Anda di halaman 1dari 14

Hifema MEDICINESIA

1 of 14

http://www.medicinesia.com/kedokteran-dasar/penginderaan-kedoktera...

Friday, November 11, 2016


Latest:Pemilihan Terapi Antiretroviral (ARV) untuk HIV/AIDS

MEDICINESIA
Pengetahuan, lentera kesehatan

Penginderaan

Hifema
January 17, 2013

Medicinesia 0 Comments

Share

glaukoma sekunder, hifema

Tweet

Artikel ini sudah dibaca 62567 kali!

Journal dan Berita


Kesehatan

11/11/2016 9:02 PM

Hifema MEDICINESIA

2 of 14

http://www.medicinesia.com/kedokteran-dasar/penginderaan-kedoktera...

Journal and News

Oleh Gusti Rizky

Metaanalisis:
Perbandingan
Hasil Terapi dan
Efek Samping
yang Berkaitan
dengan Obat
Penurun Gula
Darah
July 22, 2016

Medicinesia

0 Comments

Sebuah metaanalisis

Hifema merupakan adanya akumulasi darah di bilik

[adsenseyu7]

mata depan. Hal ini paling sering disebabkan oleh

dilakukan untuk
membandingkan e kasi dan
keamanan yang berkaitan

trauma tumpul kepada mata yang menyebabkan

dengan penggunaan obat

robeknya iris atau badan silier.1Hifema dapat juga

penurun gula darah

disebabkan oleh trauma intraoperasi, pecahnya

(termasuk insulin).

neovaskularisasi, adanya kanker,atau kelainan


vaskuler lain.1Menurut satu studi yang dilakukan di

Ancaman
Kejadian

Amerika Serikat, kejadian hifema, terutama hifema


traumatik, diperkirakan sebanyak 12 kasus per
100.000 orang populasi.2Anak-anak dan remaja usia
10-20 tahun memiliki persentase penderita
terbanyak, yaitu sebesar 70%.2Hifema lebih sering
terjadi pada pria dibandingkan wanita dengan
perbandingan 3 : 1. Kondisi hifema sendiri dapat
1

Mikrosefali pada Fetus


dengan Ibu Terinfeksi Virus
Zika
February 11, 2016

Comments

memicu berbagai komplikasi, seperti peningkatan


Guideline
Klinis

tekanan intraokular yang berujung ke


glaukoma,corneal bloodstaining, sinekia anterior
dan posterior, dan atro optik.1Bila penanganan
hifema tidak tepat, dapat terjadi komplikasi tersebut
dan akhirnya berujung kepada kebutaan.
Hifema merupakan kasus yang penanganannya dapat dibantu oleh

Hematuria oleh American


College of Physicians (ACP)
February 5, 2016

Comments

seorang dokter umum untuk mencegah pemburukannya, sehingga


makalah ini mengangkat topik tersebut, lengkap hingga bagaimana cara
mengatasi hifema ini.
De nisi
Hifema merupakan suatu kondisi dimana terdapat akumulasi darah di bilik

11/11/2016 9:02 PM

Hifema MEDICINESIA

3 of 14

http://www.medicinesia.com/kedokteran-dasar/penginderaan-kedoktera...

mata depan. Hal ini paling sering disebabkan oleh trauma tumpul kepada
mata. Trauma ini akan menginduksi robeknya pembuluh darah pada iris
atau badan silier.1 Hifema dapat juga disebabkan oleh trauma intraoperasi,

Keracunan Sianida
January 10, 2016

Comments

pecahnya neovaskularisasi, adanya kanker, atau kelainan vaskuler lain. 1


Cegah

Epidemiologi
Menurut satu studi yang dilakukan di Amerika Serikat, kejadian hifema,
terutama hifema traumatik, diperkirakan sebanyak 12 kasus per 100.000
orang populasi.2 Anak-anak dan remaja usia 10-20 tahun memiliki

Dermatitis Atopik dengan


Suplementasi Probiotik

persentase penderita terbanyak, yaitu sebesar 70%.2Hifema lebih sering

November 2, 2015

terjadi pada pria dibandingkan wanita dengan perbandingan 3 : 1.

Comments

Etiologi

Transient
Ischemic
Attack:

Hifema umumnya disebabkan oleh trauma tumpul pada mata yang telah
dijelaskan sebelumnya.1,3 Trauma tumpul tersebut mengenai bagian bola
mata yang terekspos ke dunia luar tanpa perlindungan tulang orbita. 1Oleh
karena itu, benda-benda yang cukup kecil seperti bola kecil, paintball, batu
kerikil, atau peluru airgun merupakan penyebab trauma tersering yang

Modi kasi Faktor Risiko dan


Tatalaksana
May 5, 2015

0 Comments

dapat menimbulkan hifema. Akan tetapi, hal ini tidak menutupi


kemungkinan objek yang lebih besar dibandingkan tulang orbita untuk
mengakibatkan trauma pada mata selama memiliki elastisitas yang cukup
untuk mengenai bagian yang terekspos tadi.1
Sebagian kecil hifema terjadi oleh karena hal selain trauma tumpul
tersebut diatas. Hifema dapat terjadi sebagai komplikasi post-operasi
intraokuli. Selain itu, dapat pula terjadihifema secara spontan,
yangbiasanya dapat disebabkan oleh pecahnya neovaskularisasi pada iris.
Hifema spontan karena neovaskularisasi ini dapat ditemukan pada pasien
diabetes mellitus, sikatriks, uveitis, dan neoplasma okular seperti
retinoblastoma.1Dapat juga terjadi hifema karena anomali vaskuler dalam
mata lain, seperti yang terjadi pada juvenile xanthogranuloma . Bahkan,
hifema idiopatik pun dapat terjadi tanpa penyebab jelas, meskipun hal ini
sangat jarang.1
Klasi kasi
Klasi kasi hifema dibedakan berdasarkan kepada onset perdarahannya,
darah yang terlihat, serta pengisian darah pada bilik mata depan.
Berdasarkan onset perdarahan, hifema diklasi kasikan menjadi :

Hifema primer terjadi langsung sampai 2 hari setelah trauma pada


mata
Hifema sekunder terjadi 2-5 hari setelah trauma pada mata
Sementara itu, berdasarkan darah yang terlihat, hifema diklasi kasikan
menjadi :

Makrohifema, perdarahan terlihat dengan mata telanjang


Mikrohifema, perdarahan terlihat apabila menggunakan mikroskop
Dan apabila dibagi berdasarkan pemenuhan darah di bilik mata depan,

11/11/2016 9:02 PM

Hifema MEDICINESIA

4 of 14

http://www.medicinesia.com/kedokteran-dasar/penginderaan-kedoktera...

hifema dibagi menjadi 1,4:

Grade 1, darah mengisi kurang dari 1/3 bilik mata depan, insidensi
kasusnya 58%
Grade 2, darah mengisi 1/3 bilik mata depan, dengan insidensi
kasus 20%
Grade 3, darah mengisi kurang dari seluruh bilik mata depan,
insidensi kasusnya 14%
Grade 4, darah mengisi seluruh bilik mata depan, dikenal dengan
total hyphema,blackball atau 8-ball hyphema, insidensi kasusnya 8%
Umumnya grading inilah yang dijadikan salah satu patokan dalam
menentukan tatalaksana hifema. Pada sekitar 50% kasus, hifema masih
berbentuk cairan sehingga membentuk air uid level, sementara 40%
kasus membentuk clot dan menempel pada iris. Sisa 10% dari kasus hifema
membentuk clot berwarna gelap dan kontak dengan
endotelium.1Prognosis dari bentuk hifema yang ketiga cenderung lebih
buruk dibandingkan yang lainnya.1
Metode lain untuk menentukan grade hifema adalah dengan mengukur
(dalam millimeter) tinggi darah dari limbus inferior (arah jam 6). Metode ini
membantu memonitoring perkembangan penyembuhan ataupun
kemungkinan berulangnya perdarahan.1

Grading Hifema

Pato siologi
Hifemamerupakan akumulasi darah pada bilik mata depan, sehingga perlu
diketahui terlebih dahulu mengenai anatomi mata, terutama yang
berkaitan dengan bilik mata depan, iris dan badan silier untuk memahami

11/11/2016 9:02 PM

Hifema MEDICINESIA

5 of 14

http://www.medicinesia.com/kedokteran-dasar/penginderaan-kedoktera...

secara lebih jelas mengenai hifema.


