Anda di halaman 1dari 46

AFTER CARE PATIENT

IKTERUS NEONATORUM

Pembimbing :
dr. Endang Prasetyowati, Sp.A

Disusun oleh:
Hasna Ibadurrahmi
161 0221 039 Fakultas Kedokteran
Universitas Pembangunan Nasional
Veteran Jakarta
2017
PASIEN

IDENTITAS

AYAH PASIEN
RESUME PENYAKIT &
PERKEMBANGAN PASIEN

Resume saat sebelum Resume


masuk RS perkembangan pasien
saat di RS (24-30
(24 Agustus 2017) Agustus 2017)
RESUME SAAT SEBELUM MASUK RUMAH SAKIT
(24 AGUSTUS 2017)

Pasien lahir di RSUD Ambarawa pada tanggal 24


Agustus 2017 post sectio caesaria dari ibu P4A0 usia
kehamilan aterm atas indikasi serotinus dengan berat
badan lahir 3100 gram, panjang badan 50 cm, AS 7-8-9

Pada 27 Agustus 2017, pasien mengalami ikterik dan


gerak tidak aktif dengan hasil lab bilirubin total sebesar
12,91 dan ditransfer ke ruang Seruni untuk dilakukan
fototerapi 1x24 jam
RESUME SAAT SEBELUM MASUK RUMAH
SAKIT (24 AGUSTUS 2017)

Lima hari sebelum masuk RS, pasien post rawat di


Perina RSUD Ambarawa dan dilakukan transfusi
atas indikasi anemia dengan kadar Hb 11,6

Tanggal 4 September 2017, pasien masuk ke ruang


seruni dari poli anak dengan keluhan demam sejak
2 hari SMRS dan dengan diagnosis neonatal
infeksi
RESUME PERKEMBANGAN
PASIEN SAAT DI RUMAH SAKIT
(24-30 AGUSTUS 2017)
FOLLOW UP
(RAWAT INAP 1)

Pasien dirawat
selama 6 hari di
seruni atas indikasi
ikterus neonaturum
dan anemia
RESUME PERKEMBANGAN
PASIEN SAAT DI RUMAH SAKIT
(4-13 SEPTEMBER 2017)
FOLLOW UP
(RAWAT INAP 2)
FOLLOW UP
(RAWAT INAP
2)
EDUKASI SEBELUM PULANG

Edukasi untuk kontrol kembali ke rumah sakit


Edukasi kepada pasien apabila menjadi kuning
kembali, segera kembali ke rumah sakit
Menjelaskan kepada keluarga tentang penyakit yang
diderita anaknya
Edukasi untuk memperhatikan dan memilih asupan
makanan yang sesuai untuk pasien, ASI eksklusif
Edukasi kepada keluarga pasien untuk memantau
perkembangan pasien untuk mencegah ikterik di
kemudian hari
LAPORAN HASIL
KUNJUNGAN RUMAH
TABEL DAFTAR ANGGOTA KELUARGA
No Nama Kedudukan JK Usia Pendidikan Pekerjaan

1. Tn. Ayah L 57 SMA Satpam

2. Ny.S Ibu P 41 SMP IRT

3. An. Anak ke-1 P 22 SMA PNS

4. An. Anak ke-2 L 19 SMA Buruh


5. An. Anak ke-3 P 11 SD Pelajar

6. An. Anak ke-4 L 0 - -


GENOGRAM KELUARGA
DENAH RUMAH
EDUKASI SAAT KUNJUNGAN

Menjelaskan mengenai ikterus neonatorum


Edukasi tentang komplikasi yang dapat terjadi pada
pasien
Edukasi kepada keluarga pasien agar selalu menjaga
kesehatan lingkungan rumah dan sekitar, ASI eksklusif
Menjauhi faktor-faktor yang memicu sesak dan batuk
seperti asap rokok, bulu-bulu boneka atau selimut, asap
pembakaran, dan lainnya untuk mencegah penyakit
infeksi pada saluran pernapasan pasien
FAKTOR PENDUKUNG KEBERHASILAN
AFTER CARE PATIENT
Keluarga bersedia untuk kunjungan dokter muda dan
menyambut kedatangan dengan ramah
Keluarga memperhatikan dengan baik ketika
diberikan penjelasan mengenai keadaan pasien
Keluarga berusaha untuk selalu mengontrol dan
mengawasi perkembangan kesehatan pasien terutama
ayah dan ibu pasien
Keluarga berkeinginan dan berusaha untuk
melakukan hidup sehat
Tempat tinggal pasien dekat dengan sarana kesehatan
IDENTIFIKASI FUNGSI
KELUARGA
FUNGSI BIOLOGIS
By. S laki-laki berusia 1 bulan, post opname dengan ikterus
neonatorum. Sebelumnya pasien dengan keluhan kuning di seluruh
tubuh dengan bilirubin meningkat. Saat ini pasien tidak ada keluhan,
kondisi pasien membaik dan tidak kuning seperti keadaan sebelumnya.
Keadaan umum : baik, kesadaran compos mentis.

Tanda-tanda vital :
HR : 140 x/menit
RR : 55 x/menit
T : 36,20C

BB : 3200 gram
TB : 82 cm
LK : 38 cm
LP : 55 cm
Lila : 12 cm
PEMERIKSAAN FISIK
Kepala : normochepal, distribusi rambut merata, warna hitam,
tidak mudah dicabut, kulit kepala sehat, ubun-ubun
tidak cekung
Wajah : pipi bengkak kanan dan kiri. Tidak pucat, tidak kuning
Mata : tampak simetris, palpebra superior dan inferior kanan
dan kiri tidak edema, tidak terdapat perdarahan
subkonjungtiva, konjungtiva tidak anemis, sklera tidak
ikterik, pupil bulat, isokor, 3 mm/3 mm, refleks
cahaya langsung (+/+), refleks cahaya tidak langsung
(+/+)
Hidung : bentuk dan posisi normal, napas cuping hidung tidak
ada, tidak ada deviasi septum nasi, tidak ada sekret, mukosa
tidak hiperemis
Telinga : bentuk normal, tidak ada sekret, tidak ada nyeri tekan
tragus, tidak ada tanda-tanda peradangan
Mulut : mukosa bibir tidak kering, bibir tidak sianotik, lidah
tidak kotor, stomatitis tidak ada
Leher : tidak ada kelainan bentuk leher, kelenjar getah bening
tidak membesar
Thoraks : bentuk normal, pergerakan napas simetris kanan dan
kiri saat statis dan dinamis
Paru
Inspeksi : pergerakan dinding dada simetris kanan dan kiri dan
dinamis, tidak ada retraksi iga, tidak ada otot bantu
napas tambahan
Palpasi : iktus cordis kuat angkat
Perkusi : sonor pada seluruh lapang paru
Auskultasi : suara napas vesikuler, tidak ada ronkhi dan tidak ada
wheezing
Jantung
Inspeksi : iktus cordis tidak nampak
Palpasi : iktus kordis teraba di ICS V linea midclavicula sinistra
Perkusi : tidak ada pembesaran jantung
Auskultasi : bunyi jantung reguler
Abdomen
Inspeksi : datar
Auskultasi : bising usus normal
Perkusi : timpani di 4 kuadran abdomen
Palpasi : keras, tidak ada nyeri tekan, asites (-)
Ekstremitas : akral hangat, tidak ada sianosis, tonus baik, CRT < 2
PASIEN PSIKOLOGIS

Pasien merupakan anak bungsu dengan 3 orang kakak


yang memiliki riwayat kelahiran cukup baik, ketiga
kakaknya lahir spontan dengan berat badan lahir
masing-masing 3800 gram, 4100 gram, dan 4000 gram
dengan apgar skor 7-8-9. Ayah pasien bekerja sebagai
satpam dan ibu bekerja sebagai ibu rumah tangga
FUNGSI EKONOMI

Ayah pasien bekerja sebagai satpam, sedangkan ibu


pasien bekerja sebagai ibu rumah tangga

FUNGSI RELIGIUS

Ayah pasien beragama kristen sedangkan Ibu pasien


seorang muslim

FUNGSI SOSIAL BUDAYA

Kedudukan keluarga pasien di tengah lingkungan


sosial adalah warga biasa

POLA KONSUMSI PASIEN

Pasien minum ASI eksklusif


IDENTIFIKASI FAKTOR-FAKTOR
YANG MEMPENGARUHI
KESEHATAN
FAKTOR PERILAKU

Tidak ada perilaku pada pasien yang


mempengaruhi penyakit yang diderita
pasien

FAKTOR NON PERILAKU

Sarana pelayanan kesehatan yaitu


Puskesmas dan Rumah Sakit dekat
dengan rumah pasien. Jarak pelayanan
kesehatan terdekat dari rumah pasien
yaitu sekitar 4 km dengan jarak tempuh
kurang lebih 30 menit dengan motor.
IDENTIFIKASI LINGKUNGAN RUMAH
Rumah pasien masuk dalam gang dan bersebelahan
dengan Sekolah Dasar Negeri 3 Desa Delik
Tampak dari luar, rumah pasien dikelilingi oleh
pohon yang rindang dan jauh dari jalan raya dengan
pekarangan yang cukup luas
Rumah pasien terdiri
dari ruang tamu,
ruang keluarga, dua
kamar tidur, ruang
makan, dapur, ruang
cuci jemur, dan kamar
mandi
Lantai rumah sudah dipasang dengan keramik.
Atap rumah langsung genteng tanpa adanya
asbes. Dinding rumah sudah dengan tembok
dengan cat putih.
Ventilasi udara cukup di ruang tamu dan ruang
keluarga, namun kurang ventilasi dan pencahayan
di kamar tidur. Cahaya dan udara masuk melalui
pintu yang terbuka dan jendela dari ruang tamu
dan ruang keluarga
Barang-barang dalam rumah tertata dengan baik.
Ruang makan terpisah dari dapur, tempat cuci dan
kamar mandi
Kamar mandi terpisah tembok dengan kamar
dan ruang makan. Air kamar mandi bersih
dengan pencahayaan yang cukup
Orangtua pasien mengambil air dari sumur di ruang cuci jemur,
dapur terlihat cukup bersih dan tertata rapi. Air yang digunakan
untuk masak dan mandi dari air sumur, sumber listrik dari PLN,
sampah dibuang ke tempat sampah yang terletak di samping
rumah
TABEL PERMASALAHAN

Permasalahan Penyelesaaian
Kurangnya - Edukasi mengenai penyakit dan
pengetahuan keluarga komplikasi yang dapat terjadi
mengenai penyakit - Edukasi mengenai pentingnya
pasien mengontrol kesehatan pasien
- Edukasi mengenai tanda-tanda bahaya
agar segera di bawa ke IGD rumah sakit
KESIMPULAN

TINGKAT PEMAHAMAN

Orangtua dan keluarga pasien cukup paham


mengenai penyuluhan yang diberikan oleh dokter
muda. Orangtua dan keluarga tampak kritis dalam
hal menanyakan mengenai kesehatan pasien dan
akan berusaha sebaik mungkin demi menjaga
kesehatan keluarga.

HASIL PEMERIKSAAN

Keadaan pasien sudah membaik, saat dilakukan


kunjungan tidak ada keluhan pada pasien. Pasien
diperbolehkan pulang setelah 9 hari perawatan
dengan diberikan edukasi sebelumnya oleh dokter.
KESIMPULAN
FAKTOR PENDUKUNG

Keluarga bersedia untuk kunjungan dokter muda dan


menyambut kedatangan dengan ramah dan dengan antusias
Keluarga memperhatikan dengan baik ketika diberikan
penjelasan mengenai keadaan pasien
Keluarga berusaha untuk selalu mengontrol dan mengawasi
perkembangan kesehatan pasien terutama ayah dan ibu
pasien
Keluarga berkeinginan dan berusaha untuk melakukan
hidup sehat
Tempat tinggal pasien tidak jauh dari sarana kesehatan

FAKTOR PENYULIT

Kurangnya pemahaman orangtua pasien tentang ASI


eksklusif yang perlu diberikan
DOKUMENTASI
TUGAS
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai