Anda di halaman 1dari 32

PROPOSAL

SKRIPSI
“ HUBUNGAN PERILAKU DAN SIKAP PEDAGANG DENGAN
PENGGUNAAN BORAKS PADA BAKSO YANG DISAJIKAN DI BEBERAPA
KIOS PERMANEN DI KOTA MALANG “

Oleh :

Indah Ayu Waladah


201410070311188
Latar Rumusan Tujuan Manfaat
Belakang masalah Penelitian Penelitian

BAB
1
BAB
4

BAB I
BAB PENDAHULUAN
2
BAB
5

BAB
3
Latar Belakang
BAB
1 Keselamatan dan kesehatan masyarakat harus dilindungi
terhadap pangan yang tidak memenuhi syarat dan terhadap BAB
kerugian sebagai akibat produksi, peredaran dan perdagangan 4
pangan yang tidak benar. Cara produksi dan peredaran
pangan yang tidak benar dapat merugikan dan
membahayakan kesehatan masyarakat.
BAB Boraks biasanya digunakan sebagai bahan pengenyal
2 makanan sehingga banyak digunakan pada produk makanan.
Kasus penggunaan boraks sebagai bahan pengenyal makanan
BAB
muncul ke permukaan dan menjadi isu yang sangat
memprihatinkan masyarakat setelah Badan Pengawasan Obat 5
dan Makanan (BPOM) merilis hasil pemeriksaannya terhadap
berbagai jenis makanan yang beredar di masyarakat beberapa
BAB bulan lalu.
3
Latar Belakang
BAB
1
Berdasarkan pengamatan yang dilakukan di Kabupaten Malang BAB
terdapat sekitar > 35 penjual bakso yang memiliki kios permanen
di sepanjang jalan kabupaten dan selalu ramai dikunjungi pembeli 4
setiap harinya. Sehingga makanan jajanan yang di gemari oleh
semua kelompok umur dan golongan masyarakat ini dikawatirkan
terdapat bahan tambahan makanan terlarang yaitu formalin yang
BAB dapat membahayakan konsumen.
2
BAB
5

BAB
3
Perumusan Masalah
BAB
1
BAB
Rumusan masalah dari penelitian ini adalah : 4

“ Apakah ada kandungan boraks pada bakso yang


BAB dijual di beberapa kios permanen di Kabupaten
2 Malang Tahun 2017 ? “
BAB
5

BAB
3
Tujuan Penelitian
BAB
1
Tujuan Umum Tujuan Umum BAB
4
Untuk mengetahui Mendiskripsikan perilaku dan
kandungan boraks pada sikap pedagang pada proses
bakso yang dijual dibeberapa pembuatan bakso yang dijual di
BAB kios permanen di Kabupaten beberapa kios permanen di
Malang. Kabupaten Malang.
2 Menganalisis kandungan boraks
pada bakso yang dijual di BAB
beberapa kios permanen di
Kabupaten Malang.
5
Mengetahui kandungan boraks
dan bahaya boraks bagi
kesehatan tubuh.
BAB
3
Manfaat Penelitian
BAB
1 Manfaat penelitian ini adalah sebagai
berikut. BAB
Sebagai salah satu upaya pemantauan terhadap perilaku 4
pedagang dalam penggunaan bahan pengawet dan pengenyal
berbahaya pada makanan yang dilarang di Indonesia seperti
boraks pada bakso
BAB Sebagai bahan masukan dan petunjuk bagi produsen maupun
2 pengolah makanan dalam produksi bakso
Sebagai informasi bagi masyarakat dalam memilih makanan
olahan yang aman dikonsumsi BAB
5

BAB
3
Landasan Pen. Yg Kerangka Hipotesis
Teori Relevan Konseptual Penelitian

BAB
BAB
1
1
BAB
4

BAB 2
BAB
2
KAJIAN TEORI
BAB
5

BAB
3
Landasan Teori
BAB
BAB
1
1 Pangan adalah segala sesuatu yang berasal dari sumber hayati
dan air, baik yang diolah maupun yang tidak diolah, yang BAB
diperuntukkan sebagai makanan ataupun minuman bagi konsumsi 4
manusia. Termasuk di dalamnya adalah bahan tambahan pangan,
bahan baku pangan dan bahan lain yang digunakan dalam proses
penyiapan, pengolahan atau pembuatan makanan atau minumam
(Saparinto dan Hidayati, 2006).
BAB
2
BAB
5

BAB
3
Landasan Teori
BAB
BAB
1 Berdasarkan cara perolehannya, pangan dapat dibedakan menjadi 3
1 (Saparinto dan Hidayati, 2006) :
a. Pangan segar adalah pangan yang b. Pangan olahan siap saji adalah
BAB
belum mengalami pengolahan. Pangan makanan dan minuman yang sudah 4
segar dapat dikonsumsi langsung diolah dan siap disajikan di tempat
ataupun tidak langsung. usaha atau di luar tempat usaha atas
Pangan olahan adalah makanan atau dasar pesanan.
minuman hasil proses pengolahan
BAB dengan cara atau metode tertentu,
2 dengan atau tanpa bahan tambahan.
Contoh: teh manis, nasi, pisang goreng
dan sebagainya. Pangan olahan bisa BAB
dibedakan lagi menjadi pangan olahan
siap saji dan tidak siap saji.
5

