Anda di halaman 1dari 21

KOMUNIKASI TERAPEUTIK

PENGERTIAN
• Komunikasi terapeutik adalah hubungan interpersonal antara
perawat dan klien, yang dengan hubungan ini perawat dan klien
memperoleh pengalaman belajar besama dalam rangka memperbaiki
pengalaman emosional klien (Stuart, 2010) atau proses pada saat
perawat menggunakan pendekatan terencana dalam mempelajari
klien (Potter & Perry, 2000)
• Teknik komunikasi terapeutik merupakan respon spesifik yang
mendorong ide dan ekspresi perasaan serta menyampaikan
penerimaan dan penghargaan
Teknik Komter : Mendengarkan aktif
SOLER
Sit facing the Client (duduk menghadap klien)
Observe an open posture (amati postur yang terbuka)
Lean toward the client (Condongkan tubuh kepada klien)
Establish maintain intermittent eye contact (Bentuk dan pertahankan
kontak mata)
Relax (rileks)
Teknik Komter : Berbagi hasil observasi
• Tidak menyampaikan asumsi. C/ Asumsi : makanan yang tidak
disentuh menindikasikan klien tidak berminat memperhatikan
kebutuhan gizinya
• Hasil observasi, C/ : “Saya lihat Anda belum makan apapun”
Teknik Komter : Berbagi Empati
• Bersifat netral, tidak menuduh, membantu pembentukan
kepercayaan dala situasi sulit
• C/ : Pasti sulit rasanya mengetahui apa yang Anda inginkan tetapi
tidak dapat melakukannya
Teknik Komter : Berbagi harapan
• Berkomentar positif terhadap perilaku, penampilan atau respon
• C/ : “Saya yakin Anda akan menemukan jalan untuk menghadapi
situasi ini karena saya telah melihat keberanian dan kreatifitas Anda
sebelumnya”
Teknik Komter : Berbagi humor
Penelitian oleh McCabe (2004) menunjukkan bahwa humor dalam
Pelayanan kesehatan :
Membuat klien lebih percaya diri dan perawat terlihat bersahabat
Tawa merupakan kejadian positif pada individu
Berperan dalam terbentuknya rasa kebersamaan kedekatan dan
sikap bersahabat
Penggunaan humor merupakan indikator kesejahteraan mental
Meminimalkan efek negatif dan melindungi dari kesulitan
Teknik Komter : Berbagi perasaan
• Sadari emosi yang dirasakan oleh perawat sendiri
• Izinkan ekspresi perasaan negatif dan ajarkan ekspresi emosional diri
yang sehat
Teknik Komter : Sentuhan
• Sentuhan menyampaikn pesan perhatian, dukungan emosional,
dorongan, kelembutan, dan perhatian pribadi
• Contoh sentuhan kenyamanan : Memegang tangan
Teknik Komter : Diam
• Dibutuhkan untuk mengobservasi timbal balik antara perawat dan
klien : menyortir perasaan, berpikir tentang cara mengungkapkan
sesuatu, mempetimbangkan hal yang telah dikomunikasikan
• Sikap diam dibutuhkan saat klien harus mengambil keputusan yang
memerlukan banyak pertimbangan
• Sikap diam berguna untuk perawat mengamati pesan non verbal klien
• Keheningan menunjukkan sikap perawat sabar menunggu respon
klien
• Keheningan dapat menjadi terapeutik ketika klien menghadapi
suasana berduka
Teknik komter : Memberikan informasi
• Klien berhak mengetahui status kesehatannya dan kejadian di
sekitarnya
• Pemberian informasi yang dibutuhkan klien akan membuat klien
mampu mengambil keputusan dan menurunkan kegelisahan
Teknik Komter : Mengklarifikasi
• Memastikan telah terbentuknya pemahaman yang akurat,
menyatakan kembali pesan yang belum jelas untuk mengklarifikasi
maksud pengirim
• C/ : “Saya kurang mengerti maskud Anda ‘lebih sakit dari biasanya’.
Apa yang terasa berbeda bagi Anda?”
Teknik Komter : Fokus
• Tidak digunakan untuk menginterupsi percakapan penting klien
• C/ : “Kita telah membahas banyak hal tentang obat Anda, akan tetapi
mari kita lihat masalah yang Anda hadapi untuk mengkonsumsinya
tepat waktu”
Teknik Komter : parafrase
• Perawat memberikan umpan balik kepada klien untuk memberitahu
bahwa perawat terlibat secara aktif dalam pencarian suatu
