Linda Mandasari
1510711070
Sumber :
- Erna Setiyaningrum, SST, M.MKES, M.A, asuhan kegawatdaruratan maternitas (jilid 2), in media
- Brunner and stuart, 2008, keperawatan medikal bedah, EGC
Pengertian
Hemorrhoid dari kata ''haima'' dan ''rheo''. Dalam medis, berarti pelebaran
pembuluh darah vena (pembuluh darah balik) di dalam pleksus hemorrhoidalis
yang ada di daerah anus. Dibedakan menjadi 2, yaitu hemorrhoid interna dan
hemorrhoid eksterna yang pembagiannya berdasarkan letak pleksus
hemorrhoidalis yang terkena (Murbawani, 2006).
Hemoroid adalah varises direktum bagian bawah atau atas. Hemoroid internal
berasal dari bagian atas sfingter anal internal ditandai dengan pendarahan tanpa
sakit saat BAB. (broker,2009)
Hemoroid merupakan pelebaran dan inflamasi pembuluh darah vena di daerah
anus yang berasal dari plexus hemorrhoidalis. Di bawah atau diluar linea
dentate pelebaran vena yang berada di bawah kulit (subkutan) disebut
hemoroid eksterna. Sedangkan diatas atau di dalam linea dentate, pelebaran
vena yang berada di bawah mukosa (submukosa) disebut hemoroid interna.
(Sudoyo, 2006).
Jadi dapat disimpulkan, bahwa hemoroid atau wasir atau ambeien adalah
pelebaran pembuluh darah vena di rektum bagian atas atau bawah yang
berasal dari plexus hemorroidalis.
Prevalensi
National Center for Health Statistics (NCHS) melaporkan bahwa terdapat 10 juta
orang di Amerika Serikat mengeluhkan hemoroid. Prevalensi hemoroid yang
dilaporkan di Amerika Serikat adalah 4,4%, dengan puncak kejadian pada usia
antara 45-65 tahun. Sedangkan pada usia dibawah 20 tahun penyakit hemoroid ini
jarang terjadi.
Prevalensi
Penelitian di RSUP H. Adam Malik Medan menunjukkan bahwa jumlah pasien
dengan diagnosis hemoroid pada tahun 2009-2011 berjumlah 166 orang dengan
kelompok usia terbanyak yang menderita hemoroid dimulai dari kelompok usia
15-44 tahun yaitu 77 orang (46,4%), serta kelompok jenis kelamin laki-laki
sebanyak 95 orang (57,2%)
Penelitian yang telah dilakukan di RSUD Dr. Soedarso Pontianak periode 2009-
2012 menunjukkan bahwa hemoroid paling paling banyak diderita pada
kelompok usia 45-54 tahun sebanyak 15 orang (24,2%) dan kelompok jenis
kelamin laki-laki sebanyak 40 orang (64,5%)
Etiologi
Konstipasi( kesulitan buang air besar secara teratur) jadi penyebab utama dari
orang mengejan. Biasanya akibat dari kekurangan nutrisi serat di dalam makanan,
kurang minum, kurang berolahraga -> Feses menjadi keras > Mengejan
keras -> Meningkatkan tekanan pembuluh darah Vena di sekitar anus >
Hemoroid/ Wasir > Benjolan hemoroid ini apabila tergesek feses yang keras (
apalagi disertai tekanan vena yang tinggi di sekitar anus), dapat pecah atau
terluka > darah segar di feses.
Faktor Resiko
Penyakit konstipasi yang berkelanjutan karena kekurangan serat dalam makanan.
Obesitas atau kelebihan berat badan.
Diare yang berkepanjangan.
Riwayat kesehatan keluarga, menjadikan Anda lebih berisiko menderita wasir atau
hemoroid.
Kehamilan sebagai kondisi yang bisa meningkatkan tekanan pada pembuluh darah di
panggul. Pembuluh darah akan membesar dan hemoroid akan muncul. Prevalensi
hemoroid pada wanita hamil menurut klinik di negara Eropa sekitar 38-85%, 80 %
terjadi pada kehamilan pertama trisemester ke-2 atau ke-3. Hemoroid biasanya akan
sembuh setelah Anda melahirkan.
Berusia lebih dari 45 tahun. Saat usia makin bertambah, jaringan penopang tubuh
makin lemah. Kondisi ini bisa meningkatkan risiko Anda terkena hemoroid.
Sering mengangkat beban berat.
Kebiasaan mengejan/ BAB dengan posisi duduk. ( Jadi yang benar posisi BAB
sebaiknya jongkok, karena memudahkan pengeluaran feses , tenaga untuk mengejan
lebih sedikit)
Manifestasi klinis
Pendarahan setelah buang air besar. Warna darah akan merah terang ( darah
segar), darah melapisi luar feses atau berbentuk garis. BEDA dengan
Perdarahan saluran cerna yang darah dan feses benar-benar tercampur sampai
dalamnya.
Benjolan tergantung di luar anus. Benjolan ini biasanya di dorong kembali ke
dalam setelah buang air besar. ( tergantung derajatnya)
Mengalami gatal-gatal di sekitar anus.
Keluarnya mukosa atau lendir setelah buang air besar.
Rasa sakit, memerah dan pembengkakan di sekitar anus
Klasifikasi hemoroid
Hemoroid internal adalah pembengkakan kecil pada pembuluh darah yang ada
di dalam dinding anus. Kalau sudah stage/ tingkat 4, maka benjolan dari
pembuluh darah ini akan menggantung dari anus, terlihat jelas, dan tidak bisa
dimasukkan.
b. Pemeriksaan proktosigmoidoskopi
Proktosigmoidoskopi perlu dikerjakan untuk memastikan keluhan
bukan disebabkan oleh proses radang atau proses keganasan di tingkat
tinggi, karena hemoroid merupakan keadaan fisiologik saja atau tanda
yang menyertai. Feses harus diperiksa terhadap adanya darah samar.
c. Pemeriksaan dengan teropong yaitu anoskopi atau rectoscopy.
Penderita dalam posisi litotomi. Anoskop dan penyumbatnya
dimasukkan dalam anus sedalam mungkin, penyumbat diangkat dan
penderita disuruh bernafas panjang. Apabila penderita diminta
mengejan sedikit maka ukuran hemoroid akan membesar dan
penonjolan atau prolaps akan lebih nyata. Banyaknya benjolan,
derajatnya, letak ,besarnya dan keadaan lain dalam anus seperti
polip, fissura ani dan tumor ganas harus diperhatikan
d. Kolonoskopi
Kolonoskopi merupakan pemeriksaan untuk mendeteksi
ketidaknormalan paad usus besar dan anus. Proses ini dilakukan
dengan memasukkan kolonoskop atau selang ujungnya ada kamera
ke dalam dubur.
Asam Tranexamik
Asam tranexamik adalah salah satu agen hermostatik yang dapat menghentikan
perdarahan dan mencegah perdarahan ulang.
Protektan
Proktetan mencegah iritasi daerah perianal dengan membentuk barier fisik pada
kulit, yang mencegah kontak kulit yang teriritasi dengan cairan atau kotoran yang
berpotensi memperburuk kondisi.Barier tersebut menurunkan iritasi, rasa gatal, sakit
dan rasa terbakar. Contoh :Glycerin, Kaolin, Lanolin, Minyak mineral, White
petrolatum, Starch, Zinc oxide atau calamine (yang mengandung zinc oxide) dalam
konsentrasi sampai 25%
Penatalaksanaan
farmakologi
Astrigents
Astrigents menyebabkan koagulasi protein dalam sel kulit perianal atau lapisan kanal
anal. Hal ini menyebabkan kulit kering, yang pada akhirnya membantu mengurangi
rasa terbakar, gatal dan sakit. Contoh : Calamine 5-25%, Zinc oxide 5-25%, Witch
hazel 10-50%
Antiseptik
Antiseptik menghambat perkembangan bakteri dan organisme lain. Belum
jelas,apakah antiseptik lebih efektif dari sabun dan air.
Analgesik
Produk-produk analgesik, seperti produk anatesi, menguragi rasa sakit, gatal dan
terbakar dengan menekan reseptor dari saraf rasa sakit. Contoh : Menthol0,1 1,0%
(lebih besar dari 1,0% tidak dianjurkan), Camphor0,1 3% (lebih besar dari 3% tidak
dianjurkan), Juniper tar1 5%
Penatalaksanaan
non farmakologi
a. Pengikatan hemoroid
Pengikatan ini melibatkan tali yang elastis diikatkan dengan kuat
pada dasar dari hemoroid untuk memotong aliran darah. Tanpa aliran darah,
hemoroid akan terlepas setelah seminggu menjalani perawatan ini.
Proses pengikatan ini adalah prosedur harian. Proses ini tidak
memerlukan pembiusan dan pasien bisa kembali beraktivitas normal
keesokan harinya. Rasa tidak nyaman dan nyeri mungkin akan muncul
selama satu atau dua hari. Obat pereda rasa sakit biasa cukup efektif untuk
mengatasi rasa sakit ini.
d. Hemoroidektomi
Hemoroidektomi adalah operasi pengangkatan hemoroid, Ini berfungsi
untuk memotong hemoroid Pembedahan akan dilakukan pada jaringan di sekitar
hemoroid. Pembuluh darah yang membengkak di dalam hemoroid akan diikat
untuk mencegah pendarahan. Setelah itu, hemoroid diangkat. Area operasi
mungkin dijahit tertutup atau dibiarkan terbuka. Kain kasa medis dipakai untuk
menutupi lukanya.
Penatalaksanaan
non farmakologi
e. Transanal haemorrhoidal dearterialisation atau THD
Transanal haemorrhoidal dearterialisation adalah
operasi untuk mengurangi aliran darah ke hemoroid.
Prosedur ini melibatkan memasukkan alat pemeriksa
ultrasonografi Doppler yang berukuran kecil ke dalam anus.
Alat ini menghasilkan gelombang suara yang tinggi,
sehingga membantu dokter bedah menemukan lokasi
hemoroid. Proses ini membuat hemoroid menyusut atau
mengecil beberapa hari setelahnya. Prosedur penjahitan ini
juga bisa dilakukan untuk mengurangi hemoroid yang
tergantung di luar anus.
Upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah
terjadinya hemoroid antara lain:
1. Jalankan pola hidup sehat
2. Olah raga secara teratur (ex.: berjalan)
3. Makan makanan berserat
4. Hindari terlalu banyak duduk
5. Jangan merokok, minum minuman keras, dll
6. Hindari hubunga seks yang tidak wajar
7. Minum air yang cukup
8. Jangan menahan kencing dan berak
9. Jangan menggaruk dubur secara berlebihan
10. Jangan mengejan berlebihan
11. Duduk berendam pada air hangat
12. Minum obat sesuai anjuran dokter
Terima kasih
Semoga bermanfaat