1/3 Medial
Page 2
Anamnesis
Keluhan Utama : Nyeri lengan kiri bawah
Page 3
Riwayat Penyakit Dahulu:
Page 4
Anamnesis Sistem
Sistem Cerebrospinal : Sadar (+), pusing (-)
Sistem Cardivaskuler : Berdebar-debar (-), keringat dingin (-)
Sistem Respiratorius : Sesak nafas (-)
Sistem Gastrointestinal : Mual (-), muntah (-), BAB (+) N
Page 5
Pemeriksaan Fisik
Status Generalis
Nadi : 82x/menit
Respirasi : 20x/menit
Temperatur : 36,6 C
krepitasi (-)
Jantung: S1S2 (+) reguler, murmur (-), gallop (-)
Pulmo: Vesikuler (+/+), wheezing (-/-), ronkhi (-/-)
Abdomen: Bising usus (+) N, flat, nyeri tekan (-)
Ekstremitas: Akral hangat kering merah, CRT <2, nyeri lengan kiri
Page 7
Status Orthopedi
Regio: Antebrachii sinistra 1/3 medial
Inspeksi: Tampak luka (-), deformitas (+)
Palpasi: Nyeri tekan setempat (+), teraba hangat (-), krepitasi (+)
Page 8
Diagnosis Klinis Bedah
Closed Fraktur Radius-Ulna sinistra1/3 medial
Page 9
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan radiologis foto antebrachii sinistra:
Posisi: AP - Lateral
Hasil : Tampak fraktur radius-ulna
Page 10
Penatalaksanaan
Non medikamentosa:
Page 11
PEMBAHASAN
Page 12
DEFINISI
Fraktur atau patah tulang terputusnya kontinuitas
struktur tulang yang umumnya disebabkan oleh gaya yang
melebihi elastisitas tulang.
Klasifikasi Fraktur
Berdasarkan bentuk:
1. Fraktur komplit
2. Fraktur inkomplit
3. Fraktur kominutif
4. Fraktur kompresi atau Crush Fracture
Page 13
Berdasarkan penyebab terjadinya:
1. Fraktur traumatik
2. Fraktur fatik atau stress trauma berulang, kronis, misal: fr. Fibula pada
olahragawan.
Page 14
Berdasarkan penyebab terjadinya:
1. Fraktur traumatik
2. Fraktur fatik atau stress trauma berulang, kronis, misal: fr. Fibula pada
olahragawan.
Page 15
Pergeseran fragmen tulang:
Page 16
DIAGNOSIS
1. Anamnesis: riwayat trauma (kapan, di mana, berat-ringan trauma, arah trauma
dan posisi pasien), riwayat cedera/fraktur sebelumnya, pekerjaan, obat-obatan
yang dikonsumsi, merokok, riwayat osteoporosis).
2. Pemeriksaan status lokalis: Look (Deformitas), Feel (nyeri tekan, krepitasi), Move
(nyeri bila digerakkan, gerakan terbatas), pemeriksaan trauma di tempat lain:
kepala, thoraks, abdomen, pelvis.
3. Pemeriksaan penunjang:
Lab: darah rutin, faktor pembekuan darah, golongan darah, dan urinalisa.
Page 17
PENATALAKSANAAN
Mengurangi rasa nyeri obat penghilang rasa nyeri.
Page 18
PENATALAKSANAAN
Fraktur tertutup:
2. Debridement
4. Penutupan luka
5. Pemberian antibiotik
6. Pencegahan tetanus
Page 19
Penyembuhan Fraktur
1. Pembentukan hematoma kerusakan jaringan lunak dan penimbunan darah
Page 20
FRAKTUR RADIUS-ULNA
Os. Radius dan os. Ulna dihubungkan oleh sendi radioulnar yang diperkuat
lig. anulare yang melingkari kapitulum radius dan di distal yang diperkuat
oleh lig. radioulnar.
Diperkuat oleh membrana interosea satu kesatuan yang kuat jarang
patah hanya satu tulang/bila mengenai satu tulang hampir disertai
dislokasi sendi radioulnar.
Page 21
FRAKTUR RADIUS-ULNA
Radius dan ulna dihubungkan oleh otot antartulang m. Supinator, m.
Pronator teres, dan m. Pronator quadratus untuk gerakan pronasi-
supinasi.
Ketiga otot tsb. bersama otot lain yang berinsersi pada radius dan ulna
patah tulang bawah disertai dislokasi angulasi dan rotasi, terutama pada
radius.
Page 22
FRAKTUR RADIUS-ULNA
Pada anak sering berupa tipe greenstick.
Biasanya kedua ujung tulang yang patah masih berhubungan satu sama lain.
Pada dewasa sering disebabkan oleh kecelakaan lalu lintas. Selain itu
perkelahian menggunakan tongkat juga sering menjadi penyebab fraktur ini.
Deformitas rotasi tambahan tarikan otot-otot yang melekat pada radius
(biceps & supinator pada 1/3 proksimal, pronator teres pada 1/3 medial, dan
pronator quadratus pada 1/3 distal).
Page 23
Anak-anak reduksi tertutup imobilisasi dengan gips sampai di atas siku
selama 3-4 minggu.
Dewasa reposisi tertutup dengan anastesia dilakukan pemasangan gips
sampai di atas siku selama 6-8 minggu.
Apabila secara reduksi tertutup tidak berhasil, tindakan operatif menjadi pilihan.
Terapi manipulasi fraktur antebrachii:
Garis fraktur di proksimal m. Pronator teres dilakukan gips posisi supinasi.
Page 24
Fraktur terbuka luka kecil akibat perforasi salah satu fragmen
debridemen + jahit pelan-pelan reduksi tertutup & imobilisasi
lengan dalam gips panjang selama 2 minggu tidak ada infeksi
reduksi terbuka + plat.
Fraktur terbuka dengan banyak kerusakan jaringan imobilisasi
dengan fiksator eksternal.
Page 25
Komplikasi dini
Cedera saraf pembedahan radius pada 1/3 proksimal beresiko
kerusakan saraf interoseus posterior karena tertutupi otot supinator.
Cedera pembuluh darah cedera a. radialis/a. ulnaris
Sindroma kompartemen perdarahan, edema, atau radang (infeksi)
meningkatkan tekanan kompartemen osteofasia penurunan aliran kapiler
iskemia otot edema lebih jauh tekanan & iskemia lebih hebat 12
jam/kurang nekrosis saraf & otot kompartemen.
Page 26
Komplikasi lanjut
Page 27
Page 28