Anda di halaman 1dari 16

Hemotoraks

Definisi
Adanya darah pada rongga pleura.
Darah dapat masuk ke rongga pleura setelah
trauma dari dinding dada, diafragma, paru-
paru, atau mediastinum.
Epidemiologi
Insiden dari tinggi pada trauma tumpul, 37%
kasus berhubungan dengan pneumothoraks
(hemopneumothoraks), bahkan dapat terjadi
hingga 58%
(Milisavljevic, et al., 2012)
Etiologi
Penyebab umum dari Trauma dada kebanyakan
hemotoraks adalah disebabkan oleh
trauma toraks. kecelakaan lalu lintas
Hemotoraks juga dapat Trauma tajam dapat
terjadi pada pasien: disebabkan oleh tikaman
defek pembekuan darah, dan tembakan.
operasi toraks atau (Bararah, 2013)
jantung,
kanker pleura atau paru,
tuberculosis.
pemasangan kateter vena
sentral
Patofisiologi
Kerusakan anatomi yang terjadi akibat trauma
dapat ringan sampai berat tergantung besar
kecilnya gaya penyebab terjadinya trauma.
Kerusakan anatomi yang ringan berupa jejas pada
dinding toraks, fraktur kosta simpel.
Sedangkan kerusakan anatomi yang lebih berat
berupa fraktur kosta multiple dengan komplikasi,
pneumotoraks, hematotoraks dan kontusio paru.
Trauma yang lebih berat menyebabkan perobekan
pembuluh darah besar dan trauma langsung pada
jantung.
Akibat kerusakan anatomi dinding toraks dan
organ didalamnya dapat menganggu fungsi
fisiologi dari sistem pernafasan dan sistem
kardiovaskuler.
Gangguan sistem pernafasan dan kardiovaskuler
dapat ringan sampai berat tergantung kerusakan
anatominya.
Gangguan faal pernafasan: gangguan fungsi ventilasi,
difusi gas, perfusi dan gangguan mekanik/alat
pernafasan.
Salah satu penyebab kematian pada trauma toraks
adalah gangguan faal jantung dan pembuluh darah.
Manifestasi Klinis
nyeri dada,
distres pernapasan berat,
napas pendek,
takikardi,
hipotensi,
pucat,
dingin,
takipneu.
Anemia
Syok
(Boston Medical Centre, 2014)
Pemeriksaan Penunjang
Sinar X dada :
menyatakan akumulasi udara/cairan pada
area pleura. Pada kasus trauma tumpul dapat
terlihat pada foto toraks, seperti fraktur kosta
atau pneumotoraks.
AGD:
variable tergantung dari derajat fungsi paru yang
dipengaruhi, gangguan mekanik pernapasan dan
kemampuan mengompensasi. PCO2 kadang-kadang
meningkat > 45. PO2 mungkin normal atau menurun <
80, saturasi oksigen biasanya menurun.
Hemoglobin:
Kadar Hb menurun < 10 gr %, menunjukkan kehilangan
darah
Volume tidal menurun < 500 ml, kapasitas vital paru
menurun (Bararah, 2013)
Torakosentesis dan WSD
Analisis Cairan Pleura
Pada analisis cairan pleura, setelah dilakukan aspirasi,
cairan tersebut diperiksa kadar hemoglobin atau
hematokrit. Dikatakan hemotoraks jika kadar hemoglobin
atau hematokrit cairan pleura separuh atau lebih dari kadar
hemoglobin atau hematokrit darah perifer
CT scan
CT scan merupakan pemeriksaan yang cukup akurat untuk
mengetahui cairan pleura atau darah, dan dapat membantu
untuk mengetahui lokasi bekuan darah. Selain itu, CT scan
juga dapat menentukan jumlah bekuan darah di rongga
pleura (Mancini, 2015)
Derajat Hemotoraks
Hemothorak Kecil: yang tampak sebagian bayangan kurang dari 15%
pada foto rontgen, perkusi pekak sampai iga IX. Jumlah darah
sampai 300 ml.
Hemothorak Sedang: 15-35% tertutup bayangan pada foto rontgen,
perkusi pekak sampai iga VI. Jumlah darah sampai 800 ml.
Hemothorak Besar: lebih 35% pada foto rontgen, pekak sampai
cranial, iga IV. Jumlah darah sampai lebih dari 800 ml. (Bararah,
2013)
Tatalaksana
Pemberian Oksigen
Mengatasi gangguan ventilasi yang diakibatkan oleh
kompresi.
Resusitasi cairan
Terapi awal hemotoraks adalah dengan penggantian
volume darah yang dilakukan bersamaan dengan
dekompresi rongga pleura. Dimulai dengan infus
cairan kristaloid (cairan RL) secara cepat dengan jarum
besar dan kemudian pemnberian darah dengan
golongan spesifik secepatnya.
Tramadol
Indikasi:
Efektif untuk pengobatan nyeri akut dan kronik yang berat, nyeri
pasca pembedahan.
Dosis umum:
Dosis tunggal 50 mg. Dosis tersebut biasanya cukup untuk
meredakan nyeri, apabila masih terasa nyeri dapat ditambahkan
50 mg setelah selang waktu 30-60 menit.
Dosis maksimum:
400 mg sehari. Dosis sangat tergantung pada intensitas rasa nyeri
yang diderita.
Penderita gangguan hati dan ginjal dengan "creatinine
clearances" <30 ml/menit:
50-100 mg setiap 12 jam, maksimum 200 mg sehari.
Asam tranexamat
Kegunaan dari asam traneksamat adalah
untuk mencegah, menghentikan ataupun
menghentikan pendarahan masif. Biasanya zat
ini diberikan pada prosedur pembedahan,
epistaksis atau mimisan, pendarahan berat
saat menstruasi atau angioedema herediter
(masalah sistem kekebalan tubuh).
Diet
Pemberian diet untuk pasien dengan hemotorak yaitu diet
TKTP (Tinggi Kalori Tinggi Protein)
Diet TKTP adalah pengaturan jumlah protein dan kalori
serta jenis zat makanan yang dimakan disetiap hari agar
tubuh tetap sehat.
Indikasi
Malnutrisi, defisiensi kalori, protein, anemia, kwashiorkor
Sebelum dan sesudah operasi.
Baru sembuh dari penyakit dengan panas tinggi atau penyakit
berlangsung lama.
Trauma perdarahan.
Infeksi saluran pernafasan

Anda mungkin juga menyukai