Anda di halaman 1dari 15

Pencemaran Udara

Annisa Haryanti Nurhasanah


163112620150012
Outline
Latar belakang

Pengertian pencemaran udara

Penyebab

Sumber pencemaran

Peraturan pencemaran

Meteorologi dan sebaran pencemaran udara

Efek

Solusi
Latar belakang

Peningkatan
Pencemaran
konsumsi Limbah
udara
energi
Menurut Badan Lingkungan Hidup Dunia, United Nations
Environmental Program pada tahun 1992, Indonesia berada di urutan
ketiga negara terpolusi di dunia setelah Mexico dan Bangkok (UNEP,
2007). Hal ini menunjukkan bahwa kota kota di Indonesia
mengindikasikan pencemaran udara yang cukup tinggi.
Pengertian
Di dalam Undang-undang No.23 tahun 1997 yang
dimaksud dengan pencemaran udara adalah masuknya atau
dimasukkannya zat, energi, dan/atau komponen lainnya ke
dalam udara ambien oleh kegiatan manusia, sehingga mutu
udara ambien turun sampai ke tingkat tertentu yang
menyebabkan udara ambien tidak dapat memenuhi
fungsinya.
Pencemaran udara didefinisikan sebagai masuknya
satu atau lebih kontaminan/polutan seperti debu, asap, bau,
gas, dan uap ke atmosfer dalam jumlah tertentu dan
karakteristik tertentu serta dalam waktu tertentu pula yang
dapat membahayakan kehidupan manusia, hewan,
tumbuhan, dan menggangu kenyamanan dalam kehidupan.
Selain polutan polutan tersebut, aktivitas manusia juga
berperan besar dalam polusi udara (Peavy, 1985).
Penyebab pencemaran udara
Faktor internal (secara alamiah) Faktor eksternal (ulah manusia)

Debu akibat tiupan angin. Hasil pembakaran bahan


Abu dari gunung berapi bakar fosil.
beserta gas-gas vulkanik. Debu/serbuk dari kegiatan
Proses pembusukan sampah industri.
organik. Pemakaian zat-zat kimia yang
disemprotkan ke udara
Menurut Warner (1981) Pencemaran udara
berdasarkan sumbernya

a. Polutan primer

Terbentuk langsung dari emisi yang terdiri dari partikulat berukuran


< 10 mikron (PM 10), SO2, NO2, CO dan Timbal.

b. Polutan sekunder

Bentuk lanjut dari pencemar primer yang telah mengalami reaksi


kimia di lapisan atmosfer yang lebih rendah. Kategori pencemar
sekunder adalah ozon yang dikenal sebagai oksidan fotokimia, garam
sulfat, nitrat dan sebagainya.
Sumber area dan titik

Sumber Pembakaran pada Emisi dari proses Tempat Pembakaran pada


transportasi sumber tetap pada industri pembuangan sumber tetap
sampah padat

Kendaraan Rumah Industri kimia On Site Kebakaran


bermotor tangga Industri Insenera hutan
Pesawat Komersial makanan si Pembakaran
terbang dan institusi Industri Pembaka batu bara
Kereta api Industri perminyakan ran Pembakaran
Kapal laut terbuka perkebunan

(Klasifikasi sumber emisi)


Wujud fisik pencemaran udara
1. Pratikulat

Keberadaan partikulat di atmosfer sebagian besar bersumber dari


kendaraan bermotor dan industri, selain itu partikulat juga dapat
terbentuk di atmosfer dari polutan gas. Diklasifikasikan berdasarkan
sifat fisik dan sifat kimia berupa komposisi organik atau anorganik.

2. Polutan gas

Beberapa kategori polutan adalah SO2, NO2, NO, dan CO.


Peraturan pencemaran udara di Indonesia

1. UU No.23/1997 tentang Pengelolaan Lingkungan


2. PP No.41/1999 tentang Pengendalian Pencemaran Udara
3. KepMen KLH No.45/1997 tentang Indeks Standar Pencemaran Udara
4. KepMen KLH No.KEP/MENLH/1995 tentang Emisi Sumber Tidak Bergerak
5. Kep Kepala Bappedal No. 205/1997 tentang Pedoman Teknis Pengendalian
Pencemaran Udara dari Sumber Tidak Bergerak
6. KepMen KLH No.129/2003 tentang Standar Emisi untuk Kegiatan Minyak
dan Gas
7. KepMen KLH No.35/93 tentang Standar Emisi untuk Kendaraan Bermotor
8. KepMen KLH No.141/2003 tentang Standar Emisi untuk Tipe Baru dan
Produksi Masa Kini Kendaraan Bermotor
9. KepMen KLH No.252/2004 tentang Keterbukaan Informasi baik Sumber
Tidak Bergerak dan Sumber Bergerak
10. KepMen KLH No. 50/96 tentang Standar Tingkat Kebauan
Proses
penyebaran
(adveksi)

Meteorologi
Proses Proses
dan sebaran
perubahan pengenceran
pencemaran
(difusi) (dilusi)
udara

Proses
penghilangan
(dispersi)
Pengendalian pencemaran udara
Aktivitas ekonomi Pengukuran penurunan emisi

Pemakaian energi untuk industri,


Standar kualitas udara dan
pebangkit listrik dan kendaraan
emisi

Energi berbagai sumber


Kualitas udara

Distribusi spasial polutan


Strategi penurunan
emisi
Deposisi di bumi Monitoring

Dampak pada kesehatan dan Analisis Bahaya?


ekosistem Resiko

Tanpa penambahan peralatan

(Pola pikir pengendalian pencemaran udara)


Efek bahan pencemar udara
Efek kesehatan
Efek cepat mengakibatkan kematian akibat penyakit saluran
pernafasan.
Efek lambat menjadi penyebab bronkhitis kronis dan kanker paru
primer, dan asma
Efek terhadap ekonomi
Meningkatnya biaya pemeliharaan (pelapisas, pengecatan)
Kerugian akibat kontaminasi bahan pencemar udara pada
makanan/minuman oleh bahan beracun
Efek bahan pencemar udara terhadap lingkungan
Efek terhadap kondisi fisik atmosfer mempengaruhi struktur awan,
dan keasaman air hujan
Efek terhadap vegetasi, terjadi perubahan morfologi, pigmen dan
kerusakan fisiologi sel tumbuhan pada daun
Efek terhadap kehidupan binatang misalnya migrasi burung karena
udara ambien terpapar gas SO2
Solusi mengatasi polusi udara

Pembatasan usia kendaraan

Membatasi kendaran bermotor

Uji emisi secara berkala

Penanaman pohon
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai