Anda di halaman 1dari 19

INDUSTRI

KELOMPOK 1 GLISERIN
1. AMRO YULIANTI (061530400
2. M. ALVINE ALDIO (061530400
3. SITI RAHMA (061530400314)

KELAS 3 KA

DOSEN PEMBIMBING:
INDAH PURNAMASARI, S.T., M.Eng
Gliserin pertama sekali diidentifikasi oleh Scheele
pada tahun 1770 yang diperoleh dengan memanaskan
minyak zaitun (olive oil). Nama gliserin baru dikenal
setelah pada tahun 1811. Nama ini diberikan oleh
Chevreul (orang yang melanjutkan penelitian Scheele)
yang diambil dari bahasa Yunani (Greek) yaitu dari kata
glyceros yang berarti manis.
Glisein disebut juga Gliserol. Gliserol dalam bentuk
murni dikenal sebagai Liquid Gliserin.

BAHAN BAKU
Air
Gliserol
Asam Lemak
Sifat fisika dan kimia
Rumus Molekul : C3H5 (OH)3
Berat Molekul : 92,095 gr/mol
Titik Didih : 290C
Titik Leleh : 18C
Tempratur Kritis : 451,85C
Tekanan Kritis : 65,82778 atm
Specific Gravity (25C) : 1,262
Densitas : 1,261 gr/cm3
Viskositas : 1,5 Pa.s
Panas Jenis : 0,497 kal/grC
Energi : 4,32 kkal/gr
Flash Point : 160C
Kenampakan : Cairan kuning pucat
Kemurnian : 99%
Impuritas : 1% air
kegunaan

1. Kosmetik
2. Dental Cream
3. Peledak
4. Industri Makanan dan Minuman
5. Industri Logam
6. Industri Kertas
7. Industri Farmasi
8. Tobacco
Berikut ini adalah persentase pemakaian gliserol
untuk keperluan industri, yaitu:
1. Alkil resin 36%
2. Cellophone 17%
3. Untuk kebutuhan obat-obatan dan pasta gigi 16%
4. Industri tembakau 13%
5. Monogliserida dan bahan makanan 3%
6. Bahan peledak 5%
7. Untuk penggunaan lain (seperti pelumas, sabun
detergen, keramik, produk fotografi, dan kosmetik)
14%.
DIAGRAM ALIR
Proses Pembuatan Gliserin
1. Pemecahan Lemak/ Lemak atau Fat Splitting (Hidrolisis)
Minyak atau lemak dapat dihidrolisis atau dipecah menjadi zat asam yang mengandung lemak dan
gliserin, reaksinya sebagai berikut :

Proses pemisahan lemak ada empat macam :


1. Proses Twitchell
2. Proses Autoclave Batch
3. Proses Kontinu
4. Proses secara Enzimatik
A. Proses Twitchell
B. Proses Autoclave Batch

Proses ini adalah metode komersial yang paling awal untuk hidrolisis
umpan minyak / lemak dengan kualitas yang lebih baik untuk menghasilkan
asam lemak yang warnanya baik (light-colored). Proses ini lebih cepat
dibandingkan dengan proses Twitchell, butuh waktu selama 6-10 jam sampai
selesai. Hidrolisis menggunakan katalis zinc, Mg atau kalsium oksida. Dari
semua katalis yang paling aktif adalah zinc. Sekitar 2-4 % katalis digunakan
dan sejumlah dari serbuk zinc ditambahkan untuk meningkatkan warna dari
asam lemak.
C. Proses Kontinu
Proses kontinu merupakan proses pemisahan lemak dengan
menggunakan suhu dan tekanan yang tinggi. Proses hidrolisis ini lebih
dikenal dengan proses Coltage-Emery, merupakan metode yang paling
efisien dalam hidrolisis lemak. Suhu dan tekanan tinggi dipergunakan untuk
mempercepat waktu reaksi. Aliran counter current dipenuhkan oleh minyak
dan air guna menghasilkan suatu derajat hidrolisis yang maksimal tanpa
memerlukan katalis, tetapi katalis juga dapat digunakan untuk meningkatkan
laju reaksi.
D. Proses secara Enzimatik

Lemak atau minyak dapat terhidrolisis denagn adanya enzim alami. Proses
hidrolisis dengan enzim ini memakan biaya yang besar dan waktu reaksi yang
lama.
Hidrolosis enzimatik menggunakan enzim lipase dari Candida Rugosa,
Aspergillus niger, dan Rhizopus arrhizus pada kondisi suhu 26-46 dengan waktu
48-72 jam. Proses ini dapat mencapai konversi 98 %.
2.Saponifikasi Lemak atau Minyak

Jika minyak atau lemak disafonifikasi dengan soda kaustik, persamaan reaksinya sebagai berikut :

Terjadi sabun dari hasil saponifikasi dan sisanya terdiri 8-12% gliserin. Lemak dan minyak bisa
disaponifikasi melalui proses perebusan. Proses saponifikasi bisa secara singkat seperti di atas.
3. Transesterifikasi lemak / minyak
Transesterifikasi lemak dan minyak adalah proses yang digunakan untuk produksi metil ester, kecuali dalam
kasus yang diinginkan metil ester dari asam-asam lemak tertentu. Reaksinya adalah :

Minyak / Lemak Metanol Metil Ester Gliserol


FUNGSI ALAT

1. Hydrolizer : Untuk memecah minyak atau lemak menjadi zat asam yang mengandung lemak dan
gliserin.
2. Ion Exhanger : Pada tangki ini terjadi proses pemurnian, pemisahan, dan dekontaminasi berair dan
lainnya yang mengandung ion-solusi dengan padat polimer atau mineralic 'penukar ion' .
3. Tripple Effect Evaporator : Tempat terjadinya penguapan bahan baku.
4. Still : Tempat steam kembali bahan baku sesuai dengan titik didih gliserin yaitu 290oC.
5. Holding Tank : Tempat penyimpanan gliserin dari Still.
Persebaran Produsen Gliserol di Indonesia

Nama Perusahaan Lokasi Kapasitas/Produksi (ton/tahun)

PT. Sinar Oleochem Int - 12.250


PT. Flora Sawita - 5.400
PT. Cisadane Raya Chemical Tangerang 5.500

PT. Sumi Asih Bekasi 3.500


PT. Sayap Mas Utama Bekasi 4.000
PT. Bukit Perak - 1.400
PT. Wings Surya - 3.500
PT. Unilever - 8.450
NERACA MASSA

(CH3COO)3 C3H5 CH3COOH


hidrolyzer
H2O C3H5 (OH)3

1000 1000
Mol (CH3COO)3 C3H5 = Mol H2O =
218 / 3(18) /

= 18,5185 k mol
= 4,5871 k mol
(CH3COO)3 C3H5 + 3H2O 3CH3COOH + C3H5 (OH)3

M 4,5871 18,5185 - -
B 4,5871 13,7613 13,7613 4,5871

s - 4,7572 13,7613 4,5871


komponen in out

kmol kg kmol kg

(CH3COO)3 C3H5 4,5871 999,9878 - -

H2O 18,5185 333,333 4,7572 85,6296

CH3COOH - - 13,7613 825,678

C3H5 (OH)3 - - 4,5871 422,0132

total 1333,32 1333,32

Anda mungkin juga menyukai