Anda di halaman 1dari 38

ENDOFTALMITIS

RESIDEN PEMBIMBING : LAPORAN KASUS


dr. Fitri Annur Chikmah
ANDI FIKRYAH MULIANA A
SUPERVISOR PEMBIMBING : C111 13 071
Dr. dr. Batari Todja Umar, Sp.M (K)
IDENTITAS PASIEN LAPORAN KASUS-ENDOFTALMITIS

• Nama : Ny. HT
• Jenis Kelamin : Perempuan
• Umur : 63 tahun
• Agama : Islam
• Suku/ Bangsa : Indonesia
• Pekerjaan : IRT
• Alamat : Jl. Melati Pinrang
• No. Register : 106191
• Tanggal Pemeriksaan : 18 Oktober 2018
• Tempat Pemeriksaan : RS UNIVERSITAS HASANUDDIN

Departemen Ilmu Kesehatan Mata, Fakultas Kedokteran Unhas 2018


ANAMNESIS LAPORAN KASUS-ENDOFTALMITIS

Keluhan Utama:

Nyeri pada mata kiri

Departemen Ilmu Kesehatan Mata, Fakultas Kedokteran Unhas 2018


ANAMNESIS LAPORAN KASUS-ENDOFTALMITIS

Anamnesis Terpimpin:

Keluhan dialami sejak kurang lebih 3 hari yang lalu pada mata kiri
disertai dengan keluhan tidak dapat melihat. Riwayat operasi katarak
pada mata kiri di RSUD Pinrang pada tanggal 5 September 2018.
Pasien ada riwayat mengucek mata 12 hari setelah dioperasi. Pasien
berobat ke RS Pinrang namun tidak ada perbaikan dan kemudian
dirujuk ke RSUH. Telah dilakukan injeksi antibiotik intravitreal pada
tanggal 25 September 2018. Saat ini mata merah ada, air mata
berlebih ada, kotoran mata yang berlebihan ada.

Departemen Ilmu Kesehatan Mata, Fakultas Kedokteran Unhas 2018


ANAMNESIS LAPORAN KASUS-ENDOFTALMITIS

Riwayat mata nyeri sebelumnya ada, riwayat mata merah


sebelumnya ada, riwayat keluhan silau melihat cahaya ada. Riwayat
pemakaian kaca mata sebelumnya tidak ada. Riwayat penyakit mata
sebelumnya tidak ada. Riwayat alergi tidak ada. Riwayat trauma
tidak ada.

Riwayat penyakit dahulu : Hipertensi (-), Diabetes Mellitus (-)


Riwayat penyakit keluarga : Tidak ada keluarga pasien yang pernah
mengalami hal yang sama sebelumnya.

Departemen Ilmu Kesehatan Mata, Fakultas Kedokteran Unhas 2018


PEMERIKSAAN FISIK LAPORAN KASUS-ENDOFTALMITIS

STATUS GENERALIS :
Sakit sedang/ Gizi cukup/ Compos mentis

TANDA-TANDA VITAL :
Tekanan Darah : 130/90 mmHg
Nadi : 74 x/menit
Penapasan : 18 x/menit
Suhu : 36,7 derajat celcius

