Anda di halaman 1dari 41

TUTORIAL

Estelita Liana Dira Mediani M Anis Baskara Vita Arfiana NF


IDENTITAS PASIEN
Nama : Tn HS
Jenis Kelamin : Laki - laki
Tanggal Lahir :1 Sept 1937
Alamat : Twelagiri
Pekerjaan : Tidak bekerja
No. RM : 4662xx
ANAMNESIS
KELUHAN UTAMA

Sesak nafas
RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG
Sesak nafas sejak 3 hari yang lalu, nyeri dada di tengah berasal dari dalam
seperti ditindih menjalar ke punggung kiri hingga belakang leher kiri. Batuk (-
) mual (-) muntah (-) nyeri perut (-) bengkak (-).
RIWAYAT PENYAKIT DAHULU
Riw berobat ke dokter Sp PD dan diberikan obat semprot untuk pernafasan
HT dan DM di sangkal
RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA
HT, DM dan asma disangkal
RIWAYAT PRIBADI
Pasien lebih sering istirahat dan tidak beraktifitas berat.
PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan Umum : CM
TD : 110/80 RR : 20
N : 94 t : 36.2
Kepala : CA -/- , SI -/-
Leher : Lnn. Ttb, JVP tidak meningkat
Thorax : I : Barrel chest (+)
P : Taktil fremitus simetris
P : Redup / Sonor
A : SDV +/+ menurun, Rbb +/+ Wheezing -/-
Cor : S1 S2 reguler, bising (-)
Abdomen
I : DP = DD
A : BU normal 25x
P : Timpani di 13 titik
P : Supel (+) Nyeri tekan (-) Masa teraba (-) Hepar / Lien tidak teraba

Urogenital
Tidak di periksa
Ekstremitas
Nadi teraba kuat pada keempat ekstremitas, Edema (-)
PEMERIKSAAN PENUNJANG
EKG
Hematologi
Eritrosit 4.0 4.40 5.90 LABORATORIUM
Hb 11.6 13.2 17.3
HCT 37% 40 - 52
MCV 91 80 -100
MCH 29 26 -34
MCHC 32 32 - 36
RDWc 14.4
RDWs 46.5
Trombosit 232 150 - 400
PCV 0.23
MPV 9.7 8 - 15
PDW 9.5
Leukosit 17.5 3.8 10.6
Limfosit 6.4 25 - 40
Monosit 6.4 2-8
Neutrofil 86.2 50 - 70
Eosinofil 0.8 2-4
Basofil 0.2 0 -1
Kimia Klinik
GDS 132 70 - 146
Ureum 44 10 -50
Kreatinin 1.3 0.6 1.1
SGOT 17 0 - 50
SGPT 12 0 - 50
DIAGNOSIS
CHF e.c IHD dd CPC
TATALAKSANA
O2 Nasal Canule 3 lpm
Infus RL
Inj Ranitidin 1 Ampule / 12 jam
Inj Furosemide 1 Ampule / 12 jam
Pasang DC
Nebu Combiven + Pulmicort / 8 jam
Tab KSR 1 x 1
Aspilet 1x 1
Inj Ceftriaxon 1 gr / 24 jam
CHRONIC HEART FAILURE
DEFINISI
Kumpulan gejala klinik yang kompleks akibat gangguan struktural maupun
fungsional dari pengisian ventrikel atau ejeksi darah, yang pada akhirnya
menimbulkan gejala-gejala klinik kardinal berupa dyspnea dan fatigue serta
tanda-tanda berupa edema dan ronki.
ETIOLOGI
Fraksi Ejeksi Berkurang (<40% kasus)
Coronary artery disease Non ischemic dilated cardiomyopathy
Infark miokard Familial/genetic disorders
Iskemia miokard Infiltrative disorders
Chronic pressure overload Toxic/drug-induced damage
Hipertensi Metabolic disorders
Obstructive valvular disease Viral
Chronic volume overload Chagas disease
Regurgitant valvular disease Disorders of rate and rhythm
Intracardiac (left-to-right) shunting Bradiaritmia kronik
Extracardiac shunting Takiaritmia kronik
Chronic lung disease
Cor pulmonale
Pulmonary vascular disorders
ETIOLOGI
Fraksi Ejeksi Tetap (40 50% kasus)
Hipertrofi patologik Fibrosis
Primer (kardiomiopati hipertrofik) Endomyocardial disorders
Sekunder (hipertensi)
Penuaan
Kardiomyopati restriktif
Infiltrative disorders (amyloidosis, sarcoidosis)
Storage diseases (hemochromatosis)
High Output States
Metabolic disorders Excessive blood flow requirements
Tirotoksikosis Systemic arteriovenous shunting
Nutritional disorders (beriberi) Anemia kronik
DERAJAT
(NEW YORK HEART ASSOCIATION CLASSIFICATION)
Kapasitas fungsional Penilaian Obyektif
Kelas I Dengan penyakit jantung tetapi tanpa adanya batasan aktivitas fisik.
Gejala-gejala gagal jantung atau sindroma angina muncul pada
aktivitas berat.
Kelas II Batasan ringan pada aktivitas fisik. Fatigue, palpitasi, dyspnea, atau
nyeri angina pada aktivitas fisik biasa.
Kelas III Batasan bermakna pada aktivitas fisik. Fatigue, palpitasi, dyspnea, atau
nyeri angina pada aktivitas fisik ringan.
Kelas IV Ketidakmampuan untuk melakukan aktivitas fisik. Gejala-gejala gagal
jantung atau sindroma angina dapat muncul pada saat istirahat.
GEJALA KARDINAL
Pulmonary
congestion

Low cardiac
output

Reductions
in
Anemia
pulmonary
Dyspnea compliance

karakteristik
cardial: nafas
cepat dan
dangkal Fatigue

Skeletal
Non cardiac
muscle
Respiratory comorbidities
abnormalities
Increased
and/or
airway
diaphragm
resistance
fatigue
DYSPNEA KARDIAL
Dyspnea deffort Orthopnea PND

Sesak nafas muncul saat Sesak nafas muncul saat Episode sesak nafas berat
aktivitas fisik berat. berbaring. dan batuk yang dapat
membangunkan pasien,
Membaik dengan posisi biasanya saat malam hari
tegak atau tidur dengan dan 13 jam setelah mulai
bantal tambahan. tidur.

