Anda di halaman 1dari 41

ASUHAN PERSALINAN

NORMAL

EVIANA YATININGSIH, SST, M.Kes


TUJUAN ASUHAN
PERSALINAN NORMAL
• Meningkatkan sikap positif untuk mengamalkan
asuhan sayang ibu-bayi dan jaminan
pelaksanaan persalinan bersih dan aman,
Asuhan Persalinan Normal, termasuk deteksi
dini, dan penanganan awal penyakit atau
komplikasi dan rujukan optimal tepat waktu.

• Memperbaiki kinerja pengetahuan-pengetahuan


yang diperlukan dalam melaksanakan Asuhan
Persalinan Normal, penanganan awal penyakit
dan rujukan, optimal tepat waktu sesuai dengan
standar yang di tetapkan.
Persiapan Alat
1. Trolley tiga susun
2. Partus set
3. Hecting set
4. Kom terbuka berisi uterotonika
5. Kom tertutup berisi air DTT
6. Kom tertutup berisi kapas cebok
7. Kom tertutup berisi Deeley
8. Sarung tangan panjang steril dalam tempatnya
9. Laenec
10. Spuit steril 5cc
11. Spuit steril 3cc
12. Infus set/blood set
13. Cairan RL
14. Abocath
15. Piring plasenta
16. Nierbekken
17. Tensimeter dan stetoskop
18. Thermometer dalam tempatnya
19. 3 botol air DTT
20. Celemek
21. Handuk kecil
22. Masker
23. Kacamata
24. Tutup kepala
25. Under pad
26. Handuk besar
27. Kain bedong
28. Softek 2 buah
29. Kain panjang ibu
30. Tempat sampah tajam/safety box
31. Sepatu bot
32. Tempat sampah
33. Waskom berisi cairan clorin 0,5%
dengan waslap
34. Waskom berisi air DTT dengan
waslap
35. Handuk
36. Spuit 1cc
37. Injeksi vitamin K-1/Neo-K
38. Vaksin Hepatitis Uniject
39. Tetes mata
40. Kasa steril dalam kom tertutup
41. Perlengkapan baju bayi
Bahan :
a. Cairan clorin 0,5%
b. Sabun untuk cuci tangan

Alat bentuk mengajar :


a. Alat tulis
b. Multimedia
c. Phantoom
d. Daftar tilik
Langkah-langkah
kerja

1. Tanda dan gejala kala


dua
2. Susun alat – alat dan
bahan secara ergonomic
dan periksa
kelengkapannya

3. Memakai
celemek sebagai
alat proteksi diri
4. Mencuci tangan
tujuh langkah
5. Gunakan
korentang untuk
mengambil sarung
tangan
6. Pastikan tidak terjadi
kontaminasi pada alat
suntik
8. Lakukan periksa
dalam untuk
memastikan
pembukaan lengkap

7. Memastikan
pembukaan lengkap
dan keadaan janin
bayi
9. Dekontaminasi
sarung tangan

10. Periksa denyut jantung


janin (DJJ) setelah kontraksi
atau saat relaksasi untuk
memastikan bahwa DJJ dalam
batas normal (120-160x/menit)
12. Gerakan
sayang ibu

11. Menyiapkan ibu


dan keluarga untuk
membantu proses
bimbingan meneran
13. Laksanakan bimbingan
meneran pada saat ibuk
merasa ada dorongan kuat
untuk meneran

14. Anjurkan ibu untuk


berjalan, berjongkok
atau mengambil posisi
yang nyaman
16. Letakakan kain
dibawah bokong
ibu

15. Letakan handuk


bersih untuk
mengeringkan bayi
di perut ibu
18. Pakai sarung
tangan DTT pada
kedua tangan

17. Buka tutup


partus set
19. Anjurkan ibu
untuk meneran
perlahan sambil
bernafas cepat dan
dangkal

20. Periksa kemungkinan


adanya lilitan tali pusat dan
ambil tindakan yang sesuai
jika hal itu terjadi, dan
segera lanjutkan proses
kelahiran bayi
22. Setelah
melakukan putaran
paksi luar, pegang
secara biparental

21. Tunggu kepala


bayi melakukan
putaran paksi luar
secara Spontan
24. Lahirnya tubuh dan
lengan lahir, penulusuran
lengan atas berlanjut
kepunggung, bokong,
tungkai dan kaki

23. Lahirnya
badan dan
tungkai
25. Lakukan
penilaian
(selintas)

26. Keringkan dan


posisikan tubuh bayi
diatas perut ibu
27. Periksa
kembali perut ibu

29. Lakukan aspirasi


sebelum
menyutikkan
oksitosin
31. Lepaskan klem
dan masukkan
dalam wadah yang
telah disediakan

30. Jepit tali pusat


dengan
menggunakan klem
33. Lakukan
Bonding
attachment

32. Lakukan
IMD
34. Pindahkan klem
pada tali pusat hingga
berjarak 5 – 10 cm dari
vulva.

35. Tangan lain


meneggangkan tali
pusat
37. Mengeluarkan
pelasenta

36. Jika uterus tidak segera


berkontraksi, minta ibu, suami
atau tetangga kluarga untuk
melakukan stimulasi puting
susu
39. Lakukan tindakan yang
diperlukan jika uterus tidak
berkontraksi setelah 15 detik
melakukan rangsangan taktil
atau masase

38. Saat plasenta muncul di introitus


vagina, lahirkan plasenta dengan
kedua tangan. Pegang dan putar
plasenta hingga selaput ketuban
terpilin kemudian lahirkan dan
tempatkan plasenta pada wadah yang
telah disediakan
40. Periksa kedua sisi plasenta
baik bagian ibu dan bayi dan
pastikan selaput ketuban dan
utuh
41. Evaluasi
kemungkinan laserasi
pada vagina dan
perineum

43. Beri cukup untuk


melakukakan kontak
kulit ibu – bayi (di dada
ibu paling sedikit 1jam)
44. Lakukan penimbangan atau
pengukuran bayi, beri tetes mata
dan vitamin K1 1mg intramuskullar
dipaha kiri
45. Berikan suntikan
imunisasi hepatitis B
(setelah 1 jam pemberian
vitamin K1) di paha kanan
anterolateral

46. Lanjutkan
pemantauan kontraksi
dan mencegah
pendarahan pervaginam
47. Ajarkan ibu atau
keluarga untuk melakukan
masase uterus dan
menilai kontraksi

49. Memeriksa nadi ibu dan


keadaan kandung kemih
setiap 15 menit selama 1 jam
pertama pasca persalinan dan
setiap 30 menit selama jam
ke 2 pasca persalinan
51. Rendam dalam
larutan klorin 0,5%
selama 10 menit untuk
didekomentasikan

50. Periksa kembali


kondisi bayi untuk
memastikan bahwa
bayi bernafas
dengan baik
52. Buang bahan-bahan
yang terkontaminasi
ketempat sampah yang
sesuai

53. Bersihkan badan


ibu dengan
menggunakan air DTT
55. Dekontaminasi
tempat bersalin
dengan larutan kelorin
0,5 % Supaya tidak
terjadi infeksi

54. Anjurkan ibu untuk


memberikan Asi yang
cukup
56. Celupkan sarung tangan kotor
kedalam klorin 0,5 %,balikan bagian
dalam keluar dan rendam dalam
larutan kelorin 0,5 % selama 10 menit.
57. Mencuci tangan dengan 6
langkah
58. Catat hasil pemeriksaaan
dalam partograf
REFERENSI

• Pelayanan Asuhan Persalinan Normal,


jakarta 2008

• Varney, helen. 2007. Buku Ajar Asuhan


Kebidanan. Edisi 4 – Jakarta : EGC

Anda mungkin juga menyukai