(STEMI)
Oleh :
dr. Cennikon Pakpahan
Pembimbing : dr. Elisa Brenda
Identitas
Hal ini dialami os ± 4 jam sebelum masuk rumah sakit di saat os sedang
bekerja di ladang. Nyeri dirasakan seperti tertimpa benda berat dan
terasa panas yang menjalar ke rahang dan leher disertai keringat dingin.
Nyeri berlangsung lebih dari 20 menit. Nyeri bertambah berat ketika
pasien beraktivitas namun tidak berkurang dengan istirahat. Mual
dijumpai dan muntah tidak dijumpai. Sesak nafas dan lemas. Riwayat
nyeri dada sebelumnya disangkal. Riwayat kaki bengkak dan perut
bengkak tidak dijumpai. Riwayat tekanan darah tinggi tidak jelas.
Riwayat merokok dijumpai dengan jumlah konsumsi satu setengah
bungkus perhari selama 20 tahun. Riwayat minum alkohol tidak
dijumpai. Riwayat penyakit kolesterol tidak dijumpai. Riwayat anggota
keluarga dengan penyakit yang sama tidak dijumpai.
Faktor Risiko PJK : Laki-laki > 45 tahun, merokok
Riwayat Penyakit Terdahulu : Tidak Jelas
Riwayat Pemakaian Obat : Tidak Jelas
Riwayat alergi : disangkal
Riwayat Penyakit Keluarga : tidak diketahui
Pemeriksaan Fisik
• Keadaan umum :
– Compos mentis, GCS E4/V5/M6
• Tanda vital
– Tekanan darah 80/60 mmHg
– Nadi 45 x/menit
– Pernapasan 28x/menit
– SpO2 96%
Conj anemis
minimal -/-
Paru:
-VBS
Abdomen : -wheezing (-)
Ins datar -ronkhi basah
Aus: BU (N) halus (-/-)
Per: timpani(+)
Pal: supel,
nyeri tekan (-)
Pitting edema (-
/-)
PEMERIKSAAN HASIL SATUAN RUJUKAN
HEMATOLOGI
Leukosit 10.960 uL 4000-10000
Eritorosit 4.5 juta/uL 4.5-6.5
Hb 13.2 gr% 12.0-14.0
Hct 38 gr% 36-47
MCV 85 pg 80-96
MCHC 35 gr% 27-31
Trombosit 318.000 rb/uL 150-450
KIMIA DARAH
GDS 114 mg% 70-180
Ureum 43 mg% 10-50
Kreatinin 1,6 mg% 0.6-1.5
u/l
LDH 236 <450
PEMERIKSAAN PENUNJANG
THORAX
Interpretasi
CTR : >55 %
Segmen aorta : dilatasi
Segmen pulmonal : normal
Pinggang jantung : normal
Apeks : Downward
Kongestif : Minimal
Infiltrat :-
Sudut kostofrenikus : lancip
• Kesan EKG :
AV BLOK Derajat 1 + STEMI Inferior
DIAGNOSIS KERJA (20/1/18)
• Chest Pain e.c STEMI INFERIOR
• Syok Kardiogenik e.c STEMI INFERIOR
• AV Blok derajat 1
TERAPI
• O2 Via NRM 5-10 L/I
• IVFD NaCl 0,9 % 500cc/ loading lanjut 500cc/12 jam
• Aspilet 4 tab extra lanjut 1 tab/24 jam
• Clopidogrel 4 tab extra lanjut 1 tab/ 24 jam
• Simvastatin 10 mg/24 jam
• Isdn 5mg/8 jam (sublingual) Jika T sistolik > 100 mmhg
• Morfin 2,5 mg (k/p) /IV
• Inj SA 1 amp/ jika HR < 40x
• Inj Levonox 2 x 0,4 mg/ Subkutan jika hasil LDH/CK
• Pasang DC
• Rawat ICU
• Diet Jantung,ML
21/1/18
• S: Sesak (+), nyeri (+) berkurang
Angina Tipikal
Lokasi Didaerah retrosternal dan pasien sulit
melokalisir nyeri
Deskripsi Mengeluhkan rasa berat seperti dihimpit,
ditekan, diremas, panas atau dada terasa penuh
Penjalaran Ke lengan kiri, leher, area interskapuler, bahu,
atau epigastrium
Lama Nyeri biasanya lebih dari 20 menit dan tidak
hilang dengan istirahat
Gejala Diaphoresis, mual/muntah, nyeri abdomen,
penyerta sesak nafas, dan sinkop
Acute Coronary
Syndrome
Symptoms
Angina at Angina yang timbul saat istirahat
Rest lamanya > 20 menit
Angina berat yang pertama kali timbul
New-onset
setidaknya
Angina CCS III
Telat memiliki riwayat angina, namun
Crescendo nyeri dirasakan semakin sering, semakin
Angina lama, dan timbul dengan aktivitas yang
lebih ringan
Angina yang terjadi dalam 2 minggu
Post MI setelah infark miokard akut
Physical Examination
Alertness Alert-Unconscious
Blood preassure Hypertension-Normal-Hypoptension
Heart rate Regular-irregular/ Bradycardia-Tachycardia
pulseless
Respiratory rate Tachypnea-apnea
Heart sound Regular-iregular, murmur, gallop
Lungs sound Normal-Rales- wheezing
Extremity Cold, pulsation, edema, etc.
24
ELECTROCARDIOG
RAM (ECG)
26
Segmen ST-Depression
27
Inversi Gelombang T
Spesi
fik
LOKASI ISKEMIA
BERDASARKAN PERUBAHAN DI
SANDAPAN EKG
Sadapan Lokasi
II ,III, aVF Inferior
V1,V2 Septal V1-V4
Anterior
V3-V4 (PERKI)
Anterior
I,aVL ,V5,V6 Lateral
I, V6 Apikal
V1-V6, I, aVL Anterior extensive
V7-V9 Posterior
29
V3R, V4R Ventrikel kanan
30
ST Depresi
2/4/2018 31
T
Inverted
2/4/2018 32
ST Elevasi
2/4/2018 33
Enzim Jantung
Myoglobin
Enzim Jantung
KELUHAN
UTAMA
CAD
Penilaia
n awal
Anamn
esis
Pemerik
Pemeriksaa saan
n Penunjang Fisik
UAP vs NSTEMI vs
STEMI
Unstable Angina NSTEMI STEMI
Oklusi parsial Oklusi parsial Oklusi total
trombus trombus, yang trombus persisten
mengakibatkan
nekrosis ringan
ST-depresi dan ST-depresi dan ST-elevasi atau
/atau /atau LBBB baru
T-inversi T-inversi
Marka jantung Marka jantung Marka jantung
normal meningkat meningkat
signifikan
v
ACCA-ESC 2015
Manajemen ACS
AHA Guidelines 2010
Tatalaksana
Tatalaksana
Oksigen
PTCA + Stent
PTCA
Non-STE ACS Timing & Strategy for Invasive
Management
ACCA-ESC 2015
STEMI Timing & Strategy for Invasive
Management
ACCA-ESC 2015
Coronary Artery
Bypass Graft (CABG)
Killip Prognostic Classification
Tatalaksana Angina Stabil
Non Diagnostik EKG
• Jika EKG awal non diagnostik, sementara angina masih
berlanjut, ulang ECG 10-20 menit kemudian (rekam
juga V7-V9)
• Bila EKG masih non diagnostik dan marka jantung
negatif sementara angina sangat sugestif SKA, maka
pantau pasien 12-24 jam untuk dilakukan EKG tiap 6
jam dan jika marka jantung negatif pada pemeriksaan
awal, maka dapat diulangi 8-12 jam setelah awitan
angina
Tinggi : > 140
Menengah :109-
140
Rendah : < 108
Strategi Invasif
1. Strategi invasif segera (<2 jam, urgent) (Kelas I-C).
Dilakukan bila pasien memenuhi salah satu kriteria risiko sangat
tinggi (very
high risk)
4. Strategi konservatif (tidak dilakukan angiografi atau angiograf elektif (Kelas III-
A)
Dalam strategi konservatif, evaluasi invasif awal tidak dilakukan secara rutin,
dianggap memiliki risiko rendah, yaitu memenuhi kriteria berikut ini:
• Nyeri dada tidak berulang
• Tidak ada tanda-tanda kegagalan jantung
• Tidak ada kelainan pada EKG awal atau kedua (dilakukan pada jam ke-6
hingga 9)
• Tidak ada peningkatan nilai troponin (saat tiba atau antara jam ke-6 hingga 9)
• Tidak ada iskemia yang dapat ditimbulkan (inducible ischemia)
DAFTAR PUSTAKA
• Kosasih,Adrianus (ed). ACLS. 2017 : 72-96
• Lilly, L. Heart Failure. Pathophysiology of Heart
Disease 5th Edition. 2011:224.
• Mann, DL., and Chakinala, M., Heart Failure:
Phatophysiologyand Diagnosis. Harrison’s
Principles of Internal Medicine 19th Edition.
2015:1500-1501.
• Siswanto, BB., et al. Pedoman Tatalaksana
Penyakit Jantung Koroner .PERKI. 2015.
Terimakasih