Penyelenggaraan urusan pemerintahan bidang pertambangan mineral dan batubara dibagi antara pemerintah
pusat dan provinsi, urusan pemerintahan bidang mineral dan batubara tidak lagi menjadi kewenangan
pemerintah kabupaten/kota sejak 2 Oktober 2014 yang diperjelas dengan SE Mendagri No.120/253/SJ
tanggal 16 Januari 2015 dan Edaran Menteri ESDM No. 04.E/30/DJB/2015 tanggal 30 April 2015
Kewenangan Pusat:
1. Penerbitan IUP Mineral logam, batubara, mineral bukan logam dan batuan pada :
a. Wil Izin Usaha Pertambangan yg berada pada wil lintas daerah lintas Provinsi
b. Wil Izin Usaha Pertambangan yg berbatasan langsung dgn neg lain dan
c. Wil laut lbh dari 12 mil.
2. Penerbitan Izin UsahaPertambangan dlm rangka PMA.
3. Pemberian Izin Usaha pertambangan khusus mineral dan batu bara.
Kewenangan Provinsi:
1. Penerbitan Izin Usaha Pertambangan Mineral logam, bkn logam ,batu bara dan batuan dlm rangka
PMDN pd WIUP Daerah yg berada dlm 1 Daerah Prov termasuk wil laut sd 12 mil laut.
2. Penerbitan Izin Pertambangan rakyat utk komoditas mineral logam, batubara, mineral bkn logam dan
batuan dlm wil pertambangan rakyat.
TINDAKLANJUT PENGELOLAAN PERTAMBANGAN PASCA UU NO. 23/2014
1. Meminta Gubernur dan Bupati untuk melaksanakan SE Menteri ESDM No. 04.E/30/DJB/2015
antara lain :
a) Meminta Bupati/Walikota segera menyerahterimakan dokumen perizinan IUP yang ada di
Kabupaten/Kota kepada Gubernur sesuai UU Nomor 23 Tahun 2014;
b) Meminta Gubernur memproses permohonan perizinan mineral bukan logam dan batuan
termasuk pemrosesan peningkatan IUP Eksplorasi menjadi IUP Operasi Produksi,
perpanjangan IUP, termasuk penetapan WPR dan penerbitan IPR;
c) Meminta Gubernur untuk mencabut IUP Non CNC yang tidak memenuhi kewajiban,
Pemerintah Pusat akan mengeluarkan kebijakan terkait dengan tindak lanjut ini;
d) Dalam masa transisi meminta Kadis ESDM Provinsi secara ex oficio selaku kepala inspektur
tambang Provinsi untuk melaksanakan kegiatan pengawasan terhadap pemegang IUP yang
berada dalam satu Provinsi.
2. Meminta Kadis ESDM Provinsi dan Kabupaten/Kota untuk melaksanakan surat Sekjen
Kementerian ESDM No. 3815/70/SJN.P/2015 tgl 25 Mei 2015 perihal data inspektur tambang
dan jajak minat menjadi inspektur tambang.
TINDAKLANJUT PENGELOLAAN PERTAMBANGAN PASCA UU NO. 23/2014
3. Penyerahan pengelolaan IUP PMA dan IUP BUMN dari Bupati/Walikota/Gubernur kepada
Menteri, berikut dokumen pendukung (sesuai Edaran Menteri ESDM No. 01.E/30/DJB/2015 dan
02..E/30/DJB/2015 tanggal 07 April 2015)
4. Pemerintah Provinsi membentuk Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) dan payung hukum
perizinan untuk mempermudah perizinan pasca UU No. 23/2014 dengan tetap melibatkan
Pemerintah Kab/Kota.
5. Gubernur dapat membentuk UPTD di kabupaten/kota untuk pelayanan yang lebih efektif dan
efisien.
6. Gubernur mulai mengembangkan dan memperkuat database pertambangan minerba dan selalu
koordinasi dengan Pusat dalam rangka rekonsiliasi data IUP
7. Meminta Kementerian Dalam Negeri untuk menyelesaikan permasalahan batas wilayah
administrasi kabupaten/kota.
8. Bupati/Walikota tetap bertanggung jawab untuk menagih dan memberikan peringatan kepada
pemegang IUP yang tidak melaksanakan kewajiban pelunasan PNBP sebelum Gubernur
mencabut IUP
TANTANGAN DAN UPAYA TEROBOSAN
NO TANTANGAN UPAYA TEROBOSAN
1. Koordinasi Pusat dan Daerah sebagai a. Revisi UU No 4/2009 beserta peraturan pelaksanaanya
tindak lanjut Provinsi membentuk pelayanan yang mudah dan aman bagi
UU No 23/2014 penerbitan IUP di Provinsi dengan melibatkan
kabupaten/kota
2. Peningkatan kualitas pelayanan a. Membentuk Unit Pelaksana Teknis yang khusus menangani
publik Pelayanan Terpadu Satu Pintu
b. Melakukan harmonisasi pelayanan publik (reformasi
perizinan) dengan sektor lain, terutama dengan Kementerian
Lingkungan Hidup dan Kehutanan (contoh Izin Pinjam Pakai
Kawasan Hutan agar jangka waktu penerbitan izin dapat di
atur)
c. Pembayaran PNBP secara online
3. Persyaratan CnC untuk IUP yang CnC tidak perlukan untuk IUP yang diterbitkan setelah WP
terbit setelah penetapan WP
II. PENGELOLAAN INSPEKTUR TAMBANG DAN
PENGAWASAN PASCA UU NO. 23 TAHUN 2014
Inspektur Tambang di Pusat diangkat oleh Menteri Semua Inspektur Tambang diangkat
Inspektur tambang di Provinsi diangkat oleh oleh Menteri.
Gubernur Semua Inspektur Tambang diangkat
Inspektur Tambang di Kabupaten/Kota diangkat oleh oleh Menteri.
Bupati/Walikota Semua Inspektur Tambang diangkat
Inspektur Tambang di kabupaten/Kota dipimpin oleh oleh Menteri.
Kepala Inspektur Tambang yang melekat dengan
jabatan Kepala Dinas Pertambangan dan Energi Tidak Ada Lagi
Kabupaten/Kota
Inspektur Tambang di Provinsi dipimpin oleh Kepala
Inspektur Tambang yang melekat dengan jabatan
Kepala Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi.
Tidak Ada Lagi