Anda di halaman 1dari 10

PEMERIKSAAN KEHAMILAN PADA

JANIN LEWAT BULAN

ANGGOTA KELOMPOK:
LUH YUNITA WIDHIANI
BQ. DESI SALMA
I GUSTI AYU EKA .S.
RIZKY OKTAVIANI .S.
SURIANI
LATAR BELAKANG
Gangguan janin intrapartum, pewarnaan
mekonium, sindrom pasca matur dan operasi
sesar primer rata-rata meningkat setelah 40
minggu kehamilan (Devoe, 1983).
Kehamilan yang berlanjut pada masa 41
minggu membawa resiko tambahan seperti
oligohidramnion, morbiditas sebelum
kelahiran dan kematian ( sims &
Walther,1989).
Lanjutan..

Hasil pengamatan janin pada


pemeriksan kehamilan berguna untuk
mencegah dampak buruk pada janin
dan ibu nantinya, termasuk kematian
janin. Keberhasilan pemeriksaan janin
pada pemeriksan kehamilan untuk
memprediksi hasilnya, serta waktu
yang tepat untuk melakukan
pengamatan janin dalam kehamilan
keduanya telah menjadi topik
perdebatan di kalangan tenaga medis
REKOMENDASI
The Working Group merekomendasikan
kepada wanita dengan resiko kehamilan
rendah:
1. Sangat merekomendasikan pengamatan
janin pada pemeriksaan kehamilan
harus dimulai pada usia 41 minggu
2. Pemeriksaan terdiri dari Indeks Cairan
Ketuban (Amniotic Fluid Index) setiap
minggu, dan pemeriksaan NST(Non-
Stress Testing).
3. Jika Indeks Cairan Ketuban (Amniotic
Fluid Index) kurang dari 5 atau NST non-
reaktif harus dilakukan evaluasi lebih
lanjut untuk menentukan keperluan
rujukan.
DISKUSI
Banyak perdebatan telah muncul
mengenai waktu yang tepat dan
kegunaan dari pemeriksaan
antenatal. Tidak ada perbedaan yang
signifikan dari hasil perinatal atau
tingkat C-section yang diamati pada
kelompok yang memeriksa mulai usia
40 minggu dan kelompok yang kontrol
mulai usia 41 minggu (Rosen et al.,
1995).
Lanjutan...

Di sisi lain, kerugian hasil perinatal


telah diamati pada pasien dengan
usia kehamilan antara 41 dan 42
minggu, mirip dengan yang terlihat
pada pasien yang post-term(usia
kehamilan > 42 minggu) (Guidetti et
al.,1989). Berdasarkan data tersebut,
dimulainya pemeriksaan kehamilan
dianjurkan pada awal minggu ke 41.
Lanjutan..

Sebagian besar studi meninjau


manfaat pengawasan NST dua kali
seminggu dan Indeks Cairan Ketuban
(Amniotic Fluid Index) tiap minggu dalam
pemeriksaan kehamilan, resimen yang
direkomendasikan oleh ACOG (1999). Ada
kesepakatan bahwa dan Indeks Cairan
Ketuban (Amniotic Fluid Index) > 5cm
(Rutherford et al., 1987) atau dengan
ukuran satu kantong (kuadran) >2cm
(Chamberlain,1984) merupakan volume
cairan ketuban yang normal.
Lanjutan...

Disfungsi plasenta akibat penurunan


perfusi ginjal dapat menyebabkan
oligohidramnion (Benih,1980), atau volume
cairan ketuban rendah. Sebuah hubungan
asidosis janin dan NST non-reaktif yang
telah diamati (Manning et al.,1993), yang
mengarah pada NST dalam skrining untuk
kesejahteraan janin
Sumber Kualitas Kualitas
NO Rekomendasi Rekomendasi
Evidence evidence keseluruhan
1 Pemeriksaan janin Rosen et
pada kehamilan al.,1995
I Baik A
(antepartum) usia 41 Guidetti.,19
minggu 89
2 Pemeriksaan
antepartum harus
terdiri dari Indeks
Cairan Ketuban
(Amniotic Fluid ACOG,1999 III Cukup B
Index) tiap minggu
dan NST dua kali per
minggu
3 Keadaan abnormal Manningetal
dapat .,1993
II-2
Rutherford
membahayakan janin et al., 1987 III Cukup B
II-2
harus segera ditindak Chamberlain
,1984
lanjut atau dirujuk

Anda mungkin juga menyukai