Bilik mata depan merupakan suatu ruangan yang berisikan humor aquos,
berada di anterior kornea dan posterior iris.5 Humor aquos yang mengisi
bilik mata depan berasal dari epitel badan silier yang memproduksinya.
Humor aquos ini akan mengalir melalui bilik mata belakang, melewati
pupil, kemudian ke bilik mata depan. Dari sini, humor aquos kemudian
akan masuk ke sudut bilik mata depan, yaitu sudut yang dibentuk oleh
jaringan korneosklera dengan pangkal iris, dan memasuki trabecular

meshwork menuju ke kanal schlemm. Dari sini humor aquos dilanjutkan ke


vena sklera dan episklera.5
Iris sendiri diperdarahi oleh kompleks antara 2 arteri siliar posterior dan 7
arteri siliar anterior. Arteri ini akan bergabung membentukgreater arterial

circle of iris dan kemudianmemperdarahi iris dan badan silier.6

Perdarahan Iris dan Badan Siliar

Terdapat 2 mekanisme yang diduga menyebabkan terjadinya hifema.


Mekanisme pertama adalah mekanisme dimana kekuatan trauma
menyebabkan kontusi sehingga terjadi robekan pada pembuluh darah iris
dan badan silier yang rentan rusak. Mekanisme kedua adalah trauma
tersebut menyebabkan peningkatan tekanan intraokuler sesaat sehingga
menyebabkan ruptur pembuluh darah pada iris dan badan silier.4
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, pembedahan juga dapat
menyebabkan hifema baik pada saat intraoperatif maupun postoperatif.
Mekanisme terjadinya hifema karena pembedahan dijelaskan sebagai
berikut1:

Perdarahan intraoperatif disebabkan oleh trauma pada badan siliar


atau iris. Dapat ditemukan pada iridektomi perifer, ekstraksi
katarak, siklodialisis dan prosedur ltrasi (iridektomi perifer laser
khususnya YAG laser).
Hifema pada postoperatif awal karena dilatasi mendadak dari
pembuluh darah uvea yang mengalami trauma dari spasme
sebelumnya, atau karena adanya perdarahan konjungtiva yang
masuk ke bilik mata depan karena adanya saluran baru postoperasi.
Perdarahan pada masa postoperatif lanjutan berasal dari
neovaskularisasi karena proses penyembuhan setelah insisi pada

11/11/2016 9:02 PM

Hifema MEDICINESIA

6 of 14

http://www.medicinesia.com/kedokteran-dasar/penginderaan-kedoktera...

korneasklera. Neovaskularisasi ini mudah rapuh karena trauma


minor. Erosi kronis pada iris juga dapat menjadi penyebab hifema.
Sementara itu, terjadinya hifema pada kasus tumor intraokular atau
neovaskularisasiberkaitan dengan kerapuhan pembuluh darah baru yang
terbentuk karena iskemia yang memicu peningkatan pembentukannya.
Hifema pada kasus ini akan muncul secara spontan tanpa perlu menunggu
adanya trauma, karena pembuluh darah baru tersebut dapat pecah
sewaktu-waktu dengan iritasi minimal.7
Tanda dan Gejala Penyerta
Seperti yang kita ketahui, bilik mata depan merupakan salah satu media
refraksi pada mata. Oleh karena itu, apabila terdapat darah pada bilik mata
depan, refraksi cahay dari dunia luar akan terganggu dan secara langusng
ketajaman penglihatan seseorang pun akan menurun. Tingkat penurunan
ini tergantung pada banyaknya darah di dalam bola mata. Penurunan
dapat bersifat ringan hingga tingkat hand movement ataupun light

perception.1,7
Adanya darah yang mengisi bilik mata depan dapat meningkatkan tekanan
intraokular secara langsung karena adanya peningkatan volume cairan di
dalam bilik mata depan, sehingga menyebabkan kondisi glaukoma
sekunder. Mekanisme lain terjadinyaglaukoma sekunder adalah karena
adanya gumpalan darah, eritrosit, atau brin yang menempel pada

trabecular meshwork sehingga menghambat aliran masuk humor aquos ke


dalam saluran tersebut.1,7 Dapat juga terjadi trauma pada trabecular
meshwork ini berkaitan dengan trauma penyebab hifema sehingga terjadi
peningkatan tekanan intraokular akut.7 Gejala yang berkaitan dengan
peningkatan tekanan intraokular, seperti nyeri pada mata, nyeri kepala,
atau fotofobia juga dapat muncul.
Menurut suatu studi, peningkatan tekanan intraokular (TIO) lebih dari 21
mmHg terjadi pada 32% pasien dengan hifema.1Tekanan yang tinggi ini
juga memilikikterkaitangrade hifema yang tinggi (3 atau 4). Pasien yang
sebelumnya sudah memiliki faktor predisposisi glaukoma akan semakin
mudah mengalami glaukoma.1
Pengamatan TIO sangat penting untuk menentukan langkah tatalaksana
lanjutan. Selama fase akut hifema, seringkali ditemukan peningkatan TIO
yang disebabkan oleh mekanisme diatas. Peningkatan TIO akut ini dapat
diikuti oleh periode TIO normal ataupun di bawah normal setelah 24 jam
pertama kejadian hingga hari ke-6. Fenomena ini terjadi karena produksi
humor aquos yang berkurang dan adanya uveitis. Hal ini juga dapat
meningkatkan kejadian perdarahan sekunder. Seiring dengan pulihnya
badan siliar, TIO akan kembali meningkat.1
Terdapat beberapa kondisi tertentu pada hifema yang tidak akan
menyebabkan peningkatan TIO kedua, seperti pada hifema lebih dari 75%
bilik mata depan. Pada kondisi ini, onset peningkatan TIO terjadi
bersamaan dengan kemunculan hifema dan akan bertahan sampai hifema
mengalami resolusi. Apabila terdapat segmen di bagian bilik mata depan

11/11/2016 9:02 PM

Hifema MEDICINESIA

7 of 14

http://www.medicinesia.com/kedokteran-dasar/penginderaan-kedoktera...

yang tidak dapat diperbaiki atau terbentuknya sinekia anterior perifer, atau
peningkatan TIO yang terus berlanjut hingga melebihi hari ke-6, pasien
akan mengalami glaukoma.1,7
Dapat pula ditemukan ghost cellpada glaukoma karena komplikasi hifema
dengan perdarahan vitreus, dengan peningkatan TIO yang bertahan sekitar
2 minggu sampai 3 bulan setelah trauma. Ghost cells merupakan bentuk
residu eritrosit yang kehilangan hemoglobin di vitreus setelah terjadinya
perdarahan.Hal ini disebabkanghost cellyang menghambat trabecular

meshwork.1
Gejala penyerta lain yang dapat muncul pada hifema adalah kemunculan
perdarahan sekunder. Perdarahan sekunder mungkin disebabkan olehlisis
dan retraksibekuan dan brin, yang berfungsi sebagai penyumbat
pembuluh darah yang mengalami ruptur di awal trauma. Perdarahan
sekunder ini dapatmemicu oleh peningkatan TIO dan pewarnaan kornea.
Perdarahan sekunder terjadi pada 25% dari seluruh pasien hifema, dengan
insiden terjadinya perdarahan sekunder yang lebih tinggi pada hifema
grade 3 dan 4.1
Perdarahan sekunder di bilik mata depan bisa dideteksi dengan melihat
adanya peningkatan jumlah darah secara nyata di bilik mata
depan.Perdarahan sekunder umumnya terjadi pada rentang waktu hari
ke-2 hingga hari ke-7 setelah trauma, dengan kemungkinan tersering
terjadi pada hari ke-3 atau ke-4. Pada hifema grade 3 dan 4, dimana darah
dari hifema berwarna gelap, akan muncul darah berwarna cerah di bagian
perifer, tersering pada hari ke-4 hingga ke-6. Akan tetapi, hal ini belum
tentu merupakan perdarahan sekunder dapat juga merupakan hasil dari
disolusi clotting awal.1
Penegakkan Diagnosis
1 . Anamnesis
Pasien hifema umumnya akan datang dengan keluhan perdarahan atau
adanya darah pada bagian tengah mata. Keluhan tersebut dapat disertai
dengan nyeri pada mata, gangguan penglihatan,dan sensitif terhadap
cahaya. Bila terdapat riwayat trauma, perlu ditanyakan mekanisme
kejadian, jenis objek yang mengenai mata, arah terjadinya benturan, dan
penggunaan pelindung mata saat kejadian. Riwayat penyakit mata perlu
ditanyakan, terutama mengenai penyakit yang memengaruhi tekanan
intraokuler. Riwayat indakan embedahan atau laser pada mata juga harus
ditanyakan untuk mengetahui kemungkinan hifema operatif. Riwayat
penyakit lain seperti diabetes, hemoglobinopati, atau sickle cell disease
juga perlu untuk ditanyakan untuk menentukan etiologi dan
tatalaksana.1,7,8
2. Pemeriksaan Fisis dan Pemeriksaan Oftamologis
Pemeriksaan oftamologis dilakukan secara menyeluruh, meliputi
pemeriksaan visus, lapang pandang, gerakan bola mata, mata bagian
anterior dan posterior,serta TIO. Pemeriksaan dengan gonioskopi tidak

11/11/2016 9:02 PM

Hifema MEDICINESIA

8 of 14

http://www.medicinesia.com/kedokteran-dasar/penginderaan-kedoktera...

dianjurkan karena meningkatkan risiko perdarahan ulang. Pemeriksaan


pada mata bagian anterior diharapkan bisa memberikan assesment
mengenai grading hifema.1,7,8
3. Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan penunjang dilakukan lebih untuk menemukan etiologi atau
menyingkirkan diagnosis banding. Yang akan dinilai meliputi kondisi mata
bagian posterior, adneksamata, dan orbita. Pemeriksaan yang umum
dilakukan berupa ultrasonogra (USG) mata atau CT-scan untuk melihat
adanya tumor intraokuler. Dapat juga dilakukan angiogra pada iris untuk
melihat adanya neovaskularisasi meskipun sangat jarang dilakukan.
Pemeriksaan laboratorium jarang dilakukan, kecuali pemeriksaan darah
untuk melihat adanyasickle cell disease.1,7
4. Diagnosis Banding
Beberapa diagnosis banding yang dapat memberikan gambaran seperti
hifemaadalah7:

Herpes simpleks keratitis


Manifestasi sickle cell disesase
Komplikasi glaukoma
Xanthogranuloma juvenil
Komplikasi
Komplikasi dari hifema traumatik berkaitan erat dengan retensi darah di
bilik mata depan. Komplikasi yang dapat terjadi antara lain sinekia
posterior, sinekia anterior perifer, pewarnaan kornea ( corneal

bloodstaining), dan atro optik.Komplikasi lainnya melibatkan kerusakan


segmen posterior seperti ruptur koroid, ablasio retino, perdarahan vitreus,
dan dialisis zonular.1
1. Sinekia Posterior
Sinekia posterior atau adhesi iris terhadap lensadapat terjadi pada pasien
dengan hifema traumatik karena efek dari terjadinya iritis atau iridosiklitis.
Akan tetapi, komplikasi ini jarang terjadi pada pasien yang mendapat
tatalaksana dengan baik. Sinekia posterior lebih banyak terjadi pada pasien
hifema yang menjalani evakuasi lewat pembedahan. 1
2. Sinekia Anterior Perifer
Sinekia anterior perifer, dimana iris menempel ke kornea, sering terjadi
pada pasien dengan hifema yang menetap pada periode yang panjang,
biasanya mencapai 9 hari atau lebih. Hal ini disebabkanoleh adanya iritis
kronik akibat trauma awal atau adanya iritis kimiawikarena adanya darah
di bilik mata depan. Kemungkinan penyebab lainnya adalah adanya
bekuan di sudut bilik yang mengakibatkan brosis trabecular meshwork
sehingga menutup sudut tersebut.
3. Pewarnaan Kornea (Corneal Bloodstaining)

11/11/2016 9:02 PM

Hifema MEDICINESIA

9 of 14

http://www.medicinesia.com/kedokteran-dasar/penginderaan-kedoktera...

Pewarnaan kornea/corneal bloodstaining /hemosiderosis korneaterutama


terjadi pada pasien dengan hifema total dan terkait pula dengan
peningkatan TIO. Kemungkinan kemunculan komplikasi ini berhubungan
dengan faktor-faktor yang mempengaruhi integritas endotel seperti 1:

Kondisi endotel kornea awal


Trauma bedah pada endotel
Banyaknya bekuan yang mengalami kontak dengan endotel
Peningkatan TIO berkepanjangan
Pewarnaan kornea lebih sering terjadi pada pasien dengan hifema total
yang bertahan selama minimal 6 hari berturut-turut, diikuti dengan
peningkatan TIO lebih dari 25mmHg. Komplikasi ini lebih jarang terjadi
pada hifema sebagian ataupun hifema dengan TIO normal, meskipun
masih dapat terjadi pada kondisi hifema pada pasien dengan kerusakan
endotel.1
Proses penyembuhan pewarnaan kornea membutuhkan waktu beberapa
bulan. Secara umum, pewarnaan kornea dimulai dari sentral dan kemudian
menyebar ke bagian perifer endotel kornea. Proses resolusi dari komplikasi
ini merupakan kebalikan dari proses inisiasi. Resolusi akan dimulai dari
bagian perifer kemudian menuju ke tengah.1

corneal blood staining

Atro optik
Atro optik disebabkan oleh peningkatan TIO, baik akut maupun kronik.
Atro optik nonglaukomatosa yang terjadi pada pasien hifema dapat
disebabkan oleh trauma inisial ataupun periode transien dari peningkatan
TIO.1
Tatalaksana Hifema

Hifema biasanya akan mengalami penyerapan secara spontan. 9 Umumnya


hal ini terjadi setelah 5-7 hari dari awal trauma. 3 Oleh karena itu,
tatalaksana hifema pada awal lebih menitikberatkan kepada elevasi
kepala,bed rest dengan rawat inap, patching, dan monitoring peningkatan
TIO serta adanya perdarahan sekunder. Dibawah akan dijelaskan secara
lebih lanjut mengenai hal tersebut.
1. Terapi Medikamentosa

11/11/2016 9:02 PM

Hifema MEDICINESIA

10 of 14

http://www.medicinesia.com/kedokteran-dasar/penginderaan-kedoktera...

Meskipun pada hifema Tujuan pemberian obat-obatan pada pasien hifema


adalah untuk1,3:

Mengurangi angka perdarahan ulang


Menghilangkan hifema
Menangani lesi jaringan terkait
Mengurangi gejala sekunder dari hifema
Tatalaksana secaramedikamentosameliputi1,3,7:

Sikloplegik/midriatik untuk mengurangi rasa sakit dan risiko


terjadinya sinekia posterior. Pemberian sikloplegik dapat
menstabilkan blood-aqueous barrier, meningkatkan kenyamanan
pasien, dan memfasilitasi evaluasi segmen posterior. Tetapi ternyata
atropin topikal tidak memiliki efek menguntungkan dalam
mengurangi kejadian perdarahan ulang, resorpsi darah, atau
perbaikan visus.
Analgesik bila perlu, berupa asetaminophen atau codein,
bergantung pada tingkatnyeri yang dirasakan pasien
Kortikosteroid topical untuk mengurangi in amasi dan mencegah
iritis/iridosiklitis
Agen anti brinolitik seperti asam aminokaproattopical dan/atau oral
serta asam traneksamat oral untuk mengurangi risiko perdarahan
ulang. Dosis untuk asam aminokaproat adalah 50 mg/kgBB setiap 4
jam, maksimal 30 gram/hari selama 5 hari. Dosis untuk asam
traneksamat adalah 25 mg/kgBB, 3 kali sehari selama 6 hari.
Kontraindikasi pada gangguan clotting intravaskuler dan kehamilan.
Tissueplasminogen activator untuk brinolisis clotting yang stagnan.
Dosis tPA adalah 10 mikrogram, diberikan injeksi intrakamera.
Terapi antiglaukoma jika dibutuhkan, seperti dengan pemberian
asetazolamid atau beta-blocker seperti timolol.
2. Terapi Non-medikamentosa
Selain dari elevasi kepala 30-450untuk membantu proses penyerapan
darah, sesungguhnya secarau mumbed rest, rawat inap, dan patching tidak
perlu dilakukan. Namun jika hifema terjadi pada pasien yang tidak
kooperatif, pada penderita sickle cell disease, atau terjadi perdarahan
ulang, terapi-terapi non-medikamentosa di atas perlu dilakukan untuk
mencegah terjadinya komplikasi berikut.7 Monitoring TIO, pewarnaan
kornea, dan perdarahan sekunder perlu dilakukan secara berkala untuk
mengetahui kemunculan komplikasi dan pemberian penatalaksanaan
sesuai.3
3.TatalaksanaOperatif
Indikasi untuk melakukan operasi pada pasien hifema adalah1,3,7:

Absorpsi darah secara spontan terlalu lambat


Terdapat kelainan penggumpalan darah yang dapat menjadi resiko
perdarahan sekunder, seperti hemoglobinopati atau sickle cell
disease.
Peningkatan TIO tidak bisa diatasi dengan obat-obatan (>35 mmHg
selama 7 hariatau>50 mmHg selama 5 hari) dan adanya
kemungkinan corneal blood staining.3

11/11/2016 9:02 PM

Hifema MEDICINESIA

11 of 14

http://www.medicinesia.com/kedokteran-dasar/penginderaan-kedoktera...

Pembedahan yang dapat dilakukan adalah dengan


parasentesis.5Langkahnya adalah dengan membuat insisi pada
korneasepanjang 2 cm dari limbus kea rah kornea sejajar permukaan
iris.Kemudian dilakukan penekanan pada bibir luka sehingga
koagulum/darah pada bilik mata depan keluar. Bila tetap tidak keluar maka
dapat dibilas/dilakukan irigasi dengan garam siologis. Luka insisi ini tidak
perlu dijahit.5
Prognosis
Prognosis visus akhir pasien dengan hifema bergantung kepada tiga faktor
utama, yaitu kerusakan organ mata lain, apakah terjadi perdarahan
sekunder, serta apakah terjadi komplikasi layaknya glaukoma.1 Lebihdari
75% pasien dengan hifema memiliki visus akhir>20/40.1 Besar hifema tidak
memengaruhi prognosis hifema. Perdarahan berulang sering dihubungkan
dengan terjadinya peningkatan tekanan intraokuler, blood staining ,
indikasioperasi, dan visus akhir yang buruk. Namun, sebenarnya
penurunan visus pada pasien hifema lebih dipengaruhi oleh kerusakan
segmen posterior (terutama retina) dibanding gangguan pada segmen
anterior.1,7
Preventif

Trauma kecelakaan pada mata dapat dicegah dengan menggunakan


peralatan pelindung mata seperti googles. Walaupun trauma akibat
pembedahan jarang terjadi, pencegahan dengan menggunakan
acetazolamid intravena dan manitol perlu dilakukan apabila terdapat
peningkatan TIO atau pasien dengan anestesia umum. Hal ini diharapkan
bisa mencegah hifema intra dan post-operatif. Untuk menghindari
kemungkinan perdarahan ulang, perlu diberikan pengobatan
anti brinolitik dan steroid sistemik pada kasus-kasus tertentu.1,7

DAFTAR PUSTAKA
1. Sheppard JD. Hyphema. Diakses dari
http://emedicine.medscape.com/article/1190165overview pada tanggal 14 Januari 2013 pukul 16.00
2. Anonim. Traumatic hyphema. Diakses dari
http://www.uptodate.com/contents/traumatic-hyphemaepidemiology-anatomy-and-pathophysiology pada tanggal
14 Januari 2013 pukul 19.00.
3. Vaughan DG, Asbury T, Riordan-Eva P. General
ophtalmology. 17th ed. USA : McGraw-Hill. [e-book]
4. Anonim. Hyphema. Diakses dari http://cms.revoptom.com
/handbook/sect4f.htmpada tanggal 14 Januari 2013 pukul
20.00.
5. Ilyas S. Ilmu Penyakit Mata. Ed.4. 2012. Jakarta: Balai
Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas
Indonesia.hal.268-269.
6. Swenson R. Basic human anatomy. Diakses dari

11/11/2016 9:02 PM

Hifema MEDICINESIA

12 of 14

http://www.medicinesia.com/kedokteran-dasar/penginderaan-kedoktera...

http://www.dartmouth.edu/~humananatomy/ gures
/chapter_46/46-10.HTM pada tanggal 14 Januari 2013
pukul 20.30.
7. Irak-Dersu I. Hyphema glaucoma. Diakses dari
http://emedicine.medscape.com/article/1206635overviewpada tanggal 14 Januari 2013 pukul 21.00.
8. Artini W, Hutauruk JA, Yudisianil. Pemeriksaan dasar mata.
2011. Jakarta : Badan Penerbit FKUI. Halaman 99-107.
9. I Sidarta et al. Ilmu penyakit mata untuk dokter umum
dan mahasiswa kedokteran. Ed.2. 2012. Jakarta : Sagung
Seto. Hal. 266.

