Anda di halaman 1dari 28

UPAYA PENINGKATAN PENGETAHUAN

DAN KEPATUHAN BEROBAT PASIEN


HIPERTENSI DI PUSKESMAS BIROBULI
TAHUN 2018

Pendamping
dr. Rossalin T. Lago

Disusun Oleh
dr. Zulkifli Maku
dr. Yunita
dr. Findha Putri
dr. Nurul Mufidah Damry
dr. Dewi Nurul Sakinah
dr. Dika Merdekawati Lasman
LATAR BELAKANG
Hipertensi kini menjadi masalah global
karena prevalensi yang terus meningkat sejalan
dengan perubahan gaya hidup seperti merokok,
obesitas,aktivitas yang menurun, dan stress
psikososial.
RUMUSAN MASALAH
berdasarkan latar belakang di ata, di temukan masalah sebagai
berikut:
• Meningkatnya prevalensi pasien hipertensi setiap tahun akibat
perubahan gaya hidup di negara-negara maju dan juga negara-
negara berkembang termasuk Indonesia.
• Tidak terkontrolnya pengobatan hipertensi akibat kurangnya
pengetahuan tentang penyakit hipertensi dan tidak teraturnya
minum obat.
TUJUAN
umum
• Meningkatkan tingkat pengetahuan tentang penyakit hipertensi
pada pasien yang sudah terdiagnosis penyakit hipertensi di
Puskesmas Birobuli kota Palu.

khusus
• Meningkatkan kepatuhan minum obat anti hipertensi secara
rutin pada pasien-pasien yang telah terdiagnosis penyakit
hipertensi di Puskesmas Birobuli kota palu.
MANFAAT
Manfaat bagi instansi (Puskesmas Birobuli)
• Hasil penelitian dapat dijadikan masukan dan pertimbangan
dalam membuat kebijakan-kebijakan di bidang kesehatan di
masa mendatang khususnya pengontrolan pasien hipertensi dan
juga kepatuhan minum obat anti hipertensi.
Manfaat bagi pasien
• Sebagai bahan informasi bagi pasien tentang penyakit hipertensi
sehingga pasien lebih mengtahui dampak dari penyakit
hipertensi.
• Sebagai bahan informasi bagi pasien untuk meningkatkan
kepatuhan minum obat anti hipertensi secara teratur.
TINJAUAN PUSTAKA

Hipertensi dapat didefinisikan sebagai tekanan darah


persisten dimana tekanan sistoliknya diatas 140 mmHg
dan tekanan diastoliknya diatas 90 mmHg.( Smith Tom,
1995 )

Menurut WHO, penyakit hipertensi merupakan


peningkatan tekanan sistolik lebih besar atau sama
dengan 160 mmHg dan atau tekanan diastolic sama
atau lebih besar 95 mmHg ( Kodim Nasrin, 2003 )
PENYEBAB

Hipertensi esensial (hipertensi primer)

Hipertensi sekunder
PATOFISIOLOGI
TANDA DAN GEJALA

 Tidak ada gejala


Tidak ada gejala yang spesifik yang dapat
dihubungkan dengan peningkatan tekanan darah,
selain penentuan tekanan arteri oleh dokter yang
memeriksa. Hal ini berarti hipertensi arterial tidak
akan pernah terdiagnosa jika tekanan arteri tidak
terukur.
TANDA DAN GEJALA

 Gejala yang lazim

Sering dikatakan bahwa gejala terlazim yang


menyertai hipertensi meliputi nyeri kepala dan
kelelahan. Dalam kenyataannya ini merupakan gejala
terlazim yang mengenai kebanyakan pasien yang
mencari pertolongan medis.
Usia

Faktor-faktor
Risiko
Hipertensi

Riwayat
Jenis Kelamin
Keluarga
FAKTOR RISIKO YANG DAPAT DIKONTROL

Konsumsi Garam

Konsumsi Lemak

Merokok

Obesitas

Kurangnya Aktivitas Fisik


KOMPLIKASI HIPERTENSI
TOPIK MASALAH
Sesuai pernyataan yang dikemukakan sebelumnya, maka topik mini project ini
adalah

UPAYA PENINGKATAN PENGETAHUAN DAN


KEPATUHAN BEROBAT PASIEN HIPERTENSI DI
PUSKESMAS BIROBULI
PENGUMPULAN DATA

Pengumpulan data dilakukan di Puskesmas Birobuli pada saat penyuluhan


tentang hipertensi pada tanggal 13 januari 2108.

Metode yang digunakan adalah pengumpulan data secara primer saat


melakukan penyuluhan, instrumen penelitian berupa kuesioner yang berisi
pertanyaan tertulis tentang pengetahuan kepatuhan minum obat pada pasien
hipertensi.

Pengetahuan responden dianggap baik apabila benar dalam menjawab


pertanyaan, kepatuhan rendah jika skor <6, kepatuhan sedang jika skor 6-7,
dan kepatuhan tinggi jika skor 8.
POPULASI DAN SAMPEL

Populasi adalah seluruh pasien


prolanis penyakit hipertensi

Sampel adalah pasien prolanis yang


terdiagnosis dengan hipertensi yang
hadir pada saat penyuluhan.

Teknik sampling yang digunakan


adalah simple sampling.
ANALISIS DATA

Data yang diperoleh


berupa data primer yang
diperoleh dari hasil
kuesioner yang dibagikan
kepada pasien yang
termasuk dalam sampel
di Puskesmas Birobuli.
HASIL
Berdasarkan penelitian yang dilakukan, diperoleh hasil seperti berikut
Jumlah sampel = 20 sampel
Variasi data yang diperoleh adalah sebagai berikut

Grafik Hasil Kuesioner Tingkat Pengetahuan terhadap


Penyakit Hipertensi di Puskesmas Birobuli

12
10
8
6
4
2
0
Rendah
Sedang
Tinggi
HASIL

grafik diatas memperlihatkan bahwa sebagian besar


responden memiliki kepatuhan minum obat sedang
sejumlah 11 responden (55%), rendah sejumlah 6
responden ( 30%) dan kepatuhan tinggi sejumlah 3
responden (15%).
PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa responden
memiliki kepatuhan minum obat sedang sejumlah 11
responden (55%), rendah sejumlah 6 responden ( 30%) dan
kepatuhan tinggi sejumlah 3 responden (15%). Hal ini
menunjukkan bahwa sebagian besar penderita Hipertensi
masih kurang dalam kepatuhan meminum obat anti hipertensi
secara teratur, hanya sedikit diantaranya yang memiliki
kepatuhan minum obat yang tinggi.
MENURUT LAWRANCE GREEN

mencakup pengetahuan dan sikap


predisposis terdahulu masyarakat terhadap
kesehatan

3 faktor utama yang mencakup ketersediaan sarana atau


mempengaruhi perilaku Pemungkin prasarana untuk perilaku yang
individu dimaksud

meliputi factor sikap dan perilaku


penguat tokoh masyarakat, tokoh agama
termasuk petugas kesehatan.
PENYEBAB KURANGNYA PENGETAHUAN RESPONDEN

rendahnya tingkat pengetahuan akan


komplikasi dari penyakit hipertensi

kepatuhan minum obat yang rendah karena mindset


mereka bahwa dengan minum obat lama akan
menyebabkan gangguan pada organ lain

kurangnya keaktifan responden dalam mengikuti


penyuluhan kesehatan yang diadakan oleh
petugas kesehatan setempat

dukasi dari pihak pelayanan kesehatan masih


belum maksimal
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan:
Berdasarkan hasil penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa tingkat pengetahuan dan
kepatuhan minum obat anti hipertensi sebagian besar masih sangat kurang.
Saran:
• Perlu ditingkatkan edukasi tentang penyakit hipertensi dengan dampak akibat tidak
terkontrolnya tekanan darah dan kepatuhan minum obat anti hipertensi diutamakan pada
masyarakat umum dan pasien penderita khususnya. Upaya edukasi dapat berupa
penyuluhan langsung ataupun dengan media-media yang dianggap tepat seperti banner
ataupun leaflet yang menarik.
• Perlu pembuatan kartu kontrol untuk pasien-pasien yang telah terdiagnosa penyakit
hipertensi, agar pengobatan terus terpantau dengan cara mengingatkan kepada pasien
bahwa sudah jadwal untuk mengntrol tekanan darah dan pengambilan obat.
Contoh karu kontrol
kuesioner
Kegiatan penyuluhan

Anda mungkin juga menyukai