Anda di halaman 1dari 23

PENYAKIT PARU

OBSTRUKTIF KRONIK
DEFINISI PPOK

Penyakit paru yang dapat dicegah dan diobati, ditandai


oleh hambatan aliran udara yang tidak sepenuhnya
reversibel, bersifat progresif dan berhubungan
dengan respons inflamasi paru terhadap partikel
atau gas beracun/ berbahaya, disertai efek
ekstraparu yang berkontribusi terhadap derajat berat
penyakit

GOLD 2010, PDPI 2010, GOLD 2015


Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK)
PPOK adalah penyakit paru kronik yang ditandai oleh
hambatan aliran udara di saluran napas yang bersifat
progressif nonreversibel atau reversibel parsial. PPOK
terdiri dari bronkitis kronik dan emfisema atau gabungan
keduanya.
Bronkitis kronik
Kelainan saluran napas yang ditandai oleh batuk kronik
berdahak minimal 3 bulan dalam setahun, sekurang-
kurangnya dua tahun berturut - turut, tidak disebabkan
penyakit lainnya.
Emfisema
Suatu kelainan anatomis paru yang ditandai oleh
pelebaran rongga udara distal bronkiolus terminal, disertai
kerusakan dinding alveoli.

(konsensus PPOK, 2003)


Mechanisms Underlying Airflow Limitation in
COPD
Small Airways Disease Parenchymal
• Airway inflammation Destruction
• Airway fibrosis, • Loss of alveolar
luminal plugs attachments
• Increased airway • Decrease of elastic
resistance recoil

AIRFLOW LIMITATION

GOLD 2015
Global Strategy for Diagnosis, Management and Prevention of COPD
Diagnosis of COPD

EXPOSURE TO RISK
SYMPTOMS FACTORS
shortness of breath
tobacco
chronic cough occupation
sputum indoor/outdoor pollution
è

SPIROMETRY: Required to establish


diagnosis
© 2015 Global Initiative for Chronic Obstructive Lung Disease
FAKTOR RISIKO PPOK

 Merokok
 Polusi udara
 Hiperesponsif saluran napas
 Jenis kelamin : laki-laki > perempuan
 Ras : kematian pada kulit putih >
status sosial ekonomi
 Faktor pekerjaan
 Defisiensi alpha-1 antitripsin
Patogenesis

Konsensus PPOK, 2003


Diagnosis

1. Gambaran klinis
a. Anamnesis
- Keluhan
- Riwayat penyakit
- Faktor predisposisi
b. Pemeriksaan fisis
2. Pemeriksaan penunjang
a. Pemeriksaan rutin (faal paru, darah rutin, radiologi)
b. Pemeriksaan khusus
Diagnosis
1. Dyspnea
- Progresif (semakin memburuk)
- memburuk ketika beraktivitas
- menetap
2. Chronic cough: May be intermittent and may be unproductive.
3. Chronic sputum production:
Any pattern of chronic sputum production may indicate
COPD.
4. History of exposure to risk factors:
- Tobacco smoke (including popular local preparations).
- Smoke from home cooking and heating fuels.
- Occupational dusts and chemicals.
5. Family history of COPD
GOLD, 2015
Px. Fisik

• Inspeksi
- Pursed - lips breathing
- Barrel chest
- Penggunaan otot bantu napas
- Hipertropi otot bantu napas
- Pelebaran sela iga
- Bila telah terjadi gagal jantung kanan terlihat denyut vena
jugularis i leher dan edema tungkai
- Penampilan pink puffer atau blue bloater
• Palpasi
Pada emfisema fremitus melemah, sela iga melebar
• Perkusi
Pada emfisema hipersonor dan batas jantung mengecil,
letak diafragma rendah, hepar terdorong ke bawah
• Auskultasi
- suara napas vesikuler normal, atau melemah
- terdapat ronki dan atau mengi pada waktu bernapas biasa
atau pada ekspirasi paksa
- ekspirasi memanjang
- bunyi jantung terdengar jauh
Px. Penunjang

1. Faal paru
Spirometri (VEP1, VEP1prediksi, KVP, VEP1/KVP
2. Darah rutin
Hb, Ht, leukosit
Radiologi
Foto toraks PA dan lateral berguna untuk menyingkirkan
penyakit paru lain
 Pada emfisema terlihat gambaran :
- Hiperinflasi
- Hiperlusen
- Ruang retrosternal melebar
- Diafragma mendatar
- Jantung menggantung (jantung pendulum / tear drop /
eye drop appearance)
 Pada bronkitis kronik :
- Normal
- Corakan bronkovaskuler bertambah pada 21 % kasus
penatalaksanaan

PPOK merupakan penyakit kronik progresif dan nonreversible, sehingga


penatalksanaannya dibagi menjadi pada waktu stabil dan pada waktu
eksaserbasi akut
Obat-obatan
 Bronkodilator
• Antikolinergik
• Agonis beta – 2
• Kombinasi antikolinergik dan agonis beta – 2
• Xantin
 Antiinflamasi
• Metilprednisolon
• Prednison
 Antibiotik
• (1st line: amoksisilin, makrolid. 2nd line: amokisisilin,
sefalosporin, kuinolon, makrolid baru)
 Antioksidan
 Mukolitik
 Antitusif
PENATALAKSANAAN PPOK STABIL
KLASIFIKASI PPOK

Derajat klinis Faal paru

Ringan - Batuk kronik dan VEP1/KVP<


PPOK drj 1 produksi sputum ada 70%
tapi tdk sering. Pasien VEP1≥80%
sering tdk menyadari prediksi
fungsi paru mulai
turun
KLASIFIKASI PPOK

derajat klinis Faal paru

Sedang - Sesak saat aktivitas, VEP1/KVP<70%


PPOK drj 2 kadang batuk dan 50%<VEP1<80%
produksi sputum. prediksi
Pasien mulai
memeriksakan
kesehatannya
KLASIFIKASI PPOK

derajat klinis Faal paru

Berat Sesak lebih berat, VEP1/KVP<70%


PPOK drj 3 penurunan 30%<VEP1<50%
aktifitas,rasa lelah, prediksi
eksaserbasi semakin
sering, berdampak pd
kualitas hidup
KLASIFIKASI PPOK

derajat klinis Faal paru

SangatBerat Gejala drj 3 ditambah VEP1/KVP<70%


PPOK drj 4 tanda-tanda gagal VEP1<30%
napas atau gagal prediksi atau
jantung kanan dan VEP1<50%
ketergantungan O2. prediksi disertai
kualitas hidup gagal napas kronik
memburuk
PENATALAKSANAAN UMUM

• Edukasi
• Berhenti merokok
• Bronkodilator
• Obat-obatan
• Terapi oksigen
• Nutrisi
• Rehabilitasi

Anda mungkin juga menyukai