2015 :
PSG berhasil dilakukan di seluruh kabupaten dan kota di
Indonesia, yakni 496 kabupaten/kotamadya, sampel
165.000 balita
Gizi buruk 3,8%
BB/U: 79,7% gizi baik; 14,9% gizi kurang; 3,8% gizi buruk;
1,5% gizi lebih
TB/U: 71% normal; 29,9% pendek dan sangat pendek
BB/TB: 82,7% normal; 8,2% kurus; 5,3% gemuk; 3,7%
sangat kurus
TATA CARA PEMERIKSAAN ANAK GIBUR
KLASIFIKASI TANDA BAHAYA
ALUR PEMERIKSAAN
HAL-HAL PENTING YANG HARUS
DIPERHATIKAN
Jangan berikan
Jangan berikan
Fe sebelum
cairan IV kecuali
minggu ke 2 (Fe
syok/dehidrasi
diberikan pada
berat
fase stabilisasi)
Malaria HIV
ALUR PELAYANAN ANAK GIZI BURUK DI
RS/PUSKESMAS PERAWATAN
Sumber: Bagan Tatalaksana Anak Gizi Buruk. Direktorat Jenderal Bina Gizi dan KIA. Depkes. 2011
RAWAT JALAN
Pelaksana: Dokter, ahli gizi, pertawat, tenaga
promkes, bidan, masyarakat: kader posyandu,
PKK, perangkat Desa
Waktu dan frekuensi pelaksanaan:
Dilaksanakan sampai anak berstatus gizi kurang
3 bulan pertama: setiap minggu
Bulan ke 4-6: setiap 2 minggu
> 6 bulan masih gizi buruk rujuk RS atau
puskesmas perawatan; sudah gizi kurang program
PMT dan konseling
Dropout:
Pindah alamat
Menolak perawatan
Meninggal dunia
ALUR PELAYANAN
Kunjungan Rujukan
rumah
Komplikasi,
Pendaftaran BB minggu ke edema , 3
3 tidak / 2 kunjungan BB
kali absen tidak
Pengukuran
antropometri Paket
(BB: setiap
minggu , TB: pemulihan Pulih
setiap bulan) gizi
Periksa
Konseling
klinis
Posyandu Rujuk ke puskesmas bila:
Ditemukan 2 kali T berturut-turut, walau BB di
KMS masih di atas Garis Merah
BB Di Bawah Garis Merah di KMS
Rawat Inap
10 LANGKAH TATALAKSANA
5 KONDISI
KEBUTUHAN ZAT GIZI
JADWAL PEMBERIAN MAKANAN MENURUT FASE
ANTIBIOTIK
KRITERIA PEMULANGAN
Edema atau hilang, anak sadar dan aktif
BB/PB atau BB/TB > -3 SD
Komplikasi teratasi
Ibu telah mendapat konseling gizi
BB 50 g/kgBB/minggu 2 minggu berturut-
turut
Selera makan baik, makanan dihabiskan.
SEMBUH
Sembuh = BB/TB atau BB/PB > -2 SD, gejala
klinis (-)
STIMULASI SENSORIK DAN
DUKUNGAN EMOSIONAL
Gizi buruk keterlambatan perkembangan
mental dan perilaku, berikan:
Kasih sayang
Lingkungan yang ceria
Terapi bermain terstruktur selama 15-30 menit/hari
Aktifitas fisik segera setelah sembuh
Keterlibatan ibu
TINDAK LANJUT DI RUMAH
Makanan dengan porsi kecil dan sering, sesuai
dengan umur
Kontrol secara teratur :
Bulan 1 : 1x/minggu
Evaluasi
Selama 6 bulan anak ikut program
Evaluasi program/tahun: jumlah anak ikut program,
lulus, DO, meninggal
RAWAT INAP
Pemantauan
Pelaksanaan PPG
Pemantauan klinis dan gizi anak
Evaluasi
Awal, tengah, akhir kegiatan
Terhadap proses pelaksanaan dan hasil kegiatan
PPG.
Indikator keberhasilan PPG dikatakan baik jika
kematian < 5% per tahun dari semua kasus yang
dirawat, tidak termasuk kematian pada 24 jam
pertama.
Secara berkala setiap 6 bulan sekali
DAFTAR PUSTAKA
Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
No. 1995/Menkes/SK/XII/2010 tentang Standar
Antropometri Penilaian Status Gizi Anak
Riskesdas 2013
http://www.depkes.go.id/article/view/16032200005/tah
un-2015-pemantauan-status-gizi-dilakukan-di-
seluruh-kabupaten-kota-di-indonesia.html
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
Pedoman pelayanan anak gizi buruk. 2011.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Bagan
Tatalaksana Anak Gizi Buruk Buku I. 2011.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Bagan
Tatalaksana Anak Gizi Buruk Buku II. 2011.
https://www.unicef.org/nutrition/training/2.3/12.html