Anda di halaman 1dari 21

Definisi

Adalah bangkitan kejang yang terjadi pada


kenaikan suhu tubuh (suhu rektal di atas
38C) yang disebabkan oleh suatu proses
ekstrakranium

Anak yg sebelumnya pernah mengalami


kejang tanpa demam
tidak digolongkan sebagai penderita kejang demam
Penyebab Demam

INFEKSI NON-INFEKSI
Virus Alergi
Trauma
Bakteri

Auto-imun
Tumbuh Gigi
Mekanisme Pengaturan Suhu Tubuh

Input
Ujung saraf & suhu
darah

Anterior
Hypothalamus Hypothalamus
Set point
Thermostat
Homothermal
37C/98.6F; pm > am
Output
Suhu/temperatur tubuh
Hypothalamic - Pada Umumnya
Suhu dingin Suhu panas

set point set point


meningkat menurun

mhasilkan melepas
panas: panas:
menggigil melebarkan
pembuluh
mengerutkan darah
pembuluh darah -
bkeringat
> pucat
nafas lebih
cepat
Patofisiologi
SEL
Memiliki dua permukaan membran

Permukaan Dalam Permukaan Luar


(ion K+) (ion Na+)

Potensial Membran Sel Neuron


Patofisiologi
Potensial Membran Sel Neuron
Keseimbangan dirubah oleh :

Perubahan konsentrasi ion diruang ekstraseluler.

Rangsangan yang datangnya mendadak misalnya


mekanis, kimiawi, atau aliran listrik dari sekitarnya.

Perubahan patofisiologi dari membran sendiri karena


penyakit atau keturunan.
Patofisiologi
Patofisiologi

Mekanisme
Depolarisasi dan
Repolarisasi
PATOFISIOLOGI
Kejang
Prichard & Mc Greal Livingstone Fukuyama
Demam
KD Sederhana KD Sederhana KD Sedehana
1 Kejang bersifat simetris 1 Kejang bersifat umum 1 Tidak ada riwayat epilepsi dalam
keluarga

2 Usia: 6 bln - 4 thn 2 Kejang berlangsung singkat ( <15 mnt ) 2 Tidak ada riwayat cidera otak oleh
penyebab apapun

3 Suhu 100'F (37,78'C) atau lebih 3 Usia waktu KD pertama muncul < 6 thn 3 Serangan KD pertama terjadi antara 6
bln - 6 thn

4 Kejang berlangsung < 30 mnt 4 Frekuensi serangan 1-4 kali dalam setahun 4 Kejang berlangsung tidak lebih dari 20
mnt

5 Fungsi saraf normal dan 5 EEG normal 5 Tidak bersifat fokal


setelah kejang tetap normal

6 EEG setelah tidak demam 6 Tidak didapatkan gangguan atau


normal abnormalitas pasca kejang
Klasifikasi
7 Sebelumnya juga tidak didapatkan
& abnormalitas neurologis atau
Uraian abnormalitas perkembangan

8 Kejang tidak berulang dalam waktu


singkat

KD tidak khas Epilepsi yg dicetuskan demam KD Kompleks


1 KD yg tidak memenuhi butir KD 1 Kejang berlangsung lama atau bersifat 1 Bila KD tidak memenuhi kriteria KD
sederhana diatas fokal/setempat sederhana diatas

2 Usia penderita lebih dari 6 thn saat


serangan KD pertama

3 Frekuensi serangan kejang melebihi 4 kali


dalam setahun

4 EEG yg dibuat setelah anak tidak demam


lagi adalah abnormal
IDAI (2004)
Diagnosis
Pemeriksaan Fisik :
Anamnesis : Kesadaran : apakah terdapat penurunan
Adanya kejang, jenis kejang , kesadaran, lama kesadaran
kejang Suhu tubuh: apakah terdapat demam
Suhu sebelum/saat kejang, frekuensi dalam 24 Tanda rangsang meningeal: kaku kuduk,
jam, interval, keadaan anak pasca kejang Bruzinski I dan II, Kernique, Lasuque dan
Penyebab demam di luar infeksi susunan saraf pemeriksaan nervus cranial
pusat (gejala infeksi saluran napas akut/ISPA, Tanda peningkatan tekanan intrakranial: ubun
infeksi saluran kemih/ISK. Otitis media ubun besar (UUB) membonjol, papil edema
akut/OMA, dll) Tanda infeksi di luar susunan saraf pusat seperti
Riwayat perkembangan, riwayat kejang demam infeksi saluran pernapasan, faringitis, otitis
dan epilepsi dalam keluarga media, infeksi saluran kemih dan lain sebagainya
Singkirkan penyebab kejang yang lain (misalnya yang merupakan penyebab demam
diare/muntah yang mengakibatkan gangguan Pemeriksaan neurologi: tonus, motorik, reflex
elektrolit, sesak yang mengakibatkan fisiologis, reflex patologis11
hipoksemia, asupan kurang yang dapat
menyebabkan hipoglikemia)

Pemeriksaan Penunjang :
Lab darah tepi, kadar gula darah, elektrolit, dapat dilakukan atas indikasi
EEG
Radiologis Ro kepala, CT-scan, MRI
Kemungkinan kelainan lain maka lakukanlah pemeriksaan cairan serebrospinalis, punksi lumbal
Terapi pada fase akut
1. Penderita dimiringkan, mencegah aspirasi ludah atau lendir dari mulut
2. Jalan nafas dijaga agar tetap terbuka
3. Bila perlu berikan oksigen
4. Fungsi vital, keadaan jantung, tekanan darah, kesadaran, diikuti seksama
5. Perhatikan kebutuhan dan keadaan cairan, kalori dan elektrolit
6. Suhu yang tinggi harus segera diturunkan:
Kompres dingin, selimut dan pembungkus badan harus dibuka
Pemberian obat penurun panas: asetaminofen atau antipiretik lainnya
7. Bila masih kejang:
Diazepam IV atau per rectum
5 mg bila BB < 10 kg, 10 mg bila > 10 kg
Fenobarbital dgn dosis awal IM
30 mg untuk neonatus
50 mg untuk usia 1 bln 1 thn
75 mg untuk usia > 1 thn

Bila masih kejang :


15 mnt kemudian ulangi pemberian diazepam dgn dosis yang sama
4 jam kemudian berikan fenobarbital dengan dosis
Hari pertama dan kedua : 8-10 mg/kgBB/hr - 2 dosis
Hari berikutnya sampai demam reda : 4-5 mg/kgBB/hr - 2 dosis
ALUR TATALAKSANA KEJANG NEONATUS

Bila kejang berulang dalam


2 hari, berikan luminal 5
mg/kg/hari per oral sampai
bebas kejang 7 hari. Bila
kejang berulang setelah
bebas kejang 2 hari, ulangi
pemberian luminal dari awal
ALUR TATALAKSANA KEJANG ANAK
ALUR TATALAKSANA KEJANG ANAK
Pengobatan profilaksis terhadap kambuhnya KD
Kambuhnya KD perlu dicegah, karena serangan kejang merupakan pengalaman yg menakutkan
dan mencemaskan bagi keluarga
3 upaya yang dapat dilakukan:
1. Profilaksis intermiten, pada waktu demam
1. Obat antikonvulsan segera diberi begitu diketahui anak demam.
2. Diazepam oral atau rectum.
1. Dosis per oral 0,5 mg/kgBB/hr dibagi 3 dosis
2. Dosis per rectum 5 mg pada usia < 3 thn; 10 mg pada usia > 3 thn
2. Profilaksis terus menerus, dengan obat antikonvulsan tiap hari
1. Pemberian fenobarbital rumatan dapat mengurangi kambuhnya KD
2. Obat lain yg dapat digunakan ialah asam valproat (15-40 mg/kgBB/hr)
Asam valproat lebih sedikit mengakibatkan gangguan atau perubahan tingkah laku,
namun bersifat hepatotoksik
3. Mengatasi segera bila terjadi kejang

Pengobatan jangka panjang dipertimbangkan pada


kejang demam komplek dengan faktor risiko
Diberikan selama 1 tahun
Edukasi
Beberapa hal yang harus dikerjakan, bila kembali kejang .
Tetap tenang dan tidak panik.
Kendorkan pakaian yang ketat terutama disekitar leher
Bila tidak sadar, posisikan anak terlentang dengan kepala miring. Bersihkan muntahan atau
lendir di mulut atau hidung. Walaupun kemungkinan lidah tergigit, jangan memasukan
sesuatu ke dalam mulut.
Ukur suhu, observasi dan catat lama dan bentuk kejang.
Tetap bersama pasien selama kejang.
Berikan diazepam rektal. Dan jangan diberikan bila kejang telah berhenti.
Bawa ke dokter atau rumah sakit bila kejang berlangsung 5 menit atau lebih.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai