Anda di halaman 1dari 5

1.

Definis Endometriosis
Endometriosis dapat diartikan sebagai adanya infiltrsi dari jaringan (kelenjar dan
stroma) di luar dari uterus sendiri. Endometriosis didiagnosa melalui inspeksi secara
langsung dengan menggunakan bantuan laparaskopi dan idealnya dikonfirmasi
dengan pemeriksaan histopatologi.1
Endometriosis dapat ditemukan pada premenarche, pada wanita yang belum pernah
mengalami menstruasi dan juga wanita dewasa dan sangat jarang ditemukan pada
wanita dengan status post-menoupase. Pada beberapa kasus endometriosis pernah
ditemukan pada laki-laki. 2

Gambar 1. Lokasi-lokasi organ yang dapat ditemukan infiltrasi endometrium. 3

2. Epidemiologi Endometriosis
Diperkirakan bahwa angka endometriosis di USA terjadi sebanyak 7% pada wanita
dengan reproduksi aktif dan sebanyak 25-35% endometriosis bertanggung jawab
terhadap terjadinya angka infertilitas. 3
3. Etiologi Endometriosis
Sampai saat ini penyebab pasti dari endometriosis tidak dapat dijelaskan dengan pasti.
Banyak sekali teori yang dikemukakakan para ahli untuk mengetahui apa penyebab
dari endometriosis. Daintaranya :
- Teori Menstruasi Retrogade
Teori yang pertama kali dikemukakan adalah teori menstruasi retrogade. Teori ini
menyatakan adanya sebagaian jaringan endometrium pada saat menstruasi yang mengalami
aliran balik melalui tuba falopi dan keluar dari rongga peritoneal. Refluks dari endometrial
akan menempel dan menginvasi jaringan mesothelium dan berkembang mempunai aliran
darah sehingga berkembang . Teori ini semkain diyakini dikareakan pada tahun 1920-an
ditemukan banyaknya darah yang refuks darn jaringan endometrium di rongga pelvis. 4

- Teori Coelomic Metaplasia


Teori ini mengatakan adanya transformasi dari epitel coelomic menjadi jaringan
endometrial. Jaringan parietal peritoneum diyakini meiliki kemampuan bertransformasi
dikarenakan jaringan ini memiliki sel pluripotenta endometrial. Teori ini semakin dikuatkan
diakrenakan asal embrio jaringan ovarium, duktus mullerian atau keduanya berasal dari
1,4
epitel coelomic. Namun teori ini dianggap lemah karena tidak ada temuan klinis dan
eksperimental yang mendukung teori ini.
- Teori Induksi
Teori induksi adalah variasi dari teori coelomic metaplasia. Teori ini hanya menambahkan
adanya zat endogen dalam tubuh yang dapat menginduksi sel peritonel yang tidak
berdifrensiasi berubah menjadi jaringan endometrium. Hal ini dibuktikan lewat percobaan
pada tikus namun tidak pada manusia. 1
4. Aspek Hormonal Endometriosis
Estrogen diyakini sebagai zat kimia dalam tubuh yang menyebabkan berkembangnya
endometriosis. Meskipun estrogen diproduksi oleh ovarium namun beberapa organ di
dalam tubuh juga dapat memproduksi estrogen melalui proses aromatisasi androgen.
Endometriosis yang menaglami implantasi diyakini berperan dalam aromatase dan
memproduksi 17β-hydroxysteroid dehydrogenase enzyme yang ambil bagian dalam
konversi androstenedione menjadi estrone dan estrone menjadi estradiol dan
sebaliknya implanstasi ini sangat kekurngan 17β-hydroxysteroid dehydrogenase type
2 yang bertugas inaktivasi dari estrogen. Pada endometrium normal hal ini tidak
ditemukan sehingga yang terjadi adalah progesterone berperan sebagai antagonis dari
estrogen pada fase luteal. Prostaglandin E2 (PGE2) adalah zat kimia aktif yang
berperan dalam aktivitas aromatase pada jaringan endometrium melalui rseptort EP2
Hal ini akan memicu enzim cyclooxygenase type 2 (COX-2) di uterus Proses ini akan
menyabakan positiv efeedback dan memicu proliferasi endometriosis. 4
Gambar 2. Proses aromatisasi Estrogen dan aktivasi Prostaglandin EP2. 4

5. Aspek Imunologi Endometriosis


Meskipun hampir semua wanita mengalami menstruasi retrogade. Namun seharusnya
jaringan yang mengalami refluks akan mengalami pembersihan dari sel imune yaitu Sel NK.
Dan limfosit. Dalam hal ini terjadinya perkembangan yang abnormal menstruasi yang refuks
ke dalam organ peritoneum diyakini karna kegagalan dari sel imun.1 Pada beberapa penelitian
ditemukan makrofag sebagai sel scavenger sangat banyak pada peritoneum dengan
4
endometriosis. selain itu sel inum seluler juga mengalami kelainan pada wanita. Hal ini
dibuktikan dengan meingkatnya total limfosit baik helper dan suppressor pada peritoneum
padahal perimkasaan dengan darah tidak ada perubahan. Beberapa sitokin-sitokin seperti
interleukin juga diduga ambil bagian di dalm patogenesis endometriosis. Adanya peningkatan
IL-1β, IL-6, TNF- α diyakini berhubungan dengan terjadinya endometriosis. Zat-zat non
interleukin lain yang dianggap berperan adalah monocyte chemoattractant protein-1 (MCP-1)
dan RANTES (regulated on activation, normal T-cell expressed and secreted). Selain itu
non interleukin seperi VEGF (vascular endothelial growth factor). 2,4
.
6. Faktor resiko
.- Keluargadan genetik
Ada bukti menyatakan bahwa adanya kluster keluarga yang menderita endometriosis
akan berpotensi memunculkan endometriosis di anggota keluarga di generasi
selanjutnya. Hal ini diyakini karena adanya mutasi pada beberapa gen yang mengatur
reproduksi. 3,4
- Racun
Racun seperti 2,3,7,8-tetrachlorodibenzo- p-dioxin (TCDD. Racun ini menyebabkan
adanya mutasi pada hormone yang mengatur estrogen. Sehingga hal ini dapat
menyebabkan regulasi estrogen mengalami ganguan yang meicu kelainan pada
endometriosis. 4
7. Mekanisme Nyeri dan Infertilitas pada Endometriosis
Hal yang mendasari nyeri pada pasien endometriosis sangat sukar ditentukan. Nyeri
sendiri sangat susah untuk diukur terlebih kalo kasusnya adalah kronik. Keterlibatan
1
hormone juga sangat berpengaruh terhadap nyeri. Nyeri yang terjadi berhubungan
dengan 3 mekanisme utama2:
- Aktivasi dari cytokine inflamasi di dalam rongga peritoneal
- Efek alngsung dan tidak langsung dari implantasi endometrium
- Iritasi dan infiltrasi langsung serabut saraf pada dasar panggul.
Dari ketiga mekanisme tersebut mekanisme iritasi diyakini menjadi penyebab
utama adanya nyeri. Dysmenore dan dyspaureni adalah gejala khas pada
endometriosis yang berhubungan dengan nyeri. Intensitas nyeri berhubungan
dengan seberapa dalam invasi dan infiltrasi dari endometriosis terhadap serabut
saraf. Faktor cytokine yang teraktivasi masih tetap diyakini penyebab nyeri pada
endometriosis. Cytokine yang teraktivasi akan menyebabkan pelepasan-pelepasan
prostaglandin. Sedangakan lokasi endometriosis tidak berhubungan dnegan nyeri.
1,2.

Sedangkan pada kemandulan diyakini ada tiga mekanisme yang berhubungan


dengan infertiliaspada endometriosis.2
- Anatomi adenexa yang terdistorsi atau menghambat terjadinya impantasi atau
mencegah terjadinya pengangkapan ovum setelah ovulasi.
- Interferensi dari oosit
- Mengurangi reseptivitas endometrial.
1. Berek, Jonathan. 2007. Berek and Novak’s Gynecology 14th Edition. Philadelphia : Lipincott
Williams and Wilkins
2. Speroff, Leon, Fritz, Marc A. 2005. Clinical Gynecologic Endocrinology & Infertility, 7th
Edition. Philadelphia : Lipincott Williams and Wilkins
3. DeCherney, Alan H et al.2007. Current Diagnosis & Treatment Obstetrics & Gynecology,
Tenth Edition. T exas The McGraw-Hill Companies.
4. Hoffman, Barbara L(ed) .et al. 2012. Williams Gynecology 2nd edition. Texas: The McGraw-
Hill Companies.
5.

Anda mungkin juga menyukai