Anda di halaman 1dari 22

PENYAKIT PARU

OBSTRUKTIF KRONIS
(PPOK)
IDENTITAS PASIEN

 Nama : Tn. J
 No. CM : 707804
 TTL/Usia : 15-03-1960 / 66 tahun
 Jenis Kelamin : Pria
 Alamat : Garung
 Status Pernikahan : Menikah
 Pekerjaan :-
 Pendidikan Terakhir : SMA
 Tgl Masuk RS : 23 September 2017
ANAMNESIS

 Keluhan Utama

Pasien mengeluhkan sesak nafas dan batuk berdahak

 Riwayat Penyakit Sekarang

Pasien datang ke IGD RSU KRT Setjonegoro, dengan


mengeluhkan sesak nafas (+), lemas (+), mual (+), muntah (-),
demam (+), batuk berdahak (+), nafsu makan menurun yang
dirasakan sejak 2 minggu SMRS.
 Riwayat Penyakit Dahulu

Riwayat merokok (+)

Riwayat HT, DM (-)

Riwayat Penyakit Jantung, Asma : disangkal

Riwayat Alergi : disangkal


 Riwayat Penyakit Keluarga

Pasien mengatakan tidak ada anggota keluarga yang memiliki


riwayat penyakit yang serupa, DM, jantung, asma maupun
hipertensi.

 Riwayat Personal Sosial

 Pasien merokok dan sudah berhenti kurang lebih 6 bulan yll.


Pasien tidak mengkonsumsi jamu, minuman keras dan
narkotika.
 Anamnesis Sistem

Sistem Cerebrospinal : demam (+), pusing (-)

Sistem Cardiovaskuler : tidak ada nyeri dada, tidak berdebar

Sistem Respirasi : sesak nafas (-),batuk berdahak (+)

Sistem Gastrointestinal : mual (+), muntah (-)

Sistem Urogenital : BAK, BAB normal

Sistem Integumentum : Turgor kulit baik

Sistem Muskuloskeletal :Gerak dan kekuatan seluruh anggota gerak


baik, nyeri otot tangan dan kaki (-)
PEMERIKSAAN FISIK

 KEADAAN UMUM & TANDA VITAL

Keadaan Umum : Sedang, terlihat lemas


Kesadaran : Compos Mentis
Vital Sign :
Tekanan darah : 100/67 mmHg
Nadi : 83 x/m
Respirasi : 34 x/m
Temperatur : 38,8°C
STATUS GENERALISATA

 Kepala

Bentuk : mesocephal
Mata : Konjungtiva anemis -/-, sclera ikterik -/-
Hidung : bentuk normal, tidak ada sekret, tidak ada
epistaksis
Telinga : Bentuk normal, simetris kanan dan kiri,
discharge -/-, serumen -/- minimal
Mulut : sianosis(-), gusi berdarah (-), caries dentis (-)
 Leher : Tidak ada peningkatan JVP, tidak
ada pembesaran KGB, tidak ada pembesaran kelenjar tiroid

 Thorax dan Pulmo :

Inspeksi : Pergerakan dinding dada simetris, retraksi


interkostal (-)

Palpasi : vokal fremitus sama kanan dan kiri

Perkusi : suara sonor pada lapang paru

Auskultasi : suara dasar vesikuler, ronkhi +/+,


Wheezing +/+
 Abdomen
 Jantung
Inspeksi : supel, datar
Inspeksi : Ictus
Auskultasi : Bising usus (+) normal
cordis tidak tampak
Palpasi : Nyeri tekan (+), pada perut
Palpasi : Ictus cordis bawah
teraba di SIC 4 linea midklavikula Perkusi : pekak sisi (-), pekak alih (-)
sinistra
Ekstremitas : akral hangat, edema(-
).
Auskultasi : Bunyi jantung 1
dan 2 murni, gallop (-), bising (-). Perkusi : pekak sisi (-), pekak alih (-)

 Ekstremitas : akral hangat, edema(-


).
PEMERIKSAAN PENUNJANG

 Pemeriksaan Laboratorium
 Foto thorax

 diafragma mendatar

 penurunan corakan brokovaskular

 sela intercostalis melebar

 costa mendatar

 jantung seperti pendulum


DIAGNOSIS KERJA

PPOK

Hipoglikemi
PENATALAKSANAAN

 Inf. Asering

 Inj. MPS 2x1

 Inj. Visilin sx 2x1

 Inj. Norages 3x1

 flash. Pct 3x1

 syr. Lasal exp 3x10cc

 syr. Ambroxol 3x10cc


PERKEMBANGAN RAWAT INAP
Problem Definition

 Bagai mana etiologi dari PPOK ?

 Bagaimana faktoresiko dari PPOK ?

 Bagaimana penatalaksanaan dari PPOK ?

 Bagaimana klasifikasi eksaserbasi PPOK ?

 Bagaimana indikasi rawat inap pasien PPOK ?


PEMBAHASAN

 ETIOLOGI

Infeksi saluran pernafasan adalah penyebab paling umum dari


eksaserbasi PPOK. Namun, polusi udara, gagal jantung,
emboli pulmonal, infeksi nonpulmonal, dan pneumothorax
dapat memicu eksaserbasi akut. Terdapat bukti yang
menunjukkan bahwa setidaknya 80 % dari PPOK eksaserbasi
disebabkan oleh infeksi.
FAKTOR RISIKO

FAKTOR RISIKO

Faktor risiko penyakit paru obstruktif (PPOK) adalah


hal-hal yang berhubungan dan atau yang mempengaruhi atau
menyebabkan terjadinya PPOK pada seseorang atau kelompok
tertentu.

Faktor risiko tersebut meliputi : a. Faktor pejamu (host), b.


Faktor perilaku (kebiasaan merokok), c. Faktor lingkungan
(polusi udara).
PENATALAKSANAAN

 Penatalaksanaan pada penyakit paru obstruksi bertujuan untuk


menghilangkan atau mengurangi obstruksi yang terjadi seminimal
mungkin dan secepatnya agar oksigenisasi dapat kembali normal,
keadaan ini dipertahankan dan diusahakan menghindari perburukan
penyakit atau timbulnya obstruksi kembali pada kasus dengan
obstruksi yang reversibel. Dasar-dasar penatalaksanaan ini pada
PPOK adalah :

 Usaha mencegah perburukan penyakit, Mobilisasi lendir, Mengatasi


bronkospasme, Memberantas infeksi, Penanganan terhadap
komplikasi, Fisioterapi, terapi inhalasi dan rehabilitasi.

Anda mungkin juga menyukai