Anda di halaman 1dari 6

ANALISIS JURNAL

PENERAPAN PLAY THERAPY UNTUK MENINGKATKAN PERILAKU


BERSEKOLAH PADA ANAK DENGAN SCHOOL REFUSAL
BEHAVIOR (SRB)

OLEH:
YAYU RAHAYU
DEFINISI
Terapi Bermain adalah pemanfaatan permainan sebagai media
yang efektif oleh terapis, untuk membantu klien mencegah atau
menyelesaikan kesulitan-kesulitan psikososial, mencapai
pertumbuhan dan perkembangan yang optimal melalui
eksplorasi atau ekspresi diri

School refusal adalah masalah emosional yang dimanifestasikan


dengan ketidakinginan anak untuk menghadiri sekolah dengan
menunjukkan simptom fisik, yang disebabkan karena
kecemasan berpisah dari orang terdekat, karena pengalaman
negatif di sekolah atau karena punya masalah dalam keluarga
PROSEDUR INTERVENSI
Tahap Praterafi
Memberikan informasi tentang school refusal, penyebab dan
alternative penyelesaian
Tahap Terafi
modelling yang dilakukan oleh orang tua subjek, game play
therapy dan roleplay
Tahap Pasca Terafi
kegiatanya adalah mengidentifikasi perilakuperilaku positif apa
yang telah muncul dan pemberian lembar evaluasi kepada orang
tua yang berisi apa saja perubahan yang telah subjek rasakan.
Tahap Follow up
melihat apakah hasil dari proses terapi bisa bertahan permanen,
meskipun sudah tidak ada lagi penanganan. Tahap ini akan
dilakukan 2 minggu setelah proses terapi berakhir.
HASIL PENELITIAN
KELEBIHAN,KEKURANGAN DAN REKOMENDASI
Kelebihan
Terafi bermain melatih kemandirian anak
Merangsang perkembangan berfikir anak
Anak lebih semangat bersekolah karena naluri anak bermain yang didalamnya
mengandung pelajaran

Kekurangan
Membutuhkan ruang dan tempat yang khusus sesuai dengan tipe permainan
Memerlukan media dan alat yang harus dipersiapkan terlebih dahulu

Rekomendasi
Orang tua harus selalu memberi pujian sekecil apapun usaha yang dilakukan
Guru harus peka apabila ada anak yang di bully
Pihak sekolah lebih intens berkomunikasi dengan orang tua
Dapat dilakukan penelitian lebih luas tentang bullying untuk menurunkan school refusal

Anda mungkin juga menyukai