Disusun oleh:
Ismail C111 11 337
RESIDEN PEMBIMBING:
dr. Olly Congga
SUPERVISOR:
dr. Ahmad Ashraf Amalius, MPH, Sp.M(K),
M.Kes
Identitas Pasien
Nama
: Tn. MR
Jenis kelamin
: Laki-laki
Umur
: 40 tahun
Agama
: Islam
Suku/Bangsa
: Makassar/Indonesia
Pekerjaan
: Swasta
Alamat
: Jl. BTP Blok AF No. 540
No. Register
: 774607
Tanggal pemeriksaan : 6 Oktober 2016
Rumah sakit
: UGD RS. Wahidin
Sudirohusodo
Anamnesis
Keluhan Utama: Nyeri pada mata kiri
Riwayat Penyakit Sekarang:
Dialami sejak pagi hari pukul 10.00 setelah mata
terkena serbuk kayu pada saat pasien sedang
memanjat pohon. Pasien merasakan nyeri secara
terus menerus, nyeri tidak menjalar ke arah lain.
Pasien juga mengeluhkan susah membuka mata
beberapa saat sebelum masuk rumah sakit dan
mata menjadi silau ketika membuka mata terlalu
lama. Selain itu, pasien juga mengeluh merah pada
mata sesaat setelah kejadian. Riwayat trauma ada,
air mata berlebih ada, kotoran mata berlebih ada,
dan penurunan penglihatan ada.
DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN MATA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS
Status Generalisata
Keadaan Umum :
Sakit Sedang/Gizi Cukup/Composmentis
Tanda Vital :
TD: 110/70 mmhg
N: 86 x/ m
P: 18x/m
S: 36,7c
Pemeriksaan Oftalmoskopi
Pemeriksaan
OD
OS
Palpebra
Edema (-)
Edema (+)
Apparatus Lakrimalis
Lakrimasi (-)
Lakrimasi
Silia
Sekret (-)
Sekret (+)
Konjungtiva
Hiperemis (-)
Hiperemis (+)
Bola mata
Normal
Normal
Mekanisme muscular
Kesegala arah
Kesegala arah
ODS
OD
OS
Kornea
Jernih
Tampak
jernih
dengan
Fluorescein (+)
Bilik mata depan
Kesan normal
Kesan normal
Iris
Pupil
Lensa
Jernih
Jernih
Palpasi
Penyinaran Oblik
Pemeriksaan
Konjungtiva
Kornea jernih
OD
Hiperemis (-)
Jernih
OS
Hiperemis (+)
Tampak jernih
dengan Fluorescein
Normal
Coklat, kripte (+)
Bulat, sentral RC (+)
(+),
Normal
Coklat, kripte (+)
Bulat, sentral RC
Jernih
(+)
Jernih
SLOD
SLOS
Konjungtiva
hiperemis (-), kornea
jernih, BMD kesan
normal, iris, coklat,
kripte (+)
pupil
bulat, sentral RC
(+) , lensa jernih.
Konjungtiva
hiperemis
(+),
Kornea jernih dan
tampak Fluorescein
(+), BMD normal,
iris
coklat, kripte
(+), pupil bulat,
sentral, RC (+), lensa
jernih.
Resume
Seorang laki-laki usia 40 tahun dating ke UGD
RS. Wahidin Sudirohusodo dengan keluhan nyeri
pada mata kiri yang dialami sejak 11 jam yang
lalu. Keluhan nyeri pada mata kiri akibat terkena
serbuk kayu pada saat pasien sednag memanjat
pohon. Pasien merasakan nyeri terus menerus
hingga pasien menggosok matanya. Pasien juga
mengeluhkan susah membuka mata beberapa
saat sebelum masuk rumah sakit dan mata
menjadi silau ketika membuka mata terlalu lama.
Pasien juga mengeluhkan merah pada mata
kirinya disertai air mata berlebih ada, kotoran
mata berlebih ada. Penurunan penglihatan ada.
DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN MATA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS
DIAGNOSIS
Oculus Sinistra Keratitis et Causa Suspek
Jamur
DIAGNOSIS BANDING
-Keratitis Virus
-Keratitis bakterial
TERAPI
- LFX 1tts/4jam/os
- Tobro 1tts/4jam/os
- Reepitel 1tts/4jam/os
DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN MATA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS
PROGNOSIS
Quo ad Vitam
: Bonam
Quo ad Sanationam : Bonam
Quo ad Visam
: Bonam
Quo ad Cosmeticam : Bonam
Diskusi
Dari anamnesis didapatkan nyeri yang dialami
sejak 11 jam
yang
lalu dan dirasakan terus
menerus. Keluhan nyeri disertai adanya penglihatan
yang silau ketika mata terbuka dan didapatkan mata
susah terbuka (blepharosme). Nyeri pada pasien ini
dapat diakibatkan oleh radang yang terjadi pada
kornea, sehingga merangsang Nervus 5 yang berada
pada kornea. Penglihatan silau yang terjadi pada
pasien terjadi akibat kontraksi iris yang mengalami
peradangan. Penurunan penglihatan ada pada
pasien ini yang menandakan adanya keterlibatan
anatomi mata terkait yang terkait dengan jalur
masuknya cahaya dalam hal ini terdapat kelainan
pada kornea yang merupakan salah satu media
refraksi terkuat pada mata.
DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN MATA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS
Definisi
Keratitis
jamur
(keratomikosis)
merupakan istilah umum yang dipakai
untuk inflamasi yang disebabkan oleh
infeksi
jamur
(dan
menyebabkan
peradangan) pada kornea.
Etiologi
1. Jamur berfilamen (filamentous fungi)
Jamur bersepta ( Fusrium spp, Acremonium spp,
Aspergillus spp, Cladosporium spp)
Jamur tidak bersepta ( Mucor spp, Rhizopus spp,
Absidia spp )
2. Jamur ragi (yeast)
Candida albicans, Cryptocoocus sppp,
Rodotolura spp
3. Jamur difasik
Blastomices spp, Histoplasma spp, Sporothri spp
Faktor predisposisi
1.
2.
3.
4.
Trauma
Lensa kontak
Pemakaian steroid topikal
Faktor lainnya
Mata kering
Kerusakan pada permukaan kornea
Benda asing
Post operasi
Patofisiologi
Jamur
Pengaktif
an
komplem
en
Limbus
konjunctiva
meradang
menghasilkan
kolagenase
Peningkatan
permeabilitas
vaskular +
faktor
kemotaktik
neutrofil
Neutrofi
melepaskan
enzim
proteolitik dan
kolagenolitik,
metabolit
oksigen, dan
zat pro
inflamasi
Degradasi
stroma
kornea dan
disolusi
Manifestasi klinik
Subjektif
Nyeri yang bertambah berat
Penglihatan menurun
Kemerahan pada mata
Susah membuka mata
Fotofobia
Lakrimasi berlebih
Objektif
Injeksi konjungtiva
Defek epitel
Bercak putih
Lesi satelit
DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN MATA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS
Diagnosis
Anamnesis
Pemeriksaan fisis (inspeksi,
palpasi, visus, slit lamp)
Pemeriksaan penunjang (tes
fluoresence, pewarnaan gram,
KOH, dan kultur, histopatologi)
Diagnosis Banding
1. Keratitis bakterialis
2. Keratitis viral
Penatalaksanaan
Konservatif
I. Belum diidentifikasi jenis
jamur penyebabnya.
II. Jamur berfilamen.
III. Ragi (yeast).
IV. Golongan Actinomyces yang
sebenarnya bukan jamur sejati
Operatif
Corneal Scrapping
Keratectomy
Cornea transpalant
Komplikasi
Rekurensi fungal
Glaukoma sekunder
Ulkus kornea
Descematocele
Perforasi kornea