Anda di halaman 1dari 31

Kegawat Daruratan di THTKL

• Infeksi pada jalan nafas


• Corpus alienum di saluran nafas
• Heimlich manuver
• Krikotirotomi
• Tracheostomi
• Bronkoskopi
• Oesophagoskopi
Infeksi pada jalan nafas
Yang dapat menimbulkan kedaruratan pada jalan nafas:

Laringitis akut :
Etiol : bakteri lokal, virus sistemik
Gejala: malaise, afoni, gejala sumbatan laring, batuk
SL: mukosa laring hiperemis, bengkak pada supra dan
sub glottik
Th/ -istirahat bicara
-menghirup udara lembab
-menghindari iritasi laring
-AB
-Sumbatan laring  pasang ETT/ trakeostomi
Corpus alienum di Saluran nafas

• Asal :
• dari dalam tubuh (endogen): bekuan darah,
bronkolit, nanah dll

• dari luar tubuh (eksogen)


– Zat organik :kacang, tulang
– Zat anorganik: paku
Etiologi:

• faktor personal
• Faktor fisik
• Faktor kejiwaan
• Ukuran bentuk dansifat benda asing
• Faktor kecerobohan
Kekerapan:
• Pada anak : 1/3 benda asing saluran nafas
• 55% : < 4tahun
• Benda asing hidung >> anak
• Benda asing bronkus >> kanan
Patogenesis
• 75% benda asing bronkus pada anak < 2
tahun
• Benda asing anorganik higroskopis ,
biasanya pada radiologis radioopak.
Krikotirotomi

• Tindakan penyelamatan pada pasien gawat nafas


• Dengan membelah membran krikotiroid dengan
persiapan darurat

Teknik:
Pasien tidur telentang kepala ekstensiIdentifikasi
kartilago tiroid dan kartilago krikoidMembran
krikotiroid terletak diantaran kedua kartilago
anastesi infiltrasi sayat secara horizontal jaringan
dibawah kulit dipisahkan pada midline tusuk dengan
pisau scr vertikal masukkan kanul/ atau pipa.
Kontraindikasi
• < 12 tahun
• Tumor laring  subglottik disertai laringitis

Harus diganti dalam < 48 jam trakeostomi


Trakeostomi

: Tindakan membuat lubang pada dinding depan/


anterior trakea untuk bernafas
Terbagi menurut letak dan waktu
Indikasi:
1. Mengatasi ostruksi laring
2. Mengurangi ruang rugi
3. Memprermudah mengisap sekret bronkus
4. Untuk memasang respirator
5. Mengambil benda asing dari subglotik
Teknik trakeostomi
Perawatan pasca trakeostomi:
• sekret di trakea dan kanul sering dihisap
• > 2x /hari kanul dalam dicuci
• 2x/ minggu kanul luar dicuci
• kainkasa di bawah kanul diganti bila basah
Heimlich manuver
• Sumbatan tidak total di laring  ( disfonia)
sampai afonia, croupy cough, odinofagia,
mengi, sianosis, hemoptisis dan rasa subyektif
dari benda asing
• Gejala dan tanda ini jelas bila benda asing
masih tersangkut di laring, dapat juga benda
asing sudah turun ke trakea tetapi masih
meninggalkan reaksi laring oleh karena edema
laring.
Corpus kacang di glottis
Jackson membagi sumbatan laring  4 stadium:

• Stadium 1: cekungan tampak pada waktu inspirasi di


supra sternal, stridor pada waktu inspirasi dan pasien
masih tenang.
• Stadium 2: cekungan pada waktu inspirasi di daerah
suprasternal makin dalam, di tambah lagi dengan
timbulnya cekungan di daerah epigastrium. Pasien
sudah mulai gelisah. stridor terdengar waktu inspirasi.
• Stadium 3: cekungan selain di derah suprasternal,
epigastrium juga tredapat di infraklavikula dan sela-
sela iga, pasien sangat gelisah dan dispnea. Stridor
terdengar pada saat inspirasi dan ekspirasi.
• Stadium 4: cekungan diatas bertambah jelas, pasien
sangat gelisah, tampak sangat ketakutan dan sianosis.
Jika keadaan ini berlangsung terus maka pasien akan
kehabisan tenaga  asfiksia
• Cara untuk mengeluarkan benda asing yang
menyumbat laring  perasat Heimlich(
Heimlich maneuver), dapat dilakukan pada
anak maupun dewasa.
• Teori Heimlich, benda asing masuk ke dalam
laring adalah pada saat inspirasi. Dengan
demikian paru penuh dengan udara ,
diibaratkan botol plastik yang tertutup,
dengan menekan botol itu, maka sumbatnya
akan terlempar keluar
Bronkoskopi

• Bronkoskopi kaku
• Bronkoskopi serat optik

Indikasi:
• Diagnosis
-Hemoptisis
-Batuk kronis
-Mengi
-Kelainan radiologik
-Kelainan ekstratorakal
Therapi
• Ekstraksi korpus alienum
• Mengisap sekret dalam bronkus
• Penyumbatan bronkus oleh sekret yang kental
• Penyemprotan obat
• Melebarkan bronkus
• mengeluarkan tumor jinak endobronkial
kontraindikasi
Relatif :
• Prognosis buruk
• Pasien yang lemah dan tua
• Hipertensi pulmonum
• Kardiopulmonum yang buruk
• Aneurisma aorta
• Trauma/ ankilosis vertebra servikal
Absolut
• Penyakit perdarahan
• Hipoksemia
• Hiperkapnia akut
• Aritmia jantung
• MCI
• Decompensasi Cordis
• Laringo-trakeobronkitis akut
komplikasi
Oleh alat :
• gigi goyah/ copot
• Udema mukosa, perdarahan

• Tindakan anstesi : depresi nafas, alergi obat


hipotensi sinkope dll
Oesofagoskopi

: pemeriksaan lumen esofagus secara langsung


dengan menggunakan esofagoskop.
Tujuan untuk melihat:
• isi lumen esofagus,
• Keadaan dinding,
• Bentuk esofagus,
• Mengambil bahan untuk kepentingan biopsi
Indikasi:
• Mengevaluasi disfagia, odinofagia, perdarahan
yang menetap
• Mengevalusi perjalanan penyakit:esofagitis,
luka bakar,dll
• Mengevalusi kelainan: divertikulum,
stenosis,dll
• Mengevaluasi pasien pasca operasi:
anastomosis esofagus
Terapi:
• Ekstraksi korpus alienum
• dilatasi striktur esofagus
• miotomi endoskopik
• Prostesis esofagus
• Koagulasi diatermi
• Skleroterapi pada varises esofagus
Tdd:
• Esofagoskopi kaku
ekstraksi ,hemostasis, dilatasi, pemberian
obat sklerosing
• Esofagoskopi lentur
 menilai kelainan esofagus dan di lambung
komplikasi
• Patah gigi seri
• Robek mukosa esofagus
• Perdarahan dan perforasi

Anda mungkin juga menyukai