Anda di halaman 1dari 22

Obat-Obat yang memerlukan

perhatian khusus
dan sering digunakan
Pendahuluan
• Obat itu racun ( toksis )
• Ada dosis toksis
• Ada dosis letal
• Penggunaan Obat perlu kewaspadaan
• Semua tenaga kesehatan perlu
menyadari hal ini
Adrenalin
• Indikasi :
Asma bronkial, syok anafilaksis, henti jantung

• Kontra Indikasi :
Hipertensi, Angina Pektoris, Infark Myocard,
Insufisiensi Serebrovaskuler, Tirotoksikosis
Adrenalin
• Dosis :
0.3-0.5 ml larutan 1 : 1000 i.m/s.c
Bisa diulang tiap 10 menit

• Efek Samping :
Takut, gelisah, tegang, nyeri kepala,
pusing, lemas, tremor, pucat, palpitasi
Adrenalin
• Peringatan :
Pengaruh pada sistem kardiovaskuler
besar
Bisa timbul : - perdarahan serebral
- ggn irama jantung
- infark
Aminofilin
• Indikasi :
Asma Bronkial, penyempitan saluran nafas
• Kontra Indikasi :
Sakit maag, borok lambung, alergi aminofilin
• Dosis :
6 mg/Kg BB-iv 0.7-1.2 mg/Kg/jam
• ESO :
Takikardi, aritmia, agitasi, kejang, mual, muntah,
sakit perut, diuresis, pusing, gugup, demam,
hematemesis
Aminofilin
• Peringatan :
Sakit liver/payah jantung

IV cepat

Hipotensi, aritmia, henti jantung


Atrakurium Besilat
(Tracrium)
• Indikasi :
Melemaskan otot bergaris selama operasi
mempermudah pelaksanaan intubasi endotrakeal
• Dosis :
0.4-0.5 mg/Kg BB/iv
• ESO :
Sebagian besar disebabkan pelepasan Histamin :
- Hipotensi-kemerahan pada muka
- Takikardia/Bradikardia
- Spasme laring/Bronkus  sesak
Atrakurium Besilat
(Tracrium)
• Peringatan :
- Hanya boleh diberikan oleh mereka yang
ahli dalam pertolongan pernafasan
- Tersedia alat bantu pernafasan
- Petugas siap melakukan intubasi endotrakeal
- Segera berikan oksigen bertekanan cukup
- Harus tersedia Prostigmine
- Tidak boleh diberikan secara i.m
Diazepam
(valium = stezolid)
• Indikasi :
Cemas-sukar tidur, kejang karena apa saja
• Kontra indikasi :
Trimester I kehamilan-glaukoma
• ESO :
Umumnya tidak membahayakan.
Kadang timbul : Hipotensi-pandangan kabur-
amnesia-gangguan bicara-tremor-ngompol-
konstipasi
• Suntik : nyeri tempat suntikan tromboflebitis
Diazepam
PERINGATAN :
• Pemberian iv. harus pelan, minimal 5 mg/menit
• Pemberian iv. usia lanjut/sakit berat/gangguan
pernafasan  henti jantung /sesak.
• Jangan campurkan diazepam dg obat/larutan i.v
• Jangan berikan diazepam pada penderita yang
perlu kewaspadaan : pengemudi kendaraan,
pengendali mesin
• Pemberian lama/sering  menyebabkan
ketergantungan
Fenitoin (Dilantin)
• Indikasi :
Epilepsi, Aritmia karena keracunan digitalis
• Kontra Indikasi :
Alergi terhadap feniton
• Dosis :
Oral : Dewasa : dosis awal 3 x 100 mg bisa sp 600
mg/hr
Anak : dosis awal 5 mg/kg/hr
Dibagi 2-3 kali pemberian
Dosis penunjang 4-7 mg/kg/hr
Anak . 6 th = dosis DEW
Fenitoin
• Intra Vena :
Dewasa/anak : dosis awal 15 mg/Kg BB ; 50 mg/menit
• ESO :
iv cepat  Hipotensi
Gastro : mual-muntah-diare
SSP : ngantuk-ggn penglihatan-nistagmus ataksia
Darah : Trombositopenia-Leukopenia pansitopenia-
agranulositosis
Gusi : Menebal
Lokal : Iritasi/Nekrosis pada tempat suntikan
Fenitoin

• Peringatan :
Kecepatan pemberian iv harus betul-betul
diperhatikan pada penderita usia lanjut bisa
terjadi henti jantung.
Klorpromazin
(Largactil)

• Indikasi :
Psikosis, antimuntah
• Kontra indikasi :
Sindroma Reye
• Dosis :
Dws : 75-500 mg/hr, bagi jadi 3 kali pemberian
Anak : 0.5 mg/kg BB/kali –3-4 kali/hr
Klorpromazin

• ESO :
mengantuk, hipotensi ortostatik
gangguan ekstrapiramidal, leukopenia, ikterus

• Peringatan :
Hipotensi ortost.  hari-hati kalau mau berdiri
Penisilin
• Indikasi :
Pengobatan infeksi oleh kuman
• Kontra Indikasi :
Alergi terhadap Penisilin
• Dosis :
G.O – 1.2 juta unit/im, 1-2 kali/hr
Penisilin
• Peringatan :
Paling sering menyebabkan syok anafilaktik
Syok : bisa segera, bisa juga beberapa saat
kemudian
Oleh karena itu :
Awasi penderita, paling tidak 15 menit setelah
penyuntikan.
Adverse Reactions
• 5% of patients will develop a
hypersensitivity reaction
(penicilloic acid).
• Rashes - most common
reaction. 50% do not have a
recurrent rash.
• Ampicillin - rash in 50-100%
of patients with
mononucleosis.
Cephalosporins
• Adverse reactions.
– 5-10% cross-sensitivity
with pcn allergic pts.
– 1-2% hypersensitivity
reactions in non-pcn
allergic pts.
– Broader spectrum leads to
opportunistic infections
(candidiasis, C. difficile
colitis).
Penutup
• Ini hanya informasi sebagian kecil obat.
Obat-obat lain juga perlu diwaspadai ESO nya.
• ESO bisa sangat merugikan penderita
 memerlukan penanganan khusus
• Waspada terhadap ESO  salah satu unsur
PPOSR
• Bila punya masalah tentang obat  hubungi
Pusat Informasi Obat ( PIO ) PMFT - IFRS
Telp. 1582

Anda mungkin juga menyukai