Anda di halaman 1dari 29

Laporan Kasus Penanganan Jangka Panjang

Pasen Diabetes Type 2 dengan Periodontitis


Kronis Berat dan Pembesaran Ginggiva Berlebih
Induksi Nifedipine
Yoshihiro Shibukawa, Koushu Fujinami and Shuichiro Yamashita*
Journal Reading

Levina Amelia
041.213.106
Pembimbing : drg. Setiyohadi,Sp.Perio
Abstrak
Perjalanan klinis selama 14 tahun pasien diabetes berusia 47 tahun
dengan periodontitis yang berat dangan pembesaran gingiva
berlebih akibat induksi nifedipine
Pasien memiliki riwayat hipertensi selama lebih dari 5 tahun dan
diabetes yang tidak terkontrol
Gingiva membesar hampir diseluruh regio dan ditandai pada gigi
anterior atas dan bawah
Kedalaman poket 4 mm dan BOP berturut-turut 94 dan 90%
HbA1C 8,5%
Perawatan jaringan periodontal dan pengobatan diabetes dilakukan
secara bersamaan
Obat diubah dari nifedipine klorida menjadi angiotensin-converting
enzyme inhibitor
Setelah terapi awal, dilanjutkan dengan perawatan bedah flap
periodontal
Pertumbuhan gingiva berlebih menghilang dan kedalaman BOP
berkurang
Rekurensi tidak ada selama terapi periodontal suportif (SPT)
Tingkat HbA1C ditingkatkan dari 8,5% menjadi 6,3%, SPT baik selama
lebih dari 10 tahun
Penelitian ini menunjukan bahwa perawatan periodontal, pengantian
obat , dan kontrol diabetes dapat menghasilkan perbikan yang sangat
baik
Perawatan diabetes + kombinasi pengobatan berdampak positif
kadar glukosa darah dan kondisi periodontal pasien

Kata kunci: periodontitis kronis, nifedipine, pertumbuhan gingiva


berlebih, DM tipe 2, laporan kasus
Pendahuluan

Kontrol metabolik yang buruk pada diabetes mellitus (DM) sering


dikaitkan dengan penyakit periodontal yang parah.
DM adalah penyakit metabolisme yang kompleks dan ditandai
dengan hiperglikemia karena cacat pada sekresi insulin
Pasien dengan DM cenderung memiliki periodontitis yang parah
Respon imun pada DM berlebih memainkan peran genting dalam
penyakit periodontal.
Nifedipine, dihydropyridine, adalah kalsium beta blocker yang telah
banyak digunakan untuk berbagai penyakit kardiovaskular, khususnya
hipertensi.
Sisi paling prominen dari terapi nifedipin adalah pertumbhan gingiva
berlebih yang ditandai dengan akumulasi matriks ekstraseluler pada
jaringan ikat gingiva dan hiperplasia epitel dan ratepage yang panjang
dan bercabang menembus jauh ke dalam jaringan ikat , dengan
berbagai tingkat peradangan.
Dalam laporan kasus ini, menggambarkan perjalanan klinis selama 14
tahun pada pasien diabetes tipe 2 berusia 47-tahun-dengan
periodontitis kronis berat dengan pertumbuhan ginggiva berlebih
karena induksi nifedipine
Dievaluasi lebih dari 14 tahun.
Kasus
Pada bulan Septembe, seorang pria 47 tahun dirujuk ke Klinik
Konservatif di Rumah Sakit Gigi dan Mulut Chiba Tokyo dengan
keluhan utama pembengkakan di sekitar gigi anterior atas dan bawah.
Pasien bersedia mengisi informed consent sebelum masuk ke studi
ini
Kondisi sistemik
BB 80,2 kg , TB 173,6 cm. TD135/85 mmHg
Hipertensi telah didiagnosis 5 tahun sebelum pasien kunjungan awal
dan pengobatan (antagonis kalsium; nifedipine 40 mg / hari) telah
dikonsumsi selama 18 bulan.
Pasien telah mederita diabetas 2 tahun sebelum perawatan , yang
telah mengonsumsi agen antidiabetes oral (metformin, 500 mg / hari)
selama 18 bulan.
(HbA1c) nilai adalah 8,5%.
Tidak ada komplikasi diabetes
Pasien merokok.
Diagnosis
Periodontitia Kronis Generelize Berat dengan pertumbuhan gingiva
berlebih akibat induksi nifedipine
Kadar glukosa yang tinggi sebagai faktor pemberat pada peradangan
periodontal
Pengobatan
Merubah kebiasaan diet yang dikombinasikan dengan obat
ntidiabetes oral (metformin, 750 mg / hari).
Pasien telah mengkonsumsi nifedipine selama 18 bulan, tapi sekarang
obat diganti menjadi inhibitor enzim angiotensin-converting
(enalapril maleat, 10 mg/hari).
Dengan demikian, pengobatan dibatasi untuk terapi periodontal yang
terutama difokuskan pada kontrol plak sampai perbaikan kontrol
glikemik.
Pengobatan terdiri dari instruksi kebersihan mulut dan scaling
supragingiva.
Irigasi poket dengan 0,2% ethacridine laktat (acrinol).
Selama 2 bulan pengobatan pertubuhan gngiva berlebih secara
bertahap mereda dan terjadi peningkatan kebersihan mulut
Pada Maret, scaling subgingiva dan root planing yang dilakukan
menggunakan Gracey kuret dan scaler ultrasonik sebagai baseline
HbA1c (8,5%) mengalami penurunan menjadi 6,9%. Meskipun
prognosis untuk gigi # 16, 17, 27, 37, 44, 45, dan 46 itu dinilai jelek,
maka ditahan selama terapi sampai HbA1c menurun menjadi 6,5%
atau kurang
Pada bulan Juni, HbA1c menurun menjadi 6,5% dan gigi tersebut
diekstraksi dengan premedikation menggunakan antibiotik cephem.
Sebuah prostesis sementara dibuatkan.
Pada September, evaluasi ulang dilakukan.
Terapi awal mengakibatkan peningkatan parameter klinis.
Gingiva yang terdapat peradanganan, berkurang (BOP, 23%, Gambar.
3A, 3B, Tabel 1).
Bedah flap dilakukan antara Oktober dan Maret di daerah (gigi # 11-
15, 21-26, 31--34, 38, 41-43, 48) di mana kedalaman probing itu 5
mm dan terdapat cacat tulang. Operasi dilakukan dengan premedikasi
menggunakan antibiotic cephem (Gambar. 3C).
Penurunan kedalaman poket diperoleh pada semua regio
pembedahan diobati. Sebuah gigi tiruan sebagian lepasan dibuatkan
Untuk mencegah infeksi pasca operasi, antibiotik cephem (3 hari)
diberi resep dan irigasi dengan 0,2% ethacridine laktat (acrinol)
sering dilakukan pada permukaan luka.
Penyembuhan pasca operasi berjalan lancar.
Evaluasi ulang setelah penyembuhan 3 bulan menunjukkan
peningkatan yang nyata dalam klinis
Terapi periodontal suportif
Setelah operasi dan pengobatan prostodontik, pasien diberikan program
yang mendukung terapi periodontal (SPT), terutama terdiri dari instruksi
kebersihan mulut dan kontrol plak sebulan sekali.
Perubahan kondisi periodontal dan HbA1c ditunjukkan pada Gambar. 4, 5,
6. Penilaian itu dilakukan berdasarkan metode Shimoe et al.17).
Perbaikan peradangan gingiva poketb3mm (Tabel 1).
pemeriksaan radiografi terlihat lamina dure terlihat secara jelas (Gbr. 5).
Pasien termotivasi untuk mempertahankan kontrol plak harian (rata PCR,
19%), dan kondisi sistemik dan oral tetap baik selama 11 tahun
Pasien tetap pada obat yang sama untuk kondisi sistemik nya selama 14
tahun
Diskusi
Laporan kasus ini menunjukkan pemulihan sukses dan pemeliharaan
kondisi periodontal yang sehat selama periode 14-tahun berikutnya
diagnosis induksi nifedipine yang menyebabkan pertumbuhan gingva
berlebih pada pasien dengan diabetes dan periodontitis kronis.
Terlebih lagi, tingkat HbA1c pasien membaik 8,5-6,3% setelah
perawatan periodontal
SPT selama periode 10-tahun penemuan setuju dengan data yang
sebelumnya dilaporkan dalam studi pengobatan dan pemeliharaan
durasi pendek.
Studi terkontrol telah menunjukkan bahwa respon dari penderita
diabetes untuk terapi periodontal non-bedah dan bedah mirip dengan
yang non-diabetics.
Tervonen dan Karjalainen melaporkan bahwa meskipun penderita
diabetes tidak terkontrol menanggapi terapi non-bedah sama dengan
kontrol dalam jangka pendek (4 minggu), dengan tidak adanya
pemeliharaan terapi dari APY, kekambuhan lebih cepat dari poket
periodontal dan kalkulus subgingiva ditemukan
Temuan ini menunjukkan bahwa informasi pada tingkat kontrol
glikemik pada penderita diabetes berguna dalam menentukan
prognosis periodontal dan kebutuhan terapi periodontal secara
individual
Oleh karena itu, penilaian status metabolik penting dalam
menentukan prognosis terapi periodontal
TERIMAKSIH

Anda mungkin juga menyukai