Anda di halaman 1dari 8

HAKEKAT KODE ETIK GURU DAN

DEWAN KEHORMATAN GURU


INDONESIA UNTUK MENJAGA
HARKAT MARTABAT GURU
KELOMPOK 9

ANGGOTA KELOMPOK :
1. NAFISA TRI SEPTIAN (15330033)
2. AGUSTINA NOOR FAUZIAH (15330037)
3. NI’MATUL KHOIROH (15330054)
Pengertian

Menurut keputusan konferensi pusat III PGRI masa bakti XIX Tahun
2003-2008 pada pasal 1
1. Kode Etik Guru Indonesia adalah norma dan asas yang disepakati dan
diterima oleh guru-guru Indonesia. Sebagai pedoman sikap dan perilaku
dalam melaksanakan tugas profesi sebagai pendidik, anggota masyarakat
dan warga negara.
2. Pedoman sikap dan perilaku sebagaimana yang dimaksud pada ayat (1)
pasal ini adalah nilai-nilai moral yang membedakan perilaku guru yang
baik dan buruk, yang boleh dan tidak boleh dilaksanakan selama
menunaikan tugas-tugas profesionalnya untuk mendidik, mengajar,
membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta
didik, serta sikap pergaulan sehari-hari di dalam dan luar sekolah.
Sejarah Kode Etik Guru

Status of Teachers rekomendasi UNESCO / ILO pada tahun 1966 belum atau
dirumuskan kode etik. Selanjutnya tentang Kode Etik Guru Indonesia oleh PGRI
merupakan pekerjaan berat yang harus dirumuskan, maka pada kongres PGRI ke
XIII tahun 1973 yang diselenggarakan tanggal 21 s.d. 25 November 1973 di Jakarta
telah menetapkan Kode Etik Guru Indonesia.
Sebelum kongres PGRI 1973 sebuah Tim telah membahas, menjajaki, dan
merumuskan melalui beberapa tahap dalam forum pertemuan para ahli pendidikan

Kode Etik Guru Indonesia dalam perumusannya atau waktu kelahirannya


mengalami 4 (empat) tahap, yaitu:
1. Tahap pembahasan / perumusan (tahun 1971/1973)
2. Tahap pengesahan (kongres XIII, November 1973)
3. Tahap penguraian (kongres XIV, Juni 1979)
4. Tahap penyempurnaan (kongres PGRI XVI, Juni 1989).
Tujuan dan Fungsi Kode Etik Guru Indonesia

Menurut keputusan konferensi pusat III PGRI masa bakti XIX Tahun 2003-
2008 pada pasal 2
(1) Kode Etik Guru Indonesia merupakan pedoman sikap dan perilaku
bertujuan menempatkan guru sebagai profesi terhormat, mulia, dan
bermartabat yang dilindungi undang-undang.
(2) Kode Etik Guru Indonesia berfungsi sebagai seperangkat prinsip dan
norma moral yang melandasi pelaksanaan tugas dan layanan profesional guru
dalam hubungannya dengan peserta didik, orangtua/wali siswa, sekolah dan
rekan seprofesi, organisasi profesi, dan pemerintah sesuai dengan nilai-nilai
agama, pendidikan, sosial, etika dan kemanusiaan.
Isi Kode Etik Guru
1. Guru berbakti membimbing anak didik seutuhnya untuk membentuk manusia
pembangunan yang ber-Pancasila.
2. Guru memiliki kejujuran profesional dalam menerapkan kurikulum sesuai dengan
kebutuhan anak didik masing-masing.
3. Guru mengadakan komunikasi terutama dalam memperoleh informasi tentang anak didik,
tetapi menghindari diri dari segala bentuk penyalahgunaan.
4. Guru menciptakan suasana kehidupan sekolah dan memelihara hubungan dengan orang
tua murid sebaik-baiknya bagi kepentingan anak didik.
5. Guru memelihara hubungan baik dengan masyarakat di sekitar sekolahnya maupun
masyarakat yang lebih luas untuk kepentingan pendidikan.
6. Guru secara sendiri-sendiri dan atau bersama-sama berusaha mengembangkan dan
meningkatkan mutu profesinya.
7. Guru menciptakan dan memelihara hubungan antara sesama guru baik berdasarkan
lingkungan kerja maupun di dalam hubungan keseluruhan.
8. Guru secara bersama-sama memelihara, membina dan meningkatkan mutu organisasi guru
profesional sebagai sarana pengabdiannya.
9. Guru melaksanakan segala ketentuan yang merupakan kebijakan pemerintah dalam
bidang pendidikan.
Pengertian Dewan Kehormatan Indonesia

Dewan Kehormatan Guru Indonesia (DKGI) adalah perangkat


kelengkapan organisasi PGRI yang dibentuk untuk menjalankan tugas
dalam memberikan saran, pendapat, pertimbangan, penilaian,
penegakkan, dan pelanggaran disiplin organisasi dan etika profesi guru.

Peraturan tentang Dewan Kehormatan Guru Indonesia adalah pedoman


pokok dalam mengelola Dewan Kehormatan Guru Indonesia, dalam hal
penyelenggaraan tugas dan wewenang bimbingan, pengawasan, dan
penilaian Kode Etik Guru Indonesia.
Tugas Dewan Kehormatan Indonesia

Menurut undang-undang Pasal 10


Sesuai dengan AD PGRI BAB XVII pasal 30 ayat 2, dan ART PGRI BAB XXVI
pasal 92, maka tugas dan fungsi DKGI adalah :
1. Memberikan saran, pendapat, dan pertimbangan tentang pelaksanaan, penegakan,
pelanggaran disiplin organisasi dan Kode Etik Guru Indonesia kepada Badan
Pimpinan organisasi yang membentuknya.
2. Melaksanaan tugas bimbingan, pembinaan, penegakan disipin, hubungan dan
pelaksanaan Kode Etik Guru Indonesia sebagaimana ayat-ayat di atas dilakukan
bersama pengurus PGRI di segenap perangkat serta jajaran di semua tingkatan.
3. Melaksanaan tugas penilaian dan pengawasan pelaksanaan kode etik profesi
sebagaimana ayat-ayat di atas dilakukan melalui masing-masing DKGI di semua
tingkatan organisasi.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai