Anda di halaman 1dari 34

Mutiah Audiah

15-777-003

Pembimbing

Pembimbing 1 : dr. Santy Kusumawaty Sp.M, M.Kes


Pembimbing 2 : dr. Tiara Meirani Valeria S
Latar Belakang

Katarak merupakan kelainan mata yang terjadi akibat


adanya perubahan lensa yang jernih dan tembus cahya
menjadi keruh. Sehingga mengakibatkan gangguan
penglihatan. (Hurlock,2010)
Katarak adalah kekeruhan pada lensa. Penuaan
merupakan penyebab katarak yang terbanyak, tetapi
banyak juga faktor lain yang dapat terlibat, antara lain:
trauma, toksin, penyakit sistemik (misalnya diabetes),
merokok dan herediter. (Harper, 2007)
Latar Belakang

Katarak atau kekeruhan lensa mata merupakan salah


satu penyebab kebutaan terbanyak di Indonesia maupun
di dunia. Perkiraan insiden katarak adalah 0,1%/tahun
atau setiap tahun di antara 1.000 orang terdapat
seorang penderita baru katarak. Penduduk Indonesia
juga memiliki kecenderungan menderita katarak 15 tahun
lebih cepat dibandingkan penduduk di daerah subtropis,
sekitar 16-22% penderita katarak yang dioperasi berusia
di bawah 55 tahun. (Kemenkes RI, 2013)
Latar Belakang

800
700
600
500 Tw 1
400 Tw 2
300 Tw3
Tw4
200
100
0
2013 2014 2015 2016

Angka kejadian katarak pada pasien di RSU Anutapura


Palu.
Rumusan Masalah

Katarak merupakan penyebab utama kebutaan di Indonesia


maupun didunia, maka perlu mempehatikan faktor-faktor yang
menyebabkan terjadinya katarak seperti penuan, adanya trauma
pada mata, toksin, penyakit metabolik serta herediter. Kebutaan
karena katarak merupakan masalah kesehatan global yang harus
segera diatasi, karena kebutaan dapat menyebabkan berkurangnya
kualitas sumber daya manusia dan kehilangan produktivitas serta
membutuhkan biaya yang cukup besar untuk pengobatannya.
Berdasarkan hal tersebut diatas, peneliti mendapatkan rumusan
masalah sebagai berikut : Faktor-faktor apakah yang ada
hubungan dengan kejadian katarak pada pasien yang berobat
di Poliklinik Mata RS Anutapura Palu pada Tahun 2018?
Pertanyaan Penelitian

1. Apakah ada hubungan antara :


a.Umur  kejadian katarak?
b.Jenis Kelamin  kejadian katarak?
c. Status Pekerjaan kejadian katarak?
d.Konsumsi Obat-obattan kejadian katarak?
e.Nutrisi  kejadian katarak?
f. Riwayat Penyakit DM kejadian katarak?
g.Riwayat Trauma Mata kejadian katarak?
Hipotesis Penilitian

1. Terdapat hubungan antara :


a.Umur  kejadian katarak.
b.Jenis Kelamin  kejadian katarak.
c. Status Pekerjaan kejadian katarak.
d.Konsumsi Obat-obattan kejadian katarak.
e.Nutrisi  kejadian katarak.
f. Riwayat Penyakit DM kejadian katarak.
g.Riwayat Trauma Mata kejadian katarak.
Tujuan Penelitian

Tujuan Umum

Untuk mengetahui angka kejadian, dan faktor-faktor yang


ada hubungan dengan kejadian katarak pada pasien yang
berobat di Poliklinik Mata RS Anutapura Palu pada tahun
2018.
Tujuan Penelitian

Tujuan Khusus

1. Untuk mengetahui hubungan antara :


a. Umur  kejadian katarak.
b. Jenis Kelamin  kejadian katarak.
c. Status Pekerjaan kejadian katarak.
d. Konsumsi Obat-obattan kejadian katarak.
e. Nutrisi  kejadian katarak.
f. Riwayat Penyakit DM kejadian katarak.
g. Riwayat Trauma Mata kejadian katarak.
Manfaat Penelitian
Manfaat
Keilmuwan

Hasil penelitian ini dapat menambah pengetahuan dan


pengalaman meneliti dari peneliti, dijadikan bahan rujukan
bagi peneliti yang lain, serta bahan bacaan untuk institusi
pendidikan dan kesehatan.
Manfaat Penelitian

Manfaat Aplikasi

Manfaat aplikasi, yaitu bisa dipakai oleh:


• Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai data awal
untuk penelitian selanjutnya.

• Pemerintah Dinas Kesehatan, dapat digunakan untuk


melakukan promosi serta penyuluhan kesehatan pada
masyarakat mengenai pengendalian dan dampak dari
katarak.
BAB II
METODE PENELITIAN
Kerangka Teori • Faktor Ekstrinsik
• Faktor Intrinsik
Diabetes Status
Jenis Nutrisi
Mellitus Usia pekerjaan
Kelamin

sinar UV Makanan protein


Kadar gula
Usia >50 Kurangnya
darah
tahun estrogen
Radikal bebas
Penumpukan zat” sisa
metabolisme gula oleh Kerusakan
sel” mata
serat sel Trauma mata Obat-obattan

Kekeruhan lensa
Gangguan struktur Reaksi fotokimia
protein lensa

KATARAK
Kerangka Konsep
Variabel Independent Veriabel Dependent

Umur

Jenis Kelamin

Status Pekerjaan
Katarak
Nutrisi

Obat-obatan

Riwayat Trauma

Riwayat DM
Definisi Operasional
Penderita Katarak
• Penderita katarak dalam penelitian ini adalah pasien yang telah di
diagnosa katarak maupun tidak oleh dokter spesialis mata Poliklinik Mata
RSU Anutapura dan ditulis di dalam case report.
Kriteria Objektif :
- Case : semua pasien yang telah di diagnosa katarak
oleh dokter spesialis mata Poliklinik Mata RSU Anutapura
- Control : semua pasien yang tidak di diagnosa katarak
oleh dokter spesialis mata Poliklinik Mata RSU Anutapura

Usia
• Yang dimaksud dengan Usia pada penelitian ini adalah satuan waktu yang
mengukur waktu keberadaan sejak dia lahir hingga waktu usia itu di hitung
dan ditulis dalam dicase report dengan kriteria objektif yaitu :
Anak-anak (< 18 tahun)
Dewasa (19 – 49 tahun)
Tua (> 50 tahun)
Definisi Operasional
Jenis Kelamin
• Jenis kelamin pada penelitian ini adalah ciri-ciri penampilan fisik
seseorang yang menunjukkan perbedaan gender. Kriteria objektif :
- Laki-laki
- Perempuan

Status Pekerjaan
• Jenis pekerjaan pada penelitian ini adalah pekerjaan responden
yang mempunyai faktor resiko terhadap kejadian katarak
berdasarkan wawancara dan dicatat dikuisioner. Kriteria objektif :
Beresiko : responden yang memiliki pekerjaan yang terpajan
banyak sinar ultra violet.
Tidak beresiko : responden yang tidak memiliki pekerjaan yang
terpajan banyak sinar ultra violet.
Definisi Operasional
Konsumsi Obat-obattan
• Obat-obattan pada penelitian ini adalah obat-obatan yang dikonsumsi
responden secara teratur setiap hari yang merupakan faktor resiko
terjadinya katarak, berdasarkan wawancara dan dicatat dikuisioner.
Kriteria objektif :
Beresiko : responden yang mengkonsumsi obat-obattan yang
meningkatkan resiko terjadinya katarak seperti pemakaian
steroid lama atau tertentu lainnya.
Tidak beresiko : responden yang tidak mengkonsumsi obat-obattan yang
meningkatkan resiko terjadinya katarak seperti
pemakaian steroid lama atau tertentu lainnya.
Nutrisi
• Nutrisi pada penelitian ini adalah Keadaan dimana responden
mengkonsumsi makanan berdasarkan wawancara dan dicatat
dikuisioner.
1.) Protein Hewani
2.) Protein Nabati
3. ) Sayuran
Definisi Operasional

Riwayat Trauma Mata


• Riwayat trauma pada penelitian ini adalah riwayat trauma pada
mata yang pernah dialami responden, berdasarkan wawancara dan
dicatat dikuisioner. Kategori Objektif :
Beresiko : responden yang memiliki riwayat trauma mata
sebelumnya.
Tidak beresiko : responden yang tidak memiliki riwayat trauma mata
sebelumnya.
Riwayat Penyakit Metabolik (DM)
• Riwayat penyakit metabolic pada penelitian ini adalah responden
yang mempunyai riwayat penyakit DM yang tercatat dalam status
Medical Record Responden. Kategori Objektif :
Beresiko : responden yang memiliki riwayat penyakit diabetes melitus.
Tidak beresiko : responden yang tidak memiliki riwayat penyakit
diabetes melitus.
BAB III
METODE PENELITIAN
Desain Penelitian
Penderita Katarak

Faktor

Kasus Kontrol
(Penderita (Bukan penderita Faktor (+) Faktor (-)

katarak) katarak)
- Usia - Usia
- Jenis Kelamin - Jenis Kelamin
- Status Pekerjaan - Status Pekerjaan
- Nutrisi - Nutrisi
- Konsumsi obat- - Konsumsi obat-
obattan obattan
- Riwayat Trauma - Riwayat Trauma
- Riwayat DM - Riwayat DM

Metode yang digunakan pada penelitian ini yaitu analitik observasional dengan
pendekatan Case Control.
Lokasi dan Waktu Penelitian

a. Lokasi Penelitian
Penelitian Ini dilakukan di bagian PoliKlinik Mata RSU
Anutapura Palu.

b. Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan pada tahun 2018.
Populasi & Subjek Penelitian

• Populasi dan Subjek Penelitian


Populasi dan subjek penelitian ini adalah pasien yang
berobat di Poliklinik Mata RSU Anutapura Palu yang di
didiagnosis oleh dokter menderita katarak dan tidak
menderita katarak.
Kriteria Inklusi & Ekslusi

