Anda di halaman 1dari 25

Andi Kartini Eka Putri

13777073

Pembimbing
Pembimbing 1 : dr. Bambang Ali Sp.M
Pembimbing 2 : dr. Tiara Meirani Valeria S
Latar belakang
• Katarak merupakan kelainan mata yang terjadi akibat adanya
perubahan lensa yang jernih dan tembus cahya menjadi keruh.
Sehingga mengakibatkan gangguan penglihatan.
Hurlock,2010

• Katarak termasuk salah satu penyakit degeneratif pada usia


lanjut, sehingga dianggap sebagai penyakit yang lumrah pada
lansia. Namun 10%-20% katarak telah dialami oleh penduduk
Indonesia pada usia 40-50 tahun, yang masih termasuk dalam
kelompok usia produktif. Hal ini disebabkan adanya faktor resiko
yang akan memperbesar terjadinya katarak.
Universitas Sumatera Utara
Latar belakang
• Katarak merupakan masalah nasional yang perlu ditanggulangi.
Katarak dapat menyebabkan penurunan aktivitas dimana
katarak merupakan penyebab umum kehilangan pandangan
secara bertahap.
Marshall D. 2008
• Menurut WHO pada tahun 2008 katarak merupakan penyebab
kebutaan yang paling utama didunia sebesar 48% dari seluruh
kebutaan yang paling utama yang ada di Dunia.
WHO,2008
• Hasil Riskesdas 2013 prevalensi katarak sebesar 1,8%. Apabila di
konversi dalam jumlah absolut penduduk Indonesia usia 6
tahun ke atas di peroleh jumlah:
Katarak= 1,8% × 224.714.112 = 4.044.854 orang.
RISKESDAS,2013
Prevalensi Katarak di beberapa Negara di Dunia

Populasi Pravalensi(%)
American(USA) 87,9%
African 93,2%
Singaporean 33%
Japan 51,3%
Icelandic 27,3%

Sumber: Opthalmology Clinics Of North America


Prevalensi Katarak di berbagai Provensi di Indonesia

Sumber: Data Riskesdes 2013


Tabel . Kasus Katarak Di RSU Anutapura Palu

2012 2013 2014

748 kasus 798 Kasus 1672 kasus

Sumber : Hasil rekam medik RSU Anutapura Palu


Rumusan Masalah

Penderita Katarak di Prevalensi Katarak di


Palu Indonesia

Berkurangnya Kualitas Masalah Kesehatan


Sumber Daya Manusia Masyarakat

Kehilangan Masalah Kesehatan


Produktiftas Global

Harus Segera Ditangani


Rumusan Masalah

• Berdasarkan latar belakang, diketahui bahwa


katarak merupakan penyebab kebutaan di
Dunia dan prevalensinya semakin meningkat
setiap tahunnya. Maka rumusan masalah dari
penelitian adalah : Faktor-faktor yang
mempengaruhi kejadian Katarak pada pasien
yang berobat di Poliklinik Mata di RSU
Anutapura Palu Tahun 2016?
Pertanyaan Penelitian

1. Berapa angka kejadian kasus katarak di Poli Mata RSU


Anutapura Palu Tahun 2016?

2. Apakah ada hubungan antara :


a. Umur  kejadian katarak?
b. Jenis Kelamin  kejadian katarak?
c. Status Pekerjaan kejadian katarak?
d. Nutrisi kejadian katarak?
e. Konsumsi Obat-obatan  kejadian katarak?
f. Penyakit DM kejadian katarak?
g. Trauma Mata kejadian katarak?
Tujuan Penelitian

Tujuan Umum

• Untuk mengetahui angka kejadian katarak di


Poliklinik Mata RSU Anutapura palu dan faktor–
faktor yang mempengaruhi kejadian katarak
pada pasien yang berobat di Poliklinik Mata di
RSU Anutapura Palu.
Tujuan Penelitian

Tujuan Khusus

1. Untuk mengetahui angka kejadian katarak di Poliklinik Mata di


RSU Anutapura Palu pada tahun 2016.
2. Untuk mengetahui hubungan antara :
a. Umur  kejadian katarak
b. Jenis kelamin  kejadian katarak
c. Status pekerjaan  kejadian katarak
d. Nutrisi  kejadian katarak
e. Konsumsi obat-obatan  kejadian katarak
f. Penyakit DM  kejadian katarak
g. Trauma mata  kejadian katarak
Manfaat Penelitian

1. Manfaat Ilmiah :
Hasil penelitian ini bisa dijadikan sebagai informasi dan bahan
masukan bagi tenaga kesehatan mengenai Faktor-Faktor yg
mempengaruhi kejadian katarak dan juga menambah
pengetahuan bagi peneliti.

2. Manfaat Penggunaan :
Menambah pengetahuan masyarakat terutama mengenai
katarak dan memberi informasi bagi masyarakat akan pentingnya
deteksi dini sebagai tindakan preventif
• Faktor Ekstrinsik
Status Pekerjaan Trauma Mata Makanan
Obat-Obatan Nutrisi
Protein

Ultra Violet Diet


Struktur Protein
Kortikosteroid
Lensa Galaktosa Laktosa
Reaksi
Fotokimia Radikal Molekul
Kadar ATP
Terbentuk bebas protein
Kerangka
Radikal bebas
Teori
• Faktor Intrinsik
Diabetes Kadar gula
Umur
KATARAK Mellitus darah

Jenis
Kelamin Penumpukan zat’’ sisa
metabolisme gula
oleh sel’’ mata
Serat Lensa Keruh

Tek. Osmotik Perubahan glukosa


Sorbitol  Fructosa Sorbitol
Intraseluler oleh aldose reduktase
Kerangka Konsep
Variabel Independent Veriabel Dependent

Umur
Jenis Kelamin
Penyakit DM
Katarak
Status Pekerjaan
Nutrisi
Obat-obatan

Trauma Mata
Definisi Operasional
Penderita Katarak
• Penderita katarak adalah penderita yang di diagnosa katarak
oleh dokter Poliklinik Mata RSU Anutapura dan ditulis di dalam
case report.
Usia
• Usia pada penelitian ini adalah terhitung dari tahun pertama lahir
hingga ulang tahun terakhir yang telah dijalani saat penelitian yang
dilihat dari kartu tanda penduduk dan disimpan dicase report yaitu :
a. Usia Muda (18 – 40 Tahun)
b. Usia Tua ( 41-80 Tahun)
Jenis Kelamin
• Jenis kelamin pada penelitian ini adalah ciri-ciri penampilan
fisik seseorang yang menunjukkan perbedaan antara laki-laki
dan perempuan.
Definisi Operasional
Status Pekerjaan
• Dinyatakan tempat dimana responden bekerja setiap hari.
Jenis Obat-obatan
• Obat-obatan yang diminum responden secara teratur setiap
hari.
Nutrisi
• Keadaan dimana subyek mengkonsumsi makanan seperti:
1. Protein Hewani
2. Protein Nabati
3. Sayuran
Penyakit Diabetes Melitus
• Responden yang mempunyai riwayat penyakit DM yang
tercatat dalam status Medical Record Responden.
Definisi Operasional

• Trauma Mata
Riwayat trauma mata yang pernah dialami responden.
Metode Penelitian
Penelitian di mulai di sini

Subjek Penelitian

Faktor Resiko Ditelusuri Katarak

•Umur
•Jenis Kelamin Mempengaruhi
+
•DM
•Sinar Ultraviolet
•Obat-obatan
-
•Nutrsi
•Trauma Mata

Metode yang digunakan pada penelitian ini yaitu analitik observasional


dengan pendekatan Cross sectional.
Lokasi dan Waktu Penelitian

a. Lokasi Penelitian
Penelitian Ini dilakukan di bagian PoliKlinik Mata RSU
Anutapura Palu.

b. Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan pada tahun 2016
Populasi & Subjek Penelitian

a. Populasi
Pasien yang berobat di Poliklinik Mata RSU Anutapura
Palu,Tahun 2016.

b. Subjek
Pasien dengan diagnosis katarak yang berobat di Poliklinik
Mata RSU Anutapura Palu Tahun 2016.
Kriteria Inklusi & Ekslusi

Kriteria Inklusi Kriteria Ekslusi


• Penderita yang telah di • Penderita dengan penyakit
diagnosa katarak oleh dokter
mata lainnya.
yang berobat di Poliklinik
Mata RSU Anutapura Palu • Tidak dapat berkomunikasi
Tahun 2016. dengan baik.
• Laki-Laki dan Perempuan • Tidak bersedia ikut dalam
• Dapat berkomunikasi dengan penelitian, setelah diberikan
baik penjelasan.
• Bersedia ikut penelitian
tanpa paksaan, setelah
diberi penjelasan.
Besar Sampel Penelitian

• Penentuan besarnya sampel penelitian menggunakan rumus


besar sampel penelitian deskriptif kategorik sebagai berikut

n = Zα2 PQ
d2
Zα = 1,96
P = 0,5
Q=1-P
Jadi , n = Zα2 PQ
d2
n = 1,962 × 0,5 x 0,5
0,12
= 96 orang
Teknik Pengambilan Sampel

a. Teknik Sampling
Untuk pengambilan sampel pada penelitian ini, menggunakan
cara Non-Probability Sampling, Yaitu Consecutive Sampling.
Populasi yang ada akan dikelompokkan, dan dinilai yang bisa
menjadi sampel penelitian lalu diambil semua sampel penelitian
yang ada.
Alur Penelitian
Populasi: Semua Pasien yg berobat di
Persiapan Penelitian
Poli Mata RSU Anutapura

Faktor Resiko Terjadinya


katarak. Kriteria Inklusi

Pemeriksaan dan Informed


penanganan Consent
Sampling

Pengumpulan data
Pasien Penderita
Analisis Data Katarak

Penulisan hasil •Register Pasein


Data Awal
•Daftar Pasien Penderita katarak

Penyajian Hasil
Daftar Pustaka
1. Hurlock,2010. Ilmu Penyakit Mata . Balai Pustaka : Jakarta
2. Marshall D. Et al. 2008. Catarack of Retinophaty. Journal of the American
Society of Catarack.
3. American Academy Opthalmology, Lens and Cataract. Basic and clinical
Science Course Section 11, Sanfransisco 2006,p 21-32,96-37,153-154.
4. Sing Ar,et al Phenotypic and Genotypic Classification of congenital cataract.
Available at : http;//www.sugeon.org/pdf/article/2n3-pdf.2014
5. Gerontis CC. Cataract Congenital. Available At:
http;//www.emedicine,medscape.com/article/1210837-overview2014
6. Depkes. Kebutaan RI Tertinggi di Asia. Available From:
http://www.depkes.go.id/index.php?option=news&task=viewarticle&sid=286
5 . Diakses:18 Januari 2015
7. Depkes. Penduduk Indonesia Mengalami Kebutaan. Available From:
http://www.depkes.go.id/index.php?option=news&task=viewarticle&sid=323
3. Diakses:18 Januari 2015
8. Depkes. Kebutaan di Indonesia Merupakan Bencana Nasional. Available
From: http://www.gizi.net/cgi-
bin/berita/fullnews.cgi?newsid1073465780,28036 . Diakses: 21 Februari
2015

Anda mungkin juga menyukai