Dapat bermanifestasi juga Berhubungan dengan


sebagai nocturnal cough. cardiac asthma yang
dicirikan dengan mengi
sekunder terhadap
bronkospasme.
GEJALA LAIN
Respirasi Cheyne-Stokes
Respirasi periodik atau siklik akibat peningkatan sensitivitas dari pusat respirasi
terhadap PCO2 arteri yang berkaitan dengan CO yang rendah.
Fase apnea dan fase hiperventilasi-hipokapnia.
Edema Pulmo Akut

Gejala gastrointestinal
Anoreksia, nausea, kembung, dan nyeri dada hingga mudah kenyang.
Berkaitan dengan edema dinding usus dan/atau kongesti hepar.
Gejala serebral
Konfusi, disorientasi, gangguan mood dan tidur.
Berkaitan dengan arteriosklerosis cerebral dan kurangnya perfusi cerebral.
Gangguan tidur dapat dicetuskan oleh nocturia.
PEMERIKSAAN FISIK
KU
Nampak sesak sampai bicara terputus-putus.
Kakeksia (prognosis buruk) peningkatan laju metabolik; hepatomegali
kongestif yang bermanifestasi sebagai anoreksia, nausea, vomitus; peningkatan
sitokin sirkulasi; malabsorpsi akibat kongesti vena intestinal.
TTV
Tekanan darah sistolik normal atau tinggi pada tahap awal, rendah pada
tahap lanjut karena disfungsi ventrikel kiri.
Pulse pressure menyempit karena reduksi SV.
Sinus takikardia peningkatan aktivitas adrenergik.
Kepala sianosis bibir karena aktivitas adrenergik berlebih.
Leher normal JVP at rest, reflux abdominojugular (+); peningkatan JVP.
PEMERIKSAAN FISIK
Thoraks
Cor pergeseran apeks, terpalpasi pada 2 SIC; S3 (gallop protodiastolik)
terdengar dan terpalpasi pada apeks, menunjukkan adanya gangguan
hemodinamik apabila disertai takikardia dan takipnea; S4 menunjukkan adanya
disfungsi diastolik; murmur regurgitasi mitral dan trikuspid sering ditemukan pada
gagal jantung lanjut.
Pulmo Crackles/rales/crepitation akibat transudasi ke alveoli, dapat disertai
dengan wheezing pada asma kardial; rales (-) pada gagal jantung kronik
karena peningkatan drainase limfatik dari cairan alveolus; tanda-tanda efusi
pleura akibat peningkatan tekanan kapiler pleura, tersering pada gagal jantung
biventrikular, lebih sering bilateral dan apabila unilateral biasanya di cavum
pleura dextra.
PEMERIKSAAN FISIK
Abdomen
Hepatomegali nyeri tekan, pulsasi selama sistolik apabila terdapat regurgitasi
trikuspid.
Asites late sign, akibat peningkatan tekanan vena hepatika.
Jaundice late sign, akibat disfungsi hepar karena kongesti dan hipoksemia
hepatoselular, peningkatan bilirubin direk dan indirek.
Ekstremitas akral dingin karena vasokonstriksi perifer, sianosis perifer karena
aktivitas adrenergik berlebih; edema periferal simetris terutama pada
pergelangan kaki dan regio pretibia (pada pasien yang mobile), pada area
sakral atau disebut presacral edema dan skrotum (pada pasien tirah
baring); indurasi dan pigmentasi kulit akibat edema berkepanjangan.
DIAGNOSIS

GEJALA DAN TANDA TIDAK SPESIFIK DAN TIDAK SENSITIF

PEMERIKSAAN PENUNJANG
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Laboratorium
EKG 12 sadapan
Rontgen thorax
Penilai fungsi ventrikel kiri
Biomarkers
KOMPLIKASI
Sudden cardiac death
Pneumonia sekunder
Hepatic encephalopathy
Syok kardiogenik
TATALAKSANA
Fraksi ejeksi berkurang
ACE-I/ARB, -blockers, antagonis reseptor mineralokortikoid, balanced
vasodilators.
Fraksi ejeksi tetap
Antikongesti, kontrol denyut jantung dan tekanan darah, latihan fisik untuk
meningkatkan toleransi fisik.
Gagal jantung dekompensata akut
Kontrol tekanan darah dan perfusi, manajemen faktor presipitasi.
TATALAKSANA
Fraksi ejeksi berkurang
TATALAKSANA
Fraksi ejeksi berkurang
TATALAKSANA
Fraksi ejeksi tetap
TATALAKSANA
Gagal jantung
dekompensata akut
TATALAKSANA
Gagal jantung dekompensata akut
TATALAKSANA
Gagal jantung dekompensata akut
TATALAKSANA
Gagal jantung dekompensata akut
REFERENSI
Kasper, DL, Fauci, AS, Hauser, SL, Longo, DL, Jameson, JL, Loscalzo, J, 2015,
Harrisons Principles of Internal Medicine, 19 ed, McGraw-Hill, USA.

Anda mungkin juga menyukai