Anda di halaman 1dari 24

SKILL LAB

RESUSITASI JANTUNG PARU


Dr.Syamsu Indra,SpPD.K-KV
Henti Jantung (Cardiac Arrest)
Diagnosis

1. Respons tidak ada


2. Pernapasan tidak ada atau tidak
normal (gasping)
3. Nadi tidak teraba
4. EKG:
• ventricular fibrillation,
• pulseless VT,
• pulseless electrical activity (PEA),
• asistole
Resusitasi Jantung Paru

Upaya pertolongan pertama pada korban henti jantung


atau henti napas
Resusitasi tidak dimulai ...
• Pasien memiliki keterangan DNAR (do not
attempt resuscitation)

• Pasien memiliki tanda kematian yang


ireversibel (seperti rigor mortis, dekapitasi,
dekomposisi, atau pucat)
Resusitasi dihentikan ...
• Sirkulasi dan ventilasi spontan secara efektif telah membaik
• Perawatan dilanjutkan oleh tenaga medis di tempat rujukan
atau di tingkat perawatan yang lebih tinggi
• Ada kriteria yang jelas menunjukkan sudah terjadi kematian
yang ireversibel
• Penolong sudah tidak dapat meneruskan tindakan karena
lelah atau ada keadaan lingkungan yang membahayakan
penolong atau meneruskan tindakan resusitasi akan
menyebabkan orang lain cedera
• Keterangan DNAR diperlihatkan kepada penolong
Indikasi Penghentian RJP Sementara
• Ketika korban akan diberikan tindakan
defibrilasi
• Memindahkan pasien ke atau dari tandu
• Memasukkan atau mengeluarkan korban dari
ambulance
• Memindahkan korban menuruni tangga atau
dari lorong sempit
Penanda Keberhasilan Tindakan RJP
• Napas kembali muncul spontan
• Aliran udara napas dapat dirasakan
• Terlihat adanya gerakan dada turun naik
• Denyut nadi kembali teraba
• Denyut jantung terdengar melalui stetoskop
• Korban berusaha untuk menelan
• Perubahan warna kulit dari pucat menjadi
kemerahan
• Refleks pupil positif
Kesalahan-Kesalahan Saat Melakukan
Tindakan RJP
• Posisi penolong dan korban yang kurang tepat
• Alas dimana korban berbaring tidak keras,
sehingga kompresi dada tidak maksimal
• Kompresi dada lebih lambat dan tidak sesuai
dengan kedalaman yang dianjurkan
• Jumlah bantuan napas yang diberikan tidak
sesuai
TIDAK RESPONS/NAPAS

MINTA BANTUAN/AED

NADI TAK TERABA

KOMPRESI DADA 30x

NAPAS BANTUAN 2x

KOMPRESI & VENTILASI

AED/DEFIBRILASI Evaluasi Kesadaran Pasien


TIDAK RESPONS/NAPAS

MINTA BANTUAN/AED

NADI TAK TERABA

KOMPRESI DADA 30x

NAPAS BANTUAN 2x

KOMPRESI & VENTILASI

AED/DEFIBRILASI Minta bantuan atau aktifkan sistem emergensi


TIDAK RESPONS/NAPAS

MINTA BANTUAN/AED

NADI TAK TERABA

KOMPRESI DADA 30x

NAPAS BANTUAN 2x Pemeriksaan nadi bagi penolong (awam)


tidak sensitif dan spesifik sehingga tidak
direkomendasikan bagi penolong awam
KOMPRESI & VENTILASI
Bagi petugas medis waktu yang
diperlukan dibatasi 10 detik
AED/DEFIBRILASI
TIDAK RESPONS/NAPAS

MINTA BANTUAN/AED

NADI TAK TERABA

KOMPRESI DADA 30x

NAPAS BANTUAN 2x

KOMPRESI & VENTILASI

AED/DEFIBRILASI
TIDAK RESPONS/NAPAS

MINTA BANTUAN/AED

 Posisi tangan: di tengah dada


NADI TAK TERABA  Push hard – push fast
• Frekuensi: 100 x/m
KOMPRESI DADA 30x • Kedalaman: 5 cm
 Dekompresi: memberikan kesempatan dada
mengembang (duty cycle 50%)
NAPAS BANTUAN 2x  Membatasi interupsi kompresi dada
 Penolong: bergantian tiap 5 siklus (2 menit)

KOMPRESI & VENTILASI

AED/DEFIBRILASI
TIDAK RESPONS/NAPAS

MINTA BANTUAN/AED

NADI TAK TERABA

KOMPRESI DADA 30x

NAPAS BANTUAN 2x

KOMPRESI & VENTILASI

AED/DEFIBRILASI
Posisi tangan: di tengah dada
TIDAK RESPONS/NAPAS

MINTA BANTUAN/AED

NADI TAK TERABA

KOMPRESI DADA 30x

NAPAS BANTUAN 2x

KOMPRESI & VENTILASI

AED/DEFIBRILASI
Tekan sternum dengan kedalaman 5 cm
Kompresi
TIDAK RESPONS/NAPAS
• Menekan jantung
dan paru
MINTA BANTUAN/AED • Meningkatkan
tekanan intratoraks
NADI TAK TERABA

KOMPRESI DADA 30x


Dekompresi
• Pengisian jantung
NAPAS BANTUAN 2x
dan paru
• Menurunkan
KOMPRESI & VENTILASI tekanan intratoraks
• Pengembangan
penuh
AED/DEFIBRILASI
TIDAK RESPONS/NAPAS

MINTA BANTUAN/AED

NADI TAK TERABA

KOMPRESI DADA 30x

NAPAS BANTUAN 2x

KOMPRESI & VENTILASI Buka jalan napas dengan teknik non-invasif:


• head tilt (ekstensikan kepala) – chin lift (angkat
dagu)
AED/DEFIBRILASI • jaw lift (angkat rahang) bila ada trauma kepala
(bila curiga fraktur servikal)
TIDAK RESPONS/NAPAS

MINTA BANTUAN/AED

NADI TAK TERABA

KOMPRESI DADA 30x

NAPAS BANTUAN 2x

KOMPRESI & VENTILASI


Mouth-to-mouth breathing
• Bila tidak bernapas, berikan 2 bantuan
AED/DEFIBRILASI napas hingga dada terlihat mengembang
• Setiap napas 1 detik hingga dada naik
TIDAK RESPONS/NAPAS

MINTA BANTUAN/AED

NADI TAK TERABA

KOMPRESI DADA 30x

NAPAS BANTUAN 2x

KOMPRESI & VENTILASI


Lepaskan mulut dari korban dan lihat
penurunan dinding dada saat udara keluar
AED/DEFIBRILASI
TIDAK RESPONS/NAPAS

MINTA BANTUAN/AED

NADI TAK TERABA

KOMPRESI DADA 30x

NAPAS BANTUAN 2x

KOMPRESI & VENTILASI

AED/DEFIBRILASI Mouth-to-device barrier breathing


TIDAK RESPONS/NAPAS

MINTA BANTUAN/AED

NADI TAK TERABA

KOMPRESI DADA 30x

NAPAS BANTUAN 2x

KOMPRESI & VENTILASI Kompresi dan ventilasi diteruskan dengan rasio


30:2, hingga alat defibrilasi/automated external
defibrillator (AED) tersedia.
AED/DEFIBRILATOR TIBA
TIDAK RESPONS/NAPAS

MINTA BANTUAN/AED

NADI TAK TERABA

KOMPRESI DADA 30x

NAPAS BANTUAN 2x

KOMPRESI DADA 30x • Lakukan syok bila ada indikasi (terpasang


monitor atau AED)
• Setelah setiap syok langsung lakukan RJP
AED/DEFIBRILASI kompresi dada, hingga 5 siklus atau 2 menit,
setelah baru evaluasi irama jantung
AUTOMATED EXTERNAL DEFIBRILLATOR

Anda mungkin juga menyukai