Anda di halaman 1dari 46

Janin & Neonatus

Oleh : Meyselina Iwan – 112016117


Konsulen : dr. Ekarini A Sp.OG(K)
Fisiologi Janin
Kedudukan
Janin Intrauterine
Letak
Sikap

Fetal head is not flexed


the chin is not on the chest as usual
but is held straight up
Posisi
Presentasi
CTG & Velosimetri Doppler
CTG
Kapan dilakukan ?

1. Non high risk (32-34 mgg) -> ibu tidak masalah, ketuban bagus, DJJ bagus, bayi
sehat

2. High risk (26-28mgg) -> ibu & bayi bermasalah

Selama hasil N -> suruh balik 1 minggu lagi / 2 minggu -> artinya tidak terlalu berat

Kalo ada hipertensi gestasional , proteinuria (-) & NST bagus = cek 2 minggu lg

NST bagus tapi TD tidak membaik -> cek 1 minggu lagi

NST tidak bagus -> cek 3 hari !!


Indikasi CTG kontinyu

1. Kehamilan risiko tinggi.


2. Gerakan janin berkurang.
3. Persalinan Premature.
4. HDK atau Preeklampsia
5. Oligohidramnion
6. Hipertension.
7. Terdapat pola denyut janin abnormal FHR.
8. Malpresentation
9. DM,kehamilan ganda.
10. Bekas SC.
11. Trauma Abdominal.
12. Ketuban pecah lama.
13. Terdapat Meconium.
CTG

Test with normal Stillbirth rate Negative predictive


results value
NST 1.9/1000 99.8 %
CTG
CST 0.3/1000 > 99.9 %
CTG + USG
BPP (biophysical 0.8/1000 > 99.9 %
profile)
Modified BPP 0.8/1000 > 99.9 %
Dalam 10 menit :
Set di atas 20 (supaya tetap mudah dilihat
walau tidak ada kontraksi)

Kecepatan : 1cm/menit (2 kotak)

Hanya u/ NST
Fetal movement
CTG
Basic term

1. Baseline
2. Variability
3. Acceleration
4. Deceleration (early, late, variable)
CTG
DJJ
(leopold 2)

Fundus Uteri
CTG
Baseline

Pattern Workshop Interpretation


Baseline • Rata-rata dari DJJ dengan pembulatan 5 selama 10 menit

Bradycardia Baseline FHR < 110 bpm


Tachycardia Baseline FHR > 160 bpm
CTG
Variability

Pattern Workshop Interpretation


Variability • Fluktuasi (↑↓) dari baseline DJJ dalam 2 menit
selama 10 menit
• Absent: amplitude range undetectable (lurus)
Minimal: amplitude range detectable but 5 bpm
Moderate (normal): amplitude range 6–25 bpm
Marked: amplitude range > 25 bpm
Reduced variability – Minimal: amplitude range detectable but 5 bpm

hypoxia/acidosis CNS dan menurunnya aktivitas simpatik & parasimpatik, trauma otak sebelumnya, infeksi, During deep
sleep (seldom)
Increased variability (saltatory pattern) – Marked: amplitude range > 25 bpm.
Patof belum sepenuhnya dimengerti, namun dapat berhubungan dengan deselerasi berulang, hypoxia/acidosis ,
dapat juga disebabkan oleh fetal autonomic instability/hyperactive autonomic system
CTG
Akselerasi
Pattern Workshop Interpretation
Acceleration • Terjadi peningkatan di atas baseline
• 10-15 bpm
• Tanda bayi sehat (bayi bergerak -> DJJ ↑↑ -> N)
• Naik harus turun lagi ke baseline
• > 32 mgg = 15 bpm ( 15s)
< 2 mnt
• < 32 mgg = 10 bpm (10s)
• Prolonged acceleration = > 15 bpm (> 2 mnt) tapi selama 10 menit
CTG
Deselerasi -> takutnya tanda-tanda patologis
-> terjadi penurunan (> 15 bpm)

Pattern Workshop Interpretation

Early • uterine contraction—onset to nadir 30 sec —decrease in FHR with return to


Deceleration baseline
Mirror
• Nadir of the deceleration occurs at the same time as the peak of the
image
contraction
• Berhubungan dgn kompresi kepala – pelvic division -> pembukaan 8-9cm
• Pada kala I aktif

Late • uterine contraction—onset to nadir 30 sec —decrease in FHR with return to


Deceleration baseline
• Onset, nadir, and recovery of the deceleration occur after the beginning, peak,
and end of the contraction, respectively
• Berhubungan dengan insufisiensi uteroplasenta (gang. Supply) ↓ -> terjepit
• Fetal distress , hipoksia
• Bayinya tidak bisa kompensasi (yg tadi tidak kena supply)
CTG
Deselerasi
Pattern Workshop Interpretation

Variable • Penurunan > 60-70 bpm


Deceleration • Karena kompresi tali pusat
• Oligohidramnion , makrosomia -> tali pusat terjepit
• Tidak berhubungan dgn kontraksi jadi kapan aja bisa↓

Prolonged • Visually apparent decrease in the FHR below the baseline


Deceleration Deceleration is 15 bpm, lasting 2 min but < 10 min from onset to return to baseline
Dalam 1 pattern panjang selama 10 menit ->
deselerasinya ditemuin dimana aja
• Tidak ada akselerasi
CTG •

Baseline N tapi variability nya ↑↓ tidak jelas
Berirama
• Cukup bahaya
Sinusoidal pattern
CTG
Sinusoidal pattern (kompensasi terus)
berhubungan dengan :

1. Fetal intracranial hemorrhage


2. Severe fetal asphyxia
3. Severe fetal anemia with Rh alloimmunization
4. Fetomaternal hemorrhage
5. Twin to twin transfusion syndrome
6. Vasa previa with bleeding
CTG
Faktor yang mempengaruhi DJJ

1. Gross body movements


2. Breathing movements
3. Pain
4. Temperature
5. Vibroacoustic stimulation
6. Sleep/wake cycles
7. Drugs
CTG
NST
1. Indikasi kesehatan bayi
2. Karena tidak ada stimulasi apapun
3. Gerakan bayi -> pangaruhi DJJ -> liat akselerasi
4. Hasil : Reaktif (<32 mgg = 10 bpm (10s) / >32 mgg = 15bpm (15s)) / non-reaktif
(gerakan -, akselerasi - = bayi jelek)
5. Cara baca : tau dari alat yang ibu pegang -> kalo ada gerakan bayi -> ibu pencet
CTG
Fetal Movement Counting (hanya untuk NST)

Fetus movement mulai 7 mgg AOG (USG)

Dirasakan ibu : Primigravida (20 mgg AOG) , Multigravida (16-18 mgg AOG)

Metode : ibu merasakan10 fetal movement dalam 2 jam

Smakin bayi besar -> makin susah gerak -> makin jarang gerak -> tapi harus
tetap alarm -> check up
CTG

Walau NST bagus -> bayi bisa mati karena :


- Ada perdarahan dalam kandungan (solution, plasenta previa)
- Bayi aktif sekali, tali pusat pendek -> terlilit

Kontraksi yang baik -> bisa buat servix dilatasi


Tiap 40-60 detik dengan 2-3 kali kontraksi dalam 10 menit
CTG
CST

1. Syaratnya harus ada kontraksi (3 kontraksi dengan 40-60s dalam 10 menit)


2. Untuk ketahui fungsi uteroplasenta
3. OCT (Oxytocin challenge test)
4. 90 menit
5. Induksi kontraksi (di cek sebelum kontraksi sesungguhnya – sebelum
persalinan -> apakah bayi cukup kuat / x ? )
: manual nipple stimulation (2-5 mnt) / oxytocin IV (0.5mU/min –
double tiap 20 menit)
7. Kalo ada masalah -> deselerasi late -> hipoksia, fetal distress
8. Cara baca : - (bagus -> tidak ada deselerasi late/variable)
: + (sebaliknya = karena insufisiensi/ terjepit oleh tali pusat pendek
& bayi gerak terus pada oligohidramnion)
9. Tidak ada kontraindikasi absolut
CST
Hasil =
Kontraksi
bagus,
Tidak ada
deselerasi
CTG
Admission test

Saat pasien datang mau inpartu liat CTG yang tadi bagus /x ?
Kalo ada deselerasi -> lakukan intrauterine fetal resusitasi -> caranya stop
kontraksi ( stop oxytocin), ibu di beri 02 & baring ke kiri
CTG
Kriteria Bayi Bagus

NST
• Hasil : reaktif
• Ada akselerasi, ada gerakan janin

CST (dikerjakan sebelum inpartu)


• Hasil : -
• Tidak ada deselerasi, ada kontraksi
Velosimetri Doppler
Penerapan teknik ultrasonografi
(USG) Doppler untuk menangkap
Pemeriksaan noninvasif untuk
signal aliran darah pembuluh
mengevaluasi hemodinamika
janin memberi peluang menilai
pembuluh darah dan aliran darah
secara langsung keadaan sirkulasi
janin maupun rahim.

Dapat menunjukkan bahwa janin


Pemeriksaan USG Doppler
yang mengalami hipoksia,
berwarna dapat mengikuti
pertumbuhannya terhambat
perkembangan hemodinamika
(IUGR, atau PJT [pertumbuhan
dengan baik melalui visualisasi
janin terhambat]) disertai
uterus dengan embrio pada awal
penurunan aliran darah
kehamilan
uteroplasenta
Umbilical Artery a. uterina a. umbilikalis
(rahim -> janin) Ibu -------------> Rahim -------------> bayi
(Middle
Cerebral
Artery)

Sistolik

Diastolik
Kl ada masalah -> Uteroplasenta -> jelek ke bayinya
Umbilical Artery (patologi)
Absen or
reverse end
diastolic ->
bayi harus
dilahirkan
secepatnya
-> kalo dibiar
in bisa mati (
1-2 hari)

Jauh
Tp msh batas garis N Reverse diastolik

Sudah habis (absen) diastoliknya ->


Pompa menurun
Uterine Artery (ibu -> rahim)

Hipertensi kronis,
Immunologis ->
Flow terhambat

N Drop signifikan
tdk kembali ke dasar
Tapi ada cekungan
Middle Cerebral Artery (MCA)
pada bayinya

Sirkulus willisi ->


Apakah supply O2
Ke sini masih N/X ?
Middle Cerebral Artery

Jaraknya makin dekat


-> artinya pompa ↓↓
N
Resusitasi Neonatus
Resusitasi Neonatus
Resusitasi Neonatus
Manajemen
Bayi Baru Lahir
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai