Anda di halaman 1dari 35

OS

LAPSUS DAN REFERAT ENDOFTALMITIS


MEI 2016
POST TRAUMA
OCULUS
PERFORANS

ANDI ARWAN AGUSNAWAN

C11111895

PEMBIMBING
DIBAWAKAN DALAM RANGKA
DR. RONALD
KEPANITERAAN KLINIK
PADA BAGIAN ILMU KESEHATAN MATA
FAKULTAS KEDOKTERAN SUPERVISOR
UNVERSITAS HASANUDDIN DR.HALIMAH PAGARRA, SPM(K)
2016
IDENTITAS PASIEN

Nama : An. MDF


Umur : 7 tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Alamat : Makassar
RS : Unhas
Tanggal pemeriksaan : 29 September 2016
RM : 066573
ANAMNESIS

KELUHAN UTAMA : Bintik putih di mata kiri


ANAMNESIS TERPIMPIN :Bintik putih pada mata hitam di mata kiri dialami
sejak 1 hari yang lalu, riwayat Mata merah ada, air mata berlebih ada,
kotoran mata berlebih ada nyeri ada. Riwayat pasien mengalami trauma ada,
mata pasien terkena ketapel tajam. Dan dirawat di RSUD gowa, dan
dilakukan operasi jahit tanggal 10 septeber 2016
Riwayat penyakit yang sama sebelumnya tidak ada.
Riwayat penyakit infeksi tidak ada , riwayat diabetes tidak ada, riwayat
HT tidak ada, riwayat alergi tidak ada.
PEMERIKSAAN FISIK

STATUS GENERALIS
Keadaan umum : Sakit sedang, gizi cukup, compos mentis
Tanda vital :
Tekanan darah : 120/80 mmHg
Nadi : 88 kali/menit
Nafas : 20 kali/menit
Suhu : 36,5C
FOTO KLINIS

Oculi dextra et sinistra

Oculi sinistra
INSPEKSI
PEMERIKSAAN OD OS
1. Palpebra Edema (-) Edema (+)
2. Aparatus Lakrimalis lakrimasi (-) lakrimasi (+)
3. Silia Sekret (-) Sekret (+)
4. Konjungtiva Hiperemis (-), Hiperemis, Mixed injeksio (+)

5. Mekanisme Muskular ke segala arah ke segala arah


- ODS
- OD
- OS

6. Kornea normal Keruh, tampak 4 buah jahitan arah


jam 10

7. BMD normal Dangkal, Hipopion (+) Tampak


membran berwarna putih menutupi
pupil
8. Iris Coklat,kripte (+) Coklat, Kripte (+)
9. Pupil Bulat, sentral, RC (+) Sulit dinilai

10. Lensa Jernih Sulit dinilai


PALPASI Okulus Dextra Okulus Sinistra
Tensi okular Tn Tn-1
Nyeri tekan (-) (+)
Massa tumor (-) (-)
Glandula pre-aurikuler Pembesaran (-) Pembesaran (-)

TONOMETRI VISUS
TOD : 16 mmHg VOD : 20/20
TOS : sulit dievaluasi VOS : 0
SLIT LAMP

SLOD : Palpebra edema (-), hiperlakrimasi (-), silia sekret (-),


konjungtiva hiperemis (-), kornea jernih, BMD kesan normal, iris
coklat, kripte (+), pupil bulat, sentral, RC (+), lensa jernih.
SLOS : Palpebra edema (+), hiperlakrimasi (+), konjungtiva
hiperemis (+), tampak jahitan di kornea arah jam 10, simpul
terbenam, kornea edema dan keruh, BMD Van herick 2, Tampak
membran berwarna putih menutupi pupil hipopion ada, iris dan
pupil sulit dinilai.
PEMERIKSAAN PENUNJANG

USG B Scan (OS)


Echo Baik
Vitreus kesan keruh, berbentuk
membran
Retina, koroid, dan skelra kesan intak
N. optik dalam batas normal
PEMERIKSAAN PENUNJANG

Parameter Hasil Nilai Normal

WBC 10.2 x 10/uL 4.00-11.00

RBC 5.18 x 106 4.50-5.50

HGB 13.2 g/dL 13.0-16.0

HCT 40.2% 40.0-50.0

PLT 362 x 10 /uL 150-450

GDS 133 mg/dL 80-180

Ureum 34 mg/dL 0-53

Creatinin 0.4 mg/dL 0.6-1.3

HbsAg Non reaktif Non reaktif


RESUME

Bintik putih pada mata hitam di mata kiri dialami sejak


1 hari yang lalu, riwayat Mata merah ada, air mata
berlebih ada, kotoran mata berlebih ada nyeri ada.
Riwayat pasien mengalami trauma ada, mata pasien
terkena ketapel tajam. Dan dirawat di RSUD gowa,
dan dilakukan operasi jahit tanggal 10 septeber 2016.
RESUME

Dari hasil pemeriksaan oftalmologi didapatkan SLOS


alpebra edema (+), hiperlakrimasi (+), silia sekret (+),
konjungtiva hiperemis mixed injektio (+), tampak 4
buah jahitan di kornea arah jam 10, kornea edema dan
keruh, BMD Van herick 2, Tampak membran berwarna
putih menutupi pupil, iris dan pupil dan lensa sulit
dinilai.
Palpasi OS Tn-1 nyeri tekan (+), NCT ODS 16
mmHg/ sulit dievaluasi. Terdapat penurunan visus
dengan hasil VOD: 20/20 VOS: 0. Seidel tes negatif
DIAGNOSA
OS. Endoftalmitis Post Trauma Oculus Perforans + PVD
TERAPI
Levofloksasin 500mg/12jam/iv
Ketorolac 30mg/8jam/iv
Dexamethasone 5mg/8jam/iv

Topikal :
Moksifloksasin 1 tetes/4jam/ OS
Nevanac 1tetes/6jam/ OS
C. tropin 1% 1tetes/ 24jam/ OS
Inj. Intravitreal (vancomycin 0,1mg + ceftazidime 2,25mg)
PROGNOSIS

Qua ad vitam : Bonam


Qua ad visam : Dubia et malam
Qua ad sanationam : Dubia et malam
Qua ad cosmeticam : Dubia et bonam
ENDOFTALMITIS
ANATOMI
DEFINISI

Endoftalmitis: peradangan struktur dalam bola mata yang


melibatkan aquoes humor dan vitreous humor.
ETIOLOGI

Endoftalmitis infeksius
Exogenous
Endogenous
Infeksi sekunder

Endoftalmitis non infeksius


Bahan kimia pada IOL atau instrumen
Nekrosis tumor intraokular
Endoftalmitis phacoanaphylactic
EPIDEMIOLOGI

Endoftalmitis endogen 2-15%


Endoftalmitis pasca operasi katarak 0,1-0,3%
Endoftalmitis pasca trauma 4-13%
Endoftalmitis karena benda asing 7-31%
KLASIFIKASI

Akut
Klinis
Kronik

Infeksi
Endophthalmitis
Etiologi
Non Infeksi

Route masuk
Endogen

Eksogen
PATOFISIOLOGI

Influx mediator
Bakteri penetrasi Meningkatkan
imun dan sel fagosit
ke struktur internal permeabilitas blood
dlm jumlah lbh
bola mata ocular fluid barrier
banyak

Inflamasi bola mata,


Produksi Sitokin
Bereplikasi Vitreous, homour
Pro inflamasi
aqous

Menstimulasi
Produksi toksin Inflamasi
intraokuler
ENDOFTALMITIS EXOGENOUS
ENDOFTALMITIS PASCA OPERASI

Operasi katarak dan injeksi


intravitreal
Paling sering disebabkan Gram
positif, koagulase negatif
staphylococci
Tanda dan gejala:
Hipopion
Penurunan visus
Nyeri dan mata merah
Inflamasi BMD, edema kornea ringan, hipopion Edema kornea
pada endoftalmitis bakteri Vitritis
ENDOFTALMITIS EXOGENOUS
ENDOFTALMITIS PASCA TRAUMA

Paling sering disebabkan oleh Bacillus


dan Streptococcus
Evaluasi inisial untuk mengeluarkan
benda asing
Gejala:
Penurunan visus
Nyeri >
Edema palpebra

Luka jahitan kornea dan hipopion Corneal ring ulcer


Inflamasi BMD hipopion
Vitritis
ENDOFTALMITIS ENDOGENOUS

Paling sering disebabkan oleh


bakteria Gram negatif (Klebsiella), S.
epidermidis, S. aureus, Candida albicans,
aspergillus
Koroid dan badan siliar menjadi
fokus pertama infeksi
Gejala:
Penurunan visus
Nyeri mata
Injektio konjungtiva
Hipopion
Leukokorea akibat edema kornea masif Edema kornea
dan hipopion penuh pada endoftalmitis
Vitritis
Staphylococcus aureus lanjut
Penurunan refleks fundus
DIAGNOSIS

Riwayat : operasi mata, trauma, atau


penyakit infeksi lain
Anamnesis
Penurunan visus yang signifikan
Gejala lain seperti nyeri dan mata merah

Hiperemis konjungtiva
Reaksi inflamasi pada BMD (hipopion)
Pemfis
Edema kornea
Gambaran vitritis dan retinitis.
DIAGNOSIS

> 2/3 kasus visus penderita sangat buruk, umumnya sebatas light
perception (1/)
Ophthalmologi
Funduskopi : refleks fundus negatif

Pewarnaan Gram : Bakteri gram positif atau negatif


Kultur spesimen humour aquoes
Lab

Kavitas bola mata keruh akibat kolonisasi mikroorganisme


Densitas vitreus keruh
USG
DIAGNOSA BANDING
1.Toxic anterior segment syndrome (TASS)
Inflamasi steril post-op disebabkan substansi non infeksius masuk ke
segmen anterior kerusakan jaringan intraokuler.
Penurunan visus, hipopion, fibrin.
Onset cepat (12-24 jam post op)
Edema kornea, pupil ireguler, TIO yang tinggi dan tanpa vitritis (hanya
mengenai segmen anterior).
Tatalaksana berupa kortikosteroid topikal.
DIAGNOSA BANDING
2. Panophthalmitis
Kelanjutan dari endophthalmitis yang tidak mendapatkan tatalaksana cepat
dan tepat
Melibatkan seluruh lapisan bola mata, juga kapsul Tenon dan jaringan
sekitar bola mata
Nyeri hebat, kongesti orbita berat, oftalmoplegia eksterna dan proptosis
PENATALAKSANAAN
Antibiotik intravitreal
Pilihan pertama : Vancomicin 1 mg dalam 0,1 ml + ceftazidime 2,25 mg
dalam 0,1 ml
Pilihan kedua : Vancomicin 1 mg dalam 0,1 ml + amikasin 0,4 mg dalam
0,1 ml
Pilihan ketiga : Vancomicin 1 mg dalam 0,1 ml + gentamicin 0,2 mg
dalam 0,1 ml

Antibiotik topikal
Vancomicin (50mg/ml) atau cefazolin (50mg/ml), dan
Amikasin (20mg/ml) atau tobramycin (15%)
PENATALAKSANAAN

Antibiotik sistemik
Ciprofloxacin intravena 200mg BD selama 2-3 hari, diikuti 500mg oral BD
selama 6-7 hari, atau
Vancomicin intravena 1gr BD dan ceftazidime intravena 2gr setiap 8 jam,
atau
Cefazolin intravena 1,5 gr setiap 6 jam dan amikasin 1 gr 3 kali sehari.

Antifungal
Amphotericin B
PENATALAKSANAAN
Terapi steroid
Dexamethasone intravitreal 0,4 mg dalam 0,1 ml
Dexamethasone 4 mg (1ml) OD selama 5-7 hari
Steroid sistemik. Terapi harian dengan prednisolone 60 mg diikuti dengan
50 mg, 40 mg, 30 mg, 20 mg, dan 10 mg selama 2 hari

Terapi suportif
Sikloplegik : disarankan tetes mata atropin 1 % atau bisa hematropine 2%
2-3 hari sekali
Obat obat antiglaukoma disarankan untuk pasien dengan peningkatan
tekanan intraokular, acetazolamide 3x250 mg atau timolol 0,5% 2 kali
sehari
VITREKTOMI

Penggantian komposisi vitreous dengan larutan garam


fisiologis
Debridement kavitas vitreous dari bakteri, sel inflamasi,
debris toksik
Membantu difus antibiotik lebih baik
Eliminasi membran inflamasi
Perbaikan retina lebih cepat
Mungkin perbaikan visus
PROGNOSIS

Prognosis seringkali buruk


Tergantung :
Waktu trauma-endoftalmitis
Waktu penutupan luka dan antibiotik
Virulensi bakteri
Keparahan dari trauma
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai