- didirikan oleh 2 orang/lebih pengertian orang disini termasuk Badan Hukum sehingga subyek hukum pendiri PT bisa 2 orang; 2 Badan hukum; 1 orang + 1 badan hukum - dengan akta notaris - dalam Bahasa Indonesia 2. Bagaimana persyaratan bagi pendiri PT? punya saham, wajib mengambil bagian saham pada saat Perseroan didirikan (Pasal 7 (2) 3. Kapan PT berstatus Badan Hukum (Pasal 7 (4) ? Perseroan memperoleh status Badan Hukum pada tanggal diterbitkannya Keputusan Menteri mengenai Badan Hukum Perseroan. 4. Kapan ketentuan keharusan perseroan didirikan 2 orang/lebih tidak berlaku : bagi Persero yang seluruh sahamnya dimiliki oleh negara atau Perseroan yang mengelola bursa efek; lembaga kliring dan penjaminan, lembaga penyimpanan dan penyelesaian dan lembaga lain yang diatur dalam UUPM. 5. AD Perseroan (PT) memuat apa? - Anggaran Dasar dan - keterangan lain yang berkaitan dengan Perseroan : > identitas pendiri > nama, tempat kedudukan, alamat lengkap perseroan > no + tgl keputusan menteri pengesahan sebagai Badan Hukum > identitas Direksi dan Dewan Komisaris yang pertama kali > nama pemegang saham yang ambil bagian, nilai nominal saham 6. Bagaimana untuk memperoleh SK pengesahan dari Menteri? Pasal 7 (4) pendiri bersama-sama bisa kuasakan kepada notaris melalui SABH dengan mengisi format isian : • nama dan tempat kedudukan Perseroan • Jangka waktu berdirinya Perseroan • Maksud dan tujuan serta kegiatan usaha perseroan • Jumlah modal dasar, modal ditempatkan dan modal disetor • Alamat lengkap perseroan Tetapi harus didahului dengan tanya “nama” dulu. 7. Akta Pendirian PT juga dapat dibedakan menjadi berapa dan apa saja? • Pasal 1 s/d 19 AD Perseroan • Pasal 20 data perseroan 8. Apa yang dimaksud DATA perseroan? Data perseroan sebagaimana dimuat dalam pasal 20 Akta Pendirian PT berisikan : - komposisi kepemilikan saham - susunan pengurus (Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan). 9. Meliputi perubahan apa saja yang memerlukan persetujuan dari Menteri? Perubahan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 21 (2) UUPT, yaitu : • Nama perseroan dan/atau tempat kedudukan perseroan • Maksud dan tujuan serta kegiatan usaha Perseroan • Jangka waktu berdirinya perseroan • Besarnya modal dasar • Pengurangan modal ditepatkan dan disetor • Status perseroan tertutup menjadi perseroan terbuka 10. Kapan perubahan yang cukup diberitahukan kepada menteri? Sebagaimana diatur dalam Pasal 21 (3) : • perubahan nama pemegang saham dari jumlah saham yang dimilikinya • Perubahan nama Direksi dan/atau Komisaris • Perubahan alamat/Kantor Pusat Perseroan • Pembubaran Perseroan • Berakhirnya status Badan Hukum karena hukum akibat penggabungan, peleburan, pemidahan murni • Telah berakhirnya proses likuidasi 11. Apa beda saat berdirinya PT dengan kapan PT tersebut berbadan hukum? • kalau PT berdiri (saat pendirian) adalah sejak saat/pada saat akta pendirian ditandatangani pihak-pihak dihadapan notaris. • tetapi pada saat ditanda tanganinya akta pendirian (minuta akta) belum menjadi badan Hukum • PT tersebut menjadi Badan Hukum adalah pada saat memperoleh pengesahan dari Menteri Hukum dan HAM (hari, tanggal, pengesahan Menteri). 12. Bagaimana atau apa yang menjadi ratio legis (latar belakang) bahwa PT (Persero) : PT Bursa Efek, PT LPK dan PT LPP dikecualikan dari faham bahwa PT didirikan berdasarkan “Perjanjian”? Dahulu dalam mendirikan PT (Persero) selalu dilakukan dengan mengikuti faham perjanjian, sementara seluruh saham dimiliki oleh Negara yang diwakili oleh Menteri keuangan selaku Bendahara Negara. Untuk memenuhi syarat perjanjian di mana paling tidak atau minimal harus ada 2 (dua) orang atau subyek hukum, maka dilakukan semacam penyelundupan hukum atau fraus legis dengan cara Menteri keuangan mengajak Menteri teknis atau Direktur Jendral Departemen Teknis yang akan mendirikan PT (Persero) datang ke Notaris untuk memenuhi ketentuan syarat perjanjian yang dianut oleh ketentuan tentang pendirian PT. Dengan keluarnya UUPT 1995 dan UUPT 2007 untuk tujuan menghindari adanya “fraus legis” yang tersebut diaturlah ketentuan pengecualian tersebut (Bandingkan : Manan, 1995 : 9). Saat ini, sehubungan dengan tatacara penyertaan dan pendirian BUMN telah diatur tersendiri dalam Undang-Undang No. 19 Tahun 2003 tentang Badan Usaha Milik Negara (selanjutnya disebut UU BUMN) beserta peraturan pelaksanaannya. Cara mendirikan PT • Para pendiri (klien) ajukan “nama PT” notaris selaku kuasa menanyakan “nama PT” dimaksud ke Dirjen AHU Kemenkumham via SABH. • Setelah nama disetujui, kemudian notaris selaku kuasa dari Pendiri PT mengisi format pendirian perseroan dengan dilengkapi dokumen pendukung yang disampaikan secara elektronik, berupa surat pernyataan secara elektronik tentang dokumen pendukung perseroan telah lengkap. • Selain itu harus mengunggah akta pendirian perseroan Dokumen yang harus disimpan notaris adalah : • Minuta akta pendirian perseroan • Bukti setor modal perseroan bisa digantikan surat pernyataan asli bahwa telah setor modal perseroan yang ditanda tangani semua anggota Direksi, bersama- sama pendiri serta semua anggota Dewan Komisaris. (jika setoran modal dalam bentuk uang). • Surat pernyataan kesanggupan dari pendiri untuk memperoleh NPWP dan laporan penerimaan pemberitahuan tahunan pajak (SPT) • Fotocopy surat keterangan alamat lengkap perseroan dan ditandatangani semua anggota Direksi dan semua anggota Dewan Komisaris Perseroan. Secara teknis mengenai penggunaan akses SABH untuk pendirian PT adalah sebagai berikut : PESAN NAMA PT • Akses SABH Dirjen AHU Kemenkumham. • Klik pesan nama perseroan • Klik”disini” pada kolom kode pembayaran/kode voucher untuk download kode voucher • Bayar voucher ke Bank persepsi • Setelah bayar, akses SABH lagi klik pesan nama perseroan • Masukkan kode voucher yang telah dibayar + nama perseroan yang diinginkan + singkatan perseroan kemudian klik cari • Jika nama PT tidak ada yang menyamai, maka nama PT bisa dipesan klik pesan • Kemudian akan muncul Persetujuan Pemakaian Nama Perseroan PT ...... PENDIRIAN PT : • Akses SABH Dirjen AHU Kemenkumham • Klik Perseroan Terbatas Pendirian • Klik “disini” pada Nomor Voucher Pengesahan Badan Hukum Perseroan • Bayar voucher pengesahan badan hukum perseroan ke Bank persepsi • Setelah dibayar, akses SABH lagi klik Perseroan Terbatas Pendirian • Masukkan nomor voucher pengesahan badan hukum + nomor voucher pesan nama + nomor kode pembayaran klik lanjut lanjutan • Mengisi data-data yaitu mengenai : > Akta pendirian PT (Nomor + tanggal akta) + Pendiri PT > Alamat Perseroan/Domisili Perseroan > Modal Dasar + modal ditempatkan dan disetor > Maksud dan tujuan > Organ pengurus PT > Pemegang saham PT • Setelah data-data telah selesai dimasukkan semua, dapat dilihat lagi sebelum cetak SK dihalaman pratinjau. Dipratinjau ini jika masih belum yakin/ada yang salah saat memasukkan data masih bisa kembali untuk dilakukan pembetulan. • Selanjutnya jika sudah benar-benar yakin pada waktu proses pratinjau klik tombol lanjutkan • Sistem akan masuk ke halaman Daftar Transaksi Perseroan cari PT yang diproses kemudian langkah terakhir klik cetak SK maka terbit SK Pengesahan akta pendirian PT. PASAR MODAL • Era globalisasi dewasa ini, mempercepat pengikut sertaan masyarakat dalam pemilikan saham perusahaan go public. • Untuk menggairahkan masyarakat agar berpartisipasi dalam pengerahan dana, sehingga dapat dipergunakan secara produktif untuk pembiayaan pembangunan nasional. • Masyarakat yang mempunyai dana lebih, dididik untuk meningkatkan kebiasaan menabung dan berinvestasi pada sektor-sektor produktif juga untuk mengenal resiko dalam usaha. • Edukasi tidak sebatas kepada masyarakat tetapi juga para pengusaha yang dulunya sebatas memiliki PT tertutup yang sahamnya terbatas dari lingkungan keluarga, kerabat dekat atau teman-teman, pada gilirannya menjadi perusahaan yang memasyarakatkan sahamnya kepada umum yang sering disebut sebagai perusahaan go public atau perusahaan terbuka. lanjutan • Dengan adanya pasar modal, maka perusahaan-perusahaan dalam bentuk PT go public memperoleh tambahan dari masyarakat pembeli saham melalui Pasar Modal. • Kalau yang semula PT tertutup sahamnya sebatas dimiliki oleh keluarga, teman, kalau kemudian dijadikan PT Terbuka, maka ada tambahan saham baru yang dijual kepada mamsyarakat melalui pasar modal. Dengan demikian ada modal yang merupakan pemegang saham yang dahulu (dalam status PT Tertutup dan pemegang saham dari masyarakat umum = pemegang saham independen). • Direksi wajib menyerahkan laporan keuangan Perseroan kepada akuntan publik untuk diaudit bila : - merupakan PT Terbuka - merupakan persero - peredaran uang dalam usaha > 50 M - Perseroan menghimpun dana/mengelola dana dari masyarakat lanjutan • Pendirian/mendirikan PT + pengaturannya • Keikutsertaan para pendiri, sebagai pemegang saham UUPT adalah bagian dari hukum Perdata (hukum perdata khusus – dianut paham/doktrin perjanjian). • unsur-unsur • asas-asas • syarat sahnya perjanjian Ciri-ciri Badan Hukum : • adanya kekayaan terpisah • adanya tujuan tertentu • adanya kepentingan sendiri • adanya organisasi yang teratur lanjutan Kapan PT berstatus sebagai Badan Hukum, ketika UU no. 1 tahun 1995 : • Sejak pengesahan menteri • Pendaftaran diKemenkumham • Pengumuman di TBNRI (mengambang /tidak ada ketegasan) MA mendasarkan pada setelah mendapatkan pengesahan atas akta pendiriannya, sedangkan yang lain-lain berakibat kepada Direksi atas perbuatan sesuai pasal 39 KUHD, UU no. 40 tahun 2007 juga demikian. Motivasi orang mendirikan Badan Hukum (PT) • Dengan kematiannya manusia tidak lagi menjadi subyek hukum • Kewenangan untuk memiliki dan/melakukan perbuatan hukum menjadi lenyap • Manusia dapat menghindari hal-hal demikian dengan mendirikan Badan Hukum, karena hukum positif mengakui Badan Hukum • Banyak orang yang menginginkan hartanya dapat/bermanfaat untuk tujuan yang mulia dan setelah ia meninggal usahanya yang telah dirintis dengan susah paah itu tidak terhenti melainkan jalan terus dan sebagainya. Subyek hak pendiri PT/syarat subyektif • 2 (dua) orang atau lebih orang disini bisa termasuk Badan Hukum, oleh karena itu : orang - orang; orang - Badan Hukum; Badan Hukum – orang; badan hukum – badan hukum atau lebih. • Ada kewajiban pendiri ambil bagian saham pada saat PT didirikan Syarat obyektif/pendirian PT : • dengan akta Notaris • dalam bahasa Indonesia Apakah syarat subyektif bahwa pendirian PT minimal 2 orang/lebih : • Pada awalnya ya (untuk PT tertutup) • Tidak, ketika PT Persero (semua sahamnya dimiliki negara 1 subyek hukum) Doktrin perjanjian disimpangi ketika, setelah disahkan menteri sebagai Badan Hukum, pemegang sahamnya kemudian menjadi 1 (satu) orang sebagai misal : • Salah satu pemegang saham menjual sahamnya kepada pemegang saham yang lain. • Dalam waktu 6 bulan wajib mengalihkan sebagian sahamnya kepada orang lain • Kalau dilanggar pemegang saham bertanggung jawab secara pribadi atas segala perikatan atau kerugian perseroan • Atas permohonan pihak yang berkepentingan PN dapat membubarkan perseroan tersebut • Oleh karena itu secara yuridis PT bisa sahamnya dimiliki hanya 1 orang/ 1 Badan Hukum saja • Keharusan PT didirikan dengan akta Notaris (Pasal 7 (1) UU no. 1/1995 jo UU no. 40/2007 tentang PT (UUPT). Apa beda persyaratan akta pendirian dengan akta otentik antara Firma dengan PT? • Firma Pasal 22 KUHD mengharuskan pendirian Firma dengan akta otentik, akan tetapi ketidakadaan akta tidak boleh dipakai sebagai alasan atau pembuktian oleh sekutu Firma terhadap pihak ketiga bahwa Firma itu tidak ada (dengan kata lain ketiadaan akta tidak menghalangi adanya Firma) bisa dibuktikan secara lain. • Pasal 7 (1) UU 40/2007 Perseroan (PT) didirikan oleh 2 orang/lebih dengan akta notaris yang dibuat dalam Bahasa Indonesia.