pengertian.
• Hati2 dalam parafrase : Tidak menggunakan asumsi
Teknik Komter : Mengajukan pertanyaan yang
relevan
• Peranyaan harus relevan dengan topik pembicaraan
• Sebaiknya mengajukan hanya satu pertanyaan dalam satu topik
sebelum pindah pada topik lainnya
• Berikan pertanyaan terbuka
Teknik Komter : Menyimpulkan
• Memulai interaksi baru dengan menyimpulkan interaksi sebelumnya,
membuat klien mengingat topik yang telah dibicarakan dan
menunjukkan bahwa perawat telah menganalisis komunikasi
• Menyimpulkan dapat mengklarifikasi harapan dari penerima pesan
Teknik Komter : Membuka Diri
• Perawat berbagi pengalaman yang sama dengan klien. Ini menunjukkan
bahwa perawat memahami masalah klien bukan hanya klien sendiri yang
mengalaminya
• Menekankan prsamaan dan perbedaan masalah
• Menggambarkan kedekatan hubungan perawat – klien
• Membuka diri merupakan ekspresi dari kejujuran dan aspek dari empati
• Membuka diri harus tepat, relevan, dan menguntungkan bagi klien
• “Hal menyedihkan itu pernah saya alami. Saya bertemu dengan pusat
konseling dan hal itu sangat membantu… bagaimana pendapat Anda
tentang menemui pusat konseling?”
Teknik Komter : Konfrontasi
• Digunakan agar klien menyadari bahwa dirinya tidak konsisten,
dengan perasaan, sikap dan kepercayaan dan perilakunya
• Gunakan teknik konfrontasi hanya jika perawat telah mendapatkan
kepercayaan klien
• Gunakan dengan hati-hati dan penuh sensitivitas
• “Anda bilang telah memutuskan tindakan yang akan diambil, tetapi
Anda masih berbicara banyak tentang pilihan Anda”
Teknik Komunikasi Non Terapeutik
• Menanyakan hal yang bersifat pribadi : “Kenapa Anda tidak menikah dengan John?”
• Memberikan pendapat pribadi : “Jika saya menjadi Anda, saya akan memnempatkan ibu Anda di panti
jompo”
• Mengubah subjek : “Tidak usah membicarakan masalah dengan perusahaan asuransi Anda, sekarang
saatnya untuk terapi jalan Anda”
• Respons spontan : “Orang lansia selalu bingung”, “administrasi tidak pernah mempedulikan staf”
• Jaminan palsu : “Anda akan baik-baik saja” padahal sedang terjadi sesuatu yang buruk thdp klien
• Simpati : “saya ikut bersedih tentang operasi mastektomi yang Anda alami, pasti sulit rasanya kehilangan
payudara”
• Meminta penjelasan : “Mengapa Anda sangat gelisah?”
• Persetujuan atau penolakan : “Anda tidak boleh berpikir untuk membantu bunuh diri; itu tidak baik”
• Respon pasif atau agresif : “ keadaan semakin buruk dan saya tidak bisa berbuat apa-apa”
• Argumentasi : “Anda bilang Anda tidak bisa tidur sedikitpun, padahal saya mendengar dengkuran Anda
sepanjang malam”
Tahapan Komunikasi Terapeutik
• Fase Pra Interaksi : Analisa kesadaran diri, self assessment
• Fase Orientasi/Perkenalan : Membuat kontrak dengan klien
• Fase kerja : Melaksanakan intervensi keperawatan
Tahapan Komunikasi Terapeutik
Fase Pra interaksi Fase Orientasi Fase Kerja Fase Terminasi

• Gali perasaan, • Tentukan mengapa • Gali adanya stres • Menyadari akan


fantasi, dan pasien mencari yang relevan terjadinya
ketakutan sendiri bantuan • Mempromosikan perpisahan
• Menganalisis • Bangun perkembangan • Meninjau kemajuan
kekuatan dan kepercayaan, wawasan pasien terapi dan
keterbatasan penerimaan, dan dan penggunaan pencapaian tujuan
profesional lainnya komunikasi terbuka mekanisme • Saling
• Kumpulkan data • Merumuskan penanganan mengeksplorasi
tentang pasien bila sebuah kontrak konstruktif perasaan
mungkin • Menggali pikiran, • Mengatasi perilaku penolakan,
• Rencanakan perasaan, dan resistansi kehilangan,
pertemuan tindakan pasien kesedihan, dan
pertama dengan • Mengidentifikasi kemarahan dan
pasien. masalah pasien perilaku terkait
Tentukan tujuan
bersama pasien

Anda mungkin juga menyukai