Artikel Terkait
Biokimia Mata Mata memiliki anatomi yang didesain secara khusus
sehingga memungkinkan kita untuk menangkap gambar dari
lingkungan sekitar kita dengan berbagai macam
Pendekatan Sakit Kepala Akut pada Dewasa Oleh : dr. Rahmanu
Reztaputra Artikel asli: Hainer BL, Matheson EM. Approach to Acute
Headache in Adults. Am Fam Physician.
Sindrom Koroner Akut Disusun oleh Johny Bayu Fitantra, S.Ked
Pendekatan Klinis Nyeri Dada Nyeri dada dapat disebabkan oleh
gangguan bermacam organ seperti jantung,
Diare Akut Pada Anak (Pedoman Tatalaksana Diare Akut dari
Seorang anak dapat dikatakan mengalami diare cair akut apabila
terjadi diare lebih dari 3 kali sehari (BAB) selama kurang dari
Stroke Disusun oleh Kevin Christian Nitihardjo De nisi Stroke atau
Cerebrovascular Accident dide nisikan sebagai suatu keadaan
dimana terjadi gangguan aliran darah ke

Share

Refraksi Cahaya Pada Mata

Tweet

Sindrom Steven Johnson

Medicinesia
Sebuah website yang didedikasikan untuk mahasiswa
kedokteran maupun ilmu kesehatannya lainnya di Indonesia.

11/11/2016 9:02 PM

Hifema MEDICINESIA

13 of 14

0 Komentar

http://www.medicinesia.com/kedokteran-dasar/penginderaan-kedoktera...

Medicinesia

Rekomendasikan

Bagikan

Masuk

Urut dari yang terbaik

Mulai diskusinya...

MEDICINESIA

Bayi dari Ibu dengan HIV/AIDS


(BIHA)

Aspek Medis Obesitas

terimakasih
artikel yg anda berikan,

Tuberkulosis: diagnosis dan


tatalaksananya

Emang bahaya kalo


kegemukan..

Metode Kontrasepsi Hormonal

maaf, saya mau tanya..


itu dapat buku PDPI dari mana
ya? saya sudah coba cari2 tapi

knapa kok bisa mual


muntah setelah minum pil
kombinasi? makasih.

Medicinesia
Medicinesia
2 days ago

Recent Posts

Most Read
Posts

Pengunjung
Kami

Faktor Risiko Kanker


Not thinking cleary? Play a game, seriously..
JAMA. 2016;316(18):1867-1868.
doi:10.1001/jama.2016.14174
Photo
View on Facebook Share

Payudara
Sistemik Lupus
Eritematosus:
Manifestasi pada
Berbagai Sistem
Organ
SLE: Klasi kasi

Medicinesia
Medicinesia
1 week ago

Nefritis Lupus
(International Society
of Nephrology and
Renal Pathology

Mengapa kanker harus segera ditangani


dengan cepat dan tepat?
Pada kasus kanker payudara, kanker stadium

Society)

Penanganan
Kegawatdaruratan
Jantung : Takikardi
(3,518 views)
Penanganan
Kegawatdaruratan
Jantung: Bradikardia
(2,967 views)
Keracunan Sianida
(2,802 views)
Ancaman Kejadian
Mikrosefali pada

Sistemik Lupus
Eritematosus : Faktor

Fetus dengan Ibu


Terinfeksi Virus Zika

Risiko dan
Patogenesis

(2,786 views)

Pemilihan Terapi
Antiretroviral (ARV)

Hematuria oleh
American College of

untuk HIV/AIDS

Physicians (ACP)

Guideline Klinis

11/11/2016 9:02 PM

Hifema MEDICINESIA

14 of 14

http://www.medicinesia.com/kedokteran-dasar/penginderaan-kedoktera...

Metaanalisis:
Perbandingan Hasil
Terapi dan Efek
Samping yang
Berkaitan dengan

(2,615 views)
Bendungan
Payudara (1,807
views)

Obat Penurun Gula


Darah
Acute Respiratory
Distress Syndrome
(ARDS)

11/11/2016 9:02 PM

Anda mungkin juga menyukai