Departemen Ilmu Kesehatan Mata, Fakultas Kedokteran Unhas 2018


PEMERIKSAAN FISIK LAPORAN KASUS-ENDOFTALMITIS

Oculus Dextra et Sinistra

Departemen Ilmu Kesehatan Mata, Fakultas Kedokteran Unhas 2018


PEMERIKSAAN FISIK LAPORAN KASUS-ENDOFTALMITIS

Oculus Dextra Oculus Sinistra Sinistra

Departemen Ilmu Kesehatan Mata, Fakultas Kedokteran Unhas 2018


PEMERIKSAAN OFTALMOLOGI LAPORAN KASUS-ENDOFTALMITIS

Inspeksi OD OS
Palpebra Edema (-) Edema (-)
Apparatus Lakrimasi (-) Hiperlakrimasi (-)
lakrimalis
Silia Sekret (-) Sekret (-)
Konjungtiva Hiperemis (-) tampak selaput Mixed injectio
berbentuk segitiga dari arah nasal
melewati limbus namun belum
mencapai pupil
Bola Mata Intak Intak
Mekanisme
muscular
Kornea Jernih Kesan melting
Bilik mata depan Kesan Normal Sulit dievaluasi
Iris Cokelat, kripte (+) Sulit dievaluasi
Pupil Bulat sentral, Refleks cahaya (+) Sulit dievaluasi
Lensa Keruh Sulit dievaluasi
Departemen Ilmu Kesehatan Mata, Fakultas Kedokteran Unhas 2018
PEMERIKSAAN OFTALMOLOGI LAPORAN KASUS-ENDOFTALMITIS

Palpasi OD OS

Tensi Okuler Tn Tn-

Nyeri Tekan Tidak ada Tidak ada

Massa tumor Tidak ada


Tidak ada

Glandula Tidak ada Tidak ada


Pre-Aurikuler pembesaran pembesaran

Departemen Ilmu Kesehatan Mata, Fakultas Kedokteran Unhas 2018


PEMERIKSAAN OFTALMOLOGI LAPORAN KASUS-ENDOFTALMITIS

Penyinaran
OD OS
Oblique
Konjungtiva Hiperemis (-) tampak selaput Mixed Injectio
berbentuk segitiga dari arah
nasal melewati limbus namun
belum mencapai pupil

Kornea jernih Kesan melting


BMD Kesan Normal Sulit dievaluasi
Iris Cokelat, Kripte (+) Sulit dievaluasi
Pupil Bulat, reflex cahaya (+) Sulit dievaluasi

Lensa keruh Sulit dievaluasi

Departemen Ilmu Kesehatan Mata, Fakultas Kedokteran Unhas 2018


PEMERIKSAAN OFTALMOLOGI LAPORAN KASUS-ENDOFTALMITIS

Tonometri
• Tekanan Oculi Dextra : 16,5 mmHg
• Tekanan Oculi Sinistra : tdp
Visus
• VOD : 20/80
• VOS : no light perception
Color Sense
• Tidak dilakukan pemeriksaan

Departemen Ilmu Kesehatan Mata, Fakultas Kedokteran Unhas 2018


PEMERIKSAAN OFTALMOLOGI LAPORAN KASUS-ENDOFTALMITIS

Slit lamp
• SLOD : Konjungtiva hiperemis (-) tampak selaput
berbentuk segitiga dari arah nasal melewati limbus namun belum
mencapai pupil, kornea jernih, edema (-), hipersekresi (-), BMD
kesan normal, iris coklat, kripte (+), pupil bulat, sentral, RC (+),
lensa keruh.
• SLOS : Konjungtiva hiperemis (+), kornea kesan melting,
fluorescein (+), detail lain sulit dievaluasi.
Funduskopi
• Tidak Dilakukan Pemeriksaan
Oftalmoskopi
• Tidak dilakukan pemeriksaan
Laboratorium
• Tidak dilakukan pemeriksaan
Departemen Ilmu Kesehatan Mata, Fakultas Kedokteran Unhas 2018
RESUME LAPORAN KASUS-ENDOFTALMITIS

• Pasien wanita berumur 63 tahun datang ke RSUH dengan


keluhan nyeri pada mata kiri dan tidak dapat melihat, sejak kurang
lebih 3 hari yang lalu
• Visus mata kiri no light perception
• Mata merah ada, air mata berlebih ada, kotoan mata yang
berlebihan ada
• Riwayat operasi katarak pada mata kiri di RSUD Pinrang pada
tanggal 5 September 2018.
• Pasien ada riwayat mengucek mata 12 hari setelah dioperasi
• Riwayat berobat ke RS Pinrang namun tidak ada perbaikan dan
kemudian dirujuk ke RSUH. Telah dilakukan injeksi antibiotik
intravitreal (vancomicin dan ceftazidine) pada tanggal 25
September 2018

Departemen Ilmu Kesehatan Mata, Fakultas Kedokteran Unhas 2018


PEMERIKSAAN OFTALMOLOGI LAPORAN KASUS-ENDOFTALMITIS

• Pada pemeriksaan oftalmologi, Oculi Dextra: Konjungtiva


tampak selaput berbentuk segitiga dari arah nasal melewati limbus
namun belum mencapai pupil, BMD kesan normal, iris coklat,
kripte (+), pupil bulat, sentral. Oculi Sinistra: Konjungtiva
hiperemis (+), kornea keruh kesan melting, tampak perfoasi dan
vitreus di sentral, fluorescen (+), detail lain sulit dievaluasi.
VOD:20/80,VOS: NLP. TODS: 16,5/- mmhg

Departemen Ilmu Kesehatan Mata, Fakultas Kedokteran Unhas 2018


DIAGNOSIS LAPORAN KASUS-ENDOFTALMITIS

DIAGNOSIS :
Oculus Sinistra Endoftalmitis + Perforasi Spontan
Oculus Dextra Katarak Senile + OD Pterigium stadium II

DIAGNOSIS BANDING :
OS Uveitis
OS Panofthalmitis

Departemen Ilmu Kesehatan Mata, Fakultas Kedokteran Unhas 2018


TERAPI LAPORAN KASUS-ENDOFTALMITIS

IVFD Ringer Laktat 20 tpm


IV. Ceftriaxone 1 gr/12 jam
IV. Ranitidin 50 mg/12 jam
IV. Ketorolac 30 mg/8 jam
IV. Dexamethason 5 mg/8 jam
C. Xytrol Zalf 1gs/12 jam OS
GV perhari
Rencana Eviserasi

Departemen Ilmu Kesehatan Mata, Fakultas Kedokteran Unhas 2018


Diskusi Kasus LAPORAN KASUS-ENDOFTALMITIS

Dari hasil anamnesis, didapatkan keluhan adanya nyeri pada mata kiri disertai
keluhan tidak dapat melihat secara tiba-tiba. Pasien ada riwayat operasi katarak
pada mata kiri, dan injeksi antibiotik intravitreal (vancomicin dan ceftazidine).
Pada pemeriksaan inspeksi, pada OS didapatkan adanya mata merah, air mata
berlebih, kotoran berlebih, kornea keruh kesan melting, tampak perforasi dan
vitreous di sentral, sedangkan detail lain sulit dievaluasi. Pada pemeriksaan slit
lamp tampak pada SLOS: Konjungtiva hiperemis (+), kornea kesan melting,
fluorescein (+), detail lain sulit dievaluasi.

Departemen Ilmu Kesehatan Mata, Fakultas Kedokteran Unhas 2018


Diskusi Kasus LAPORAN KASUS-ENDOFTALMITIS

Pasien dapat didiagnosis sebagai endoftalmitis pasca operasi katarak, karena


diketahui bahwa sebelumnya pasien telah menjalani operasi katarak, selain itu
riwayat penyakit sistemik, alergi pada mata disangkal. jadi dapat menyingkirkan
endoftalmitis endogen. Hal ini sesuai dengan kepustakaan yang menyebutkan
bahwa endoftalmitis pasca operasi katarak dapat timbul setelah tindakan operasi
pada ocular dimana corpus vitrous mengalami penetrasi. Sejumlah bakteri dan
jamur dapat menyebabkan terjadinya endoftalmitis pascaoperasi katarak,
kontaminasi aqeous dengan flora normal yang ada pada konjungtiva merupakan
pathogenesis utama terjadinya endoftalmitis.

Departemen Ilmu Kesehatan Mata, Fakultas Kedokteran Unhas 2018


Diskusi Kasus LAPORAN KASUS-ENDOFTALMITIS

Penanganan untuk kasus ini dengan terapi antibiotik (intravitreal, subkonjungtiva,


topikal, dan sistemik), terapi steroid (dengan hati-hati), dan terapi suportif. Pasien
mendapatkan terapi Ceftriaxone, Ranitidin, Ketorolac, Dexamethason, Xytrol Zalf.

Pada pasien ini direncanakan akan dilakukan tidakan eviserasi. Eviserasi adalah
tindakan membuang semua isi bola mata dengan tetap mempertahankan sclera,
kapsul tenon, konjungtiva, dan nervus optic. Dilakukan tindakan pengangkatan bola
mata dkiri dengan alasan telah terjadi perforasi spontan pada pasien ini selain itu
telah ada penurunan visus NLP, rasa sakit yang ditimbulkan oleh mata dan adanya
infeksi yang berat.

Departemen Ilmu Kesehatan Mata, Fakultas Kedokteran Unhas 2018


endoftalmitis
Tinjauan pustaka
ANATOMI DAN FISIOLOGI DISKUSI-ENDOFTALMITIS

Vitreous humour atau badan kaca menempati


daerah belakang lensa. Struktur ini
merupakan gel transparan yang terdiri atas air
(lebih kurang 99%), sedikit kolagen, dan
molekul asam hialuronat yang sangat
terhidrasi. Badan vitreous mengandung
sangat sedikit sel yang menyintesis kolagen
dan asam hialuronat. Berfungsi mengisi ruang
untuk meneruskan sinar dari lensa.
Kebeningan badan vitreous disebabkan tidak
terdapatnya pembuluh darah dan sel. Pada
pemeriksaan tidak terdapatnya kekeruhan
badan vitreous akan memudahkan melihat
bagian retina pada pemeriksaan oftamoskopi
DEFENISI DISKUSI-ENDOFTALMITIS

Endoftalmitis merupakan
peradangan supuratif di bagian
dalam bola mata yang meliputi
uvea, vitreus dan retina dengan
aliran eksudat ke dalam kamera
okuli anterior dan kamera okuli
posterior. Peradangan supuratif
ini juga dapat membentuk abses
di dalam badan kaca.
EPIDEMIOLOGI DISKUSI-ENDOFTALMITIS

1. Kejadian rata-rata tahunan adalah sekitar 5 per 10.000 pasien


yang dirawat
2. Sebagian besar kasus endoftalmitis eksogen (sekitar 60%)
terjadi setelah operasi intraokular
3. Di Amerika Serikat, endoftalmitits post catarct merupakan
bentuk yang paling umum, dengan sekitar 0,1 – 0,3 % dari
operasi menimbulkan komplikasi ini.
4. Post traumatic endoftalmitis terjadi pada 4-13 % dari semua
cedera penetrasi okular
5. Kejadian endoftalmitits yang disebabkan oleh benda asing
intraokukar 7-31%
KLASIFIKASI DISKUSI-ENDOFTALMITIS

Pasca bedah
katark
Post operatif
akut
Pasca operasi
filtrasi
antiglaukoma

Eksogen
Post-opratif
Pseudofaki kronis
kronis

Post-traumatik
Endoftalmitis endoftalmitis

Bakteri

Endogen

Jamur
ETIOLOGI DISKUSI-ENDOFTALMITIS

ETIOLOGI ENDOFTALMITIS :
• Endogen : Bakteri, jamur
• Eksogen : Trauma tembus, infeksi sekunder dan komplikasi yang
terjadi pada tindakan pembedahan

Prevalensi (%)* Spesies Bakteri

33-77 % CNS (coagulase-negative staphylococcus)

10-21 % Staphylococcus aureus

9-19 % BHS (β-haemolytic streptococci), S. pneumonia

6-22% Bakteri Gram-negatif termasuk Ps. Aeruginosa

8% Jamur (Candida sp. Aspergilus sp. Fusarium sp.)


PATOFISIOLOGI DISKUSI-ENDOFTALMITIS

Endoftalmitits Eksogen
• Akibat infeksi eksogen
• Diikuti oleh cedera yang membuat perforasi, ulkus kornea yang terinfeksi
• Infeksi luka post-op
• Infeksi biasanya oleh flora normal (>90% gram (+)) pada sekitar bola mata
Endoftalmitits endogen
• Mikroorganisme melalui darah
• Menembus sawar darah mata
• Faktor risiko: Diabetes mellitus, CKD, gangguan katup jantung, SLE,
AIDS, leukimia pada kondisi maligna lainnya
• Infeksi fungal dapat terjadi s/d 50 % pada kasus ini (C.albicans)
MANFESTASI KLINIS DISKUSI-ENDOFTALMITIS

Endoftalmitits bakteri Endoftalmitits endogen


• Nyeri akut Gejala selama beberapa hari sampai
• Kemerahan pada ,ata minggu
• Edema 1. Penglihatan kabur
• Penurunan visus 2. Rasa nyeri
3. Penurunan visus
4. Infeksi C.albicans  didahului
demam tinggi
PEMERIKSAAN FISIS DISKUSI-ENDOFTALMITIS

Yang dapat ditemukan:

1. Kelopak mata bengkak dan kemerahan


2. Konjungtiva tampak kemosis
3. Kornea edema, keruh, tampak infiltrate
4. Hypopion
5. Iris edema
6. Pupil “yellow reflex”
7. Eksudat pada vitreus
8. TIO meningkat pada fase awal
9. Tepi luka menjadi berwarna kuning
atau nekrosis
PEMERIKSAAN FISIS DISKUSI-ENDOFTALMITIS
PEMERIKSAAN DISKUSI-ENDOFTALMITIS

• Pemeriksaan tajam penglihatan


• Tonometri untuk memeriksa tekanan bola mata
• Pemeriksaan funduskopi
• Memeriksa kedua mata dengan slit lamp biomicroscopy
• Ultrasonography dan/atau CT-Scan
• Kultur dan/atau Pewarnaan Gram dari sampel akueous dan
vitreus.
PENATALAKSANAAN DISKUSI-ENDOFTALMITIS

Mengurangi
Mensterilkan Mempertahankan
Kerusakan
Mata Penglihatan
Jaringan
PENATALAKSANAAN DISKUSI-ENDOFTALMITIS

Non
Farmakologi
Farmakologi

Operatif Pencegahan
PENATALAKSANAAN DISKUSI-ENDOFTALMITIS

Non Farmakologi
• Menjelaskan tentang penyakit pasien
• Mengontrol faktor risiko lainnya
• Edukasi tentang kebersihan
PENATALAKSANAAN DISKUSI-ENDOFTALMITIS

Farmakologi
 Antibiotik (Intravitreal, topikal & sistemik)
• Antibiotik intravitreal diberikan sedini mungkin, secara transkonjungiva
dengan anestesi lokal
• Penggunaan kombinasi dua obat (vankomisin dan aminoglikosida atau
sefalosporin generasi III)
 Steroid
 Suportif
PENATALAKSANAAN DISKUSI-ENDOFTALMITIS

Operatif
• Vitrectomy
• Eviserasi/enukleasi
PROGNOSIS DISKUSI-ENDOFTALMITIS

• Prognosis endoftalmitis bervariasi tergantung pada tingkat


keparahan infeksi
• Ketajaman visual pada saat diagnosis dan diketahuinya agen
penyebabnya sudah dapat diprediksi kemungkinannya. Infeksi
streptococcus cenderung lebih buruk dibandingkan infeksi
Staphylococcus Koagulasi Negatif.
LAPORAN KASUS-DAKRIOSISTITIS KRONIK

Departemen Ilmu Kesehatan Mata, Fakultas Kedokteran Unhas 2018

Anda mungkin juga menyukai