PEMBERIAN OBAT
• Perbedaan Genetik
Susunan genetik memepengaruhi
biotransformasi obat. Pola metabolik dalam
keluarga seringkali sama Alergi
• Variabel Fisiologi
Jenis Kelamin
Umur
Status gizi protein dan enzim
• Kondisi Lingkungan
Stres dan emosi hormonal
Suhu
Kondisi Ruangan,dll
• Faktor Psikologis persepsi
• Diet
Adapun Cara pemberian obat didasarkan pada
bentuk obat, efek yang diinginkan baik fisik
maupun mental. Diantaranya :
a.Oral: Pemberian obat melalui mulut merupakan
cara paling mudah dan paling sering digunakan.
Obat yang digunakan biasanya memiliki onset yang
lama dan efek yang lama.
b.Parenteral : Pemberian obat melalui perenteral
merupakan pemberian obat melalui jaringan
tubuh.pemberian obat parenteral, merupakan
pilihan jika pemberian obat dari mulut merupakan
kontraindikasi.
c. Topical : Obat diberikan pada kulit atau
mukosa. Obat-obat yang diberikan biasanya
memiliki efek lokal, obat dapat di oleskan
pada areah yang diobati atau medicated
baths. Efek sistematik dapat timbul jika kulit
klien tipis.
d. Inhalasi :Jalan nafas memberikan tempat
yang luas untuk absorrsi obat, obat diinhalasi
melalui mulut atau pun hidung.
Cara Pemberian Obat
● Per oral (po), Sublingual
● Rectal
● Intra Vaginal
● Kelemahan dari pemberian obat secara oral adalah efek yang tibul
biasanya lambat, tidak efektif jika pengguna sering muntah-muntah,
diare, tidak sabar, tidak kooperatif, kurang disukai jika rasanya pahit
(rasa jadi tidak enak), iritasi pada saluran cerna
Per oral
Sublingual
● Adalah obat yang cara pemberiannya ditaruh di
bawah lidah.
● Tujuannya adalah agar efek yang ditimbulkan bisa
lebih cepat karena pembuluh darah di bawah
lidah merupakan pusat dari sakit.
● Kelebihan dari cara pemberian obat dengan
sublingual adalah efek obat akan terasa lebih
cepat dan kerusakan obat pada saluran cerna dan
metabolisme di dinding usus dan hati dapat
dihindari.
Sublingual
Parenteral
● Adalah cara pemberiaan obat tanpa melalui mulut (tanpa
melalui saluran pencernaan) tetapi langsung ke pembuluh
darah
● Keuntungan :
● efek timbul lebih cepat dan teratur
dermis atau epidermis, secara umum dilakukan pada daerah lengan tangan
bagian ventral.
obat yang disuntikan agar menghindarkan pasien dari efek alergi obat
● Tujuan : pemberian obat dengan absorbsi lebih cepat dibandingkan dengan subcutan
● Lokasi penyuntikan dapat pada daerah paha (vastus lateralis), ventrogluteal (dengan
posisi berbaring), dorsogluteal (posisi tengkurap), atau lengan atas (deltoid), daerah
ini digunakan dalam penyuntikan dikarenakan massa otot yang besar, vaskularisasi
yang baik dan jauh dari syaraf.
● Pemberian obat secara Intramusculer sangat dipengaruhi oleh kelarutan obat dalam
air yang menentukan kecepatan dan kelengkapan absorpsi obat .
● Obat yang sukar larut seperti dizepam dan penitoin akan mengendap di tempat
suntikan sehingga absorpsinya berjalan lambat, tidak lengkap dan tidak teratur.
Tujuan :
4. Pada kepala (vena frontalis, atau vena temporalis) khusus pada anak
Intravena
Intravena
Intravena
1. Pemberian Obat Intravena Melalui Selang
Cara memberikan obat pada telinga dengan tetes telinga atau salep. Obat tetes telinga
ini pada umumnya diberikan pada gangguan infeksi telinga khususnya pada telinga
Cara memberikan obat pada hidung dengan tetes hidung yang dapat
nasofaring.
kepada bronkus. Untuk obat yang diberikan dengan cara inhalasi ini
obat yang dalam keadaan gas atau uap yang akan diabsorpsi akan