Kelompok 11
Kuliah THT – KL
FK Unila 2012
Martin Giovanni P.
Melati Nurul
Mohammad Syahrezki
Muhammad Farrash Hadyan
Muhammad Ridho
N. Dearasi Debby
Nahdia Fadhilla
Nani Indah
Nico Aldrin Avesinna
Nindia Aulia
Nindriya Kurniandari
Rhinitis Alergi
Rhinitis alergi merupakan suatu kumpulan gejala kelainan
hidung yang diperantarai oleh immunoglobulin E (IgE) akibat
paparan alergen pada mukosa hidung.
• Pelepasan sitokin lebih banyak seperti : IL-3, IL-4, IL-5, ICAM 1, GM-CSF
Gambaran Histologik
Terdapat dilatasi pembuluh darah dengan pembesaran sel goblet dan sel
pembentuk mukus, penebalan membran basal, infiltrasi eosinofil pada
jaringan mukosa dan submukosa hidung.
Cara masuk Alergi
Alergen Kontaktan
Alergen Injektan
Ex. Kontak kulit atau jaringan
Ex. Suntikan, tusukan, dll
mukosa
Diagnosis
Anamnesis
Obat- obatan
Faktor fisik
Faktor Endokrin
Faktor Psikis
Disfungsi akibat peningkatan rangsangan saraf sensoris serabut C
NO
Trauma
Gejala Klinis
Hidung tersumbat bergantian kanan dan kiri
Rhinorea mukoid atau serosa
Jarang bersin
Gatal hidung minimal
Golongan Gejala
• Sneezer (bersin)
• Runners (Rhinorea)
• Blockers (hidung tersumbat)
Diagnosis
• Eksklusi : Penyingkiran diagnosis terhadap
- infeksi
- alergi
- okupasi
- hormonal
- obat
• Gambaran hidung khas : edema mukosa hidung
• Konka merah gelap atau merah tua
• Permukaan konka licin/ berbenjol benjol
• Sekret mukoid
• Tes Cukit Kulit (-)
• Ig E spesifik tidak meningkat
Pemeriksaan Fisik
Definisi
Pengobatan:
Definisi
Definisi
5. Operatif : BSEF
Rhinitis Tuberkulosa
Definisi
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan Penunjang
Definisi
Definisi
Penegakkan diagnosis
Terapi
- ADS
- Penisiilin lokal
- Obat simpatomimetik
SELESAI