OLEH :
Kristian Ade Chandra
NPM 1506800634
CHOLELITHIASIS
Batu empedu hampir selalu terbentuk dalam kandung empedu dan jarang
dibentuk pada bagian saluran empedu lain. Gangguan metabolisme yang
mengakibatkan perubahan pada komposisi empedu, stasis empedu, dan infeksi
merupakan faktor predisposisi terjadinya batu empedu.
Perubahan komposisi memungkinkan merupakan faktor terpenting dalam
pembentukan batu empedu. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa hati
penderita batu empedu tipe kolesterol menyekresi empedu yang sangat penuh
dangan kolesterol. Kolesterol yang berlebihan ini kemudian mengendap dalam
kantung empedu dan membentuk batu empedu, namun mekanismenya belum
diketahui (Price & Wilcon, 2006).
5. Komplikasi
Komplikasi dari kolesistitis dan kolelitiasis antara lain kolesistitis gangrenosa,
abses suprapubis, pankreatitis, cholangitis (radang pada ductus billier), sirosis
billier, fistula, dan ruptur kandung empedu yang dapat berkembang menjadi
peritonitis (Lewis et al., 2014).
6. Pengkajian
A. Pengkajian Fisik dan Riwayat Kesehatan (Doenges, Moorhouse, & Murr,
2014)
a. Aktivitas/Istirahat
Gejala : kelemahan
Tanda : gelisah
b. Sirkulasi
Tanda : takikardia, berkeringat
c. Eliminasi
Gejala : perubahan warna pada urine dan feses
Tanda : distensi abdomen teraba massa pada kuadran kanan atas urine
gelap, pekat, feses warna tanah liat, steatorea
d. Makanan/Cairan
Gejala : anoreksia, mual/muntah tidak toleran terhadap lemak dan
makanan “pembentuk gas” , regurgitasi berulang, nyeri epigastrium, tidak
dapat makan, flatus, dispepsia sendawa
tanda : kegemukan, adanya penurunan berat badan
e. Nyeri/Kenyamanan
Gejala : nyeri abdomen atas berat, dapat menyebar ke punggung atau bahu
kanan kolik epigastrium tengah sehubungan dengan makanan nyeri mulai
tiba-tiba dan biasanya memuncak dalam 30 menit
Tanda : nyeri lepas, otot tegang atau kaku bila kuadran kanan atas ditekan
f. Pernapasan
Tanda : peningkatan frekuensi pernapasan pernapasan tertekan ditandai
oleh napas pendek, dangkal
g. Keamanan
Tanda : demam, menggigil, ikterik, dengan kulit berkeringat dan gatal
(pruritus), kecenderungan perdarahan (kekurangan vitamin K).
B. Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan diagnostik untuk menegakkan diagnosa batu empedu antara
lain USG untuk mendiagnosa batu emepdu, ERCP (Endoscopic Retrogade
Cholangiopanfreatography), abdominal X-Ray, Radionuclide Imaging atau
Cholescintigraphy, Cholecyctography, dan Percutaneus Transhepatic
Cholangiography (Hinkle & Cheever, 2014). Pemeriksaan labaoratorium
dapat menunjukkan peningkatan Leukosit (WBC) yang menunjukkan
inflamasi, peningkatan billirubin direct dan indirect, serum seperti alkaline
phospate, ALT ,AST bisa naik, dan peningkatan serum amilase jika
terdapat perubahan pankreas (Lewis et al., 2014).
7. Diagnosa keperawatan
a. Nyeri akut b/d agen cedera biologis: obstruksi/ spasme duktus, proses
inflamasi, iskemia jaringan/ nekrosis.
b. Risiko tinggi kekurangan volume cairan b/d kehilangan melalui
penghisapan gaster berlebihan, muntah, distensi hipermotilitas gaster,
pembatasan masukan secara medik, gangguan proses pembekuan.
c. Risiko tinggi perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b/d memaksa
diri atau pembatasan berat badan sesuai aturan, mual/ muntah, dispepsia,
nyeri, kehilangan nutrien, gangguan pencernaan lemak sehubungan
dengan obstruksi aliran empedu
8. Rencana Asuhan Keperawatan
Terlampir
9. Medikasi
Nyeri yang timbul dapat diberikan analgesik baik IM atau IV sesuai jadwal.
Antasida penghambat H+, atau penghambat pompa proton diberikan untuk
menetralkan hiperasiditas lambung dan mengurangi nyeri dan antiemetik
diberikan untuk meminimalisir mual dan muntah. Pemberian obat pelarut batu
empedu seperti Chenodeoxychilic (CDCA) atau senodiol dan ursodeoxycholic
atau ursodiol (UDCA). Terapi lain non bedah yaitu ESWL (Extracorporeal
Shock Wave Lithotripsy) (Black & Hawks, 2014).
Rencana Asuhan Keperawatan
Black, J. M., & Hawks, J. H. (2014). Keperawatan Medikal Bedah (8th ed.).
Jakarta: Elsevier Inc.
Doenges, M. E., Moorhouse, M. F., & Murr, A. C. (2014). Nursing Care Plans
(9th ed.). Philadelhpia: FA Davis Cpmpany.
Lewis, S. L., Dirksen, S. R., Heitkemper, M. M., & Bucher, L. (2014). Medical-
surgical nursing: Assessment and management of clinical problems (9th ed.).
Philadelphia: Elsevier Inc.
Nair, M., & Peate, I. (2014). Patofisiologi Terapan. (Y. N. I. Sari & R.
Damayanti, Eds.) (Kedua). jakarta: Bumi Medika.
Peate, I., & Nair, M. (2017). Fundamental of Anatomy and Physiology for
Nursing and Healthcare Students (2nd ed.). New Jersey: John Wiley & Sons,
Inc.
Batu empedu,
Peradangan duktus
Osbtruksi empedu