CASE REPORT
DIARE AKUT DEHIDRASI BERAT
Disusun Oleh
Gordon
1061050038
Pembimbing : dr. Ava Lanny Kawilarang
Definisi
Diare merupakan buang air besar dengan yang pada umumnya paling
sedikit 3 kali dalam periode 24 jam dengan konsistensi lembek
maupun cair.
(World Health Organization)
Epidemiologi
Klasifikasi
Klasifikasi menurut World Health Organization
Diare Akut tanpa darah
Diare Akut dengan darah
Diare Persisten
Diare dengan malnutrisi
Etiologi
Virus : Rotavirus (40-60%), Adenovirus.
Bakteri : Escherichia coli (20-30%), Shigella sp. (1-2%), Vibrio cholera, dan lain-lain.
Parasit : Entamoeba histolytica (<1%), Giardia lamblia, Cryptosporidium( 4-11%).
Keracunan makanan
Malabsorpsi : Karbohidrat, lemak dan protein
Alergi : Makanan, susu sapi
Imunodefisiensi : AIDS
Patogenesis
Gangguan Osmotik
Tekanan osmotik dalam rongga usus meningkat akibat terdapatnya makanan atau zat yang tidak
dapat diserap
Gangguan Sekresi
Akibat rangsangan tertentu (misal oleh toksin) pada dinding usus akan terjadi peningkatan
sekresi air dan elektrolit kedalam rongga usus
Gangguan Motilitas Usus
mikroorganisme membentuk toksin (endotoksin), lalu terjadi rangsangan pada mukosa usus
yang menyebabkan terjadinya hiperperistaltik dan sekresi cairan tubuh yang mengakibatkan
terjadinya diare
Manifestasi Klinis
Gejala Umum
Mengeluarkan kotoran lembek dan sering merupakan gejala khas diare
Muntah, biasanya menyertai diare pada gastroenteritis akut
Demam, dapat mendahului atau tidak mendahului gejala diare
Gejala dehidrasi,
Gejala Spesifik
Vibrio cholera : diare hebat, warna tinja seperti cucian beras dan berbau amis.
Disenteriform : tinja berlendir dan berdarah
Derajat Dehidrasi
Klasifikasi Tanda-Tanda dan Gejala
1. Letargis/Tidak Sadar
1. Rewel, Gelisah
Tanpa Dehidrasi Tidak terdapat cukup tanda untuk diklasifikasikan sebagai dehidrasi ringan / berat
Pemeriksaan Lab
Pemeriksaan tinja makroskopis dan mikroskopis, pH dan kadar gula
dalam tinja, Pemeriksaan biakan dan uji resistensi.
Pemeriksaan gangguan keseimbangan asam-basa dalam darah
Pemeriksaan kadar ureum dan kreatinin
Pemeriksaan elektrolit
Pemeriksaan intubasi duodenum
Tatalaksana Diare
Lintas Diare
Rehidrasi menggunakan oralit osmolaritas rendah
Zinc selama 10 hari berturu-turut
Pemberian ASI dan Makanan
Pemberian Antibiotik sesuai indikasi
Nasihat pada Ibu/ Pengasuh Anak
Tatalaksana
Dehidrasi
Komplikasi
Dehidrasi
Renjatan hipovolemik
Hypokalemia (dengan gejala meteorismus, hipotoni otot, lemah, bradikardia, perubahan pada
elektrokardiogram).
Hipoglikemia.
Intoleransi laktosa sekunder, sebagai akibat defisiensi enzim lactase karena kerusakan vili mukosa usus halus.
Kejang, terutama pada dehidrasi hipertonik.
Malnutrisi energy protein, karena selain diare dan muntah penderita juga mengalami kelaparan.
Laporan Kasus
IDENTITAS
Nama : An. E
Umur / Tgl Lahir : 7 bulan 25 hari / 28 Februari 2017
Jenis kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Alamat : Cilangkap Depok Jawa Barat RT01/RW03
Tanggal masuk : 22 Oktober 2017
ANAMNESA
(Alloanamnesis dengan ibu penderita, 24 Oktober 2017)
Keluhan Utama : BAB cair
Keluhan Tambahan : Muntah, Demam naik turun, batuk berdahak dan
pilek
Riwayat Perjalanan Penyakit
Pasien datang ke IGD RSUD Cibinong dengan keluhan BAB Cair 4 5x/ hari
1 minggu SMRS. BAB cair berwarna kuning muda, dengan ampas sedikit,
lendir (-), darah (-), berbau asam. Sekali BAB banyaknya gelas aqua. BAB
cair dirasakan secara tiba-tiba dan selalu BAB cair setiap kali pasien diberikan
makan ataupun minum. Pasien sudah dibawa berobat ke puskesmas dan
diberikan obat namun keluhan tidak membaik sehingga puskesmas merujuk
pasien ke RSUD Cibinong. Ibu pasien juga mengeluh bahwa anaknya tampak
lemas dan menangis terus tetapi tidak tampak keluar air mata.
Pasien juga selalu muntah ketika diberikan minum dan makan, sehingga pasien
sering tidak dapat makan ataupun minum. Yang dimuntahkan adalah makanan
dan minuman yang diberikan. Selain itu pasien juga mengeluh demam naik turun
selama 1 minggu tetapi suhunya tidak diukur. Pasien juga mengeluh batuk pilek
selama 1 minggu. Ibu pasien juga mengeluh BAK nya menjadi sedikit dan jarang.
Ibu pasien sudah memberikan susu formula untuk anaknya, tetapi ibu pasien
hanya memiliki 2 botol susu dan jarang untuk mencuci dan membersihkan botol
susu tersebut. Pasien sudah mendapatkan asupan susu formula sejak pasien
berusia 1 bulan.
Riwayat Pasien sebelumnya pernah
Penyakit mengalami keluhan seperti
ini akibat salah makan.
Dahulu
DPT / DT
POLIO
Campak
Hepatitis B Lahir
MMR -
TIPA -
23-10-2017 S : Keluhan : BAB cair (+) 3x, ampas (+), darah (-), lendir (-), muntah (-) batuk (+) anak
sudah mau dan bisa minum tetapi sedikit
O : Kesadaran : CM
N : 120x/menit RR : 40 x/menit T : 37.5 oC
Kepala : UUB cekung (-), mata cekung (-), air mata +/+, mukosa bibir kering (-)
Thoraks : simetris, retraksi (-), vesikuler (+) normal, ronkhi (+/+), wheezing (-)
Cor : HR = 120x/menit, BJ I dan II normal, murmur (-), gallop (-)
Abdomen : datar, supel, BU (+) 6x/menit, hepar/lien tidak teraba, cubitan kulit perut
kembali cepat
Ekstremitas : akral hangat
24-10-2017 S : Keluhan : BAB cair (-) sudah ada ampas, darah (-), lendir (-), muntah (-) batuk
(+) anak sudah mau makan minum tetapi sedikit
O : Kesadaran : CM
N : 100x/menit RR : 36 x/menit T : 36.5 oC
Kepala : UUB cekung (-), mata cekung (-), air mata +/+, mukosa bibir kering (-)
Thoraks : simetris, retraksi (-), vesikuler (+) normal, ronkhi (+/+), wheezing (-)
Cor : HR = 120x/menit, BJ I dan II normal, murmur (-), gallop (-)
Abdomen : datar, supel, BU (+) 6x/menit, hepar/lien tidak teraba, cubitan kulit
perut kembali cepat
Ekstremitas : akral hangat
A : Bronkopneumonia
25-10-2017 S : batuk (+) anak sudah mau makan minum tetapi sedikit
O : Kesadaran : CM
N : 100x/menit RR : 32 x/menit T : 37.1 oC
Kepala : UUB cekung (-), mata cekung (-), air mata +/+, mukosa bibir kering (-)
Thoraks : simetris, retraksi (-), vesikuler (+) normal, ronkhi (+/+), wheezing (-)
Cor : HR = 120x/menit, BJ I dan II normal, murmur (-), gallop (-)
Abdomen : datar, supel, BU (+) 6x/menit, hepar/lien tidak teraba, cubitan kulit perut kembali cepat
Ekstremitas : akral hangat
A : Bronkopneumonia
RL Tablet Zink
Untuk pemberian cairan rehidrasi Mengurangi durasi dan tingkat
(30ml/kgBB untuk 1 jam pertama) keparahan diare dan untuk
dilanjutkan dengan 70ml/kgBB kemungkinan infeksi berikutnya selama
untuk 5 jam berikutnya 2-3 bulan