DEFINISI :
Penyakit infeksi paru yang disebabkan oleh
mikobakterium tuberkulosis.
TB MASIH MERUPAKAN MASALAH
KESEHATAN
WHO 2003 :
Sekitar sepertiga penduduk dunia telah terinfeksi
TB
Ada 8 10 juta kasus TB Paru baru setiap tahun.
BTA (+) 3,9 jt
Kematian karena TB 2-3 juta pertahun.
75 % dari kasus TB Paru terdapat di negara
berkembang.
WHO :
Insiden TB Paru di Afrika 165/100.000, Asia
110/100.000, tapi ok penduduk asia lebih banyak
sehingga jumlah penderita TB 3,7 kali dari
Afrika
Di negara maju terjadi peningkatan kasus sesuai
dengan peningkatan HIV
Kematian
WHO 2003
PAKISTAN 4,0%
PHILIPINES 3,0%
INDONESIA 10,0%
NEGERIA 3,0%
SOUTH AFRIKA 2,0%
RUSIA 1,0%
BANGLADESH 4,0%
CHINA 15,0%
INDIA 30,0%
SURVEY KESEHATAN RUMAH TANGGA (SKRT)
Pop A
Pertumbuhan cepat berada dalam lingkungan ph netral,
dan banyak terdapat di dinding cavitas
Pop B
Pertumbuhan sangat lambat dan berada dalam lingkungan Ph
rendah
Pop C
Dorman hampir sepanjang waktu
Pop D
Sepenuhnya dorman, sehingga tidak di pengaruhi ol OAT
Hanya dapat dimusnahkan oleh mek pertahanan tubuh sendiri
Sifat-sifat kuman TB
1. Inhalasi ( droplet )
Ada 2 cara; langsung dan tidak langsung
Langsung; terjadi perpindahan saat batuk, bersin
penderita tb
Tidak langsung; suputum penderita tb kontak dulu
dengan tanah sehingga sdh berbetuk partikel
Angka penularan inhalasi tergantung
Jumlah miko TB yg hidup di sputum
Lama kontak dengan penderita BTA +
TB Anak jarang/ tidak menularkan kepada orang lain
Stabil Akut
(Laten) (meningitis, milier)
Reaktivasi
(Post-primary TB)
Patogenesis TB Paru
Infeksi primer
Adalah saat pertama kali seseorang terpapar
kuman TBC. Setelah kuman sampai di alveoli,
terjadilah infeksi primer (ghon) selanjutnya
menyebar ke kelenjar getah bening regional
dan terbentuk primer komplek (ranke).
TERGANTUNG KEPADA :
Dosis
virulensi kuman ~
Imunitas
hipersensitiviti
Fokus primer
(ghon)
Komplex Primer
Gejala klinis TB Primer
memproduksi amoniak
Melawan fagosom
Tanpa keluhan:
Terutama pada kasus ringan atau dini
Diketahui secara kebetulan
Pemeriksaan radiologi :
Rutin
Check up
Dengan keluhan:
Keluhan umum
Keluhan lokal (sal. Nafas)
KELUHAN UMUM
Cepat lelah
Malaise (tak enak badan)
Anoreksia
Berat badan menurun
Demam
Nadi cepat
Keringat malam
Amenorrhea
KELUHAN LOKAL
Batuk baru terjadi setelah proses mengenai percabangan
bronkus
Batuk : tak ada yang khas untuk TB Paru
Batuk > 3 minggu harus dicurigai TB Paru
Sputum : Mengeluarkan dahak. Juga tidak ada yang khas.
Batuk darah = hemaptoe = hemoptysis. Bervariasi :
sedikit masif
Nyeri dada
Sesak nafas :
Proses luas
Ada efusi pleura
Ada pneumotoraks
Milier Tb
KELAINAN FISIK
Keadaan umum
Bisa baik - Jelek
Demam terutama pada sore hari (subfebril)
Nadi relatif cepat dibanding kenaikan suhu
Nafas cepat :
Kelainan paru yang luas
Komplikasi : - Pneumotoraks
- Efusi pleura, empiema
- bronkiektasis
- milier, meningitis, spondilitis
Pemeriksaan Fisis Paru
Infiltrat
Derajat kelainan paru sec radiologis ATS
Minimal
Cavitas (-)
Luasnya infiltrat tipis tidak lebih dari volume paru
setinggi kondro sternal junction ke 2 dan processus
spinosus vertebrae torakalis 4 atau corpus
vertebrae 5
Moderate
Cavitas (+) diameter < 4 cm
Infiltrat tipis dap mengenai kedua paru tapi jumlah
luas kelainannya satu paru
Infiltrat tebal dap mengenai kedua paru tapi jumlah
luas kelainannya kurang atau satu lobus
Severe
Kelainan lebih berat dari moderate
LABORATORIUM
1. TB Paru BTA +
2. TB Paru BTA Ro positif
3. TB paru putus berobat
4. TB paru relap
5. Bekas TB paru (tidak sakit)
6. MDR TB ( Primer dan Sekunder )
1. TB paru BTA (+)
- Klinis (+)
- Radiologis (+)
- Bakteriologis (+)
Kini 6 bulan
5. Dosis adekwat
6. Kuman harus sensitif terhadap obat yang
diberikan.
M. TB Robert Koch - 1882
Sinar X untuk diagnosa TB Paru - 1920
Streptomisin sebagai obat anti
TB pertama - 1944
PAS - 1946
INH - 1952
Pengobatan TB paru baru memberikan hasil
yang baik untuk pertama kalinya adalah setelah
mengkombinasikan:
Streptomisin + INH + PAS selama 1 - 2 tahun
kombinasi Streptomisin + INH + PAS
memerlukan masa pengobatan 1 2 tahun
(jangka panjang)
kelemahan :
Terlalu lama
Efek samping obat
Harus disuntikkan (S)
FASE LANJUTAN
FASE AWAL
(PILIH SALAH SATU)
4 R3H3
2 RHZE 4 RH
6 HE
KATEGORI II
Kegagalan pengobatan
Pengobatan tidak selesai
TB paru BTA (+) dengan riwayat pengobatan
sebelumnya :
Kambuh
FASE LANJUTAN
FASE AWAL
(PILIH SALAH SATU)
5 R3H3E3
2 RHZES + 1 RHZE
5 RHE
KATEGORI III
Kasus baru TB paru BTA (-)
Kelainan radiologis minimal
Kasus baru yang kurang berat
TB ekstra pulmoner
FASE LANJUTAN
FASE AWAL
(PILIH SALAH SATU)
4 R3H3
2 RHZ 4 RH
6 HE
KATEGORI IV
Kasus kronis
(sputum BTA tetap positif, setelah
pengobatan ulang)
PENGOBATAN
Merujuk ke pedoman WHO
untuk menggunakan obat pilihan
di pusat spesialistik
PENYEMBUHAN
Sebagian besar infeksi TB Paru pada
manusia cenderung untuk sembuh
Bentuk bentuk penyembuhan
Resolution (penyembuhan tanpa bekas)
Fibrosis
Kalsifikasi
ossifikasi
Perjalanan alamiah Tb Paru
Tanpa pengobatan
Setelah 5 Th 50% meninggal
Sembuh sendiri 25%
Menjadi kasus kronik 25%
Komplikasi Tuberkulosis Paru
Hemoptisis
Bronkiektasis
Pneumotorak
Efusi pleura
Atelektasis
Penyebaran ke tempat lainnya
Kardiopulmonale kronis
Gagal nafas
TB Paru Kronik
AB non quinolon
Perbaikan (-)
Perbaikan
RO Torak +
Atau BTA +
BTA 3X (-)
Bukan TB
Penderita TB
Alur diagnosis Tb Paru
PENJELASAN TERHADAP
PENDERITA DAN KELUARGANYA
Apanya yang sakit
Penyebabnya
Penularannya
Rencana pengobatan
Lamanya pengobatan
Cara makan obat
Kemungkinan efek samping obat
Melaporkan kepada dokter/petugas jika
mengalami efek samping yang tidak bisa
ditolerir
Jangan sekali-kali menghentikan peng-
obatan sebelum disuruh dokter
Walaupun keluhan sudah hilang semuanya,
tidak berarti penyakit sudah sembuh