Jaga
Jumat, 24-11-17
Yunitia anjani
Besta Desmara
Nama diagnosis terapi
1. Tn. T Vulnus eksoriatum, vulnus Debridement
laseratum
2. Tn. F Vulnus laseratum Debridement, wound
toilet, hecting dalam 15,
hecting luar 17, wound
dressing
3. An. M Luka bakar grade 2a ec. Aspirasi cairan bula
Termal, luas : 1 3/4 menggunakan spuit 5cc,
burnazin
ANAMNESIS
IDENTITAS PASIEN
1. Nama : Tn DD
2. Usia : 42 tahun
3. Jenis kelamin : Laki-laki
4. Agama : Islam
5. MRS : 24/11/17
6. Alamat : Jl Widuri II RT 03 RW 05, Genuk,
Kota Semarang, Jawa Tengah
7. No. CM : 01331733
KELUHAN UTAMA
Breathing
• Look : nafas spontan, jejas (-)frekuensi nafas 22 x/menit,
pengembangan dinding dada simetris.
• Listen : suara nafas vesikular (+/+)
• Feel : krepitasi (-), sonor diseluruh lapangan paru
• Assessment: Breathing clear
Circulation
• Look : kemerahan, tampak luka fang mark (vulnus
morsum) ,tak tampak deformitas, udem
Gigitan Ular
PERBEDAAN ULAR BERBISA DAN
TIDAK BERBISA
Berasal dari kelenjar parotid yang berada di setiap bagian bawah sisi
kepala
KOMPONEN BISA ULAR
Terdiri dari berbagai macam protein, enzim dan polipeptida.
Hialuronidase yang dapat merusak sel sehingga memudahkan
penyebaran racun.
Enzim proteolitik : meningkatkan permeabilitas vaskular edema,
bula, lebam dan nekrosis di tempat gigitan.
Phospholipase A2 (lecithinase): ditemukan pada hampir seluruh bisa
ular. Merusak mitokondria eritrosit leukosit trombosit, saraf tepi,otot
skelet,endotel pembuluh darah dan juga memicu pelepasan histamin dan
antikoagulan.
Zinc metalloproteinase haemorrhagins: merusak endotel pembuluh
darah mengakibatkan perdarahan.
Procoagulant enzymes: banyak pada famili Viperidae dan sebagian
kecil Elapidae menstimulasi pemecahan benang fibrin di aliran darah
membuat darah sukar membeku (consumption coagulopathy) .
Sifat bisa :
PEMERIKSAAN
PENATALAKSANAAN
Menenangkan pasien yang cemas
Immobilisasi bagian yang kena gigitan
Pemberian ATS
Pemberian analgetik
Pemberian SABU sesuai derajat Parrish
a. Derajat 0 dan 1 tidak diberikan SABU, observasi
dalam 12 jam
b. Derajat II : 3-4 vial SABU
c. Derajat III : 5-15 vial SABU
d. Derajat IV : berikan penambahan 6-8 vial SABU