Kasus
HEMOROID
Oleh: Pembimbing:
Faizal
Liza dr. Nursal Hasbi, Sp.B
Latar Belakang
Konstipasi kronik
Usia Pekerjaan Kehamilan
Seksual peranal
Dan lain2
Klasifikasi hemoroid
Pelebaran/penonjolan pleksus
venosus
Mengejan
Dpt muncul tonjolan keluar, bila keluar makin besar & tdk dpt masuk
kembali
Fissura ani
Prolaps Rectum
Polyp colorectal
Karsinoma kolorektum
Penatalaksanaan
Penatalaksanaan
Nonfarmakologis Farmakologis
Penatalaksanaan medis non
farmakologis
Indikasi
• Hemoroid derajat III dan IV
• Derajat IV dgn trombosis
• Perdarahan berulang & anemia
• Terapi biasa gagal
Prinsip
• Eksisi sehemat mungkin pd anoderm & kulit yg normal dgn tdk
mengganggu sfingter anus
• Eksisi hemoroid dan mukosa di dasarnya & sedikit kulit defek kulit
& mukosa penutupan luka sekunder
Ada3 tindakan bedah yg tersedia saat ini yaitu
• bedah konvensional (menggunakan pisau & gunting),
• bedah laser (sinar laser sbg alat pemotong) &
• bedah stapler (menggunakan alat dgn prinsip kerja stapler)
Tindakan pd hemoroid eksterna yg mengalami trombosis
• benjolan di bawah kulit kanalis analis
• nyeri sekali
• tegang & berwarna kebiru-biruan
• berukuran dr beberapa mm sampai 1 atau 2 cm garis tengahnya.
• Benjolan itu dpt unilobular, & dpt pula multilokuler atau beberapa benjolan.
• Ruptur dpt terjadi pd dinding vena
• KELUHAN UTAMA :
Nyeri di ari-ari disertai BAB berdarah 3 hari sebelum masuk rumah
sakit
RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG :
Pasien perempuan (77 thn) datang ke IGD RSUD KOTA Dumai dgn
keluhan nyeri di ari-ari disertai BAB berdarah sejak 3 hari SMRS.
Selain itu pasien juga mengeluhkan saat BAB terasa nyeri disekitar
anus disertai keluarnya darah segar menetes disetiap akhir BAB
dan tidak berlendir. Pasien merasakan juga adanya benjolan di
anus sekitar ±1 tahun ini. Benjolan keluar pada saat BAB dan tidak
bisa masuk kembali jika tidak dibantu. Benjolan juga sakit dan
membuat pasien merasa tidak nyaman untuk duduk berlama-lama.
Mula-mula benjolan yang keluar sangat kecil dan lama kelamaan
benjolan bertambah besar. Pasien juga mengatakan seringkali BAB
tidak teratur, feses nya tidak keras, dan tidak ada perubahan ukuran
feses. Pasien juga mengeluhkan perutnya terasa kembung, demam
sejak 4 hari SMRS, mual (+), muntah (-), nafsu makan tidak
menurun, penurunan berat badan yang drastis disangkal, kebiasaan
makan pasien juga suka makan sayur, setiap makan selalu ada
sayur, pasien juga suka makan pedas, minum juga banyak. Pasien
tidak mengeluhkan ada kelainan pada saat BAK, nyeri BAK (-),
keluar darah dan batu disangkal, warna BAK kuning jernih.
RIWAYAT PENYAKIT DAHULU :
• Riw. DM disangkal
• Riw. hipertensi disangkal
• Riw. operasi disangkal
PEMERIKSAAN UMUM:
• Kesadaran : Compos mentis
• Keadaan umum : Tampak sakit sedang
• Tanda-tanda vital :
– Tekanan darah : 120/80 mmHg
– Nadi : 88 x/menit
– Suhu : 36,8 oC
– Pernafasan : 20 x/mnt
PEMERIKSAAN FISIK:
• Kepala : Normocephale
– Kulit & wajah: Wajah sembab (-)
– Mata : Conjungtiva anemis (-/-), sklera tidak ikterik, pupil isokor.
– Lidah : Tidak kotor, faring tidak hiperemis (-)
– Leher : KGB tidak membesar, JVP tidak meningkat
• Thoraks
Paru :
– Inspeksi : Bentuk dan gerakan dinding dada simetris kiri dan kanan, tidak ada
bagian yang tertinggal, tidak ada retraksi.
– Palpasi : Vocal fremitus kanan sama dengan kiri.
– Perkusi : Sonor pada kedua lapangan paru.
– Auskultasi : Vesikuler kedua lapangan paru, ronkhi (-/-), wheezing (-/-)
Jantung :
– Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat
– Palpasi : Ictus cordis teraba di SIC 5 linea midclavicula sinistra
– Perkusi : Batas jantung dalam batas normal
– Auskultasi : Bunyi jantung 1 dan 2, ireguler, murmur (-), gallop (-)
Abdomen :
• Inspeksi : Perut cembung
• Auskultasi : Peristaltik usus normal, BU (+)
• Perkusi : Timpani di seluruh kuadran
• Palpasi : Supel, nyeri tekan (-) di regio epigastrium, nyeri lepas (-),
hepar dan lien tidak teraba.
Ekstremitas :
• Atas : Akral hangat, CRT < 2 detik, edema (-/-)
• Bawah : Akral hangat, CRT < 2 detik, edema (-/-)
Status Lokalisata
• Regio Analis
• Inspeksi : tidak ada tanda radang,
benjolan (-)
PEMERIKSAAN PENUNJANG : (Senin, 29 Mei 2017)
• Darah Lengkap
– Hemoglobin : 12,1 gr % (n= 13-18)
– Lekosit : 13.100 /mm3 (n= 5-11)
– Hematokrit : 34 % (n= 37-47)
– Trombosit : 213 103/mm3 (n= 150-450)
• Hematologi
– Golongan darah + rhesus : B Rh (+)
• Hematologi
– Masa Pembekuan (CT) : 3 menit (n= <15)
– Masa Pendarahan (BT) : 3 menit (n= <5)
• Fungsi Ginjal
– Creatinin : 0,9 mg/dl (n= 0,5-1,4)
– Ureum : 27 mg/dl (n= 10-50)
• Fungsi Hati
– SGOT : 20 U/L (n= 0,5-1,4)
– SGPT : 12 U/L (n= 10-50)
• Pemeriksaan Gula Darah
– GDS = 148 mg/dL
DIAGNOSIS : Hemoroid grade 3
PENATALAKSANAAN
• IVFD NaCl 16 tpm
• Inj. Ranitidin 1 amp/12 jam
• Inj. Ceftriaxon 1gr/12 jam
• PCT tab 3 x 500
FOLLOW UP
Tanggal S O A P
Senin, 29
Mei 2017
Selasa, 30
Mei 2017