolin, oksimetazolin, dan
xylometazoline): penggunaan harian dalam jangka
panjang dapat memicu terjadinya rhinitis
vasomotor akibat rebound phenomenon.
Komplikasi
Sinusitis
Otitis Media Serosa
Faringitis Kronis Hiperplasia
Faringitis Kronis
Definisi
Faringitis kronis adalah inflamasi kronis
pada mukosa faring dan jaringan di sekitar
faring. Faktor predisposisi dari faringitis
kronis ialah rhinitis kronis, sinusitis, iritasi
kronis oleh rokok, minuman beralkohol,
inhalasi debu pada mukosa faring, dan
sebagainya
Klasifikasi
Faringitis kronis
faringitis kronis
faringitis kronis
atropi
hiperplasia
Penyebab
Terapi
Antibiotik
. Penisilin
. Makrolid
. Cefalosporin