Anda di halaman 1dari 44

Curriculum Vitae

N a m a : Prof. Dr. dr. Rozaimah Zain-Hamid, MS, SpFK


Pekerjaan: * Guru Besar Tetap Departemen Farmakologi dan
Terapeutik, Fakultas Kedokteran,
Universitas Sumatera Utara (USU)
* Staf Pengajar Program S2 Biomedik, S2 Administrasi
Kedokteran Komunitas/Epidemiologi, S3 Kedokteran,
Sekolah Pascasarjana, USU
* Wakil Ketua Kom. Nas. Etik Penelitian Kesehatan
(masa bakti 2007-2011)
Riwayat Pendidikan:
* Dokter (dr), Fakultas Kedokteran, USU. Medan
* Magister Sains (MS), Basic Medical Sciences,
Fakultas Pascasarjana, Universitas Indonesia, Jakarta
* Dr (Ph.D), Clinical Pharmacology, Institute of Post-graduated
Studies, Universiti Sains Malaysia, Malaysia
* Spesialis Farmakologi Klinik (Sp.FK), Dewan Penilai Kepakaran
Persatuan Dokter Ahli Farmakologi Klinik Indonesia
(PERDAFKI) Pusat, Jakarta.
ROZAIMAH ZAIN-HAMID & RADITA GINTING

Unit Bioetika Humaniora


Fakultas Kedokteran
Universitas Sumatera Utara
Ilmu biomedik

Cabang ilmu kedokteran yang


menggunakan azas- azas
pengetahuan dasar ilmu pengetahuan
(biologi, fisika, kimia)

Menjelaskan fenomena hidup


pada tingkat molekul, sel, organ &
organisme utuh
Zain-Hamid, R Unit Bioetika Humaniora FK USU.
Ilmu biomedik

Menjelaskan fenomena hidup


pada tingkat molekul, sel, organ &
organisme utuh

Hubungannya dengan penyakit dan


mencari / mengembangkan bahan
yang tepat untuk mencegah, mengobati
dan memulihkan kerusakan
akibat penyakit
Zain-Hamid, R Unit Bioetika Humaniora FK USU.
Penelitian biomedik

Mencari solusi masalah kesehatan/


kedokteran yang belum terpecahkan
dengan pendekatan klinis, dan tidak
hanya sekedar menyokong
pendekatan klinis

Teknik laboratorium,
(bahan uji biologik yang berasal dari
manusia, hewan coba dan lingkungan)
Zain-Hamid, R Unit Bioetika Humaniora FK USU.
Penelitian biomedik

Penelitian farmaseutik
Alat-alat kedokteran
Radiasi dan imejing
Bahan-bahan biologik
Bahan-bahan tersimpan, dll

Zain-Hamid, R Unit Bioetika Humaniora FK USU.


Penelitian biomedik

Sangat erat kaitannya dengan


perkembangan bioteknologi

Tantangan bagi bidang


bioteknologi, biomedik, klinis,
dan bidang kesehatan
secara keseluruhan
Zain-Hamid, R Unit Bioetika Humaniora FK USU.
Zain-Hamid, R Unit Bioetika Humaniora FK USU.
menyelesaikan
persoalan di dalam
+ memenuhi kebutuhan
orang ataupun
masyarakat
Bioteknologi
potensi bahaya:
keselamatan manusia,
kelestarian lingkungan,
- kerukunan masyarakat,
keselamatan bangsa &
merugikan negara

Zain-Hamid, R Unit Bioetika Humaniora FK USU.


Tantangan
(bidang bioteknologi)

Kemajuan bioteknologi berbasis


biologi molekuler dan
teknologi rekayasa genetika:
transgenic experiment, cloning,
stem cell experiment, dll,

Menyentuh martabat dan harkat hidup organisme


(khususnya manusia)
Zain-Hamid, R Unit Bioetika Humaniora FK USU.
Tantangan
(bidang bioteknologi)

Perumusan kebijakan arah pengembangan


dan penerapan ilmu pengetahuan
dan teknologi

Terancam kehilangan kebijakan


etika ilmu pengetahuan dan etika penelitian

Zain-Hamid, R Unit Bioetika Humaniora FK USU.


Perkembangan Nasional
UU No. 18/2002 Tentang Sistem Nasional
Penelitian, Pengembangan dan Penerapan
IPTEK (RPP Peneltian Berisiko Tinggi)
Pasal 22
* Pemerintah mengatur perizinan bagi
pelaksanaan kegiatan penelitian,
pengembangan, dan penerapan ilmu
pengetahuan dan teknologi
yang berisiko tinggi dan berbahaya dengan
memperhatikan standar nasional dan
ketentuan yang berlaku secara internasional
Zain-Hamid, R Unit Bioetika Humaniora FK USU.
Perkembangan Nasional
UU No. 18/2002 Tentang Sistem Nasional
Penelitian, Pengembangan dan Penerapan IPTEK

- PP No. 41/2006 Perizinan Melakukan Litbang


bagi Perguruan Tinggi Asing, Lembaga Litbang
Asing dan Badan Usaha Asing dan Orang Asing
* Pasal 20
- Perguruan Tinggi Asing, Lembaga Litbang
Asing dan Badan Usaha Asing dan
Orang Asing tidak membawa sampel dan/atau
spesimen bahan litbang keluar wilayah NKRI
Zain-Hamid, R Unit Bioetika Humaniora FK USU.
Perkembangan Nasional
UU No. 18/2002 Tentang Sistem Nasional
Penelitian, Pengembangan dan Penerapan IPTEK-
PP No. 41/2006 Perizinan Melakukan Litbang
bagi Perguruan Tinggi Asing, Lembaga Litbang
Asing dan Badan Usaha Asing dan Orang Asing
Pasal 21
Dalam melaksanakan kegiatan litbang
Perguruan Tinggi Asing, Lembaga
Litbang Asing dan Badan Usaha Asing &
Orang Asing tetap menghormati adat
istiadat dan norma-norma kebudayaan
yang berlaku di tempat kegiatan litbang
Zain-Hamid, R Unit Bioetika Humaniora FK USU.
Perkembangan Nasional
Kegiatan Riset
Jenis riset berbasis biologi molekuler
dan rekayasa genetika: eksperimen
transgenik di bidang pertanian

Tantangan luar yang mungkin akan


masuk: kloning, eksperimen stem cells
(=sel punca), xerotransplantasi, dll.

Zain-Hamid, R Unit Bioetika Humaniora FK USU.


Penelitian biomedik

Salah satu unsur penelitian kesehatan

Memerlukan rambu-rambu berperilaku (etika)


bagi para pengelola ilmu pengetahuan,
ilmuwan / peneliti dan ahli tekonologi
yang bergerak di bidang biologi / kesehatan

Zain-Hamid, R Unit Bioetika Humaniora FK USU.


Zain-Hamid, R Unit Bioetika Humaniora FK USU.
PRINSIP UMUM ETIK
Menghormati harkat martabat manusia
(respect for person = autonomy)
Berbuat baik / menghasilkan manfaat
(benificence)
Tidak merugikan
(nonmaleficence)
Berkeadilan
(justice)

Prinsip dasar etik penelitian kesehatan


yang memiliki kekuatan moral
Zain-Hamid, R Unit Bioetika Humaniora FK USU.
Menghormati harkat martabat manusia

Menghormati otonomi
(mempersyaratkan bahwa manusia yang mampu
menalar pilihan pribadinya, harus diperlakukan
dengan menghormati kemampuannya
dalam mengambil keputusan mandiri
(self-determination)

Manusia yang terganggu otonominya /


berketergantungan (dependent) atau rentan
(vulnerable), perlu dilindungi dari
kerugian atau penyalahgunaan
(harm & abuse)

Zain-Hamid, R Unit Bioetika Humaniora FK USU.


Prinsip etik berbuat baik

Bila tidak dapat melakukan hal yang


bermanfaat, maka jangan merugikan
orang lain

Prinsip tidak merugikan


bertujuan agar relawan penelitian
tidak dijadikan sarana &
dilindungi dari tindakan penyalahgunaan

Zain-Hamid, R Unit Bioetika Humaniora FK USU.


Prinsip etik berbuat baik
Risiko penelitian harus wajar dibanding
manfaat yang diharapkan
Desain penelitian harus memenuhi
persyaratan ilmiah

Peneliti mampu melaksanakan penelitian &


menjaga kesejahteraan relawan penelitian

Mengikuti prinsip do no harm,


yang tidak boleh dengan sengaja merugikan
relawan penelitian
Zain-Hamid, R Unit Bioetika Humaniora FK USU.
Prinsip tidak merugikan

Relawan penelitian tidak dijadikan sarana


&
dilindungi dari tindakan penyalahgunaan

Zain-Hamid, R Unit Bioetika Humaniora FK USU.


Prinsip etik keadilan

Keadilan distributif yang mempersyaratkan


pembagian seimbang dalam hal beban &
manfaat yang diperoleh relawan
dari keikutsertaan dalam penelitian

Sponsor & peneliti tidak boleh mengambil


keuntungan / kesempatan dari ketidakmampuan
negara-negara atau daerah miskin atau
masyarakat yang rentan untuk
kepentingan sendiri, dengan melaksanakan
penelitian yang lebih murah
Zain-Hamid, R Unit Bioetika Humaniora FK USU.
Prinsip etik keadilan
Tidak boleh melakukan penyalahgunaan
keadaan tertentu dari negara sedang
berkembang tempat pelaksanaan penelitian,
semata-mata untuk menghindari sistem
pengaturan yang rumit di negara maju
dalam menghasilkan produk yang
menguntungkan di pasar negara maju

Jika tidak ada keuntungan langsung untuk


relawan penelitian, penelitian masih dapat
dibenarkan, bila akan memberi manfaat bagi
masyarakat tempat relawan berasal
Zain-Hamid, R Unit Bioetika Humaniora FK USU.
PENELITIAN BIOMEDIK
in vitro & in vivo

Menggunakan hewan percobaan, manusia,


dan unsur alami lainnya
sebagai relawan / objek penelitian

ETHICAL CLEARANCE

Zain-Hamid, R Unit Bioetika Humaniora FK USU.


PENELITIAN BIOMEDIK
in vitro & in vivo

Menggunakan hewan percobaan, manusia,


sebagai relawan / objek penelitian

Menjamin kesejahteraan &


penanganan manusiawi hewan percobaan
Menghormati & melindungi kehidupan,
kesehatan, keleluasaan pribadi,
martabat relawan manusia
Zain-Hamid, R Unit Bioetika Humaniora FK USU.
Komponen pelaksanaan
etika penelitian biomedik

Penelitinya harus mempunyai kompetensi


untuk melaksanakan penelitian kesehatan
(perorangan / kelompok)

Proposal penelitian yang dilengkapi dengan


lampiran & dokumen pendukung:
formulir pencatatan rinci tentang semua
aspek yang dilakukan pada penelitian dan
catatan kejadian tak diinginkan, dll
Zain-Hamid, R Unit Bioetika Humaniora FK USU.
Komponen pelaksanaan
etika penelitian biomedik

Rincian biaya pelaksanaan penelitian yang


jelas

Harus ada kejelasan tentang kesepakatan


antara peneliti dengan sponsor /
penyandang dana tentang pendanaan &
kepemilikan hasil penelitian & hak penulisan
artikel / publikasi

Zain-Hamid, R Unit Bioetika Humaniora FK USU.


Memperoleh Ethical Clearance
penelitian biomedik

1. Bila menggunakan bahan uji


(obat, radiofarmasi, alat kesehatan),
perlu mencantumkan diskripsi tentang
bahan uji tersebut (informasi keamanan /
toksikologi, efikasi / khasiat,
(brosur investigasi produsen, data terpublikasi)

Zain-Hamid, R Unit Bioetika Humaniora FK USU.


Memperoleh Ethical Clearance
penelitian biomedik

2. Melampirkan lembar penjelasan


aktivitas penelitian kepada
relawan penelitian, berkenaan dengan
semua aspek yang akan dilaksanakan
pada penelitian, dengan bahasa yang
dimengerti oleh relawan penelitian
Zain-Hamid, R Unit Bioetika Humaniora FK USU.
Memperoleh Ethical Clearance
penelitian biomedik

3. Memperoleh Informed consent


(Persetujuan Setelah Penjelasan / PSP)
dari relawan penelitian

4. Memperhatikan hak - hak


relawan penelitian yang diatur
dalam PP 39 / 1995

Zain-Hamid, R Unit Bioetika Humaniora FK USU.


Hak-hak relawan penelitian :
Informasi yang jelas tentang
berbagai aspek penelitian, meliputi:
kompensasi atas kerugian waktu &
ketidaknyamanan, ganti rugi & perawatan
bila mengalami efek samping yang
menganggu kesehatan relawan

Zain-Hamid, R Unit Bioetika Humaniora FK USU.


Hak-hak relawan penelitian :

Jaminan mendapat pengobatan standard


jika bahan uji tidak memberi respon
dalam jangka waktu yang telah ditentukan

Jaminan kerahasiaan identitas &


informasi yang telah digali dari mereka
secara profesional & bertanggung jawab
Zain-Hamid, R Unit Bioetika Humaniora FK USU.
Zain-Hamid, R Unit Bioetika Humaniora FK USU.
Aspek etika penelitian
pada hewan coba

PRINSIP 3 R :
1. Reduction
2. Refinement
3. Replacement

Zain-Hamid, R Unit Bioetika Humaniora FK USU.


1. Reduction

Mengurangi jumlah hewan coba


yang digunakan

Perhitungan statistik, dan teknik biokimia

Zain-Hamid, R Unit Bioetika Humaniora FK USU.


2. Refinement

<<< penderitaan, rasa nyeri & stres


pada hewan coba

Analgesia atau anaestesi


Hewan coba yang ambang rasa nyerinya tinggi
Hewan coba ordo paling rendah (skala evolusi)
Zain-Hamid, R Unit Bioetika Humaniora FK USU.
3. Replacement

Ganti hewan coba dengan alternatif lain:


Replacement relatif:
gunakan hewan coba dari rumah potong
Replacement absolut :
tanpa hewan coba
(menggunakan model komputer,
in vitro (galur sel & kultur jaringan )

Zain-Hamid, R Unit Bioetika Humaniora FK USU.


Aspek etika penelitian
bahan biologik tersimpan (BBT)

BBT tetap disimpan, dan pengambilan,


penggunaan serta penyimpanan BBT
memerlukan pembenaran etik yang dilakukan
mengikuti peraturan etik

Kewajiban moral untuk menghormati & menangani


BBT, sebagai sumbangan dari manusia sumber
yang dapat dipertanggung jawabkan

Zain-Hamid, R Unit Bioetika Humaniora FK USU.


Aspek etika penelitian
bahan biologik tersimpan (BBT)

Perkembangan etik penelitian kesehatan


(khususnya dalam bidang biomedik)
sering dipacu oleh terjadinya skandal2
internasional yang menggemparkan
(John Moore Affair di California, USA &
Alder Heys Children Hospital Scandal
di Liverpool , UK)

Zain-Hamid, R Unit Bioetika Humaniora FK USU.


Persetujuan ilmiah & etik
pemanfaatan BBT
untuk penelitian kesehatan

Penelitian yang memanfaatkan BBT baru boleh


dimulai bila telah mendapat persetujuan dari
Komisi Ilmiah & Etik yang berwenang
(memperoleh Ethical Clearance)

Penelitian yang memanfaatkan BBT


dapat melalui penilaian cepat (expedited),
karena risiko minimal terhadap relawan manusia
Zain-Hamid, R Unit Bioetika Humaniora FK USU.
Persetujuan ilmiah & etik
pemanfaatan BBT
untuk penelitian kesehatan

Penelitian yang memanfaatkan BBT


hanya boleh dilakukan, kalau penelitian akan
menghasilkan informasi yang tidak dapat
diperoleh dengan cara lain

Kepentingan & kesejahteraan manusia


sumber BBT tidak pernah dikalahkan
oleh kepentingan & tujuan penelitian
betapapun pentingnya
Zain-Hamid, R Unit Bioetika Humaniora FK USU.
KESIMPULAN
Perkembangan ilmu pengetahuan, khususnya
di bidang biologi / kesehatan (biomedik)
memerlukan rambu-rambu etika (bioetika), untuk
memperoleh keseimbangan manfaat-mudaratnya

Mahluk hidup dan unsur alamiah yang


dipergunakan pada penelitian untuk proses
perkembangan tersebut, harus dilindungi hak
azasinya, keselamatan, kesejahteraannya, dan
kelestariannya
Zain-Hamid, R Unit Bioetika Humaniora FK USU.

Anda mungkin juga menyukai