Anda di halaman 1dari 23

REFRESHING

FISIOLOGI KEHAMILAN DAN


PERSALINAN
Dokter Pembimbing :
dr. Abdul Rauf, Sp.OG

Disusun Oleh :
Mundri Nur Afsari
2013730155
Proses Kehamilan
Proses kehamilan ini dibagi menjadi proses sebelum
terbentuknya embrio dan setelah terbentuknya embrio.
Proses sebelum terbentuknya embrio terbagi atas fase di
uterus dan fase di ovarium.
Fase pada uterus
Fase ini terbagi menjadi tiga fase yang saling berhubungan
satu sama lain, yaitu:
Fase Proliferasi
Fase Sekresi
Fase Menstruasi
Fase pada ovarium
Fase ini terbagi menjadi tiga bagian yang saling berhubungan
selain satu sama lain, juga berhubungan dengan fase pada
uterus, yaitu:
Fase Follikularis
Fase Ovulasi
Fase Luteal
Kehamilan adalah fertilisasi atau penyatuan dari spermatozoa
dan ovum dilanjutkan dengan nidasi dan implantasi.
Kehamilan terbagi dalam 3 trimester :
Trimester I : berlangsung 12 minggu (minggu 1-12)
Trimester II : berlangsung 15 minggu (minggu 13-27)
Trimester III: berlangsung 13 minggu (minggu28-40)
Tanda tanda presumtif
Tanda tanda presumtif adalah perubahan fisiologik pada ibu
atau seorang perempuan yang mengidikasikan bahwa ia telah
hamil.
Ameonorea
Mual dan muntah
Mengidam
Payudara membesar
Anoreksia
Lelah
Pigmentasi pada kulit
Miksi sering
Tanda terduga hamil
Tanda tanda tidak pasti atau terduga hamil adalah perubahan
anatomi dan fisiologik selain dari tanda tanda presumtif yang
dapat dideteksi atau dikenali oleh pemeriksa :
Perut membesar
Uterus membesar
Tanda hegar
Tanda Chadwick
Tanda Piskacek
Kontraksi Braxton Hicks
Teraba ballotement
Pemeriksaan tes biologis kehamilan (+)
Tanda tanda pasti kehamilan
Tanda tanda pasti kehamilan adalah data atau kondisi yang
mengidikasikan adanya buah kehamilan atau bayi yang
diketahui melalui pemeriksaan dan direkam oleh pemeriksa.
- gerakan janin dalam rahim
Terlihat / teraba gerakan janin dan teraba bagian bagian janiin
Terdengar denyut jantung janin dengan stetoskop Lannec, alat
doppler alat kardiotokografi
Pemeriksaan USG
PERSALINAN / PARTUS
Suatu proses pengeluaran hasil konsepsi yang dapat hidup, dari dalam
uterus melalui vagina atau jalan lain ke dunia luar.
Partus normal / partus biasa
Bayi lahir melalui vagina dengan letak belakang kepala / ubun-
ubun kecil, tanpa memakai alat / pertolongan istimewa, serta
tidak melukai ibu maupun bayi (kecuali episiotomi),
berlangsung dalam waktu kurang dari 24 jam.
Partus abnormal
Bayi lahir melalui vagina dengan bantuan tindakan atau alat
seperti versi / ekstraksi, cunam, vakum, dekapitasi, embriotomi
dan sebagainya, atau lahir per abdominam dengan sectio cesarea.
Beberapa istilah
Gravida : wanita yang sedang hamil
Para : wanita pernah melahirkan bayi yang dapat hidup (viable)
In partu : wanita yang sedang berada dalam proses persalinan
SEBAB TERJADINYA PROSES PERSALINAN

Penurunan fungsi plasenta : kadar progesteron dan estrogen menurun


mendadak, nutrisi janin dari plasenta berkurang.

Tekanan pada ganglion servikale dari pleksus Frankenhauser, menjadi


stimulasi (pacemaker) bagi kontraksi otot polos uterus.

Iskemia otot-otot uterus karena pengaruh hormonal dan beban,


semakin merangsang terjadinya kontraksi.

Peningkatan beban / stress pada maternal maupun fetal dan peningkatan


estrogen mengakibatkan peningkatan aktifitas kortison, prostaglandin,
oksitosin, menjadi pencetus rangsangan untuk proses persalinan
PERSALINAN DITENTUKAN OLEH 3
FAKTOR "P" UTAMA
Power
His (kontraksi ritmis otot polos uterus), kekuatan mengejan ibu,
keadaan kardiovaskular respirasi metabolik ibu.
Passage
Keadaan jalan lahir
Passanger
Keadaan janin (letak, presentasi, ukuran/berat janin, ada/tidak
kelainan anatomik mayor)
(++ faktor2 "P" lainnya : psychology, physician, position)
Dengan adanya keseimbangan / kesesuaian antara faktor-faktor "P"
tersebut, persalinan normal diharapkan dapat berlangsung.
PEMBAGIAN FASE / KALA PERSALINAN
Kala 1
Pematangan dan pembukaan serviks sampai lengkap (kala
pembukaan)
Kala 2
Pengeluaran bayi (kala pengeluaran)
Kala 3
Pengeluaran plasenta (kala uri)
Kala 4
Masa 1 jam setelah partus, terutama untuk observasi
Tahap persalinan normal
Tahap Persalinan Nulipara Multipara

Kala 1 : - fase laten Kurang dari 20 jam Kurang dari 14 jam


- fase aktif 5-8 jam 2-5 jam
Pembukaan serviks Rata-rata 1.2 cm/jam Rata-rata 1.5 cm/jam

Kala 2 Kurang dari 2 jam Kurang dari 1 jam

Kala 3 Kurang dari 30 menit Kurang dari 30 menit


HIS
His adalah gelombang kontraksi ritmis otot polos dinding
uterus yang dimulai dari daerah fundus uteri di mana tuba
falopii memasuki dinding uterus, awal gelombang tersebut
didapat dari pacemaker yang terdapat di dinding uterus
daerah tersebut.
Terjadinya his akibat :
1. kerja hormon oksitosin
2. regangan dinding uterus oleh isi konsepsi
3. rangsangan terhadap pleksus saraf Frankenhauser yang
tertekan massa konsepsi.
PERSALINAN KALA 1 :
FASE PEMATANGAN / PEMBUKAAN SERVIKS
DIMULAI pada waktu serviks membuka karena his : kontraksi uterus yang
teratur, makin lama, makin kuat, makin sering, makin terasa nyeri, disertai
pengeluaran darah-lendir yang tidak lebih banyak daripada darah haid.
BERAKHIR pada waktu pembukaan serviks telah lengkap (pada periksa dalam,
bibir porsio serviks tidak dapat diraba lagi). Selaput ketuban biasanya pecah
spontan pada saat akhir kala I.

Fase laten : pembukaan sampai mencapai 3 cm, berlangsung sekitar 8 jam.


Fase aktif : pembukaan dari 3 cm sampai lengkap (+ 10 cm), berlangsung
sekitar 6 jam. Fase aktif terbagi atas :
1. fase akselerasi (sekitar 2 jam), pembukaan 3 cm sampai 4 cm.
2. fase dilatasi maksimal (sekitar 2 jam), pembukaan 4 cm sampai 9 cm.
3. fase deselerasi (sekitar 2 jam), pembukaan 9 cm sampai lengkap (+ 10 cm).
PERSALINAN KALA 2 :
FASE PENGELUARAN BAYI

Dimulai pada saat pembukaan serviks telah lengkap.

pada saat bayi telah lahir lengkap.


His menjadi lebih kuat, lebih sering, lebih
Berakhir lama, sangat kuat.
Selaput ketuban mungkin juga baru pecah
spontan pada awal kala 2
Peristiwa penting pada persalinan kala 2

1. Bagian terbawah janin (pada persalinan normal : kepala) turun


sampai dasar panggul.
2. Ibu timbul perasaan / refleks ingin mengejan yang makin berat.
3. Perineum meregang dan anus membuka (hemoroid fisiologik)
4. Kepala dilahirkan lebih dulu, dengan suboksiput di bawah simfisis
(simfisis pubis sebagai sumbu putar / hipomoklion), selanjutnya
dilahirkan badan dan anggota badan.
5. Kemungkinan diperlukan pemotongan jaringan perineum untuk
memperbesar jalan lahir (episiotomi).

Lama kala 2 pada primigravida + 1.5 jam, multipara + 0.5 jam.


PERSALINAN KALA 3 :
FASE PENGELUARAN PLASENTA

DIMULAI pada saat bayi telah lahir lengkap.


BERAKHIR dengan lahirnya plasenta.
Kelahiran plasenta : lepasnya plasenta dari insersi pada dinding uterus,
serta pengeluaran plasenta dari kavum uteri.
Lepasnya plasenta dari insersinya : mungkin dari sentral (Schultze)
ditandai dengan perdarahan baru, atau dari tepi / marginal (Matthews-
Duncan) jika tidak disertai perdarahan, atau mungkin juga serempak
sentral dan marginal.
Pelepasan plasenta terjadi karena perlekatan plasenta di dinding uterus
adalah bersifat adhesi, sehingga pada saat kontraksi mudah lepas dan
berdarah.
Pada keadaan normal, kontraksi uterus bertambah keras, fundus
setinggi sekitar / di atas pusat.
Plasenta lepas spontan 5-15 menit setelah bayi lahir.
(jika lepasnya plasenta terjadi sebelum bayi lahir, disebut
solusio/abruptio placentae - keadaan gawat darurat obstetrik !!).
KALA 4 :
OBSERVASI PASCAPERSALINAN
Sampai dengan 1 jam postpartum, dilakukan observasi.

7 pokok penting yang harus diperhatikan pada kala 4 :


1) kontraksi uterus harus baik,
2) tidak ada perdarahan pervaginam atau dari alat genital lain,
3) plasenta dan selaput ketuban harus sudah lahir lengkap,
4) kandung kencing harus kosong,
5) luka-luka di perineum harus dirawat dan tidak ada hematoma,
6) resume keadaan umum bayi, dan
7) resume keadaan umum ibu

Anda mungkin juga menyukai