Anda di halaman 1dari 20

Heritabilitas

Usman Siswanto
Setiap individu tanaman akan memiliki
perbedaan antar tanaman berdasarkan sifat
yang dimiliki.
Keragaman sifat individu setiap populasi
tanaman tersebut dinamakan variabilitas.
Manfaat variabilitas dalam pemuliaan
tanaman adalah akan menentukan
keberhasilan program pemuliaan tanaman.

17/10/2017 2
Keragaman dalam spesies tanaman dapat
dibedakan menjadi dua, yaitu keragaman
yang disebabkan oleh faktor lingkungan dan
keragaman yang disebabkan oleh faktor
genetik.
Ragam lingkungan dapat diketahui dengan
menumbuhkan tanaman yang memiliki
genetik sama pada lingkungan berbeda.

17/10/2017 3
Ragam genetik muncul mengingat di antara
tanaman memiliki sifat genetik yang berbeda.
Ragam genetik dapat diamati dengan
menanam galur atau vaerietas yang berbeda
pada lingkungan yang sama.

17/10/2017 4
Keragaman genetik dari tanaman dapat
disebabkan oleh rekombinasi gen setelah
hibridisasi, mutasi, dan poliploidi.
Proses tersebut dapat berlangsung secara
alami selama fase pertumbuhan dan
perkembangan tanaman.

17/10/2017 5
Peningkatan keragaman genetik pada populasi
dasar di samping ditentukan oleh genotipe
penyusunnya, juga ditentukan oleh sifat
perkawinan setiap individu anggota populasi
dasar tersebut.

17/10/2017 6
Keragaman sifat juga dibedakan atas sifat
kualitatif dan sifat kuantitatif.
Sifat kualitatif yaitu variasi yang langsung
dapat diamati, misalnya: perbedaan warna
bunga (merah, hijau, kuning, putih, oranye,
ungu); dan perbedaan bentuk bunga, buah ,
biji (bulat, oval, lonjong, bergerigi).

17/10/2017 7
Sifat kuantitatif yaitu variasi yang memerlukan
pengamatan dengan pengukuran, misalnya
tinggi tanaman (cm), produksi (kg), jumlah
anakan (batang) , luas daun.

17/10/2017 8
No Sifat Kualitatif Kuantitatif
1 Bentuk sebaran Tegas (discrete) Berlanjut (continue)
2 Penilaian Pengamatan visual Pengukuran
3 Gen pengendali Satu atau dua Banyak (polygenic)
4 Pengaruh lingkungan Sedikit Mudah terpengaruh
5 Cara pemilihan Secara visual Analisis data

17/10/2017 9
Pengujian untuk sifat kualitatif dilakukan
dengan menggunakan Chi-Square Test.
Sedangkan pengujian untuk sifat kuantitatif
dilakukan dengan analisis varian dan
modifikasinya.

17/10/2017 10
Pengujian untuk sifat kualitatif atau di antara
sifat kualitatif nyata atau tidak nyata
menggunakan formula berikut:
X2 = [ (O E)2 ]/E;
Di mana: X2 = Chi-Square, O = data hasil pengamatan
(observation) dan E = nilai dugaan (expected).
Selanjutnya hasil perhitungan (X2 hitung)
dibandingkan dengan (X2 tabel) nyata atau tidak.

17/10/2017 11
Penilaian secara visual maupun dengan pengukuran
didasarkan pada penampilannya. Tampilan yang
teramati tersebut disebut fenotipe, yang merupakan
penampilan genotipe pada suatu lingkungan tertentu
di mana tanaman tersebut tumbuh.
Jadi fenotipe merupakan interaksi genotipe dengan
lingkungan.

17/10/2017 12
Oleh karena itu untuk memperoleh tanaman
yang bergenotipe baik, pemulia harus
berusaha memperkecil faktor luar
(lingkungan) tersebut, seperti:
Keseragaman areal penanaman. Areal untuk
percobaan sebaiknya homogen.
Ukuran plot; luasnya tergantung jumlah genotipe
yang diuji dan biaya yang tersedia.

17/10/2017 13
Ukuran plot kecil sekitar 1,5 m x 5,5 m dengan tiga
baris tanaman, dan ukuran plot besar 40- 50 m2
untuk pengujian jumlah kecil genotipe.
Ulangan (blok), berfungsi untuk meningkatkan
ketelitian dan untuk menghitung experimental
error (kesalahan yang menyebabkan dua
perlakuan berbeda).
Jarak tanam. Tanaman pinggir sebaiknya tidak
diikutkan dalam pengamatan.

17/10/2017 14
Keragaman tanaman dalam plot. Setiap lobang
jumlah tanamannya sama.
Varietas kontrol, sebaiknya digunakan varietas
yang biasa ditanam oleh petani.

17/10/2017 15
Fenotipe sangat tergantung pada faktor
genetik dan pengaruh lingkungan.
Pernyataan tersebut dapat dituliskan sebagai
berikut: P = G + E, di mana P = fenotipe, G =
genotipe, dan E = lingkungan.
Pengaruh atau efek yang disebabkan oleh
faktor genetik dibedakan menjadi tiga macam,
yaitu: pengaruh aditif (A), pengaruh dominan
(D), dan pengaruh epistasis (I).
17/10/2017 16
Bila A1A2 merupakan nilai rerata dari A1A1
dan A2A2, maka pengaruhnya adalah aditif.
Bila A1A2 bergeser kearah A1A1 atau A2A2
maka pengaruhnya adalah dominan.
Jika pengaruh dominan bergeser dengan nilai
d, dinamakan dominan sebagian (partial atau
incomplete dominance).

17/10/2017 17
Bila A1A2 mempunyai nilai sama dengan A2A2
dikatakan pengaruhnya adalah dominan
sempurna (complete dominan). Bila A1A2
mempunyai nilai lebih besar dari A2A2 atau
lebih besar dari + a maka pengaruhnya
dominan lebih (over dominance).

17/10/2017 18
Pengaruh epistasis adalah pengaruh gen pada
suatu lokus yang menutupi gen pada lokus
yang lain.
Jadi ada interaksi antara gen-gen pada dua
lokus atau lebih. Misalnya pasangan gen A1A2
akan menampakkan pengaruh aditif bila ada
B1B1, tetapi menunjukkan pengaruh dominan
bila ada B2B2.

17/10/2017 19
Dalam penghitungan ukuran ragam (variasi) dinyatakan
dengan ragam (2 ) yang berdasarkan efek bahwa P = G + E,
sehingga 2P = 2G + 2E, dalam hal ini 22GE = 0.
Perlu diketahui bahwa 22GE tidak sama dengan 2GE.
Ragam genetik terdiri atas ragam aditif (2 A), ragam
dominan (2 D), dan ragam epistasis (2I). 2G = 2A + 2D +
2I , dan 2P = 2A + 2D + 2I + 2E, dan 2E merupakan
ragam lingkungan.

17/10/2017 20

Anda mungkin juga menyukai