Kriteria Inklusi Kasus Kriteria Inklusi Kontrol


• Pasien Poliklinik Mata • Pasien Poliklinik Mata
RSU Anutapura Palu RSU Anutapura Palu
yang didiagnosis yang tidak didiagnosis
menderita katarak. menderita katarak.
• Laki-Laki dan Perempuan • Laki-Laki dan Perempuan
• Pasien yang bersedia • Pasien yang bersedia
menjadi subjek penelitian menjadi subjek penelitian
tanpa paksaan, setelah tanpa paksaan, setelah
diberi penjelasan. diberi penjelasan.
Kriteria Inklusi & Ekslusi

Kriteria Ekslusi Kasus dan Kontrol


• Pasien yang menderita penyakit mata lainnya.
• Tidak dapat berkomunikasi dengan baik.
• Pasien yang tidak kooperatif saat dilakukan pengambilan
data
Besar Sampel Penelitian

• Penentuan besarnya sampel penelitian menggunakan rumus


besar sampel penelitian analitik kategorikal tidak
berpasangan sebagai berikut :

2
(Zα 2PQ + Zβ P1 Q1 + P2Q2
N1 = N2 =
P1 − P2

2
1,64 2.0,11.0,891,36 0,21.0,79 + 0,01.0,99
N1 = N2 =
0,21 − 0,01

N1 = N2 = 33 orang

Jadi, jumlah sampel Kasus 33 orang dan Kontrol 33 orang,


Teknik Pengambilan Sampel

Sampel atau subjek dalam penelitian ini diambil


dengan teknik Non-Probability Sampling, yaitu
consecutive sampling, dengan mengambil semua
penderita katarak yang berobat di Poliklinik Mata RS
Anutapura Palu yang memenuhi kriteria penelitian
diikutkan dalam penelitian sampai jumlah subyek
terpenuhi.
Alur Penelitian
Penderita Katarak
Memenuhi
kriteria
Informed consent penelitian

Identifikasi Subjek
penelitian

Pengambilan data Wawancara


ditulis dalam
Pengumpulan data kuesioner

Analisis data

Penulisan hasil

Penyajian hasil
Prosedur Penelitian
1. Semua pasien yang menderita katarak merupakan calon subjek
penelitian.

2. Pada semua pasien yang menderita katarak akan diberi penjelasan


tentang latar belakang, tujuan, cara meniliti, manfaat penelitian,
hak dan kewajiban subyek penelitian, terutama hak untuk menolak
ikut tanpa kosekuensi. Setelah penderita mengerti segala sesuatu
tentang penelitian ini, dimintakan persetujuan untuk ikut dengan
memberikan lembar persetujuan menjadi responden.

3. Setelah pasien bersedia, maka pasien dimasukkan sebagai subjek


penelitian dan telah memenuhi kriteria inklusi.

4. Pada semua subjek penelitian akan dilakukan wawancara tentang


isi kuisioner dan pemeriksaan fisik berupa penimbangan berat
badan dan mengukur tinggi badan untuk megisi case report.
Prosedur Penelitian

5. Catat hasil sesuai dengan hasil observasi yang dilakukan pada


subyek penelitian. Kemudian dimasukkan data kekomputer.

6. Analisis data ini menggunakan perangkat lunak komputer dengan


pengolahan data statistik komputer SPSS.

7. Setelah semua data diolah, dilakukan penulisan laporan dalam


bentuk skripsi.

8. Menyajikan hasil dalam seminar atau ujian skripsi secara lisan dan
tulisan.
Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian yang akan digunakan :


1. Lembar kuesioner
2. Lembar informed consent.
Rencana Analisa Data

Dari jenis penelitian yaitu analitik observasional dan


memiliki tujuh variabel bebas yang bersifat kategorik,
maka rencana analisis data menggunakan analisis
kategorik tidak berpasangan. Dalam analisis digunakan
program komputer SPSS statistik 17.0. Chi Square dan
alternatif menggunakan uji Fisher.
Aspek Etika

Penelitian yang saya lakukan tidak mempunyai masalah yang


dapat melanggar etik penelitian, karena :

1. Sebelum melakukan penelitian, peneliti menjelaskan secara


lengkap tentang tujuan, cara penelitian yang akan dilakukan
dan mintakan persetujuan dari subjek.

2. Subjek yang akan diteliti setuju dan mempunyai hak untuk


bertanya dan ikut ataupun menolak untuk mengikuti penelitian
ini, tanpa ada paksaan dan rasa takut untuk mengikuti
penelitian.

3. Penelitian ini tidak menimbulkan kerugian dan bahaya karena


hanya menggunakan metode observasional dan pemeriksaan
fisik biasa untuk case report.
Aspek Etika

4. Peneliti tidak akan mencantumkan nama ibu atau bapak pada


lembar pengumpulan data (kuisioner) yang akan diisi oleh
peneliti dan semua data disimpan dengan aman dan disajikan
secara lisan maupun tulisan secara anonim.

5. Semua pemeriksaan yang dilakukan sehubungan tidak


memungut biaya.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai