Jun Akizaki
The Power of PowerPoint thepopp.com
REVIEW JURNAL
4 Tahun 2012
Kriteria inklusi
1. Pasien dengan MCA (middle cerebral artery) ischemic infarction kurang
dari 6 bulan post stroke duration.
2. Pasien berusia antara 50-70 tahun dan jenis kelamin laki-laki maupun
perempuan.
3. Penderita stage 2-4 pada tahap Brunnstrom recovery stage for
hemiplegics dan mampu melakukan six minutes walking test.
Kriteria eksklusi
1. Pasien dengan kondisi ACA (anterior cerebral artery) dan PCA (posterior cerebral
artery) sebagai keterlibatan tersier
2. Pasien dengan ketidakmampuan akibat radang sendi yang berat.
3. Pasien dengan penyakit jantung seperti MI (miokard infarc).
4. Pasien dengan gangguan kognitif.
5. Pasien dengan gangguan gerak.
6. Pasien dengan deficit neurologi lainnya seperti Parkinsons disease
Kecepatan berjalan dipelajari pada kecepatan berjalan yang nyaman. Rata-rata 3 kali pengulangan
Gait velocity pengukuran kecepatan berjalan dihitung untuk mengurangi kesalahan pengukuran. Selama setiap
sesi, subjek berjalan 10m dengan kecepatan yang nyaman dan jam stop digital digunakan untuk
menentukan waktu. Antara tes berjalan 10 m, subjek beristirahat selama sekitar 1 menit.
Mobilitas fungsional dinilai dengan menggunakan Rivermead Mobility Index. Parameter kiprah yang
Functional mobility sama dan mobilitas fungsional dinilai kembali setelah menyelesaikan 4 minggu (12 sesi) treatment
untuk kelompok eksperimen dan kelompok kontrol dengan bantuan tes yang sama..
Variabel independen dalam penelitian ini adalah Gait Parameters and Functional
Mobility
Gait Parametes: Diantara teknik PNF, fasilitasi gerak pelvis dimaksudkan untuk
memperbaiki kontrol panggul. Karena pelvis telah digambarkan sebagai "key point
of control" untuk mempertahankan pola berjalan (Wang, 1994).
Functional Mobility: Masalah umum setelah stroke yaitu terganggunya fungsi
motorik termasuk keseimbangan dan gaya berjalan, defisit sensorik, defisit
persepsi, keterbatasan kognitif, defisit visual, aphasia dan depresi (Perry, 1969).
Subyek secara acak ditugaskan untuk kelompok eksperimen (N = 15) atau kelompok kontrol (N = 15)
Semua prosedur eksperimental dilakukan sesuai dengan pedoman yang ditetapkan oleh komite etika penelitian lokal.
Subyek dalam kelompok eksperimen menerima sebuah protokol dari 3 teknik PNF yaitu rhythmic initiation, slow
reversal and agonistic reversal untuk panggul selama 30 menit. Untuk 3 kali seminggu dengan durasi total 4 minggu
(12 sesi). Setiap teknik diberikan selama 10 menit. Prosedur ini dilakukan untuk memudahkan elevasi anterior dan
depresi panggul posterior pada posisi side lying. Elemen PNF, seperti contact, stretch, resistance, and verbal cuing,
dimasukkan ke dalam skema pengobatan.
Pada kelompok kontrol semua subjek menerima latihan peregangan konvensional untuk hip flexors, hip adductors
and extensors, side lifting of pelvis yang mencakup semua gerakan pasif dan aktif pada hip joint, dalam posisi duduk,
bridging exercise, resisted exercises untuk pelvis dan weight bearing untuk memengaruhi kaki saat berdiri untuk
periode waktu yang sama seperti pada kelompok eksperimen yaitu 30 menit selama 3 kali dalam seminggu dan untuk
durasi total 4 minggu (12 sesi).
Profil demografi dan riwayat medis terperinci dikumpulkan melalui wawancara individual dan dari catatan medis.
The Independen T-Test dilakukan untuk membandingkan perbedaan dalam variabel dependen antar kelompok, dan
The Paired T-Test digunakan untuk mengevaluasi perbedaan dalam kelompok.
Icon: Font Awesome, the author is Dave Gandy (Changed the color by Photoshop)
Typicons, the author is Stephen Hutchings (Changed the color by Photoshop)