BAB
3
Landasan Teori
BAB
BAB
1
1 Jenis Bahan Tambahan Pangan
BAB
Pada umumnya bahan tambahan pangan dibagi menjadi dua bagian besar, yaitu:
Aditif sengaja : yaitu 4

1. aditif yang diberikan dengan .2. Aditif tidak sengaja,


BAB sengaja dengan maksud dan tujuan yaitu aditif yang terdapat
tertentu, misalnya untuk dalam makanan dalam
2 meningkatkan konsistensi, nilai gizi, jumlah sangat kecil
cita rasa, mengendalikan keasaman sebagai akibat dari proses BAB
atau kebasaan, memantapkan pengolahan.
bentuk atau rupa dan lain 5
sebagainya.

BAB
3
Landasan Teori
BAB
BAB
1
1 Bahan Tambahan Pangan adalah bahan yang ditambahkan dengan sengaja ke
dalam makanan dalam jumlah kecil dengan tujuan untuk memperbaiki BAB
penampakan, cita rasa, tekstur dan memperpanjang daya simpan. Selain itu,
juga dapat meningkatkan nilai gizi seperti protein, mineral dan vitamin 4
(Widyaningsih dan Murtini, 2006).

BAB
2
BAB
5

BAB
3
Landasan Teori
BAB
BAB
1
1 Bahan Tambahan Pangan yang tidak di izinkan
BAB
1. Natrium tetraborat (boraks)
2. Formalin (formaldehyd) 4
3. Minyak nabati yang dibrominasi (brominated vegetable oils)
4. Kloramfenikol (chloramphenicol)
5. Kalium klorat (potassium chlorate)
6. Dietilpirokarbonat (diethylepirokarbonate DEPC)
BAB 7. Nitrofurazon (nitrofurazone)
2 8. P-Phenetilkarbamida (p-phenethycarbamide, dulcin, 4-ethoxyphenyl urea)
9. Asam salisilat dan garamnya (salicylic acid andm its salt)
10.Rhodamin B (pewarna merah) BAB
11.Methanil yellow (pewarna kuning) 5

BAB
3
Landasan Teori
BAB
BAB
1
1
Boraks adalah senyawa kimia turunan dari logam berat boron BAB
(B), Boraks meru-pakan anti septik dan pembunuh kuman. 4
Bahan ini banyak digunakan sebagai bahan anti jamur,
pengawet kayu, dan antiseptik pada kosmetik (Svehla, G). Asam
borat atau boraks (boric acid) merupakan zat pengawet
BAB berbahaya yang tidak diizinkan digunakan sebagai campuran
2 bahan makanan. Boraks adalah senyawa kimia dengan rumus
Na2B4O7 10H2O berbentuk kristal putih, tidak berbau dan stabil
pada suhu dan tekanan normal. Dalam air, boraks berubah
BAB
menjadi natrium hidroksida dan asam borat (Syah, 2005). 5

BAB
3
Gambar 1. Struktur Kimia Boraks
Landasan Teori
BAB
BAB
1
1 Karekteristik boraks antara lain (Riandini, 2008):
BAB
 Warna adalah jelas bersih
 Kilau seperti kaca 4
 Kristal ketransparanan adalah transparan ke tembus cahaya
 Sistem hablur adalah monoklin
 Perpecahan sempurna di satu arah
 Warna lapisan putih
BAB  Mineral yang sejenis adalah kalsit, halit, hanksite, colemanite, ulexite dan
2 garam asam bor yang lain. Karakteristik yang lain: suatu rasa manis yang
bersifat alkali.
BAB
5

BAB
3
Landasan Teori
BAB
BAB
1
1 Dampak Boraks Terhadap BAB
Kesehatan 4

Efek negatif dari penggunaan boraks dalam pemanfaatannya


BAB yang salah pada kehidupan dapat berdampak sangat buruk
2 pada kesehatan manusia. Boraks memiliki efek racun yang
sangat berbahaya pada sistem metabolisme manusia sebagai
halnya zat-zat tambahan makanan lain yang merusak kesehatan BAB
manusia. Dalam Peraturan Menteri Kesehatan No. 5
722/MenKes/Per/IX/88 boraks dinyatakan sebagai bahan
berbahaya dan dilarang untuk digunakan dalam pembuatan
makanan. Dalam makanan boraks akan terserap oleh darah dan
BAB disimpan dalam hati.
3
Gejala Awal Keracunan Boraks Bisa Berlangsung Beberapa Jam Hingga Seminggu Setelah
Mengonsumsi Atau Kontak Dalam Dosis Toksis. Gejala Klinis Keracunan Boraks Biasanya
Ditandai Dengan Hal-hal Berikut (Saparinto Dan Hidayati, 2006):
 Sakit perut sebelah atas, muntah dan mencret
 Sakit kepala, gelisah
 Penyakit kulit berat
 Muka pucat dan kadang-kadang kulit kebiruan
 Sesak nafas dan kegagalan sirkulasi darah
 Hilangnya cairan dalam tubuh
 Degenerasi lemak hati dan ginjal
 Otot-otot muka dan anggota badan bergetar diikuti dengan kejang-
kejang
 Kadang-kadang tidak kencing dan sakit kuning
 Tidak memiliki nafsu makan, diare ringan dan sakit kepala
Kematian
Penelitian yang Relevan
BAB
BAB
1
1
BAB
4
Penelitan yang relevan dengan Judul Proposal ini adalah Jurnal :

BAB UJI KANDUNGAN BORAKS PADA BAKSO (Studi pada Warung Bakso di
Kecamatan Sumbersari Kabupaten Jember)
2
BAB
5

BAB
3
Kerangka Konseptual
BAB
BAB
1
1
BAB
4

BAB
2
BAB
5

BAB
3
BAB Penelitian Optimasi
BAB Di Laboratorium Kimia Universitas Muahammadiyah Malang
1
1 Uji Kualitatif
BAB
4

BAB
2
BAB
5

BAB
3
Berdasarkan hasil uji penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa 1 diantara 5 sampe
mengandung boraks (4:1).

Maka perlu di Lakukan Uji Tanda


(Uji Non Parametrik )
Lokasi dan Populasi dan Definisi Teknik Teknik
Jenis
Waktu Sampel Operasion Pengumpulan Analisis
Peelitian Penelitian Penelitian Data
al Data

BAB
BAB
1
1
BAB
4

BAB III
BAB
2 METODE PENELITIAN
BAB
5

BA
B
3
Jenis Penelitian
BAB
BAB
1
1
Penelitian ini merupakan penelitian dengan metode diskriptif. BAB
Metode diskriptif adalah metode penelitian untuk membuat
gambaran mengenai suatu kejadian dan bertujuan mengumpulkan 4
data semata (Nazir, 2003). Berdasarkan waktu pelaksanannya,
desain studi yang digunakan dalam penelitian ini bersifat
crosssectional yaitu suatu penelitian untuk mempelajari dinamika
BAB korelasi antara faktorfaktor resiko dengan efek, dengan cara
2 pendekatan, obsevasi atau pengumpulan data sekaligus pada
suatu saat (point time approach), artinya tiap subyek penelitian
hanya diobservasi sekali saja dan pengukuran dilakukan terhadap BAB
status/ variabel subyek pada saat pemeriksaan. Hal ini tidak berarti 5
bahwa semua subyek penelitian diamati pada waktu yang sama
(Notoadmodjo, 2003).
BA
B
3
Lokasi dan Waktu Penelitian
BAB
BAB
1
1
BAB
Lokasi penelitian adalah bebrapa pedagang bakso yang
ada di beberapa Kios Permanen di Kota Malang dengan 4
kriteria pedagang bakso yang menetap bukan pedagang
kaki lima dan bukan pedagang keliling. Penelitian ini
BAB dilaksanakan pada bulan Januari 2018. Uji laboratorium
2 dilakukan di Laboratorium Kimia di Universitas
Muhammadiyah Malang.
BAB
5

BA
B
3
BAB
BAB
1 Populasi dan Sampel Penelitian
1
BAB
Populasi merupakan keseluruhan unit atau individu dalam
ruang lingkup yang ingin diteliti (Sugiarto et al. 2003). 4
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh warung bakso di
Kota Malang yang berjumlah 10 sampel sedangkan sampel
BAB adalah bakso dari semua warung bakso tersebut dimana
setiap warung diteliti sebanyak 2 bakso yaitu bakso kasar dan
2 bakso halus dengan asumsi bahwa bakso dengan ukuran
besar atau kecil berasal dari adonan daging yang sama. BAB
5

BA
B
3
Definisi Operasional
BAB
BAB
1
1
BAB
4

BAB
2
BAB
5

BA
B
3
Definisi Operasional
BAB
BAB
1
1
BAB
4

BAB
2
BAB
5

BA
B
3
Definisi Operasional
BAB
BAB
1
1
BAB
4

BAB
2
BAB
5

BA
B
3
Alat dan Bahan
BAB
BAB
1 Alat yang digunakan dalam penelitian ini
1
adalah cawan porselin, mortir, sendok, BAB
batang pengaduk, beaker glass 25 ml, 4
neraca teknis. Bahan yang digunakan
BAB dalam penelitian ini adalah bakso, reagen
2 test kit boraks EASY TES ( terdiri dari
reagent, kontrol dan kertas uji ) BAB
5

BA
B
3
BAB
BAB
1
1
Prosedur Pengambilan Sampel
BAB
1.Bakso diambil dari pedagang 4
bakso
2.Dimasukkan dalam kantong
BAB
plastik
2
3.Dibawa ke laboratorium BAB
4.Dilakukan prosedur uji boraks 5

BA
B
3
ANALISA DATA

Data yang diperoleh dari hasil uji laboratorium kemudian


diolah ditabulasikan dan didiskripsikan dengan jelas.
SEKIAN
DAN
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai