Amri Muzzammil
Persiapan Pemeriksaan
Sebelum melakukan pemeriksaan fisik sistem motorik
neurologi, pastikanlah keadaan ruangan pemeriksaan
tertutup, sehingga dapat menjamin kerahasiaan pasien, serta
memiliki penerangan yang baik.
Dokter hendaknya selalu didampingi seorang perawat, yang
dapat bertindak sebagai saksi untuk menghindari perlakuan
yang tidak benar, ditinjau dari pihak pemeriksa, maupun
pasien.
Persiapan Pemeriksaan & Persiapan Pasien
Persiapan Pasien
Dokter menyapa dan memberi salam kepada pasien.
Dokter mempersilahkan pasien duduk.
Dokter terlebih dahulu memberitahukan pada pasien, prosedur,
maksud dan tujuan pemeriksaan, secara lisan, dengan bahasa yang
dimengerti oleh pasien, kemudian mintalah persetujuan pasien.
Bila pasien setuju, aturlah posisi pasien sesuai pemeriksaan yang
akan dilakukan (berdiri, duduk, atau berbaring bila pasien tidak
mampu duduk atau berdiri).
Inspeksi
1. Sikap Badan.
2. Bentuk & Ukuran Otot.
3. Gerakan Abnormal Tidak Terkendali.
Inspeksi
Sikap Badan
Perhatikan sikap badan pasien dengan seksama secara
keseluruhan, dan sikap setiap anggota tubuh pasien.
Perhatikan bagaimana sikap pasien sewaktu berdiri, duduk,
berbaring, bergerak, dan saat berjalan, karena dapat
menunjukkan adanya penyakit tertentu.
Inspeksi
Atropi Otot Ekstremitas Atas Kanan Atropi Otot Ekstremitas Bawah Kiri
Inspeksi
Pemeriksaan Palpasi Otot Paha Kiri Pemeriksaan Palpasi Otot Betis Kiri
Pemeriksaan Gerakan
Pemeriksan Kekuatan Fleksi Pergelangan Tangan Pemeriksaan Kekuatan Ekstensi Pergelangan Tangan
Pemeriksaan Kekuatan Fleksi & Ekstensi Sendi
Metakarpal
Pemeriksaan Kekuatan Fleksi Sendi Metakarpal
Mintalah pasien untuk menekuk sendi metakarpalnya, kemudian pemeriksa
menahannya.
Lakukan pemeriksaan pada sisi yang sehat terlebih dahulu.
Bandingkan dengan kekuatan otot pada sisi yang sehat, dan lakukan penilaian
kekuatan otot dengan merujuk pada derajat kekuatan otot.
Pemeriksaan Kekuatan Ekstensi Sendi Metakarpal
Mintalah pasien untuk meluruskan sendi metakarpal yang mulanya ditekuk,
kemudian pemeriksa menahannya.
Lakukan pemeriksaan pada sisi yang sehat terlebih dahulu.
Bandingkan dengan kekuatan otot pada sisi yang sehat, dan lakukan penilaian
Pemeriksaan Kekuatan Abduksi Jari Tangan
Mintalah pasien menggenggam jari telunjuk dan jari tengah kanan lalu kiri
pemeriksa, lalu pemeriksa meminta pasien menggenggam jari tersebut
sekuat mungkin.
Selanjutnya pemeriksa berusaha menarik lepas jarinya dari genggaman
pasien.
Lakukan pemeriksaan pada sisi yang sehat terlebih dahulu.
Pada keadaan normal, pemeriksa akan kesulitan melepaskan jarinya.
Bandingkanlah dengan kekuatan genggaman pada sisi yang sehat, dan
lakukan penilaian kekuatan otot dengan merujuk pada derajat kekuatan
otot.
Pemeriksaan Kekuatan Otot-Otot Ekstremitas Atas
Pemeriksa meletakkan kedua tangannya pada sisi lateral kanan dan kiri
lutut pasien.
Kemudian mintalah pasien untuk meregangkan kedua tungkainya ke arah
luar, sementara pemeriksa menahannya.
Lakukan pemeriksaan pada sisi yang sehat terlebih dahulu.
Bandingkan kekuatan otot tungkai kanan dan kiri, kemudian lakukan
penilaian kekuatan otot dengan merujuk pada derajat kekuatan otot.
Pemeriksaan Kekuatan Adduksi Otot Tungkai
Pemeriksa meletakkan kedua tangannya pada sisi medial kanan dan kiri lutut
pasien.
Kemudian mintalah pasien untuk merapatkan kedua tungkainya ke dalam,
sementara pemeriksa menahannya.
Lakukan pemeriksaan pada sisi yang sehat terlebih dahulu.
Bandingkan kekuatan otot tungkai kanan dan kiri, kemudian lakukan penilaian
kekuatan otot, dengan merujuk pada derajat kekuatan otot.
Pemeriksaan Kekuatan Fleksi Persendian Lutut
Pemeriksaan Kekuatan Dorso Fleksi Kaki Pemeriksaan Kekuatan Plantar Fleksi Kaki
Pemeriksaan Koordinasi Gerak