Anda di halaman 1dari 28

Fraktur Radius-Ulna Sinistra

1/3 Medial

Pembimbing: dr. Manaek, Sp.OT


RSUD Penajam Paser Utara

Dian Norma, D Page 1


Identitas
Nama : Zaenal
Jenis Kelamin : Laki-laki
Umur : 15 tahun
Alamat : Tanjung Tengah
Pekerjaan : Pelajar SMP
Tanggal masuk : 12 Juni 2016
No. Register : 098107

Page 2
Anamnesis
Keluhan Utama : Nyeri lengan kiri bawah

Riwayat Penyakit Sekarang : Pasien datang ke RS dengan keluhan


nyeri lengan kiri bawah setelah jatuh di lapangan saat bermain sepak
bola satu hari yang lalu. Setelah kejadian pasien merasa nyeri pada
lengan kiri bawah dan susah untuk digerakkan. Nyeri dirasakan terus-
menerus dan memberat jika disentuh atau digerakkan. Saat terjatuh
pasien sadar dengan posisi tangan kiri menumpu badan. Belum diberi
obat sebelumnya. Tidak ada kemerahan maupun jejas pada lengan kiri
bawah.

Page 3
Riwayat Penyakit Dahulu:

Pasien belum pernah mengeluh sakit tulang sebelumnya.


Riwayat Penyakit Keluarga: -

Kebiasaan dan Lingkungan:

Pasien setiap sore bermain sepak bola di lapangan.

Page 4
Anamnesis Sistem
Sistem Cerebrospinal : Sadar (+), pusing (-)
Sistem Cardivaskuler : Berdebar-debar (-), keringat dingin (-)
Sistem Respiratorius : Sesak nafas (-)
Sistem Gastrointestinal : Mual (-), muntah (-), BAB (+) N

Sistem Urogenitale : BAK (+) N


Sistem Integumentum : Warna kulit normal, benjolan (-)
kemerahan (-), luka (-)
Sistem Muskuloskeletal : keterbatasan gerak lengan kiri bawah (+)

Page 5
Pemeriksaan Fisik
Status Generalis

Kondisi Umum : Baik

Kesadaran : Compos Mentis

Vital sign : Tekanan Darah : 110/80 mmhg

Nadi : 82x/menit

Respirasi : 20x/menit

Temperatur : 36,6 C

Kepala : Mesocephal, conjunctiva anemis (-), sklera

ikterik (-), hematoma (-), pupil isokor (+)

Leher : Pembesaran limfonodi (-)


Page 6
Thorax: Simetris (+), retraksi (-), jejas (-), nyeri tekan (-),

krepitasi (-)
Jantung: S1S2 (+) reguler, murmur (-), gallop (-)
Pulmo: Vesikuler (+/+), wheezing (-/-), ronkhi (-/-)
Abdomen: Bising usus (+) N, flat, nyeri tekan (-)
Ekstremitas: Akral hangat kering merah, CRT <2, nyeri lengan kiri

bawah (+), deformitas (+), dan krepitasi (+)

Page 7
Status Orthopedi
Regio: Antebrachii sinistra 1/3 medial
Inspeksi: Tampak luka (-), deformitas (+)
Palpasi: Nyeri tekan setempat (+), teraba hangat (-), krepitasi (+)

Gerakan: Keterbatasan gerak (+)

Page 8
Diagnosis Klinis Bedah
Closed Fraktur Radius-Ulna sinistra1/3 medial

Page 9
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan radiologis foto antebrachii sinistra:
Posisi: AP - Lateral
Hasil : Tampak fraktur radius-ulna

sinistra 1/3 medial displaced


Kesan: Posisi fragmen baik

Page 10
Penatalaksanaan
Non medikamentosa:

reposisi dan gips


Medikamentosa:

- Asam mefenamat 3 x 250 mg

- Vit. B Complex 3 x tablet

Page 11
PEMBAHASAN

Page 12
DEFINISI
Fraktur atau patah tulang terputusnya kontinuitas
struktur tulang yang umumnya disebabkan oleh gaya yang
melebihi elastisitas tulang.

Klasifikasi Fraktur
Berdasarkan bentuk:
1. Fraktur komplit
2. Fraktur inkomplit
3. Fraktur kominutif
4. Fraktur kompresi atau Crush Fracture
Page 13
Berdasarkan penyebab terjadinya:

1. Fraktur traumatik

2. Fraktur fatik atau stress trauma berulang, kronis, misal: fr. Fibula pada

olahragawan.

3. Fraktur patologis biasanya terjadi secara spontan.

Berdasarkan hubungan dengan jaringan ikat di sekitarnya:

1. Fraktur Simple fraktur tertutup (closed).

2. Fraktur terbuka (open/compound) bone expose tiga derajat (menurut

Gustillo dan Anderson) yaitu: Derajat I, Derajat II, Derajat III.

3. Fraktur komplikasi kerusakan pembuluh darah, saraf.

Page 14
Berdasarkan penyebab terjadinya:

1. Fraktur traumatik

2. Fraktur fatik atau stress trauma berulang, kronis, misal: fr. Fibula pada

olahragawan.

3. Fraktur patologis biasanya terjadi secara spontan.

Berdasarkan hubungan dengan jaringan ikat di sekitarnya:

1. Fraktur Simple fraktur tertutup (closed).

2. Fraktur terbuka (open/compound) bone expose tiga derajat (menurut

Gustillo dan Anderson) yaitu: Derajat I, Derajat II, Derajat III.

3. Fraktur komplikasi kerusakan pembuluh darah, saraf.

Page 15
Pergeseran fragmen tulang:

- Alignment dapat membentuk sudut.


- Panjang dapat terjadi pemendekan.
- Aposisi hubungan ujung fragmen satu dengan yang lainnya.
- Rotasi terjadi perputaran terhadap fragmen proksimal.

Page 16
DIAGNOSIS
1. Anamnesis: riwayat trauma (kapan, di mana, berat-ringan trauma, arah trauma
dan posisi pasien), riwayat cedera/fraktur sebelumnya, pekerjaan, obat-obatan
yang dikonsumsi, merokok, riwayat osteoporosis).

2. Pemeriksaan status lokalis: Look (Deformitas), Feel (nyeri tekan, krepitasi), Move
(nyeri bila digerakkan, gerakan terbatas), pemeriksaan trauma di tempat lain:
kepala, thoraks, abdomen, pelvis.

3. Pemeriksaan penunjang:

Lab: darah rutin, faktor pembekuan darah, golongan darah, dan urinalisa.

Radiologis: roentgen, MRI.

Page 17
PENATALAKSANAAN
Mengurangi rasa nyeri obat penghilang rasa nyeri.

Realignment anatomi fragmen tulang reduksi.

Imobilisasi mempertahankan realignment.

Mengembalikan fungsi seperti semula.

Page 18

PENATALAKSANAAN
Fraktur tertutup:

Terapi konservatif (proteksi saja imobilisasi tanpa reposisi, reposis tertutup

dan fiksasi dengan gips, traksi untuk reposisi secara perlahan).

Terapi operatif reposisi terbuka dan fiksasi interna (ORIF).


Fraktur terbuka: 1. Membersihkan luka

2. Debridement

3. Penanganan fraktur (seperti fraktur tertutup)

4. Penutupan luka

5. Pemberian antibiotik

6. Pencegahan tetanus

Page 19
Penyembuhan Fraktur
1. Pembentukan hematoma kerusakan jaringan lunak dan penimbunan darah

2. Organisasi hematoma/inflamasi beberapa jam post fraktur fibroblast ke


hematoma beberapa hari terbentuk kapiler jaringan granulasi

3. Pembentukan kalus (woven bone)

4. Konsolidasi woven bone menjadi lamellar bone

5. Remodelling kalus menjadi tulang normal

Page 20
FRAKTUR RADIUS-ULNA
Os. Radius dan os. Ulna dihubungkan oleh sendi radioulnar yang diperkuat
lig. anulare yang melingkari kapitulum radius dan di distal yang diperkuat
oleh lig. radioulnar.
Diperkuat oleh membrana interosea satu kesatuan yang kuat jarang
patah hanya satu tulang/bila mengenai satu tulang hampir disertai
dislokasi sendi radioulnar.

Page 21
FRAKTUR RADIUS-ULNA
Radius dan ulna dihubungkan oleh otot antartulang m. Supinator, m.
Pronator teres, dan m. Pronator quadratus untuk gerakan pronasi-
supinasi.
Ketiga otot tsb. bersama otot lain yang berinsersi pada radius dan ulna
patah tulang bawah disertai dislokasi angulasi dan rotasi, terutama pada
radius.

Page 22
FRAKTUR RADIUS-ULNA
Pada anak sering berupa tipe greenstick.
Biasanya kedua ujung tulang yang patah masih berhubungan satu sama lain.
Pada dewasa sering disebabkan oleh kecelakaan lalu lintas. Selain itu
perkelahian menggunakan tongkat juga sering menjadi penyebab fraktur ini.
Deformitas rotasi tambahan tarikan otot-otot yang melekat pada radius
(biceps & supinator pada 1/3 proksimal, pronator teres pada 1/3 medial, dan
pronator quadratus pada 1/3 distal).

Page 23
Anak-anak reduksi tertutup imobilisasi dengan gips sampai di atas siku
selama 3-4 minggu.
Dewasa reposisi tertutup dengan anastesia dilakukan pemasangan gips
sampai di atas siku selama 6-8 minggu.
Apabila secara reduksi tertutup tidak berhasil, tindakan operatif menjadi pilihan.
Terapi manipulasi fraktur antebrachii:
Garis fraktur di proksimal m. Pronator teres dilakukan gips posisi supinasi.

Garis fraktur di tengah dilakukan gips posisi netral.

Garis fraktur agak ke distal dilakukan gips posisi pronasi.

Page 24
Fraktur terbuka luka kecil akibat perforasi salah satu fragmen
debridemen + jahit pelan-pelan reduksi tertutup & imobilisasi
lengan dalam gips panjang selama 2 minggu tidak ada infeksi
reduksi terbuka + plat.
Fraktur terbuka dengan banyak kerusakan jaringan imobilisasi
dengan fiksator eksternal.

Page 25
Komplikasi dini
Cedera saraf pembedahan radius pada 1/3 proksimal beresiko
kerusakan saraf interoseus posterior karena tertutupi otot supinator.
Cedera pembuluh darah cedera a. radialis/a. ulnaris
Sindroma kompartemen perdarahan, edema, atau radang (infeksi)
meningkatkan tekanan kompartemen osteofasia penurunan aliran kapiler
iskemia otot edema lebih jauh tekanan & iskemia lebih hebat 12
jam/kurang nekrosis saraf & otot kompartemen.

Page 26
Komplikasi lanjut

Delayed union pada fraktur terbuka + infeksi atau pada fraktur


kominutif.
Non union karena kehilangan segmen tulang disertai infeksi.

Malunion karena reposisi dan immobilisasi kurang baik.

Kekakuan sendi karena gips terlalu lama fisioterapi.

Page 27
Page 28

Anda mungkin juga menyukai