UUD 1945 yang menjamin hak setiap warga negara untuk memperoleh
pekerjaan. ( Pasal 27 ayat 2 )
UUD 1945 ( amandemen kedua ) Bab XA tentang Hak Asasi Manusia. ( Pasal
28A-28J )
setiap orang berhak untuk bekerja serta mendapat imbalan dan perlakuan
yang adil dan layak dalam hubungan kerja. ( pasal 28D )
Setiap orang berhak dengan bebas memilih pekerjaan yang disukainya dan
berhak pula atas syarat-syarat ketenagakerjaan yang adil. ( Pasal 38 ayat 2 )
C. Landasan Teoretis Intervensi Pemerintah dalam
Bidang Perburuhan atau Ketenagakerjaan
Pembukaan UUD 1945 alinea ke empat menetapkan tujuan republik indonesia
yaitu :
Melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah
Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan
kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang
berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial.
Berdasarkan ciri-ciri diatas, peranan negara ada pada posisi yang kuat dan besar
dalam menciptakan kesejahteraan umum dan keadilan sosial. Konsepsi ini dalam
berbagai istilah disebut negara sebagai alat pelayanan.
Dalam kajian ini aspek yang paling relevan adalah aspek sosial ekonomi
dari konsep negara hukum kesejahteraan. Secara teoretik, Wolfgang
Friedman (1971:3) mengemukakan empat fungsi negara di dalam bidang
ekonomi yaitu :
Fungsi negara sebagai penjamin kesejahteraan rakyat.
Fungsi negara sebagai pengatur.
Fungsi negara sebagai enterpreneur atau menjalankan sektor-sektor
tertentu melalui state owned corporation.
Fungsi negara sebagai umpier untuk merumuskan standar yang adil
mengenai kinerja sektor ekonomi termasuk perusahaan negara.
D. Intervensi Pemerintah dan Sifat Hukum Perburuhan atau
Ketenagakerjaan.
Tujuan intervensi pemerintah dalam bidang perburuhan ini adalah untuk mewujudkan
perburuhan yang adil, karena dalam peraturan perundang-undangan perburuhan
memberikan hak-hak bagi buruh/pekerja sebagai manusia yang utuh, baik menyangkut
keselamatannya, kesehatannya, upah yang layak dan sebagainya.
Asas hukum menurut Klanderman yang terdapat pada buku tulisan sudikno
merto kusumo ( 1996:6) menyebutkan bahwa asas hukum berfungsi untuk
mengesahkan dan memiliki pengaruh yang normatif dan mengikat para
pihak.